Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PROSES FASILITASI 5 (LIMA) PILAR STBM

PROGRAM STBM

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

2018
INDIKATOR DESA/KELURAHAN MENCAPAI STATUS SANITASI TOTAL (DESA STBM 5 PILAR)

NO PILAR STBM INDIKATOR KEBERHASILAN INDIKATOR KEBERHASILAN TERKAIT INDIKATOR


TERKAIT DENGAN PERILAKU DENGAN AKSES KEBERHASILAN
1. Stop Buang Air Besar Jumlah dan prosentase penduduk Jumlah dan prosentase rumah tangga menggunakan 100%
Sembarangan tidak buang besar sembarangan jamban sehat
Jumlah desa/kelurahan di Kabupaten/Kota yang sudah
ODF, dan tetap dimonitor pasca ODF
2. Cuci Tangan Pakai Setiap anggota keluarga cuci tangan Jumlah dan prosentase rumah tangga memiliki dan 100%
Sabun pakai sabun pada saat penting menggunakan sarana untuk melakukan CTPS
Setiap institusi pendidikan dan kesehatan mempunyai
sarana CTPS
3. P:engelolaan air Jumlah dan prosentase rumah tangga Jumlah dan prosentase rumah tangga yang mempunyai 100%
minum dan makanan yang melakukan pengamanan air sarana untuk melakukan pengelolaan air minum dengan
yang aman di Rumah dengan aman aman
Tangga Jumlah dan persentase rumah tangga Jumlah dan prosentase rumah tangga yang memiliki
yang melakukan pengamanan sarana untuk melakukan pengelolaan makanan dengan
makanan dengan aman aman
4. Pengamanan Sampah Setiap rumah tangga melakukan Setiap rumah tangga mampu akses terhadap sarana 100%
Rumah Tangga pengamanan sampah dengan aman pengamanan sampah.
5. Pengamanan limbah Jumlah dan prosentase rumah tangga Julah dan prosentase rumah tangga yang mempunyai 100%
cair rumah tangga yang mengelola limbah cair dengan sarana pengelolaan limbah cair yang aman.
aman
TAHAPAN IMPLEMENTASI DESA STBM 5 PILAR
Hasil dari pembelajaran beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur ( Desa Kebonagung, Desa Ngile Desa Bogoharjo Kecamatan Tulakan Kab. Pacitan, Kampung Payaman dan
Mangundikaran Kab. Nganjuk, Desa Wonosobo. Kec. Srono Kab Banyuwangi) terkait implementasi Desa STBM adalah sebagai berikut :

Tahap Tahap Implementasi Desa STBM

1. Analisa Situasi
Proses ini bertujan untuk memetakan kondisi awal terkait aktifitas higiene dan sanitasi di wilayah Kabupaten /Kota. Adapun yang dianalisa terkait dengan analisa perilaku
higiene sanitasi masyarakat, kebijakan atau regulasi yang mendukung, kapasitas pemerintah kabupaten sampai dengan desa terkait dengan anggaran dan SDM. Proses
analisa situasi berbasis data yang dikumpulkan by name by address terkait baseline / data awal perilaku 5 pilar STBM, dan secara partisipatif pada masyarakat,
termasuk menggali kesiapan desa dan komitmen dari stakeholder Tk Kabupaten sampai dengan desa.

2. Sosialisasi Program STBM Tingkat Kabupaten


Untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang Program STBM sebagai salah satu kebijakan nasional di bidang sanitasi dan pelaksanaan di tingkat komunitas dengan
memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Contoh : Slogan untuk Program STBM di Kabupaten Pacitan adalah SANTUN MAPAN ( SANITASI TOTAL UNTUK
MASYARAKAT PACITAN) dan sosialisasi di Tingkat Kabupaten sudah dilaksanakan pada tahun 2016.

3. Pembentukan Tim Pembina STBM


Untuk kelancaran pembinaan STBM yang mencakup 5 pilar sanitasi dasar, diawali dari identifikasi STBM, melaksanakan pendampingan pelaksanaan 5 Pilar, pelaksanaan
verifikasi dan evaluasi kinerja STBM Puskesmas dengan pendekatan testimoni dan brainstorming diwujudkan dengan SK dari Bupati tentang Pembentukan Tim Pembina
STBM ataupun komitmen atau target Kabupaten terkait Desa STBM

4. Penentuan wilayah Kecamatan implementasi Desa STBM


Penentuan wilayah Kecamatan Implementasi Desa STBM diharapkan berdasarkan hasil analisa dan hasil benchmarking STBM, beberapa kegiatan dapat dibiayai oleh
DAK BOK . Diawali dari Proses Sosialisasi dan Advokasi Tk Desa, Intervensi Kegiatan di Masyarakat sampai ke Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Verifikasi.
5. Sosialisasi Tingkat Kecamatan.
Sosialisasi tingkat Kecamatan dihadiri oleh Camat, Kepala desa, Muspika, Tokoh masyarakat, PKK, Ormas dll dengan content sosialiasi tentang 5 Pilar STBM dan
Pembentukan Tim Kerja Tingkat Kecamatan.

6. Sosialisasi/ Road Show Tingkat Desa


Sosialisasi tingkat desa dihadiri oleh Camat, Kepala Desa, Muspika, Kepala Puskesmas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat perwakilan dari masing-dusun, TP PKK,
Ketua RT, MSF ( Multi Stakeholder Forum) . Diawali dengan identifikasi permasalahan di masyarakat dan apa yang sudah dilakukan terkait 5 Pilar STBM, kemudian
penjelasan tentang 5 pilar STBM dari Puskesmas. Output dari Sosialisasi Tk Desa adalah komitmen dari desa untuk mewujudkan Desa STBM yang ditunjukkan dengan
adanya nota kesepakatan untuk sepakat mewujudkan Desa STBM dengan melaksanakan 5 Pilar STBM yang ditandatangani oleh Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan
Camat. Pembentukan Tim Kerja STBM Tingkat Desa dan Rencana Tindak Lanjut dari masing-masing kegiatan implementasi kegiatan.Tim Kerja STBM bisa terdiri dari
beberapa Pokja, misal : Pokja Pemicuan, Pokja Monev, Pokja Advokasi dan Pokja Humas dengan tupoksi yang telah disepakati bersama. Pokja yang sudah terbentuk di
SK kan oleh Kepala Desa.

7. Implementasi 5 Pilar STBM


Pemicuan 5 pilar STBM merupakan pendekatan perubahan perilaku higiene dan sanitasi yang meliputi Stop BABS, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Air Minum dan
Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengolahan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) . Proses pemicuan
menggunakan tools Diagram F , pemetaan untuk 5 pilar (Kab. Pacitan), dan Focus Group Discussion dengan menggunakan elemen pemicuan Rasa Takut Jijik, Rasa Takut
Dosa, Malu, Gengsi, serta elemen nilai tambah dari sampah (untuk Pilar-4). Pemicuan pilar 2-5 dilakukan di komunitas sesuai dengan rencana yang dibuat, dengan output
pemicuan : peta sanitasi untuk 5 pilar STBM , natural leader dan rencana tindak lanjut skala komunitas. Selain kegiatan pemicuan, juga dilakukan kampanye CTPS,
penyuluhan keamanan pangan dan pengolahan air minum, FGD untuk membentuk / menginisiasi Bank Sampah.
Kegiatan terkait supply improvement adalah memobilisasi masyarakat untuk membuat sarana CTPS, pembuatan SPAL bersama, dan pengembangan jejaring dengan Dinas
Lingkungan Hidup untuk pengembangan Bank Sampah dan Composting.
Dukungan dari Kepala Desa, berupa Perdes, ADD dll serta komitmen stakeholder sangat diperlukan dalam mempercepat terbentuknya Desa/Kelurahan STBM.

8. Monitoring dan Evaluasi


Setelah dilakukan kegiatan pemicuan, langkah selanjutnya adalah Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim dari Kecamatan/ Puskesmas dan Desa yang dilakukan secara
berkala. . Didahului dengan monitoring di masing- masing KK, rumah yang sudah berubah perilakunya untuk ke 5 pilar STBM ditandai dengan penempelan stiker STBM 5
Pilar. Hasil dari monitoring evaluasi dirapatkan bersama-sama dengan semua Ketua RT di wilayah tersebut, dan dikomunikasikan kepada masyarakat sekitar.
9. Verifikasi Desa STBM
Desa yang sudah melaksanakan 5 pilar STBM mengajukan permohonan kepada Puskesmas untuk dilakukan Verifikasi 5 Pilar STBM. Verifikasi menggunakan panduan
Verifikasi 5 pilar STBM Kementerian Kesehatan Tahun 2015, dengan melibatkan Tim Verifikasi Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Desa yang sudah lolos verifikasi bisa
mendeklarasikan sebagai Desa STBM 5 Pilar.

10. Deklarasi Desa STBM

11. Scalling up Desa STBM


ALAT DAN ELEMEN PEMICUAN 5 PILAR STBM

ALAT/ELEMEN STOP BABS CTPS PAM-RT SAMPAH LIMBAH


Pemetaan ++ -- -- ++ ++
Transect Walk ++ -- -- ++ ++
Oral Fecal (Dagram F) ++ ++ ++ ++ ++
Hitung Volume Tinja ++ -- -- -- --
Hitung Volume -- -- -- ++ --
Sampah
Hitung Volume Limbah -- -- -- -- ++
Focus Group ++ ++ ++ ++ ++
Discussion
Simulasi / demo air ++ -- ++ -- --
kotor
Simulasi/ cuci tangan ++
ELEMEN PEMICUAN Rasa jijik, rasa rasa jijik, takut Takut sakit, jijik, Takut sakit, jijik, Takut sakit, jijik, kotor,
malu, takut dosa, sakit, agama, gaya gengsi, ekonomis, najis, bau, banjir, najis, bau, takut dosa,
takut sakit, harga hidup, rasa malu hemat, dosa kecelakaan, pencemaran lingkungan,
diri, privasi, rasa terhadap keluarga, pencemaran, perda, kumuh, nyaman,
aman, rasa gengsi, air untuk kehidupan nilai ekonomi, perselisihan dengan
faktor ekonomi, keindahan tetangga
rasa takut (mistis)
HASIL YANG ODF 100% 100% masyarakat 100% masyarakat 100% masyarakat 100% KK mengelola
DIHARAPKAN masyarakat akses CTPS dengan benar mengelola air mengelola sampah limbah secara aman. Ada
ke jamban sehat pada saat yang tepat minum dan ditingkat keluarga/ resapan atau dialirkan
melakukan 5 kunci lingkungan.
keamanan pangan Kawasan Bebas
Sampah
LEMBAR PROSES UNTUK FASILITATOR STBM (CTPS)

N KEGIATAN TUJUAN PROSES WAKTU BAHAN ALAT


O
1. Perkenalan Saling mengenal antara masyarakat 1. Fasilitator berkenalan, dan menyampaikan maksud dan tujuan 15 menit
dengan fasilitator, masyarakat merasa 2. Fasilitator melakukan bina suasana/ ice breaking yang sesuai
senang dan tanpa beban mengikuti dengan situasi dan kondisi
kegiatan, maksud dan tujuan diketahui
dengan jelas oleh masyarakat.
2 Alur Penyakit Untuk mengetahui penyebab penyakit, 1. Fasilitator menanyakan beberapa penyakit yang sering diderita Kertas, metaplan,
(Diagram F) cara penularan dan pencegahannya oleh masyarakat, dan minta mereka menuliskan di metaplan. spidol daan sticky
2. Pilih salah satu penyakit yang berkaitan dengan sanitasi ( misal : cloth
diare, kecacingan)
3. Mainkan Alur Penularan Penyakit (Diagram F)
4. Fasilitator menanyakan bagaimana cara pencegahannya, minta
masyarakat untuk menggambarkan
3 Demo cuci tangan Memberi penjelasan pentingnya cuci 1. Minta kesediaan 2 orang ( si A dan si B) dari masyarakat Aqua botol, lem
pakai sabun tangan pakai sabun 2. Si A praktik CTPS dengan benar dari tepung kanji,
3. Si B praktik CTPS yang tidak benar betadin, ember
4. Fasilitator meminta masyarakat untuk menilai dan memberikan sabun, tisu
tanggapan
5. Fasilitator menyimpulkan perilaku CTPS yang benar
LEMBAR PROSES UNTUK FASILITATOR STBM (PAM RT/AIR)

N KEGIATAN TUJUAN PROSES WAKTU BAHAN ALAT


O
1. Perkenalan Saling mengenal antara masyarakat 1. Fasilitator berkenalan, dan menyampaikan maksud dan tujuan 15 menit
dengan fasilitator, masyarakat merasa Catatan : sampaikan bahwa akan belajar mengenai upaya warga
senang dan tanpa beban mengikuti dalam menyediakan air minum di rumah tangga
kegiatan, maksud dan tujuan diketahui 2. Fasilitator melakukan bina suasana/ ice breaking yang sesuai
dengan jelas oleh masyarakat. dengan situasi dan kondisi
2 Pemetaan  Digunakan untuk alat PRA 1. Fokus di samping WC/ Sumber air 15 menit
 Digunakan untuk mengetahui 2. Lakukan pemetaan rumah, lokasi sumber air, lokasi BABS dll
tempat – tempat dimana sumber 3. Gali dari masyarakat bagaimana mendapatkan air minum di
pencemaran yang dapat rumah tangga (mulai dari pengolahan, wadah penyimpanan dan
mengkontaminasi air minum dan perilaku penanganannya)
perilaku masyarakat dalam 4. Lanjutkan dengan simulasi air minum yang terkontaminasi
mengelola air minum
 Digunakan sebagai alat bantu
pemicuan
 Digunakan sebagai alat monitoring
3 Alur Penyakit Untuk mengetahui penyebab penyakit, 1. Fasilitator menanyakan beberapa penyakit yang sering diderita 20 menit Diagram F,
(Diagram F) cara penularan dan pencegahannya oleh masyarakat, dan minta mereka menuliskan di metaplan. metaplan, spidol,
2. Pilih salah satu penyakit yang berkaitan dengan sanitasi ( misal : sticky cloth
diare, kecacingan)
3. Mainkan Alur Penularan Penyakit (Diagram F)
4. Fasilitator menanyakan bagaimana cara pencegahannya, minta
masyarakat untuk menggambarkan
4 FGD 1. Gali informasi mengenai upaya penyediaan air minum di rumah 30 menit Kertas plano,
tangga. Minta masyarakat menuliskan di kertas plano atau metaplan, spidol,
metaplan
2. Tandai peserta yang belum melakukan upaya pengelolaan air
minum, dan gali pendapat dari peserta yang telah melakukan
upaya pengelolaan air minum
3. Lakukan simulasi air minum yang telah terkontaminasi
5 Kesepakatan Dilakukan pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga
masing-masing
6. RTL Memperbaiki cara pengelolaan air minum di rumah tangga masing-
masing
7. Hasil Perubahan sikap, pengetahuan dan perilaku dalam pengelolaan air
minum RT. 100% masyarakat mengelola air minum dengan aman
( total safe drinking water)
LEMBAR PROSES UNTUK FASILITATOR STBM (PAM RT/PENGAMANAN MAKANAN DI RUMAH TANGGA)

N KEGIATAN TUJUAN PROSES WAKTU BAHAN ALAT


O
1. Perkenalan Saling mengenal antara masyarakat 1. Fasilitator berkenalan, dan menyampaikan maksud dan tujuan 15 menit
dengan fasilitator, masyarakat merasa 2. Catatan : sampaikan bahwa akan belajar mengenai upaya warga
senang dan tanpa beban mengikuti dalam menyediakan air minum di rumah tangga
kegiatan, maksud dan tujuan diketahui 3. Fasilitator melakukan bina suasana/ ice breaking yang sesuai
dengan jelas oleh masyarakat. dengan situasi dan kondisi
2 Pemetaan  Digunakan untuk alat PRA 1. Minta beberapa sukarelawan untuk menggambarkan batas 15 menit Metaplan, dedak,
 Digunakan untuk mengetahui desa/dusun/RW dan rumahnya masing-masing. tepung terigu,
tempat – tempat dimana sumber 2. Lakukan pemetaan di masyarakat, gali dimana sumber airnya, rafia, alat dan
pencemaran yang dapat dimana keluarga BAB, dimana keluarga membuang sampahnya, bahan untuk
mengkontaminasi makanan dan dimana keluarga membuang limbahnya, dimana keluarga menandai rumah
perilaku masyarakat dalam memasak makanan, siapa yang memiliki tudung saji?
mengelola makanan.
 Digunakan sebagai alat bantu
pemicuan
 Digunakan sebagai alat monitoring
3 Alur Penyakit Untuk mengetahui penyebab penyakit, 1. Fasilitator menanyakan beberapa penyakit yang sering diderita 20 menit Diagram F,
(Diagram F) cara penularan dan pencegahannya oleh masyarakat, dan minta mereka menuliskan di metaplan. metaplan, spidol,
2. Pilih salah satu penyakit yang berkaitan dengan sanitasi ( misal : sticky cloth
diare, kecacingan)
3. Mainkan Alur kontaminasi makanan dengan gambar-gambar
diagram F
4. Fasilitator menanyakan bagaimana cara pencegahannya, minta
masyarakat untuk menggambarkan
4 FGD Untuk memicu rasa takut sakit dan rasa 1. Fasilitator melakukan simulasi dengan menawarkan makanan 30 menit Kertas plano,
jijik yang diwadahi pada tempat kotor metaplan, spidol,
2. Fasilitator melakukan simulasi mencuci buah yang langsung
dimakan menggunakan air yang kotor
3. Minta tanggapan peserta tentang simulasi tersebut,
4. Fasilitator menanyakan bagaimana baiknya, bagaimana keluarga
melakukan cara pengamanan makanan yang baik dirumah
tangga. Gali bagaimana : (a) cara menjaga kebersihan, peralatan,
kebersihan diri, dari vektor, perilaku yang baik dll. (b)
Perlakuan terhadah makanan mentah dan matang (c) Memasak
makanan dengan benar (d) Menjaga makanan pada suhu yang
aman (e) Menggunakan air dan bahan baku yang aman

5 Kesepakatan Fasilitator memfasilitasi peserta untuk membuat kesepakatan bahwa 10 menit Kertas plano,
seluruh komunitas di desa tersebut akan menerapkan Cara metaplan, spidol,
Pengamanan Makanan Yang Baik
6. RTL Buar RTL dengan masyarakat sbb :
Kapan komunitas akan memulai mengelola makanan dengan aman
dan siapa yang akan memonitoring
7. Hasil Merubah perilaku masyarakat untuk menjaga kebersihan makanan
dan minuman (Total Food Safety)
LEMBAR PROSES UNTUK FASILITATOR STBM (PENGAMANAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA)

N KEGIATAN TUJUAN PROSES WAKTU BAHAN ALAT


O
1. Perkenalan Saling mengenal antara masyarakat 1. Fasilitator berkenalan, dan menyampaikan maksud dan tujuan 15 menit
dengan fasilitator, masyarakat merasa 2. Fasilitator melakukan bina suasana/ ice breaking yang sesuai
senang dan tanpa beban mengikuti dengan situasi dan kondisi
kegiatan, maksud dan tujuan diketahui
dengan jelas oleh masyarakat.
2 Pemetaan  Digunakan untuk alat PRA 1. Minta beberapa sukarelawan untuk menggambarkan batas 15 menit Metaplan, dedak,
 Digunakan untuk mengetahui desa/dusun/RW dan rumahnya masing-masing, serta lokasi tepung terigu,
tempat –tempat masyarakat biasa pertemuan. rafia, alat dan
buang sampah 2. Minta sukarelawan menggambarkan tempat-tempat yang bahan untuk
 Digunakan sebagai alat bantu mungkin dipakai sebagai tempat buang sampah menandai rumah
pemicuan
 Digunakan sebagai alat monitoring
4 FGD Untuk memicu rasa takut sakit dan rasa Kertas plano,
jijik metaplan, spidol,
a. Elemen Rasa  Menimbulkan rasa malu melakukan 1. Buat posisi masyarakat melingkar satu lapis. 15 menit
Malu buang sampah sembarangan 2. Tanya kepada masyarakat : siapa yang pagi ini buang sampah di
 Menimbulkan keinginan kuat untuk sungai/ sawah/kebun dll? Minta untuk tunjuk tangan.
merubah kebiasaan buang sampah 3. Yang tunjuk tangan pisahkan/minta maju satu langkah dari
sembarangan lingkaran (dipisahkan dari lingkaran diharapkan sudah muncul
 Menimbulkan keinginan kuat untuk rasa malu.
mengelola sampah yang memenuhi 4. Gali rasa malu dengan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
syarat kesehatan rasa malu.
5. Bila ada yang menyatakan malu, tanyakan : apakah mau seperti
ini terus?
6. Bila mereka mau berubah, berikan pujian/reward.
7. Yang menyatakan mau berubah itulah masyarakat yang terpicu.
b. Elemen rasa jijik  Menimbulkan rasa jijik teradap 1. Kalau belum ada yang terpicu lewat elemen malu, lanjutkan 15 menit
sampah yang dibuang sembarangan dengan elemen rasa jijik.
 Menimbulkan keinginan kuat untuk 2. Tanyakan kepada masyarakat sumber timbulan sampah yang
merubah kebiasaan buang sampah dihasilkan oleh rumah tangga setiap harinya.
sembarangan 3. Minta mereka untuk membuat tumpukan bahan menyerupai
 Menimbulkan keinginan kuat untuk sampah ( yang sudah disiapkan)
mengelola sampah yang memenuhi 4. Minta mereka untuk melihat visualisasi sampah berserakan dan
syarat kesehatan tanyakan bagaimana perasaan mereka.
5. Bila ada yang menjawab jijik, tanyakan : apakah mau seperti ini
terus?
6. Bila mereka mau berubah, berikan pujian/reward.
Yang menyatakan mau berubah itulah masyarakat yang terpicu.
c. Elemen rasa takut  Menimbulkan rasa jijik teradap 1. Kalau belum ada yang terpicu dengan elemen rasa malu dan 15 menit
sakit sampah yang dibuang sembarangan jijik, lanjutkan dengan elemen rasa takut sakit.
 Menimbulkan keinginan kuat untuk 2. Simulasikan air minum yang tercemar kotoran dari sampah atau
merubah kebiasaan buang sampah gali pengetahuan dari masyarakat bagaimana kotoran di sampah
sembarangan bisa masuk ke mulut.
 Menimbulkan keinginan kuat untuk 3. Bila ada yang menjawab jijik atau takut sakit, tanyakan apakah
mengelola sampah yang memenuhi mau seperti ini terus?
syarat kesehatan 4. Bila mereka mau berubah, berikan pujian/reward.
Yang menyatakan mau berubah itulah masyarakat yang terpicu.
d. Elemen rasa  Menimbulkan rasa jatuh harga 1. Kalau belum ada yang terpicu dengan elemen elemen diatas, 15 menit
harga diri dirinya karena masih berperilaku lanjutkan dengan elemen harga diri.
buang sampah sembarangan 2. Tanyakan perasaan mereka kalau ada tamu yang sangat
 Menumbuhkan kebanggaan karena dihormatinya tahu bahwa di sekitar rumahnya banyak sampah
telah mengelola sampah dengan berserakan.
baik sehingga tidak menimbulkan 3. Atau tanyakan perasaan mereka kalau tahu bahwa ada orang
efek negatif bahkan mendapatkan yang lebih miskin darinya sudah mau berubah atau sudah
nilai ekonomis. mengelola sampahnya dengan baik.
4. Bila ada yang menyatakan gengsi, tanyakan apakah mau seperti
ini terus?
5. Bila mereka mau berubah, berikan pujian/reward.
Yang menyatakan mau berubah itulah masyarakat yang terpicu.
e. Elemen  Menimbulkan keinginan kuat untuk 1. Fasilitator menyampaikan pertanyaan jenis sampah yang 20 menit
Menghitung merubah kebiasaan buang sampah dihasilkan di rumah tangga. Minta masyarakat untuk
Volume Sampah sembarangan menuliskan di metaplan. Fasilitator menuliskan di metaplan
dan Nilai tambah  Menimbulkan keinginan kuat untuk jenis sampah : sampah basah dan sampah kering. Kemudian
dari sampah mengelola sampah yang memenuhi minta masyarakat menempelkan dan menggolongkan sampah
syarat kesehatan dan memberikan yang mereka tulis di metaplan, apakah sampah basah/ sampah
nilai ekonomi dengan 3 R kering.
2. Fasilitator menanyakan berapa banyak timbulan sampah yang
dihasilkan setiap harinya, hitung volume dalam hitungan 10
hari, 1 bulan, 1 tahun.
3. Fasilitator menanyakan apakah ada nilai positif dan negatif
kalau melihat timbulan sampah yang ada di masyarakat?
4. Tanyakan kepada masyarakat apakah sampah bisa
mendatangkan keuntungan secara ekonomi?

f. Transect Walk  Menimbulkan rasa malu/jijik/takut 1. Transect walk adalah kegiatan mengajak masyarakat menelusuri 30 menit
sakit/ takut dosa/jatuh harga diri desa/dusun/kampung untuk untuk melihat dimana masyarakat
 Menimbulkan keinginan kuat biasa melakukan buang sampah sembarangan.
untuk merubah kebiasaan buang 2. Transect bisa dilakukan sebelum pemetaan atau sesudah
sampah sembarangan pemetaan dan tidak ada yang terpicu.
 Menimbulkan keinginan kuat untuk 3. Dilakukan di tempat yang banyak tumpukan sampahnya dan
mengelola sampah yang memenuhi lakukan FGD dengan berbagai elemen pemicuan.
syarat kesehatan dan memberikan 4. Bila mereka mau berubah, berikan pujian/reward.
nilai ekonomi dengan 3 R 5. Yang menyatakan mau berubah itulah masyarakat yang terpicu.
5 Kesepakatan  Membangun komitmen dari 1. Minta kepada masyarakat yang terpicu untuk menuliskan 30 menit Kertas plano,
masyarakat yang mau berubah : komitmen / kesanggupan mereka untuk mulai melaksanakan 3 R metaplan, spidol,
kapan akan merealisasikan dan membentuk PSRT-BM
keinginannya untuk berubah. 2. Minta kepada masyarakat yang terpicu : kapan hasil karya
 Membuat kesepakatan keberadaan mereka bisa dilihat ?
Komite Masyarakat yang akan 3. Fasilitasi masyarakat yang terpicu dalam menyusun Komite
mempelopori Pengamanan Sampah PSRT-BM
Rumah Tangga Berbasis
Masyarakat dengan 3 R di
komunitasnya.
6. RTL  Memfasilitasi masyarakat yang Minta kepada masyarakat untuk membuat RTL dalam rangka
terpicu untuk membuat rencana merealisasikan komitmen mereka mewujudkan Kawasan Bebas
tindak lanjut untuk merealisasikan Sampah (KBS)
komitmen mereka membentuk
PSRT-BM
7. Hasil Kawasan Bebas Sampah yang masyarakatnya menerapkan 3R
LEMBAR PROSES UNTUK FASILITATOR STBM (PENGAMANAN LIMBAH DI RUMAH TANGGA)

N KEGIATAN TUJUAN PROSES WAKTU BAHAN ALAT


O
1. Perkenalan  Saling mengenal antara masyarakat 1. Fasilitator berkenalan, dan menyampaikan maksud dan tujuan 15 menit
dengan fasilitator, masyarakat 2. Fasilitator melakukan bina suasana/ ice breaking yang sesuai
merasa senang dan tanpa beban dengan situasi dan kondisi
mengikuti kegiatan, maksud dan
tujuan diketahui dengan jelas oleh
masyarakat.
2 Identifikasi limbah  Mengajak masyarakat mengenali 1. Fasilitator menyampaikan pertanyaan : sumber air limbah rumah 15 menit Metaplan, dedak,
cair rumah tangga , permasalahan pengamanan limbah tangga, berasal dari kegiatan apa saja, minta mereka menuliskan tepung terigu,
penghitungan cairnya sendiri pada metaplan dan menempelkan pada sticky cloth. rafia, alat dan
volume limbah cair 2. Gali dari masyarakat bagaimana air limbah itu disalurkan. bahan untuk
3. Fasilitator menanyakan kembali masing-masing dampak dari menandai rumah
setiap jenis penyaluran.
4. Hitung volume limbah cair yang dihasilkan dari masing-masing
rumah.
5. Ajukan pertanyaan kunci : bagaimana perasaan kita kalau
melihat lingkungan kita dengan limbah cair seperti
tergambarkan pada hasil identifikasi?

3 Alur Penyakit Untuk mengetahui penyebab penyakit, 1. Tanyakan kepada masyarakat bagaimana limbah cair bisa masuk 15 menit Diagram F,
(Diagram F) cara penularan dan pencegahannya ke tubuh kita? Melalui apa saja? Minta masyarakat untuk metaplan, spidol,
menggambarkan hal-hal yang menjadi perantara limbah cair sticky cloth
sampai ke mulut.
2. Analisa hasilnya bersama-sama dengan masyarakat dan
kembangkan diskusinya
4. Transect walk Untuk melihat dan mengetahui tempat 1. Ajak semua massyarakat yang hadir untuk berjalan-jalan
yang paling sering dijadikan tempat mengelilingi kampung mereka, terutama di lokasi masyarakat
membuang limbah cair sembarangan. membuang limbah cair tidak pada tempatnya.
Dengan mengajak masyarakat berjalan 2. Jika menemukan lokasi limbah cair, ajukan pertanyaan : siapa
ke sana dandan berdiskusi di tempat yang buang limbah cair disini?
tersebut, diharapkan masyarakat kan 3. Bagaimana perasaan kita melihat lingkungan yang seperti ini?
merasa jijik, bau dst. 4. Fasilitator menanyakan : apakah bapak ibu masih mau terus
Memicu rasa malu bagi yang membuang dalam kondisi seperti ini? Upaya apa yang akan dilakukan? Apa
limbah cairnya sembarangan. ada yang bisa disepakati terkait hal ini?
5 Kesepakatan  Membangun komitmen dari 1. Minta kepada masyarakat yang terpicu untuk menuliskan 30 menit Kertas plano,
masyarakat yang mau berubah : komitmen / kesanggupan mereka untuk upaya yang dilakukan metaplan, spidol,
kapan akan merealisasikan terkait pengamanan terhadap limbah cair rumah tangga
keinginannya untuk berubah. 2. Fasilitasi masyarakat yang terpicu dalam menyusun Komite

6. RTL  Memfasilitasi masyarakat yang Minta kepada masyarakat untuk membuat RTL dalam rangka 10 menit
terpicu untuk membuat rencana merealisasikan komitmen mereka
tindak lanjut untuk merealisasikan
komitmen mereka .
7. Hasil Rumah tangga yang mengamankan limbah cair rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai