Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA

“MEIKARTA”

Disusun Oleh
KELOMPOK 2
Ade Wanti : 20180810018
Aldy Rizky Juniar : 20180810083
Almathana : 20180810049
Fitra Imaniar R : 20180810081
Rosmara Aprilliani : 20180810031

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengkaji
ulang proyek Meikarta usai kasus suap izin proyek Meikarta yang melibatkan
pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi.

"Sebagai Gubernur baru, saya akan secepatnya melakukan review dan kajian
secara menyeluruh dan adil terkait menyikapi proyek ini di masa mendatang," tulis
Ridwan Kamil melalui akun Instagram @ridwankamil, Minggu (21/10) malam.

Ridwan menjelaskan semua perizinan proyek Meikarta mulai dari tata ruang,
Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) merupakan wewenang Pemkab Bekasi.

"Wewenang Pemprov adalah memberi rekomendasi tata ruang yang diajukan


Pemkab Bekasi. Rekomendasi hanya untuk pertimbangan terkait peruntukan
tanah," katanya.

Dari 500 hektare yang direncanakan dan 143 hektare yang diajukan Pemkab
Bekasi, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jabar di zaman gubernur terdahulu, sudah
mengeluarkan rekomendasi untuk seluas 85 hektare.

"Dari kajian, sementara ini tidak ada masalah administrasi dalam pengajuan 85
hektare," katanya.

Kata Ridwan, jika ada masalah suap menyuap pada izin-izin lanjutannya
(IMB/AMDAL), maka itu adalah aspek pidana.

"Sehingga Pemprov mendorong agar KPK menegakkan hukum dengan tegas dan
adil," katanya.

KPK telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus dugaan tindak
pidana korupsi pemberian hadiah atau janji yang dilakukan oleh petinggi Lippo
Group kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan sejumlah kepala dinas di
lingkungan Pemkab Bekasi.

Suap itu terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di wilayah


Kabupaten Bekasi.
Empat orang diduga sebagai pemberi. Mereka adalah Billy Sindoro (Direktur
Operasional Lippo Group), Taryudi (Konsultan Lippo Group), Fitra Djaja Purnama
(Konsultan Lippo Group), dan Henry Jasmen (Pegawai Lippo Group).

Sedangkan lima orang yang diduga sebagai penerima. Mereka adalah Neneng
Hasanah Yasin (Bupati Bekasi periode 2017-2022), Jamaludin (Kepala Dinas
PUPR Kabupaten Bekasi), Sahat MBJ Nahor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran
Pemkab Bekasi), Dewi Tisnawati (Kepala DInas DPMPTSP Kabupaten Bekasi),
dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).

Usai penangkapan tersangka suap itu, kelanjutan proyek Meikarta dipertanyakan.

Namun, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sempat menyatakan,


pemerintah provinsi tidak akan membiarkan warganya menghadapi kesulitan
sendirian.

Uu berjanji akan mencarikan solusi untuk proyek itu. "Insya Allah, kita tidak akan
menyengsarakan warga Jabar," katanya.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181022063115-20-
340269/ridwan-kamil-kaji-ulang-proyek-meikarta
1. Apakah masalah itu merupakan masalah penting bagi anda atau
masyarakat ?
2. Lembaga mana yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut?
3. Kebijakan apa yang telah diambil oleh lembaga tersebut untuk mengatasi
msalah itu?
4. Apa keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut?
5. Apakah kebijakan tersebut dapat diperbaiki?
6. Apakah kebijakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat?

JAWAB :
1. Penting, karena untuk menghndari kasus suap yang di lakukan oleh oknum
pemerintah.
2. Pemerintahan Privinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
3. -menehgakan hukum yang adil, tegas dan pemerintahan Jawa Barat akan
mengreview dan mengkaji secara menyeluruh dan adil (MEIKARTA).
-Perijinan tata ruang , analisis dampak lingkungan (AMDAL), izin
mendirikan bangunan (IMB) dll.
4. -Keuntunga : pengembangan proyek
-kerugian : ada oknum yang menyalahgunakan tentang proyek tersebut
5. Bisa, karena Ridwan Kamil sedang memperbaiki permasalahan tentang
MEIKARTA.
6. Sama, karena ingin memberantas para korupsi.

Anda mungkin juga menyukai