Anda di halaman 1dari 2

Avilia Nurul Safitri

1706972631
Pengauditan dan Asurans 2 - F

Kuis 1

Pertanyaan​ : Apa saja perbedaan ​analytical procedures​ dengan ​substantive procedures?​


Jawab​ :

- Substantive Test
Definisi dari ​substantive procedures dan ​test of control berdasarkan dari paragraf 4 ISA
330:
a) Substantive Procedures : pengujian yang dilakukan untuk memperoleh bukti
audit saat mendeteksi salah saji material atau salah saji signifikan yang apabila
digabungkan dapat bersifat material dalam laporan keuangan. Prosedur ini terdiri
atas :
● Test of Details : Biasanya lebih tepat untuk memperoleh bukti audit yang
berkaitan dengan asersi-asersi laporan keuangan tertentu, termasuk
keberadaan dan validasi. Salah satu contohnya adalah ​pengujian atas
saldo akun​, yang merupakan pengujian substantif yang memberikan
asurans yang memadai atas validitas saldo akun buku besar dan
mengidentifikasi adanya salah saji dalam akun-akun yang dimaksud.
Selain itu, dalam Test of Details dapat dilakukan ​pencarian liabilitas
yang tidak tercatat​, dengan mereviu pengeluaran yang dilakukan oleh
klien pada periode tertentu setelah tanggal laporan posisi keuangan,
terkadang sampai tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan.
● Substantive Analytical Procedures : jenis prosedur audit yang dapat
dilakukan untuk mengatasi risiko salah saji material dalam laporan
keuangan yang diidentifikasi. Umumnya lebih sering digunakan pada
transaksi-transaksi dalam jumlah besar yang cenderung dapat diprediksi
dari waktu ke waktu.
b) Test of Control : prosedur audit untuk menguji keefektifan dari kontrol yang
dilaksanakan klien untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan saji yang material.
Dengan kata lain, TOC adalah prosedur untuk menguji keefektifan dari kontrol
klien dalam pengurangan risiko kontrol (​control risk​). Dalam melakukan TOC,
auditor dapat menguji desain kontrol (​control design​) dan keefektifan kontrol
(​control effectiveness​). Prosedur yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
1) Melakukan wawancara dengan personil klien yang sesuai
2) Menguji dokumen, arsip, dan catatan
3) Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian (​control​)
4) Melaksanakan kembali prosedur klien (​reperform​).
Avilia Nurul Safitri
1706972631
Pengauditan dan Asurans 2 - F

- Analytical Procedures
Menurut PSA 22 (SA 329), prosedur analitis didefinisikan sebagai “evaluasi atas
informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data
keuangan dan nonkeuangan, meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan
ekspektasi auditor.” Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang dikembangkan oleh
auditor. Prosedur analitis dapat dilakukan dalam tiga kesempatan selama penugasan audit
berlangsung yakni saat perencanaan, pengujian dan penyelesaian audit. Prosedur analitis
pada tahap perencanaan bertujuan untuk memahami kegiatan entitas yang diaudit,
menunjukkan kemungkinan salah saji, dan mengurangi pelaksanaan ​test of details.

Auditor umumnya melakukan beberapa langkah berikut untuk mencapai tujuan-tujuan


prosedur analitis awal, yaitu:
a) Membandingkan angka-angka pada tahun berjalan dengan angka-angka pada
tahun lalu, baik data keuangan maupun data kuantitatif non keuangan.
b) Mengidentifikasi fluktuasi-fluktuasi atau kecenderungan-kecenderungan yang
tidak biasa.
c) Mengevaluasi kemungkinan faktor-faktor penyebab terjadinya fluktuasi-fluktuasi.

Dalam audit atas laporan keuangan, prosedur analitis menjadi bukti audit yang sangat
penting karena dilakukan pada 3 (tiga) tahapan audit yaitu pada waktu perencanaan,
pengujian substantif dan pada waktu penyelesaian audit.

Anda mungkin juga menyukai