Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang kedalam bentuk yang pendek
disebut meringkas. Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis
teks, di antaranya ringkasan atas novel, rigkasan atas laporan tahunan, ringkasan
atas sebuah bab sebuah buku.

Resensi di perlukan untuk mengetahui informasi dari sebuah buku. Buku yang di
Resensikan merupakan buku yang baru di terbitkan. Melalui Resensi, masyarakat
atau pembaca dapat memperoleh informasi, keunggulan dan kelemahan yang
terdapat didalam buku tersebut.  Didalam makalah ini akan membahas segala
sesuatu “Ringkasan dan Resensi”.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Ringkasan dan Resensi ?

2.      Apa tujuan Ringkasan dan Resensi  ?

3.      Bagaimana syarat-syarat dari Ringkasan dan Resensi?

4.      Apa saja sistematika dalam membuat Ringkasan dan Resensi ?

5.      Bagaimana contoh dari Ringkasan dan Resensi?

1.3    Tujuan Penulisan

1.    Mengetahui apa defenisi dari Resensi dan Ringkasan.

2.    Mengetahui tujuan Resensi dan Ringkasan.

3.    Mengetahui syarat-syarat membuat Resensi dan Ringkasan.

4.    Mengetahui bagaimana sistematika dalam membuat Resensi dan Ringkasan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Resensi

2.1.1. Resensi menurut para ahli :                

1.      Widjono Hs. (2012: 380)

      Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah hasil karya, buku, film, prodok
teknologi, dan lain-lain.

2.      E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 235)

      Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya
atau buku.

3.      Wijayanti (2013:178)

      Resensi adalah tulisan dalam bentuk sederhana dengan mengungkapkan


kembali isi secara ringkas, mengulas, serta memberikan penilaian atas tulisan.

      Jadi, dapat di simpulkan bahwa Resensi adalah  menberikan penilaian atas


tulisan seperti sebuah hasil karya, buku, film, dan lain-lain.

2.1.2.Tujuan Resensi

1)      Menurut Widjono Hs.(2012:380) Resensi bertujuan menyampaikan


informasi kepada pembaca apakan sebuah buku atau hasil karya yang di
resensikan itu layak mendapat sambutan masyarakat atau tidak. Bertolak dari
tujuan ini penulis dapat menyesuaikan tuntutan pembacanya dengan nelakukan
revisi perbaikan agar dapat memenuhi kepuasan pembacanya. Sehubungan dengan
hal ini, resensi dapat di artikan sebagai masukan bagi penulis.

      Resensi buku merupakan panduan keinginan pengarang, reproduksi singkat,


pertimbangan atau penilaian, dan media komunikasi pengarang dan pembaca.

2
2)      Menurut  E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 236) Tujuan
meresensi buku bermacam-macam.

1.      penulis resensi ingin menjembatani keinginan atau selera penulis kepada


pembacanya.

2.      penulis resensi ingin menyampaikan informasi kepada pembaca apakah


sebuah buku atau hasil karya yang diresensikan itu layak mendapat sambutan
masyarakat atau tidak.

3.      Penulis resensi berupaya memotivasi pembacanya untuk membaca buku


tersebut secara langsung.

4.      Penulis resensi dapat pula mengkritik, mengoreksi, atau memperlihatkan


kualitas buku, baik kelebihan maupun kekurangannya.

5.      Penulis resensi mengharapkan memperoleh honorarium atau imbalan dari


media cetak yang memuat resensinya, baik majalah maupun surat kabar.

2.1.3.Syarat Membuat Resensi

          Menurut Sri Hapsari Wijayanti dkk (2013:191-192). Syarat – syarat


membuat resensi yaitu :

1.      Bagian awal

Deskripsi buku mencakup jenis buku (novel, autobiografi, atau buku teks), fisik
buku, yaitu judul, penulis/editor, penerjemah (jika buku terjemahan),
penerbit,tebal buku(bagian awal dan bagian inti).

2.      Bagian tengah

Bagian tengah adalah bagian yang mengupas is buku:

1)      Tujuan penulisan buku, yang umumnya diantumkan pada bagian


pendahuluan.

2)     Isi buku secara umum yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.

3
3)  Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan, kebermanfaatan,
keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian, kelangkaan, dan
sebagainya; dapat pula membandingkan buku yang diresensikan dengan buku lain
baik yang ditulis oleh penulis yang sama maupaun berbeda.

Bahasa

Unsur bahasa yang di ulas mencakup penilaian atas cara penyampaian


gagasan,penggunaan istilah, kosakata, kalimat, penyajian gaya bahasa, serta
keluwesan pemakaiannya.     

Penulis

 latar belakang penulis disoroti, terutama pendidikan, pengamalan penulis, dan


keluasan wawasannya.

Apresiasi

Apresiasi dikemukakan dengan mengangkat pendapat-pendapat peresensi yang di


tunjang oleh pengalaman dan pengetahuan yang ada.

3.      Bagian akhir

Resensi diakhiri dengan ajakan untuk membaca lebih lanjut buku yang diresensi
atau memberikan masukan untuk perbaikan penulisan pada masa mendatang.

2.1.4.Sistematika Resensi

      Menurut  E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai ( 2008: 238), Pada dasarnya,
sistematika resensi adalah sebagai berikut.

1.      Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi.

4
2.      Sebutkan nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab,
dan jumlah halaman.

3.      Kemukakan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya yang diresensi.

4.      Jelaskan kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan kelemahannya, serta


perbedaanya dengan karya sejenis yang sudah ada.

5.      Sampaikan pendapat dan simpulan penulis resensi secara pribadi.

6.      Tuliskan identitas si penulis resensi.

2.1.5.Contoh Resensi

Penulis : Raditya Dika

Tanggal Terbit : 17 Januari 2015

Penerbit : Gagas Media

Tebal Halaman : 250 hlm

Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang lumrah bagi penulis.
Perubahan itu bakal terasa kepada pembaca setia yang memang dari awal
mengikuti karya sang penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin
nge-fans pada sang penulis, tapi kebanyakan yang terjadi adalah kecewa berat dan
malah mencaci maki pada penulis. Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya
perdananya langsung meledak. Persis seperti yang terjadi di ranah musik.
Mungkin anda sudah tahu bahwa yang saya maksud adalah Arctic Monkeys.
Perubahan drastis yang dibuat mereka pada album AM malah membuat nama
mereka semakin harum. Apakah Raditya Dika termasuk dalam kategori sukses
instan pada karya perdana? Jelas. Kambing Jantan menggebrak dengan
menawarkan sesuatu yang beda; komedi kasar yang merupakan adaptasi langsung
dari blognya Raditya Dika. Tapi, apakah Koala Kumal-nya Raditya Dika bisa
menjadi seperti AM-nya Arctic Monkeys?

5
Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis buku ketujuhnya yang
berjudul Koala Kumal. Ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh
penggemarnya, karena sudah tiga tahun dia absen menulis buku. Di tiga tahun
terakhir, dia disibukkan oleh proyek serial populer Malam Minggu Miko dan film
dari adaptasi novel-novelnya, dimana dia berperan sebagai penulis skenario,
pemain, sekaligus sutradara.

Kenapa diberi judul Koala Kumal? Di bab terakhir, Dika menjelaskan tentang
patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat
bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang
bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu
kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia.
Karena itulah, buku ini diberi judul Koala Kumal. Mayoritas isinya bercerita
tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan tentang kenyamanan yang
punah ditelan cinta yang baru.

Koala Kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya, Manusia


Setengah Salmon. Selain kembali menggunakan judul binatang, kali ini pun Dika
meneruskan konsep ‘Komedi Pakai Hati’ miliknya. Kedewasaan dan kematangan
pun semakin terlihat disini. Struktur bahasa pun semakin rapi. Jelas saja, dengan
usia yang sudah menginjak 30 tahun, Raditya Dika berangsur-angsur
menghilangkan kata-kata kasar dan tidak baku seperti yang biasa ditemukan di
buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidak penting membicarakan struktur bahasa
dalam sebuah buku komedi. Namun, perbedaan itu semakin jelas. Sangat berbeda
jauh dengan Kambing Jantan, buku pertama Dika yang sangat slengean dan
hancur-hancuran, dalam segi bahasa.

Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema utama dan kedewasaan membuat
Koala Kumal tidak lucu lagi? Justru disitulah, kepiawaian Dika bekerja. Lucu
tidak harus dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa, begitulah prinsip
Dika. Dan memang terbukti benar. Anda tidak perlu khawatir dengan sense of
comedy-nya Raditya Dika bakal meluntur seiring dengan menuanya dia. Namun

6
jangan harap komedi Koala Kumal bakal serusak dan sekasar Kambing Jantan dan
Babi Ngesot. Ini serius.

Kesimpulannya, Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak
pelajaran dapat kita petik dari Koala Kumal, terutama bagi yang baru saja patah
hati. Patah hati adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah hati tidak berarti
kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan, perjuangan itu adalah
mempertahankan kenyamanan.

2.2  Pengertian Ringkasan

2.2.1.Ringkasan menurut para ahli :

1.      Isdriani (2009:152)

Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat dengan
mempertahankan urutan isi dan sudutpandang pengarang aslinya.

2.      E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 235)

Sebuah ringkasan adalah sebuah karangan yang kehilangan hiasan, keindahan,


ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele.

3.      Wijayanti (2013:172)

Ringkasan (precis) merupakan cara yang efektif untuk menyajikan suatu tulisan
yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. Kata precis sebenarnya berarti
memotong atau memangkas.

2.2.2.Tujuan Ringkasan

E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 232) Seorang siswa diserahi oleh
guru sebuah cerita rakyat atau cerita kepahlawanan untuk dibaca oleh siswa
tersebut. Dari bacaan itu diharapkan siswa tersebut dapat memahami isinya. Siswa
diminta untuk menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri tentang isi cerita

7
rakyat itu. Karena isi cerita aslinya itu memiliki alur lurus yang mudah diikuti,
siswa dengan mudah menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri sesuai
dengan alur cerita asli. Hasil penceritaan kembali oleh siswa tersebut merupakan
suatu ringkasan . dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ringkasan cerita dapat
dijadikan ukuran bagi guru untuk melihat seberapa jauh siswa dapat memahami
cerita kepahlawanan yang dibacanya. Seorang siswa yang tidak memahami cerita
yang dibacanya dengan baik, dia tentu tidak dapat menceritakan kembali apa yang
dibacanya. Tentu, dia tidak dapat menulis ringkasan cerita itu. Sebuah ringkasan
dibuat atas kerja menyingkat atau memendekkan sebuah karangan yang panjang.
Dia harus mampu memilah-milah mana gagasan yang utama dan mana gagasan
yang bawahan. Ringkasan dibuat untuk membantu pembaca buku memahami
buku yang panajang itu. Ringkasan membantu pembaca buku untuk membaca hal
itu dalam waktu singkat dengan cara menghemat waktu.

      Ringkasan dibuat untuk memendekan sebuah karangan yang panjang.


Seseorang yang akan membuat ringkasan haruslah memilah-milah mana gagasan
uatama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan
mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk
membimbing seseorang agar dapat membaca dengan cepat. Jadi salah satu tujuan
dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca
sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu.(Alfiani,2011:2)

2.2.3.Syarat-syarat membuat Ringkasan

      Menurut Wijayanti (2013:172), beberapa syarat yang digunakan untuk


membuat ringkasan yang baik adalah sebagai berikut:

1.      Peringkas membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui


kesan umum, maksud, sudut pandang penulis asli. Untuk ini, judul dan daftar isi
tulisan dapat dijadikan pegangan.

2.      Peringkas mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau


menggarisbawahinya. Fungsi pencatat ini adalah untuk memudahkan peringkas
meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Jika

8
masih ada gagasan yang tidak penting, gagasan tersebut dapat dihilangkan. Selain
itu, catatan ini berfungsi menjadi dasar bagi proses reproduksi naskah selanjutnya.

3.      Peringkas memproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan


secara singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah
kedua diatas. Dalam proses ini digunakan kalimat-kalimat sendiri, rangkai
gagasan itu kedalam tulisan tanpa menghilangkan kekhasan penulis asli.

Hal-hal penting lainnya dalam meringkas (Keraf, 1994:263-268; Utorodewo dkk.,


2004:110):

1)      gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk

2)      ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata ; gagasan semua


kalimat harus dicermati. Ada kalimat bahkan alenia yang dapat diabaikan.

3)      Jika perlu, semua keterangan atau kata sifat dibuang. Jika akan
dipertahankan, gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.

4)      Pertahankan susunan gagasan asli serta ringkaslah gagasan itu sesuai dengan
urutan tulisan asli. Jangan memasukkan gagasan, komentar, dan interpretasi
peringkas kedalam ringkasan.

5)      Buanglah contoh dan penjelasan rinci, dan ubahlah dialog menjadi dialog
tidak langsung, tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis asli.

2.2.4.Sistematika Ringkasan

      Sedangkan  agar dapat membuat sebuah ringkasan yang baik, kita harus


mengikuti langkah-langkah (sistematika) berikut ini :

1.      Membaca naskah atau teks asli beberapa kali.

2.      Mencatat gagasan utama penulis. Dalam artikel, harus dicatat kalimat topik
pada setiap paragraf.

3.      Membuang paragraf yang berisi contoh, deskripsi, atau kutipan.

9
4.      Membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah
kalimat.

5.      Mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung.

6.      Sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal.

7.      Menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan penulis asli

2.2.5.Contoh Ringkasan

Diet Sehat Untuk Golongan Darah B

Saat ini, orang-orang memang berusaha keras untuk menjaga agar


berat badannya tetap dalam keadaan ideal. Orang-orang dengan berat badan
berlebih tentu akan berusaha menurunkan berat badan mereka dengan berbagai
cara. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah melalui diet golongan
darah. Golongan darah terdiri dari beberapa macam dan setiap orang dengan jenis
golongan darah tertentu memiliki karakteristik tubuh yang berbeda-beda, salah
satunya adalah mereka yang berdarah B.

Golongan darah B merupakan golongan darah universal. Mengenai


makanan, orang dengan golongan darah ini sebenarnya tidak begitu bermasalah
soal makanan karena mereka boleh mengkonsumsi makanan apa saja. Selain itu,
golongan darah ini juga tidak termasuk jenis darah yang langka serta banyak
pantangan. Walaupun demikian, dalam diet golongan darah B ada beberapa
makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi.

Golongan darah B mempunyai tingkat penyesuaian yang baik dan


dapat mengatasi perubahan kondisi. Mereka yang memiliki darah B mempunyai
kerentanan terhadap efek yang disebabkan karena stres tingkat tinggi misalnya
infeksi virus dan bakteri. Penyakit yang bisa menyerang orang-orang ini adalah
penyakit diabetes tipe I dan sindrom letih lesu.

10
Bagi Anda yang memiliki golongan darah ini dan ingin melakukan diet
golongan darah B, Anda sebaiknya mulai memperbanyak makanan berprotein dan
mengkonsumsi sedikit produk susu seperti keju. Selain itu, Anda sebaiknya
juga tidak terlalu banyak mengkonsumsi udang, jagung, daging ayam. Bahan-
bahan herbal yang baik untuk dikonsumsi salah satunya adalah ginseng.

1.      Kalimat utama paragraf satu : orang-orang berusaha untuk menjaga agar berat


badannya tetap dalam keadaan ideal.
2.      Kalimat utama paragraf dua : Dalam diet golongan darah B ada beberapa
makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
3.      Kalimat utama paragraf tiga : Golongan darah B mempunyai tingkat penyesuaian
yang baik dan dapat mengatasi perubahan kondisi.
4.      Kalimat utama paragraf empat : Bagi Anda yang memiliki golongan darah ini dan
ingin melakukan diet golongan darah B, anda sebaiknya mulai
memperbanyak makanan berprotein dan mengkonsumsi sedikit produk susu
seperti keju.
Ringkasan :
      Orang-orang berusaha keras untuk menjaga agar berat badannya tetap dalam
keadaan ideal. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah melalui diet
golongan darah. Dalam diet golongan darah B ada beberapa makanan yang
sebaiknya tidak dikonsumsi. Golongan darah B mempunyai tingkat penyesuaian
yang baik dan dapat mengatasi perubahan kondisi. Penyakit yang bisa menyerang
orang-orang ini adalah penyakit diabetes tipe I dan sindrom letih lesu. Bagi Anda
yang memiliki golongan darah ini dan ingin melakukan diet golongan darah B,
anda sebaiknya mulai memperbanyak makanan berprotein dan mengkonsumsi
sedikit produk susu seperti keju.

      Dengan menentukan kalimat utama pada masing-masing paragraf, akan dapat

menemukan ide pokok setiap paragraf pada sebuah bacaan. Membuat ringkasan

dengan menggunakan kalimat utama akan membantumu memahami isi bacaan

tanpa kehilangan inti dari bacaan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

·         ringkasan adalah sebuah karangan yang kehilangan hiasan, keindahan,


ilustrasi dan keterangan yang bertele-tele.

·         Resensi ialah suatu tulisan atau ulasan yang mengenai nilai hasil karya
seseorang. Resensi dapat dilakukan pada hasil karya-karya lainnya seperti karya
seni, film, maupun drama, yang dipaparkan melalui media massa maupun media
elektronik.

·         Syarat – syarat membuat resensi yaitu : Bagian awal (deskripsi buku


mencakup jenis buku, fisik buku, yaitu judul, penulis/editor, penerjemah,
penerbit,tebal buku), Bagian tengah(bagian isi), Bagian akhir.

·         Syarat-syarat membuat Ringkasan: Peringkas membaca naskah asli,


Peringkas mencatat gagasan utama, dan Peringkas memproduksi bacaan.

·         Sistematika Resensi:Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi,


Sebutkan nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab, dan
jumlah halaman, Kemukakan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya yang
diresensi, Jelaskan kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan kelemahannya,
serta perbedaanya dengan karya sejenis yang sudah ada, Sampaikan pendapat dan
simpulan penulis resensi secara pribadi, tuliskan identitas si penulis resensi.

·         Sistematika Ringkasan: Membaca naskah atau teks asli beberapa kali,


Mencatat gagasan utama penulis. Dalam artikel, harus dicatat kalimat topik pada
setiap paragraf, Membuang paragraf yang berisi contoh, deskripsi, atau kutipan,
Membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah

12
kalimat, Mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung, Sedapat
mungkin menggunakan kalimat tunggal, Menyusun ringkasan dengan
mempertahankan susunan gagasan penulis asli.

3.2.SARAN

      Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan guna perbaikan makalah dimasa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E Zaenal. dan S. Amran Tasai.2008.Cermat Berbahsa Indonesia untuk

         Perguruan Tinggi ( SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN   KEPRI

        BADIAN (MPK)).Jakarta: Akademika Pressindo.

Hs, Widjono.2011.Bahasa indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

        Perguruan Tinggi.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia : Penulisan dan Penyajian

      Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.

Bagus, Agung.contoh Resensi dan Ringkasan.http://contoh Resensi dan Ring

      kasan.com. Diakses pada tanggal 6 November 2016.

Isdriani, Pudji. 2009. Seribu Pena Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

http://rimakhopipah.blogspot.com/2018/02/makalah-ringkasan-dan-resensi.html

14

Anda mungkin juga menyukai