Anda di halaman 1dari 7

MATERI AJAR

TEKS ULASAN
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Ulasan
Waktu : 12 x 40 menit (4 X Pertemuan)
Kelas : VIII
Semester : II(Dua)

A. Orientasi
i

Dalam keseharian Ananda, menilai suatu hal atau suatu benda


bukanlah hal asing lagi. Tanpa kita sadari, kita sering menilai segala sesuatu
yang kita lihat, seperti menilai ruangan yang baru kita masuki, menilai
barang baru yang dimiliki teman, dan menilai lainnya. Hanya saja, kegiatan
menilai ini tidak Ananda tuangkan dalam bentuk teks, hanya sebatas
pemikiran saja.
Kegiatan menilai biasanya dilakukan terhadap suatu karya. Seorang
pencipta karya butuh penilaian dari ahlinya untuk menentukan apakah
karya orang tersebut layak mendapat penghargaan atau tidak. Dalam
penilaian suatu karya, hal yang paling mendasar tentunya adalah kelebihan
dan kekurangan karya. Namun untuk mengemukakan ini semua tentu
memerlukan kemampuan menulis yang baik.
Nah, tidak diragukan juga bahwa Ananda pernah membaca suatu
teks ulasan. Ananda tentu pernah mendengar kata resensi. Ya, suatu tulisan
yang terdapat pada media cetak, berupa ulasan mengenai buku yang
tengah diperbincangkan. Dengan tema yang beragam, buku-buku tersebut
diulas oleh pengulas yang ahli di bidangnya sesuai dengan tema dari buku.
namun jangan berpikir bahwa pengulas dalam resensi itu hanyalah orang-
Teks Ulasan

1
orang besar. Ada juga pelajar, mahasiswa, bahkan orang yang tidak terlalu
ahli di bidangnya. Ananda pun bisa menulis suatu ulasan di media cetak.
Untuk tahap awal, Ananda bisa memulainya dengan mengulas suatu novel
yang biasa Ananda baca. Yak, untuk mengulas suatu karya, tentu kita harus
memahami karya tersebut.
Bagi Ananda yang senang membaca dan menulis, menulis teks ulasan
merupakan salah satu langkah Ananda untuk menjadi penulis. Siapa yang
tidak senang jika namanya tertera jelas di koran. Selain itu, tentu Ananda
memperoleh upah yang layak atas tulisan Ananda.
Mudah-mudahan, setelah membaca, memahami, dan mengerjakan
latihan-latihan dalam materi ajar ini, Ananda akan lebih memahami: (1)
pengertian teks ulasan, (2) struktur teks ulasan, (3) kaidah kebahasaan teks
ulasan, dan (4) langkah-langkah menyusun teks ulasan.

B. Materi

1. Pengetian Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan teks yang berisi suatu penjelasan dan penilaian
terhadap suatu karya seni (drama, buku, atau film). Kegiatan mengulas menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004) adalah memberikan penjelasan dan
komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat); mempelajari (menyelidiki).
Dengan demikian, teks ulasan merupakan teks yang mengupas, menafsirkan,
mengomentari, dan menanggapi suatu karya (drama, buku, atau film).
Dalam teks ulasan, analisi berisi tinjauan terhadap isi karya, baik buku,
cerpen, novel, film, drama, maupun puisi. Tujuan teks ulasan adalah untuk
mengetahui kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang terdapat pada karya.

Teks Ulasan

2
2. Struktur Teks Ulasan

Setiap teks tentu memiliki struktur masing-masing. Hal ini sangat penting
untuk menjadikan suatu teks menjadi padu. Untuk teks ulasan, beberapa hal di
bawah ini merupakan struktur teks, yaitu sebagai berikut.
1. Identitas Karya
Pada identitas, mencakup beberapa hal, yaitu: (a) judul karya yang diulas,
(b) pengarang atau penulis, (c) penerbit, (d) tebal halaman, dan (e) ukuran buku.
Contoh:
Identitas Novel:
 Judul novel : Surat Untukmu Sahabat
 Penulis : Bunga Riska Nizam
 Penerbit : Aletta Pictures
 Jenis buku : Fiksi
 Tahun terbit : 2013 (cetakan ke-5)
 Tempat terbit : Jakarta
 Ukuran novel : 13 cm x 19 cm
 Tebal halaman : 120 halaman
 Harga buku : Rp. 40.000,00

2. Orientasi
Orientasi dalam teks ulasan ini merupakan pengenalan atau gambaran umum
tentang karya yang akan diulas, sehingga membuat pembaca mengetahui mengenai
apa yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan “latar belakang” bagi
pembaca mengenai apa yang akan diulas. Selain itu, bagian orientasi juga
menjelaskan keberadaannya sebagai karya yang mendapat penghargaan sekaligus
perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.

3. Tafsiran
Tafsiran yaitu gambaran detail mengenai sebuah karya yang diulas,
contohnya: keunikan, keunggulan, kualitas karya, bagian-bagian dari karya, dan lain
sebagainya.

Teks Ulasan

3
4. Evaluasi
Berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini
dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada
bagian ini, penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian
yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film, drama, buku, dan lainnya).

5. Rangkuman
Yaitu kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Pengulas umumnya
memberikan komentar apakah karya yang diulas berkualitas atau tidak untuk
dinikmati.

3. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Berikut kaidah kebahasaan yang sering terdapat pada teks ulasan.

a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti: bahwa, yakni, yaitu.

b. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti: sejak, semenjak,


kemudian, akhirnya.

c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti: karena, sebab.

d. Menggunakan kata sifat, digunakan untuk mengungkapkan kelebihan dan


kekurangan karya yang diulas. Kata-kata yang digunakan biasanya bagus,
baik, mudah, sulit, dan sebagainya.

Contoh:
1) Pesan novel Laskar Pelangi mudah dipahami oleh pembaca.
(kelebihan)
2) Jalan cerita novel terjemahan sulit dimengerti oleh pembaca
pemula. (kekurangan)

Teks Ulasan

4
e. Menggunakan kalimat majemuk.

Sebagian besar teks ulasan berisi pandangan subjektif dari penulis.


Penulis memiliki kebebasan untuk mengungkapkan pendapat. Pilihan kata
dalam teks ulasan sesuai selera penulis. Penulis terkadang menggunakan
kalimat majemuk, baik kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk
bertingkat.

f. Menggunaka kata rujukan.

Rujukan kata merupakan satu kata dan kata lain memperlihatkan


keterkaitannya. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata ini, itu, di sini, dan
lainnya.

4. Langkah-langkah Menyusun Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan atau pun penilaian
terhadap suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran
maupun pemahaman atas buku atau karya yang dibaca.
Penyusunan teks ulasan selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain karena
hasil yang diharapkan adalah pembaca menjadi tertarik untuk membaca buku yang
diulas atau menikmati karya yang diulas. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah
yang sistemats untuk menyusun suatu teks ulasan. Berikut langkah-langkah dalam
menyusun teks ulasan.
a. Mencatat identitas buku atau karya yang akan diulas.
b. Mencatat hal-hal yang menarik dari buku atau karya yang diulas.
c. Menelaah kelebihan dan kelemahan isi buku atau karya yang diulas.
d. Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan dari buku atau karya
yang diulas.
e. Membuat saran-saran bagi pembaca mengenai buku atau karya yang diulas.

Teks Ulasan

5
Sekarang, Sekarang, cermatilah kutipan berikut. Setelah itu, Ananda akan
lebih memahami teks ulasan.

KUTIPAN I (Ulasan Film)

Memeluk Mimpi

Judul : Sang Pemimpi


Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana
Distributor : Miles Film dan Mizan Production
Rilis : 17 Desember 2009
Durasi : 120 menit
Bahasa : Indonesia
Anggaran : Rp. 11 miliar
Prekuel : Laskar Pelangi
Sekuel : Edensor

Orientasi:
Sang Pemimpi merupakan sebuah film Indonesia (2009) yang diadaptasi dari
tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi, karya Andrea Hirata. Film ini
merupakan sekuel dari film Laskar Pelangi yang bercerita tentang kehidupannya di
Belitong saat dia SMA.
Tiga tokoh utama di film Sang Pemimpi yaitu Ikla, Arai, dan Jimbron. Ikal ialah
Andrea Hirata sendiri, Arai merupakan saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu saat
masih keci. Arai disebut sebagai simpai karena ia merupakan orang terakhir yang
masih hidup di keluarganya, dan dia diangkat menjadi anak oleh ayah ikal.
Jimbron adalah teman Ikal dan Arai yang sangat terobsesi dengan kuda dan
gagap ketika sedang antusias dengan sesuatu maupun ketika gugup. Ketiga orang ini
melalui kisah persahabatan semenjak kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri
Manggar, SMA Negeri pertama yang ada di Belitong.

Tafsiran Isi:
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Ikal dan Arai mesti bekerja sebagai kuli di
pelabuhan ikan saat dini hari lalu pergi ke sekolah setelah menyelesaikan pekerjaan.
Meskipun begitu, mereka tetap giat belajar sehingga selalu menduduki peringkat 5
teratas dari 160 murid di sekolah. Sekolah mereka berada 30 km dari rumah Ikal dan
Arai sehingga keduanya harus menyewa kamar dan jauh dari orang tua.

Teks Ulasan

6
Andrea Hirata dalam bukunya menceritakan bahwa Ikal dan kedua temannya
merupakan remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, Kepala Sekolah
SMA Negeri Manggar tersebut. Lain halnya dengan guru yang bernama Pak Balia,
dialah yang memberi mimpi-mimpi untuk muridnya, khususnya kepada Ikal, Arai, dan
Jimbron.
Di film Sang Pemimpi ini, banyak kenakalan yang dilakukan Arai dan Ikal.
Mereka pernah mengejek Pak Mustar ketika upacara bendera hingga Pak Mustar
marah. Mereka juga pernah menyusup ke bioskop, padahal tidak diizinkan oleh sekolah
untuk masuk dan menonton film dewasa tersebut. Pak Mustar yang mengetahui hal itu
memberi hukuman kepada Ikal dan Arai keesokan harinya.
Film ini memiliki kelebihan yaitumenceritakan persahabatan dan rasa setia
kawan yang baik sekaligus mencakup arti pentingnya pendidikan. Kisahnya pun sangat
mengharukan. Hidup mandiri dan terpisah dari orang tua dengan kondisi ekonomi yang
sangat terbatas, tetapi memiliki cita-cita yang tinggi.
Namun sangat disayangkan, alur cerita film ini tidak jelas karena waktunya
dibolak-balik sehingga ceritanya sedikit membuat bingung penonton.

Evaluasi:
Film ini sangat memotivasi pala pelajar, terutama pelajar SMA. Kisah yang
mengharukan sekaligus menyenangkan ketika ditonton. Sekaligus bercerita mengenai
persahabatan dan rasa setia kawanyang bagus dan juga menyadarkan pentingnya
pendidikan yang dijelaskan begitu dalam.
Banyak juga kejadian lucu yang menarik penontonnya untuk tertawa. Penonton
film Sang Pemimpi mencapai 2 juta lebih penonton dan menjadi film terlaris sepanjang
masa. Film ini dapat dilihat oleh semua kalangan.

Rangkuman:
Hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari film ini bahwa sifat pantang
menyerahdan terus semangat bisa mengalahkan segala ketidakmungkinan selama kita
mau berusaha semaksimal mungkin, sekaligus rasa setia, saling percaya, dan saling
menjaga merupakan kunci dari menjalin hubungan yang sejati dengan sahabat. Selain
itu juga mengajarkan bahwa mimpi merupakan hal yang sangat penting karena mimpi
adalah anak tangga pertama untuk mencapai kesuksesan.

Teks Ulasan

Anda mungkin juga menyukai