Dosen Pengampu:
Oleh:
I’is Mahisoh
FO.8.4.10.273
A. PENGANTAR .......................................................................................... 1
D. PENUTUP................................................................................................. 15
Bibliografi
A. PENGANTAR
Hitti dalam menuliskan bangsa Arab. Bahkan dari tanah Arab sekalipun. Buku
merupakan karya besar dan referensi wajib bagi kalangan pembaca umum
melingkupi rentang waktu sejarah lebih dari satu milenium sejak masa pra-
Islam hingga penaklukan bangsa Turki Utsmani atas dunia Arab pada awal
abad ke-16 .
karya besar dan referensi wajib bagi kalangan pembaca umum maupun
kalangan akademis.
yang mencakup gambaran isi buku dan sedikit perbandingan serta kritik
terhadap paparan data. Tidak lupa terdapat pemaparan biografi singkat Philip
Philip Khoury Hitti lahir di kota Shimlan Lebanon pada tahun 1886.
ia mengajar bahasa Semit dan memperoleh gelar PhD pada tahun 1915.1
Beirut dan mengajar di universitas tersebut sampai 1926. Pada bulan Februari
Hitti menerimanya dan jabatan tersebut ia pegang hingga pensiun pada tahun
1954.
Selain itu, Hitti mempunyai dua jabatan penting pada periode ini,
yakni sebagai Profesor Sastra Semit dan sebagai Ketua Departemen Bahasa
Oriental (bahasa dan sastra Timur). Setelah pensiun formal ia menerima posisi
1
www.wikipedia.org diakses 15 januari 2011.
Phillip K. Hitti adalah penulis buku spesialis sejarah negara-negara
sejarah yang membuat pembaca makin kaya. Ini tentu bukan pekerjaan mudah
mengumpulkan data yang cukup. Sejarahwan adalah pekerjaan sedikit orang, dan
dari golongan yang sedikit serta sangat berpengaruh di dunia kajian Islam
tersebut adalah Phillip K Hitti. Berikut adalah buah karya Philip K Hitti dalam
Pada 1940 Philip K. Hitti dinobatkan oleh New York World’s Fair
di Amerika Serikat tanpa bantuan siapapun. Satu lagi gelar Doktor (Honoris
Causa) didapatkan oleh Hitti dari Princeton University pada 1966, yakni
Macmillan Press ini terdiri dari 846 halaman yang terdiri dari: (a) 24 halaman
pembuka yang berisi kata pengantar mulai edisi pertama hingga edisi terakhir,
daftar isi, daftar ilustrasi, daftar gambar, dan daftar peta; (b) 758 halaman isi;
dan (c) 64 halaman index nama tokoh, tempat dan kota yang di ulas dalam
buku.
Buku ini terdiri dari 52 bab (chapter) yang terpecah ke dalam enam
bagian (parts). Bagian pertama sampai dengan ke lima merupakan inti dari
buku ini karena bagian- bagian tersebut membahas periode Arab yang utama
yakni mulai masa pra Islam hingga akhir kerajaan Mamaluk. Dapat dikatakan
bahwa sekitar 90 persen bagian di buku ini membahas periode Arab -Islam.
2
Philip K. Hitti, History of The Arabs, (London: The Macmillan Press ltd, 1974), ix.
Kemudian pada bagian selanjutnya pemaparan tersebut diatas diikuti
buku ini, hal ini tidak lepas dari rentang kekuasaan dinasti Abbasiyah dan
Umayyah yang panjang; serta berbagai kemajuan yang dicapai pada masa
tersebut.
Bagian ke empat dari buku ini membahas peran bangsa Arab- Islam
di luar tanah kelahirannya: yakni di Spanyol dan Sicilia, baik ketika berada
Dinasty Umawiyah jilid II. Jauh melintasi Afrika Utara, peradaban Arab-
Islam berkembang dan menguat menjadi pembaharu dan pencerah Eropa abad
pertengahan.
belahan dunia yang berkuasa pada abad pertengahan seperti mesir. Bagian ini
dengan rinci membahas fase peralihan Arab- Islam menuju masa modern yang
pemerintahan Islam, dan pengaruh budaya barat terhadap dunia Islam. Kajian
sosial, politik dan budaya moden terasa kental pada bagian ini.
Berbagai pembahasan dalam buku ini diperkaya dengan 69 ilustrasi
bangunan, gambar keping uang logam, potret wajah tokoh atau karyanya.
lebih dari 2000 catatan kaki yang memuat sumber-sumber data baik yang
berbahasa Arab maupun dari bahasa lain untuk menjamin akurasi data. Selain
itu untuk memudahkan pencarian data, buku ini juga dilengkapi dengan anak
judul atau poin-point pokok setiap bahasan yang di tempatkan di margin tepi
setiap halaman.
yang di sertai dengan analisa dan kritik singkat terhadap paparan data yang di
Bagian pertama terdiri dari tujuh bab yakni (a) bangsa Arab sebagai
bagian dari ras Semit; (b) kondisi geografis semenanjung arab; (c) kehidupan
suku Badui Arab; (d) hubungan internasional antar bangsa Arab masa pra –
islam; (e) Kerajaan Saba’ dan kerajaan lain di wilayah selatan Jazirah Arab;
(f) Kerajaan Nabatea dan kerajaan lain di wilayah utara dan tengah Jazirah
Jelas sekali bahwa pada saat itu Hitti berbicara atas nama dunia
Barat, karena para ulama Islam sendiri telah menerbitkan berbagai buku
Sejarah Islam yang di awali keterangan dan kondisi semenanjung arab pada
masa pra Islam. Literatur yang ada tersaji dalam bahasa Arab dan literatur-
literatur yang dapat di pahami dunia Barat masih minim dan kurang rinci.
Oleh sebab itu tidak heran Hitti mengatakan ‚yet what its known about it is
Beberapa fenomena dunia Arab yang di ungkap Hitti adalah (a) asal-
usul bangsa Arab yang berasal dari bangsa Semit, bahkan peradaban
Babilonia, Assyria, Phoenesia dan Ibrani bersumber dari Arab kuno yang
bermigrasi ke lembah Bulan Sabit Subur; (b) Arab sebagai tempat kelahiran
para penakluk dunia yang hebat karena mereka tidak hanya menaklukkan
suatu daerah tapi juga membangun peradaban disana4; (c) Arab sebagai
menggantikan ajaran yang lama. Jadi kurang tepat jika Hitti menulis bahwa
kondisi geologi pada masa pra sejarah yakni semenjak zaman es.5 Selanjutnya
Tidak dapat disangkal bahwa pemaparan data Hitti pada bagian ini
belum ditemukan dalam literatur manapun, dalam arti pemaparan yang utuh
menulis bagian ini. Diantara kitab yang dipakai sebagai pegangan ialah
Sunan karya Abu Dawud dan ‘Uyun al-Akhbar karya Ibnu Qutaibah.
5
Ibid., 14-18
6
Ibid,. 20-22
Hubungan antar negara di Semenanjung Arab telah berlangsung sejak
lama. Bangsa Arab yang berdiam di daerah utara dan selatan secara intens
menarik pada bagian ini adalah tentang percampuran ras dan asimilasi budaya
yang terjadi di daerah selatan, antara orang Arab dan Afrika khususnya
bangsa Arab Selatan keturunan campuran, dan peta arab kuno. Bagian ini di
Semenanjung Arab.
kerajaan Saba’. Urgensi kerajaan ini sejak awal telah di gambarkan oleh al-
Qur’an, tentu hal ini karena kebesaran dan kelebihan yang dimiliki kerajaan
tersebut. Hitti sebagai pakar sejarah dapat dipastikan faham betul hal
kerajaan Saba’. Peradaban Saba’ digambarkan jauh lebih maju dari pada
bendungan Ma’rib yang terkenal dan di ulas dalam semua buku sejarah.8
7
Ibid,. 30
8
Ibid., 49-66.
karena masih sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Aramaik.9 Paparan data
Hitti tentang kerajaan ini memang lebih lengkap dari pada pemaparan Jurji
menulis, bangsa Arab adalah bangsa yang sangat menyukai sastra. Tidak ada
satu pun bangsa di dunia ini yang nenunjukan apresiasi sedemikian besar
terhadap ungkapan bernuansa puitis dan sangat tersentuh oleh kata-kata, baik
lisan maupun tulisan, selain bangsa Arab ungkapnya lebih jauh. Kita sulit
sedemikian dalam selain bahasa Arab. Dan, Alquran adalah bukti otentiknya.
Hal ini menunjukkan bahwa al-Quran adalah hasil budaya Arab padahal
sejarah mencatat tidak satupun bangsa Arab yang dapat mengungguli bahasa
al-Qur’an.
pemberi nikmat, dan wujud yang diseru saat tertimpa musibah digambarkan
senyatanya, Allah yang dikenal saat itu adalah dewa suku Quraisy.11
9
Ibid,.53
10
Jurji Zaydan, Tarikh al-Tamaddun al-Islamy, edisi II (tk: Dar al-Hilal, 1960), 22-31.
11
Hitti., 100.
Tuhan adalah dalam bentuk sakralisasi dan spiritualisasi terhadap bentuk-
bentuk material. Dan Hitti menulis, seiring dengan datangnya Islam, jumlah
menjadi jin.12
2. Part II
Bagian kedua dari History of the Arabs yang terdiri dari 9 bab ini
kelahiran Islam dari sosok pembawa risalah agama tauhid ini yakni Nabi
disajikan dalam bahasa yang ringkas dan padat. Hitti tidak bertele-tele
Muhammad SAW yang detil dan rinci sudah banyak ditulis dalam berbagai
Sirah Nabawiyah sehingga tidak diperlukan lagi data yang rinci. Daya tarik
bab ini ialah ilustrasi peristiwa Isra’ Mi’raj yang di ambil dari British
Museum.13
12
Ibid., 98.
13
Ibid., 115.
Alquran ada padanannya dalam Alkitab, kecuali beberapa kisah orangorang
Quran adalah yang paling mirip dan paling mendekati Yahudi dengan
Sebagai muslim, tentu jika membaca pandangan Hitti ini tentu akan
buku ini (chapter xiii- chapter xiv). Tidak perlu di pertanyakan lagi
14
Ibid., 124-125.
3. Part III (Chapter XVII-XXXIII)
Bagian ini merupakan bagian terpanjang dari buku ini. Bagian ini
terdiri dari 16 bab yang membahas secara rinci dua dinasti utama Islam yakni
Dinasti Umawiyah I dan Dinasti Abbasiyah. Seperti buku sejarah Islam yang
Yang membedakan buku Hitti ini dengan buku yang lain adalah
detail yang dimunculkan dalam pemaparan data yang jarang ditemukan dalam
Hal tersebut terlihat dari bab yang di sajikan, misalnya pada pokok bahasan
tentang kelebihan dan kemajuan di berbagai bidang, akan tetapi hitti juga
Pokok bahasan lain yang juga tidak ditemukan secara khusus dalam
misalnya seni musik d Arab selatan yang mempunyai ciri khas sendiri tidak
seperti daerah Arab yang lain. Namun sayangnya Hitti tidak dapat
15
south arabian undoubtedly had their own types of song and musical
oleh para aristokrat juga jarang ditemukan dalam buku sejarah lain. Dalam
catatan kaki dapat dilihat bahwa pada bahasan ini Hitti banyak merujuk pada
dengan rinci.
Keunggulan Hitti pada bagian ini (Part III : The Umayyad And
Abbasid Empires) ialah pada chapter xxvii yang membahas peran sentral
bagian ini tidak hanya tentang urgensi pendidikan, tapi juga lebih pada fakta
sejarah keilmuan mulai kalangan aristokrat hingga rakyat. Salah satu yang di
ambil contoh oleh Hitti adalah kebijaksanaan dalam sistem pendidikan dan
Peradaban bangsa Arab di Spanyol dan Sicilia (Italia). Dalam masa lebih dari
lebih kompleks.
16
Ibid., 408-415.
Akhir abad ke-10 M, sejarawan bernama Udovitch menjelaskan betapa Sicilia
5. PART V
ini. Terdiri dari 8 bab, bagian ini memuat sejarah kerajaan-kerajaan Islam
tersebut. Hal ini dilakukan karena sebelumnya pada tahun 1071, Kekaisaran
Byzantium telah dikalahkan oleh pasukan Seljuk yang dipimpin oleh Sulthan
berjumlah 40.000 orang, terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-
Hajr, Perancis dan Armenia. Dan kekalahan ini berujung kepada dikuasainya
Hitti sangat obyektif dan tidak memilih untuk berpihak kepada kisah perang
salib versi Barat yang selama ini di sebarluaskan, walaupun Hitti juga
merupakan seorang non-Muslim. Sepertinya ia tidak mau mengambil resiko
terlalu besar dalam memaparkan peristiwa yang dapat dianggap ‘baru’ dalam
awal buku ini. Ia dengan tegas menulis bahwa perang Salib merupakan
Pada bagian terakhir ini, Mesir diletakkan oleh Hitti dalam panggung
modern yang oleh Hitti di ulas lengkap- adalah karena Mesir merupakan
negara Arab modern yang mampu bertahan dengan corak Islam yang kuat
kapital Arab- Islam tenggelam dan berada pada posisi dan situasi yang
membawa Mesir maju melalui hubungan baik dengan Prancis (dalam segi
administrasi pemerintahan) dan Italia, inggris serta Austria (dalam bidang
intelektual).
politiknya.
Italia itu telah menjadi gerbang transfer ilmu pengetahuan dari dunia Muslim
ke Barat.
peradaban Islam adalah peradaban Arab, peradaban lisan dan tulisan yang
mengkopi dengan sedikit inovasi di sana-sini sehingga sampai pada hari ini.
Ini tentu tidak sepenuhnya salah namun juga tidak sepenuhnya benar, karena
hal ini mungkin menghapus ciri asli suatu peradaban, akan tetapi disisi lain
Arab Islam hanya mengkopi peradaban lama, karena bangsa Arab- Islam
sendiri telah memiliki peradaban yang maju seperti peradaban Saba’, dan
juga memiliki nila-nilai luhur yang terjaga dalam kemurnian Badui di Hijaz.
E. PENUTUP
fakta dan data mengenai bangsa Arab semenjak masa awal peradaban Semit
peradaban kuno yang berkembang pesat di tepi sungai Tigris dan Eufrat, di
keagamaan, tidak heran karena ia besar dan hidup dalam lingkungan yang
kental dengan sudut pandang Barat. Oleh sebab itu buku ini pada awal terbit
terutama Arab.
Namun, bagaimanapun juga buku ini merupakan buku yang komplit
sebagai salah satu rujukan utama peradaban Arab- Islam. Kekuatan rincian
data yang disajikan oleh Philip K Hitti dalam History of the arabs benar-
adalah seorang pakar budaya Semit dan professor sejarah yang hebat.