Penataan Ruang-2
Penataan Ruang-2
Lain-lain
Untuk hal-hal yang belum disebut, dapat diambil pedoman sebagai berikut:
1) Harus dijaga kelestarian sungai sepenuhnya
2) Diusahakan fungsi penghijauan semaksimal mungkin
3) Tidak diperkenankan adanya bangunan-bangunan
4) Tidak menggunakan perkerasan (pavement) permanen
5) Dicegah adanya pencemaran tanah stren dan sungai
6) Sewaktu-waktu akan digunakan untuk keperluan kegiatan sungai, harus diserahkan
7) Kembali tanpa ganti rugi berupa apapun,
1. Di udara
Melintas di udara seperti kabel listrik atau telepon, harus mengikuti aturan sebagai berikut
1) Clearence 11 meter di atas muka air tinggi yang direncanakan ditempat perlintasan,
2) Tiang harus berada di luar garis sempadan sungai.
4. Pembuangan sampah
Dilarang membuang sampah ke dalam sungai dan saluran-saluran drainase.
6. Pemadam kebakaran
Dalam kedaaan mendesak/darurat untuk keperluan pemadam kebakaran diperkenankan
mengambil air pada beberapa tempat yang memungkinkan.
7. Gulma air
Gulma air harus diberantas, balk dengan cara mekanis, manual, cara I (lobat-obatan)
maupun dengan cara biologis (pemeliharaan ikan pemakan.gulma)
BAB III
KARAKTERISTIK KAWASAN PEREN CANAAN
WILAYAH DAS BRANTAS
Dan hasil pengalih ragaman hujan menjadi debit banjir terlihat bahwa adanya perbedaan
yang sangat signifikan dengan kejadian yang ada yaitu disaat musim hujan antara bulan
November sampai dengan bulan April maka debit banjir cenderung besar sedangkan pada
musim kemarau antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober debit yang mengalir
cenderung kecil. Akibat adanya pengaliran debit yang terjadi perbedaan yang menyolok
sedangkan kebutuhan yang cenderung semakin meningkat seiring berkembangnya
Dari hasil pemantauan tersebut dan berdasarkan Surat Keputusan Guberur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Timur No 187 tahun 1988 tentang Penggolongan Sungai Brantas
sebagai berikut : Mulai hulu sampai pertemuan dengan sungai Widas mempunyai golongan
C dengan fungsi untuk penggunaan perikanan dan peternakan sedangkan mulai pertemuan
dengan sungai Widas sampai dengan pintu air Mlirip dan dam Lengkong mempunyai
Golongan B untuk penggunaan bahan baku air minum. Maka untuk parameter BOD harus
lebih kecil dari 6 sehingga kondisi Sungai Brantas yang termasuk golongan B tidak ada atau
sudah tercemar oleh industri yang ada disekelilingnya.
2. Lereng
Lereng adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan tanah dengan horizontal yang
dinyatakan dalam prosen (%). Dari data yang ada telihat, bahwa:
1) Lereng 0 - 2 % meliputi sebagian dan luas wilayah DAS Brantas.
2) Daerah ini kecuali merupakan daerah genangan air, juga merupakan daerah yang
sangat baik untuk usaha pertanian tanaman semusim.
5. Drainase
Drainase tanah rnenunjukkan lamanya dan seringnya tanah jenuh terhadap
kandungan air atau menunjukkan kecepatan meresapnya air dan permukaan tanah sehingga
erat hubungannya dengan sering tidaknya air tergenang di suatu wilayah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar.
6. Erosi
Erosi merupakan peristiwa pengikisan permukaan tanah oleh aliran air penmukaan,
sehingga berakibat butiran-butiran tanah terangkut ke tempat lain. Erosi yang berlanjut akan
mengakibatkan tanah menjadi kurus, kekurangan akan unsur hara atau rusak.
Keadaan erosi di wilayah perencanaan dapat dilihat pada Tabel dan Gambar.
7. Jenis Tanah
Dengan perbedaan faktor pembentukan tanah (bahan induk, iklim, temperatur,
topografi, vegetasi dan waktu) maka berakibat terjadinya jenis tanah yang terdapat di
Wilayah Perencanaan, adalah sebagai berikut:
1) Alluvial, umumnya dijumpai di daerah datar sekitar Sungai Brantas.
2) Jenis tanah ini terdiri dari endapan batu dan pasir yang subur untuk usaha pertanian.
3) Grumusol, dengan penyebaran diseluruh wilayah perencanaan.
4) Tanah ini kering dan pecah bila musim kemarau dan lekat bila musirn hujan
5) Komplek Litosol, Mediteran dan Renzina, penyebaran meliputi sebagian wilayah
perencanaan.
6) Komplek Mediteran dan Litosol, penyebarannya di seluruh wilayah perencanaan
Gambaran Jenis tanah di wilayah perencanaan dapat dilihat pada tabel dan gambar.
8. Geologi
Dilihat dan struktur geologi wilayah perencanaan merupakan plistosen fasies
sedimen. Aluvium yang tersebar di sepanjang Sungai Brantas, selebihnya adalah pliosen
fasies batu gamping, phistosen fasies batu gamping, miosen fasies sedimen dan hasil
9. Curah Hujan
Hujan sebagai salah satu unsur dan iklim, sangat besar peranannya terhadap
berbagai kegiatan usaha khususnya di bidang pertanian. Curah hujan baik Iangsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi jenis dan pola identitas penggunaan tanah dan
tersedianya air pengairan.
a. Penggunaan Tanah
Secara umum penggunaan tanah yang ada di wilayah perencanaan DAS Brantas
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu penggunaan tanah yang sudah terbangun dan
penggunaan tanah yang belum terbangun (istilah ini dipergunakan dalam perencanaan tata
ruang).
Klasifikasi penggunaan tanah yang sudah terbangun antana lain adalah:
penggunaan tanah untuk kegiatan perdagangan.
penggunaan tanah untuk kegiatan pemerintahan.
penggunaan tanah untuk kegiatan perumahan.
penggunaan tanah untuk penyediaan fasilitas sosial.
penggunaan tanah untuk penyediaan utilitas kota.
penggunaan tanah lainnya yang bersifat perkotaan.
Klasifikasi penggunaan tanah yang belum terbangun, antana lain:
penggunaan tanah untuk pertanian.
penggunaan tanah untuk perkebunan.
Gambaran penggunaan tanah yang diklasifikasikan sebagai yang sudah terbangun di
wilayah Kecamatan Kabupaten dan Kota yang dilalui oleh DAS Brantas adalah sebagai
berikut:
1) Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan yang ada dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan perdagangan
eceran. Jenis barang dagangan yang ada meliputi jenis barang kebutuhan sehari-hari,
barang kelontong, makanan dan minuman dan lainnya.
Kegiatan perdagangan yang ada, umumnya berlokasi di jalan utama wilayah pusat
Kecamatan.
2) Kegiatan Pemerintahan
Kegiatan pemerintahan terpusat di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten dan Kota