Dalam buku The Oxford to the English Literatur, kata resensi berasal dari
bahasa perancisrevue, sedangkan dalam istilah bahasa Inggris disebut review.
Resensi ialah : 1) secara umum mengenai bebagai hal, 2) artikel yang biasa
ada dikoran, majalah atau terbitan-terbitanyang berkala menawarkan kritik sebuah
buku, gambar artikel, drama (biasanya pertunjukan langsung diradio atau televisi),
film atau produk-produk elektronik lain. Dalam konteks ini istilah resensi dan kritik
biasanya sama, 3) majalah-majalah atau jurnal yang mencetak hanya tentang resensi
atau sebagian besar resensi.
Menurut Gorys Keraf dalam buku Komposisi, resensi dalam arti sempit, yaitu
suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Sedangkan
dalam arti lebih luas, yaitu pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya seni
lainnya, seperti drama, film, sebuah pementasan, dan sebagainya.
Mukhsin Ahmadi menggunakan istilah revidu dalam arti yang berarti sama
dengan resensi. Ia memberikan istilah revidu dalam arti yang khusus dan yang lebih
umum. Dalam arti khusus residu adalah suatu uraian informatif tentang isi dan
kualitas suatu buku atau karangan, seperti novel, cerpen, drama atau lakon, lukisan
atau bentuk-bentuk karya seni lainnya. Dalam arti yang umum suatu revidu boleh saja
berupa uraian tentang suatu peristiwa.
Tujuan penulisan resensi menurut Keraf adalah menyampaikan kepada para pembaca
apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
a. Resensi harus membuat penilaian tentang apakah karya sastra atau seni setelah
mempertimbangkan akan memberikan kesenangan atau menarik pembaca.
b. Peresensi bisa melakukanpemisahan antara seni yang serius dengan seni yang
populer, memisahkan karya besar dengan karya yang biasa (Crosby dan Carter, 1986).
Berdasarkan pendapat Horace diatas, maka tujuan resensi bisa ditafsirkan sebagai
berikut:
1) Kewajiban untuk menunjukan atau memberikan pertimbangan suatu karya
seni itu akan memberikan kesenangan kepada pembaca.
2) Untuk menunjukankepada pembaca karya sastra, seni mana yang pantas
dianggap sebagai karya satra dan mempunyai nilai seni besar atau karya yang
biasa-biasa saja, sehingga layak untuk dinikmati pembaca.
Unsur – unsur yang membangun resensi buku menurut Daniel Samad adalah
sebagai berikut:
a. Judul Resensi
Judul resensi yang menarik dan benar – benar menjiwai seluruh tulisan atau inti
tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi
selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
b. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut :
1. Judul buku (Jika buku tersebut termasuk hasil terjemahan kalau demikian
tuliskan juga judul aslinya).
2. Pengarang (Jika ada, tuliskan juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti
yang tertera dalam buku).
3. Penerbit
4. Tahun terbit beserta cetakannya (Cetakan ke berapa).
5. Tebal buku
6. Harga buku
c. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal – hal dibawah ini:
1. Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya dan prestasi apa saja yang
telah diperolehnya.
2. Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh
pengarang sendiri maupun pengarang lain.
3. Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang.
4. Memaparkan keunikan buku.
5. Merumuskan tema buku.
6. Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku dalam
7. Mengungkap kesan terhadap buku.
8. Memperkenalkan penerbit
9. Mengajukan pertanyaan
10. Membuka dialog.
d. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal – hal dibawah ini :
1. Sinopsis atau isi buku secara kronologis
2. Keunggulan buku
3. Kelemahan buku
4. Rumusan kerangka buku
5. Tinjauan bahasa
6. Adanya kesalahan cetak
e. Penutup resensi
Bagian penutup biasanya berisi pernyataan tentang buku tersebut penting atau
cocok dibaca oleh siapa dan mengapa.