Anda di halaman 1dari 2

8 ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

(1) Menjenguk dan mendoakannya


“Allaahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfi antasysyaafii laa syifaa-a illaa
syifaauka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa” (Ya Allah, Tuhan penguasa
manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia(sebut namanya yg sakit)
kesembuhan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu,
kesembuhan yang tidak kambuh lagi.”(HR Bukhori dan Muslim)

(2) Tetap menutup aurat


Jangan karena sakit melepaskan penutup aurat, begitupun juga penjenguknya.

(3) Memberikan semangat


Memberikan semangat agar berpikir positif dan terus berusaha agar bisa
sembuh, jangan menakuti dengan cerita yang membuat kecil hati.

(4) Menunjukkan kepedulian


Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit maka meletakkan tangannya
pada bagian yg sakit sambal mengatakan “Tidak apa-apa, insyallah sembuh.”

(5) Memberikan yang diinginkan


Rasulullah SAW pernah menjenguk orang sakit kemudian menanyakan apakah
si sakit menginginkan kue, kemudian si sakit menginginkannya lalu Rasulullah
menyuruh sahabat membelikannya.

(6) Melarang berharap kematian


Rasulullah SAW ketika mengunjungi pamannya berkata “Wahai paman,
janganlah engkau mengharap kematian, sebab bila selama ini engkau berbuat
baik kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang
ditambahkan kepada kebaikanmu dahulu dan itu baik bagimu. Bila selama ini
engkau berbuat tidak baik kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi
kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itupun baik pula bagimu.
Maka janganlah engkau mengharap kematian.” (HR. Ahmad dan Hakim)

(7) Menasihati agar bersabar


Agar bersabar karena sakit sebagai penebus dosa di masa lalu.
“ Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya semata kita akan
kembali. Ya Allah berilah pahala dari musibah ini, dan gantikanlah bagiku
dengan yang lebih baik drinya.” (HR. Muslim)

(8) Membawa buah tangan


“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)
ADAT KEBIASAAN TENTANG BULAN SHAFAR

Bagi orang Arab Jahiliyah dan sebagian orang Indonesia maupun orang India
menganggap bulan Shafar sebagai bulan kesialan dan bulan bencana. Hari Rabu
terakhit tdk boleh pergi berdagang, perjalana jauh, membuat hajatan. Kemudian
membaca surah Yaasiin 313 X, sholat sunah 4 rokaat dengan membaca surah Al
Kautsar 17X, Al Ikhlas 5X. Sedangkan di India 13 hari pertama adalah hari kesialan.
Islam dating membantahnya, semua hari dan bulan adalah dalam ketentuan
Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :” Allah telah menetapkan takdir untuk setiap
mahluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”(HR. Muslim)
Ibnu Mas’ud RA berkata :”Jika kesialan terdapat pada sesuatu maka ada di lidah,
karena lidah adalah salah satu indera manusia yang sering dibuat maksiat.”
Tidak ada amalan khusus di bulan Shafar. Hendaklah engkau mengucapkan
(doa) “Ya Allah, tidak ada kebaikkan kecuali itu dating dari Engkau, tidak ada
kejelekkan kecuali itu adalah ketetapan dari Engkau, dan tidak ada yang berhak
diibadahi dengan benar selain Engkau.”(HR. Ahmad dan Ath Thabrani).
Baca Al Qur’an tentang ketetapan Allah SWT :
1. QS. At Taubah:51
2. QS. At Taghabun:11
3. QS. Yunus; 31-33
4. QS, Yunus; 107
5. QS. Al Baqarah; 156
6. QS. Al Mursalat; 22-23
7. QS. Al Hajj; 70
8. QS. Al An’am; 59
9. QS. Ali Imran; 47
10. QS. Al Hadiid; 22-23

Anda mungkin juga menyukai