01 Rekapitulasi Pa2 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2

Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 1
KONSEP DASAR IFRS
A. PENGENALAN IFRS
1. Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar
akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan
standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)

2. Konverjensi ke IFRS di Indonesia

Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia


menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal.
Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan
SAK merencanakan tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati
konvergensi penuh kepada IFRS.

Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program
konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga,
dalam perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar
akuntansi internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
(IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam
proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial
Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.

Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (international Accounting


Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara
ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan
perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.

B. KARAKTERISTIK IFRS

IFRS memiliki karakteristik, diantaranya :

1. IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan pada


intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan
prinsip tersebut.
2. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
3. Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
4. Menggunakan fair value dalam penilaian
5. Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 2
KAS

A. Pengertian Kas
Kas merupakan aset yang paling mungkin untuk digunakan dan dibelanjakan dengan tidak
tepat. Kas meliputi uang logam, uang kertas, wesel, cek, dan bilyet giro atau dokumen
lainnya yang dapat tersedia serta bernilaikan uang i. Berikut beberapa definisi yang terkait
dengan kas menurut (Kartika, 2016)
kas kecil : terjadi jika entitas melakukan transaksi pengeluaran uang dengan jumlah
kecil.
Bank : saldo kas yang tersedia pada rekening entitas di Bank yang dapat sewaktu-
waktu digunakan.
Setara kas : investasi jangka pendek yang siap di konversikan ke kas dan dekat dengan
tanggal jatuh temponya sehingga tidak memberikan risiko yang signifikan pada tingkat
bunga.
B. Pengendalian Kas
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengendalikan kas
1. Adanya karyawan kusus yang menangani penerimaan kas.
2. Adanya pemisahan tugas antara yang menerima, mencatat, menyetujui, dan
menyimpan kas.
3. Setiap transaksi harus di dukung dokumen.
4. Dilakukannya pengecekan terhadap kas secara berkala.
5. Dibuatnya perencanaan arus kas.
6. Pengendalian penerimaan kas dan pengeluaran.
7. Lakukan rekonsiliasi bank.
8. Dibuatnya pengelolaan kas kecil.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
C. Penilaian, pelaporan, dan pengungkapan kas
1. Kas kecil (petty cash)
Kas kecil adalah sejumlah dana tertentu yang disisihkan perusahaan untuk membiayai
peneluaran yang sifatnya inmateril. Berikut adalah mentode pencatatan kas kecil
Kondisi metode Impres Metode fluktuasi
Pada saat dibentuk Kas kecil Kas kecil
Kas bank Kas bank
Tidak ada jurnal Beban ()ii
Pada saat transaksi Kas kecil

Pada saat pengisian kembali Beban () Kas kecil


Kas bank Kas bank

2. Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank adalah suatu bentuk pengendalian kas guna untuk mencocokan catatan
kas di bank dengan catatan kas yang ada diperusahaan. Hal ini diperlukan terkadang
terdapat perbedaan pencatatan saldo akir kas menurut catatan bank dengan saldo akir kas
menurut catatan perusahaan. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa kondisi berikut.
a. Setoran dalam perjalanan adalah setoran rekening oleh entitas atau entitas lain ke
saldo rekening suatu entitas di bank yang masih dalam perjalanan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya kekuarangan saldo kas yang terdapat pada bank, karena
perusahaan telah mencatatkan sejumlah kas yang dikirim dalam laporannya
sementara bank masih belum mencatatkan karena kas tersebut masih dalam
perjalanan.

b. Cek yang masih beredar adalah cek yang dibuat dan telah dikeluarkan namun
belum di cairkan oleh pelangggan penerima cek ke bank. Hal ini terjadi karena cek
memiliki masa ladaluarsa yang lebih dari satu bulan, pelanggan bisa saja
mencairkannya pada bulan berikutnya. Akibat adanya cek yang masih beredar ini,
entitas telah mencatatkan bahwa kasnya telah berkurang karena cek yg dikeluarkan,
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
sementara itu bank masih belum mencatatkannya sebagai
pengurang karena cek tersebut masih belum dicairkan oleh pelanggan.

c. Cek tidak cukup dana adalah cek yang dibuat dan telah dikeluarkan namun belum
bisa dicairkan oleh bank karena dana atau saldo penerbit cek tidak mencukupi
akibatnya cek ini ditolak. Oleh karena itu entitas telah mencatatkannya sebagai
pengurang sementara bank tidak mencatatkannya Karena cek tersebut tidak cukup
dana.
d. Penagihan piutang wesel beserta bunganya lewat bank yang belum dicatat dalam
jurnal atau pembukuan perusahaan. Akibatnya terlah terjadi perbedaan saldo kas di
bank antara menurut catatan bank dan menurut catatan perusahaan.
e. Interest income adalah bunga bank atas saldo rekening perusahaan yang
mengendap dan belum dicatatkan dalam jurnal pembukuan perusahaan. Oleh karena
itu perusahaan perlu memasukannya kedalam catatan pembukuannya sebagai
pendapatan bunga.
f. Bank service charge adalah biaya jasa bank yang belum di catat dalam jurnal atau
pembukuan perusahaan. Biaya jasa bank berfungsi sebagai pengurang oleh karena
itu perusahaan perlu mencatatkannya sebagai beban bunga.
g. Kesalahan pencatatan adalah kesalahan pencatatan yang terjadi baik dilakukan
oleh bank maupun oleh perusahaan.
Berikutini adalah prosedur dalam rekonsiliasi bank.
a. Mencocokan pemasukan
Semua akun pemasukan menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank
harus di cocokan. Apabila terdapat perbedaan maka perusahaan perlu
mengalisisnya. Setelah dianalisis penyebab perbedaan maka penyesuaian perlu
dilakukan.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

b. Mencocokan pengeluaran
Semua akun pemasukan menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank harus di
cocokan. Apabila terdapat perbedaan maka perusahaan perlu mengalisisnya. Setelah
dianalisis penyebab perbedaan maka penyesuaian perlu dilakukan.
Contoh soal penyusunan laporan rekonsiliasi bank
PT Cinta Damai memiliki saldo kas menurut pencatatannya sebesar Rp35.000.000 dan
saldo kas menurut catatan bak sebesar Rp34.500.000 pada 31 desember 2016. Perbedaan
pencatatan tersebut dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1) Bank mengurangi lansung biaya administrasi untuk bulan desember sebesar
Rp100.000
2) Cek dari pelanggan sebesar Rp750.000 tidak dapat dicairkan oleh PT Cinta Damai
3) PT cinta damai menyetorkan uang sebesar Rp6.000.000 pada tanggal 31 Desember
2016 namun belum dicatat oleh bank
4) Cek yang seharusnya dicatat sebesar Rp2.001.000 tetapi dicatat oleh entitas sebesar
Rp2.601.000
5) Cek yang telah ditulis namun belum dicairkan sebesar Rp4.250.000
6) Adanya penambahan saldo kas bank dari penagihan wesel tagih sebesari
Rp1.500.000 yang belum diketahui PT cinta damai
Berikut cara-cara untuk menyelesaikannya
a. Analisis perbedaan saldo kas meenurut pencatatan bank dengan saldo kas menurut
catatan perusahaan.
Saldo kas menurut perusahaan = Rp35.000.000
Saldo kas menurut bank = Rp34.500.000
Selisih = Rp 500.000
b. Analisis soal satu persatu
1) Bank mengurangi lansung biaya administrasi untuk bulan desember sebesar
Rp100.000
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Biaya administrasi berfungsi sebagai pengurang kas, oleh karena itu
perusahaan belum mencatatkannya sebgai pengurang sebesar Rp100.000
Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
Penambah Penambah
 
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000) 

Jurnal
Biaya adm Rp100.000
Bank Rp100.000
2) Cek dari pelanggan sebesar Rp750.000 tidak dapat dicairkan oleh PT Cinta Damai
Cek yang tidak dapat dicairkan berarti perusahaan sebelumnya telah mencatat penerimaan
sebesar Rp 750.000 namun dibatalkan oleh bank karena saldo tidak mencukupi. Oleh
karena itu perusahaan harus mengurangi saldo kas nya sebesar Rp750.000
Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
Penambah Penambah
 
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000) 
 Piutang wesel (Rp750.000)
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Jurnal
Piutang wesel Rp750.000
Kas bank Rp750.000

3) PT cinta damai menyetorkan uang sebesar Rp6.000.000 pada tanggal 31 Desember


2016 namun belum dicatat oleh bank
Hal ini merupakan setoran masih dalam perjalanan oleh karena itu belum dicatat oleh bank,
kita harus menambahkannya pada saldo bank

Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
Penambah Penambah
  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000) 
 Piutang wesel (Rp750.000)

Jurnal (tidak ada)


4) Cek yang seharusnya dicatat sebesar Rp2.001.000 tetapi dicatat oleh entitas sebesar
Rp2.601.000
Hal ini menyebabkan kas yang keluar menurut perusahaan terlalu besar oleh karena itu
perusahaan harus mengembalikannya kembali dengan menambah saldo kas sebesar
Rp600.000
Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Penambah Penambah
 Salah catat (Rp600.000)  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000) 
 Piutang wesel (Rp750.000)

Jurnal
Kas bank Rp600.000
Utang usaha Rp600.000

5) Cek yang telah ditulis namun belum dicairkan sebesar Rp4.250.000


Kondisi ini berarti bank belum mencatat sejumlah uang yang tertera pada cek karena
pelanggan belum mencairkan cek tersebut oleh karena itu kita perlu memasukannya pada
kolom pengurang di saldo kas bank.
Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
Penambah Penambah
 Salah catat (Rp600.000)  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000)  cek yang masih beredar
 Piutang wesel (Rp750.000) (Rp4.250.000)

Jurnal (tidak ada)


6) Adanya penambahan saldo kas bank dari penagihan wesel tagih sebesar
Rp1.500.000 yang belum diketahui PT cinta damai
Penambahan saldo kas yang berasal dari penagihan wesel tagih ini belum dicatat oleh
perusahaan. Untuk itu kita perlu mencatatkannya sebagai penambah.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Rekonsiliasi bank
PT cinta damai
31 desember 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp35.000.000 Saldo awal Rp34.500.000
Penambah Penambah
 Salah catat Rp600.000  Setoran dalam perjalan Rp6.000.000
 Penagihan wesel Rp1.500.000
Pengurang Pengurang
 Biaya adm (Rp100.000)  cek yang masih beredar
 Piutang wesel (Rp750.000) (Rp4.250.000)
Rp36.250.000 Rp36.250.000

Jurnal
Kas bank Rp1.500.000
Piutang wesel Rp1.500.000
3. Sistem Voucher
a. Pengertian voucher
Sistem voucher adalah suatu sistem pengendalian untuk setiap pembelian barang atau jasa
pada akhirnya harus diselesaikan dengan pengeluaran uang dibuatkan bukti intern iii. Bukti
tersebut dibuat baik untuk pembelian tunai maupun pembelian kredit. Setip voucher
terlebih dahulu diberikan nomor urut tercetak (prenumbered). Setiap pembelian barang atau
jasa, baik tunai ataupun kredit, wajib dicatat sebagai kredit pada hutang voucher. Berikut
ini adalah alur sistem voucer
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
b. Pencatatan akuntansi voucher
1) Pada saat dibentuk (asumsikan pembelian dengan cek)
Pembelian xx
Utang voucher xx
2) Pada saat dilunasi
(Semua transaksi voucher harus tergantung kondisi cek)
3) Tabel voucher
Tanggal No. Dibayar Pembayaran Debit Utang
voucher kepada voucher
Tanggal Cek Perkiraan Ref Saldo
no

Soal latihan :
1. Sebutkan 5 contoh yang termasuk kas ! iv
Jawaban : uang kertas, uang logam, cek, kas di bank, wesel, depasito jangka waktu kurang
dari 90 hari
2. Diketahui dari catatan perusahaan PT Bumi saldo kas di bank per 1 november 2016
Rp6.000.000 buku penerimaan kas selama bulan November menunjukan saldo
Rp7.800.000. buku pengeluaran kas selama bulan November menunjukan saldo
Rp8.000.000. berdasarkan rekening Koran yang dikirim bank nagari 30 november
2016 menunjukan saldo Rp4.850.000. setelah diteliti beberapa perbedaan
disebabkan oleh :
a. Setoran pada tanggal 30 november 2016 Rp3.000.000 belum tampak pada
rekening Koran.
b. Cek no.x07 yang dikeluarkan oleh PT bumi pada tanggal 25 november sebesar
Rp2.000.000 juga tidak tampak.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
c. Dari rekening Koran tampak bank telah mengkredit
rekening PT bumi atas tagihan piutang Rp2.500.000.
d. Diketahui pendapatan bunga Rp100.000, biaya administasi Rp50.000 belum
dicatat oleh perusahaan
e. Cek no b.05 milik pt.serpong senilai Rp2.500.000 terdebit oleh bank pada
rekening Pt.bumi.
Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT bumi beserta jurnalnya v !
a) Penentuan saldo
Menurut catatan PT bumi
Saldo kas di bank I November 2016 = Rp6.000.000
Penerimaan kas November = Rp7.800.000
Pengeluaran kas November =Rp8.000.000
Saldo kas pada 31 november 2016 = Rp5.800.000
Menurut catatan bank = Rp4.850.000
Selisih =Rp950.000
b) Rekonsilias bank
Rekonsiliasi bank
PT BUMI
31 November 2016
Perusahaan Bank
Saldo awal Rp5.800.000 Saldo awal Rp4.850.000
Penambah Penambah
 Tagihan piutang Rp2.500.000  Setoran dalam perjalanan
 Pendapatan bunga Rp 100.000 Rp3.000.000
 Cek b.05 Rp2.500.000
Pengurang Pengurang
 Biaya administrasi Rp 50.000  cek x.07 Rp2.000.000
Rp 8.350.000 Rp8.350.000
Jurnal
Bank Rp2.500.000
Piutang usaha Rp2.500.000
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Sumber bacaan:
Soemarso.2014.Akuntansi Suatu Pengantar buku 1 (edisi revisi ke-5).Salemba Empat:
Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia.2016.akuntansi keuangan buku1.Ikatan Akuntan
Indonesia:Jakarta
Hery.2014.Akuntansi Dasar 1&2.Grasindo:Jakarta
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

BAB 3
AKUNTANSI PIUTANG USAHA
A. Pengertian Piutang Usaha
Piutang usaha adalah jumlah yang dapat ditagih secara tunai kepada orang lain atas
kesepakatan diwaktu yang lalu. Berikut adalah beberapa pengertian terkait piutang.
Hery(2014:202) istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh
perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan
barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan
memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang
debitur yang biasanya lansung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun
sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).

Soemarso(2014:338) piutang adalah kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan


kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

IkatanakuntanIndonesia(2016:307) piutang adalah klaim yang dimiliki atas pelanggan atau


pihak lain untuk utang,barang, atau jasa.

B. Klasifikasi piutang usaha


Berikut ini adalah beberapa klasiikasi piutang usaha.
1. Piutang usaha (accounts receivable).
Adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Saldo
normal piutang usaha berada disebelah debet.
2. Piutang wesel (notes receivable).
Adalah tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel adalah pihak
yang berhutang kepada perusahaan.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
3. Piutang lain-lain (other receivable).
Adalah piutang yang timbul selain dari aktivitas penjualan barang dan jasa.
C. Pengakuan, Penilaian, dan Penghapusan Piutang usaha.
1. Pengakuan piutang usaha.
Saldo normal piutang usaha berada disebelah debit, sementara itu hal yang
dikorbankan dengan piutang usaha dicatat disebelah kredit (seperti : penjualan,kas,
atau pendapatan). Maka dari itu jurnal untuk pengakuan piutang usaha sebagai
berikut.
(apabila diasumsikan piutang berasal dari transaksi penjualan)
Piutang usaha xx
Penjualan xx
(apabila diasumsikan piutang berasal dari pengeluaran kas)
Piutang usaha xx
Kas xx
(apabila diasumsikan piutang berasal dari transaksi pendapatan)
Piutang usaha xx
pendapatan xx
2. Akuntansi untuk piutang tak tertagih.
Salah satu bentuk risiko dari adanya piutang yaitu timbulnya piutang tak tertagih. Piutang
tak tertagih ini timbul karena debitur tidak mampu membayar utangnya disebabkan oleh
berbagai alasan. Untuk itu, sebagai upaya dalam pengendalian risiko yang terjadi atau
untuk menghadapi risiko yang telah terjadi. Perusahaan perlu membuat penyisihan piutang
tak tertagih. Ada dua metode pencatatan untuk piutang tak tertagih, yaitu metode lansung
dan metode penyisihan.
a. Metode lansung.
Metode lansung mencatatkan piutang tak tertagih sebagai beban piutang tak tertagih. Oleh
karena itu, pada saat piutang tersebut tidak tertagih maka piutang tersebut dihapuskan.
Dengan cara , mendebit akun beban piutang tak tertagih lalu mengkreditkan piutang usaha.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Pada saat piutang yang telah dihapuskan dilunasi, maka akun tersebut
dibalik sebesar jumlah piutang yang dapat ditagih. Berikut adalah jurnalnya.
1) Pada saat dihapuskan.
Beban piutang tak tertagih xx
Piutang usaha xx
2) Pada saat piutang yang dihapuskan dilunasi.
Piutang usaha xxvi
Beban piutang tak tertagih xx
Kas/bank xx
Piutang usaha xx

b. Metode penyisihan.
Metode penyisihan yaitu metode menetapkan prediksi sejumlah piutang yang tidak
dapat ditagih ke dalam akun penyisihan piutang tak tertagih. Jika piutang tersebut
benar-benar tidak bisa ditagih maka akun penyisihan piutang tak tertagih
dikurangkan atau dihapuskan. Hal ini lebih efektif di bandingkan dengan metode
lansung. Dalam membuat penyisihan piutang tak tertagih terdapat dua cara. Cara
pertama dengan penyisihan berdasarkan persentase piutang usaha (dalam laporan
posisi keuangan). Cara kedua yaitu berdasarkan persentase penjualan (dalam
laporan laba/rugi).
1) Penyisihan berdasarkan persentase saldo piutang usaha (dalam laporan posisi
keuangan).
Untuk menentukan penyisihan piutang tak tertagih dengan metode persentase saldo piutng
awal bulan di kurangi dengan beban piutang tak tertagih sehingga menghasilkan saldo
piutang. Sementara itu dalam menentukan saldo awal piutang dapat dilakukan dengan
menggunakan saldo piutang yang bersangkutan dan dengan menggunakan saldo rata-rata
piutang. Apabila menggunakan saldo rata-rata piutang rumusnya adalah saldo piutang
sebelumnya ditambah dengan saldo piutang saat ini dibagi dua.
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Penyisihan Piutang tak tertagih


Saldo awal piutang tak tertagih xx
Beban piutang tak tertagih (saldo akir piutang taktertagih – saldo awal) (xx)
Saldo akir piutang tak tertagih (metode lansung dan rata-rata) xx
Jurnal nya sebagai berikut.
 Pada saat disisihkan
Beban piutang tak tertagih xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx
 Pada saat dihapuskan
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Piutang usaha xx
 Pada saat telah dihapuskan dan dibayar kembali
Piutang usaha xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Kas/bank xx
Piutang usaha xx
Contoh soal.
Saldo piutang Cv.setiawan tanggal 1 Januari 2015 sebesar 160.000, pada tanggal 31
desember 2015 saldo piutang menjadi 146.000. penjualan bersih pada tahun 2015 sebesar
2.245.000. saldo awal piutang tak tertagih sebesar 3.000 jumlah piutang tak tertagih yang
dapat ditagih sebesar 1.250. tentukan saldo akir piutang tak tertagih dengan menggunakan
metode saldo piutang rata-rata dengan alokasi 3%, tentukan beban penyisihan piutang tak
tertagih dan buatlah jurnal untuk penyisihan piutang tak tertagih!
 Saldo akir piutang tak tertagih = (160.000 + 146.000)/2 = 153.000 x 3% = 4.590
 Saldo awal piutang tak tertagih 3.000
 Piutang tak tertagih yang dapat ditagih (1250)
 Beban piutang tak tertagih = 4.590 – 1.750 = 2.840
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

 Saldo akir piutang tak tertagih 4.590


Oleh karena itu besarnya beban penyisihan piutang tak tertagih sebesar 2.840
Jurnal
Beban penyisihan piutang tak tertagih 2.840
Penyisihan piutang tak tertagih 2.840
2) Penyisihan berdasarkan persentase penjualan (dalam laporan laba rugi).
Menentukan besarnya penyisihan piutang tak tertagih dengan metode persentase penjualan
berbanding terbalik dengan metode piutang. Dimana dengan metode ini besaran beban
piutang tak tertagih didapatkan dari persentase dikalikan dengan penjualan. Oleh karena itu
susunannya menjadi
Saldo awal piutang tak tertagih xx
Beban penyisihan piutang tak tertagih xx (% x penjualan)
Saldo piutang tak tertagih xx
Berikut adalah jurnal terkait.
 Pada saat disisihkan
Beban piutang tak tertagih xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx
 Pada saat dihapuskan
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Piutang usaha xx
 Pada saat telah dihapuskan dan dibayar kembali
Piutang usaha xx
Penyisihan piutang tak tertagih xx
Kas/bank xx
Piutang usaha xx
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
Contoh soal.
Saldo piutang Cv.setiawan tanggal 1 Januari 2015 sebesar 3.000. penjualan bersih pada
tahun 2015 sebesar 2.245.000. saldo awal piutang tak tertagih sebesar 3.000 jumlah
piutang tak tertagih yang dapat ditagih sebesar 1.250. tentukan saldo akir piutang tak
tertagih dengan menggunakan metode penjualan dengan alokasi 1/8%, tentukan beban
penyisihan piutang tak tertagih dan buatlah jurnal untuk penyisihan piutang tak tertagih!
Saldo awal piutang tak tertagih 3.000
Beban penyisihan piutang tak tertagih 2.806,25 (1/8% x 2.245.000)
Saldo piutang tak tertagih 5.806,25

Jurnal
Beban penyisihan piutang tak tertagih 2.806,25
Penyisihan piutang tak tertagih 2.806,25
Soal latihan!
1. Jelaskan pengertian piutang !
2. Jelaskan perbedaan antara piutang usaha, piutang wesel, dan piutang dagang !
3. Saldo piutang Cv.Permai tanggal 1 Januari 2016 sebesar 200.000, pada tanggal 31
desember 2016 saldo piutang menjadi 350.000. penjualan bersih pada tahun 2015
sebesar 5.245.000. saldo awal piutang tak tertagih sebesar 4.000 jumlah piutang tak
tertagih yang dapat ditagih sebesar 2.050. tentukan saldo akir piutang tak tertagih
dengan menggunakan metode saldo piutang rata-rata dengan alokasi 2,5%, tentukan
beban penyisihan piutang tak tertagih dan buatlah jurnal untuk penyisihan piutang
tak tertagih!
4. Saldo piutang Cv.setia tanggal 1 Januari 2015 sebesar 8.000. penjualan bersih pada
tahun 2015 sebesar 2.300.000. saldo awal piutang tak tertagih sebesar 2.000 jumlah
piutang tak tertagih yang dapat ditagih sebesar 1.050. tentukan saldo akir piutang
tak tertagih dengan menggunakan metode penjualan dengan alokasi 1/5%, tentukan
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id
beban penyisihan piutang tak tertagih dan buatlah jurnal
untuk penyisihan piutang tak tertagih!
5. Sebutkan jurnal-jurnal yang terkait dengan piutang usaha, dimulai dari pengakuan
hinggap penghapusan piutang !
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

Sumber bacaan:
Soemarso.2014.Akuntansi Suatu Pengantar buku 1 (edisi revisi ke-5).Salemba Empat:
Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia.2016.akuntansi keuangan buku1.Ikatan Akuntan
Indonesia:Jakarta
Hery.2014.Akuntansi Dasar 1&2.Grasindo:Jakarta
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI 2
Disusun oleh
KEKEN SETIAWAN
Blog : kekensetiawan03.blogspot.co.id

i
Yang tidak termasuk kas seperti giro mundur atau cek mundur
ii
() masukan beban-beban yang dikeluarkan dengan menggunakan kas kecil seperti beban konsumsi dll
iii
Contoh bukti seperrti faktur dan kuitansi
iv
(sumber dokumen E.02.J.PA.2.07.1)
v
Sumber dokumen E.02.J.PA.2.18.4
vi
Sebesar jumlah piutang yang dapat ditagih

Anda mungkin juga menyukai