Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Tekanan Intrakranial
Tekanan intrakranial (TIK) atau intracranial pressure (ICP) didefinisikan sebagai
tekanan yang terdapat didalam kompartmen kraniospinal, suatu sistem tertutup yang
terdiri dari darah, jaringan otak dan cairan serebrospinal dengan volume yang tetap.
Tekanan intrakranial normal berkisar antara 5 – 15 mmHg.1

Gambar x. Rentangan angka normal TIK

Otak terletak dalam tengkorak yang memiliki volume tetap dan tidak dapat
merenggang. Doktrin Monroe Kellie menyatakan bahwa volume dari otak, darah dan
liquor serebrospinal dalam tulang cranium adalah tetap dan tidak bisa dikompresi.
Sehingga untuk menjaga tekanan yang konstan dalam tengkorak, volume dari ketiga hal
tersebut harus dijaga. Adapun otak mengisi kurang lebih 85% dari volume dalam
tengkorak yaitu sekitar 1300-1500 ml, sedangkan cairan serebrospinal mengisi 10%
dengan 150 ml dan darah mengisi sebanyak 5%-7.5% yaitu 50-75 mL.2
Peningkatan tekanan intrakranial merupaka suatu permasalahan yang sering
ditemukan dalam bidang neurologi dan bedah saraf. Tekanan ini biasanya meningkat
sebagai akibat adanya suatu masa, permasalahan dari aliran liquor serebrospinal atau
perdarahan baik secara akut maupun kronis.3

2.2 Anatomi dan Fisiologi Komponen Intrakranial


Pada orang dewasa, ruang intrakranial dibatasi oleh permukaan bagian dalam
tengkorak, oleh karena tengkorak merupakan struktur yang tidak elastis, maka tidak dapat
berdistensi ketika terdapat peningkatan volume. Foramen magnum merupakan bukaan
oval pada tulang tengkorak yang berkomunikasi dengan ruang subarachnoid spinal dan
merupakan jalan keluar medulla spinalis dari calvarium. 1
Otak merupakan struktur kompleks yang memerlukan suplai oksigen dan nutrisi
secara terus menerus Untuk mempertahankan kesadaran, perfusi yang baik dan
pengiriman oksigen yang adekuat sangatlah penting. Penurunan kesadaran dapat terjadi
pada iskemik otak akibat penurunan dalam aliran darah otak (CBF/ cerebral blood flow),
kerusakan ini dapat terjadi permanen apabila pasokan darah tidak memadai dalam 3-8
menit. 2
Otak menerima supply darah melalui arteri karotis interna dan arteri vertebral,
yang bermuara melalui vena cerebri dan sinus dura menuju ke vena jugularis interna.
(Gambar x) 2
Walaupun otak hanya berbobot 2% dari total berat tubuh (1400g), ia menerima
12-15% dari supply darah dari jantung. Aliran darah otak (Cerebral blood flow/CBF)
dideskripsikan sebagai hubungan antara aliran, tekanan perfusi otak dan resistensi dari
pembuluh darah dimana CBF akan meningkat apabila tekanan perfusi (CPP) meningkat
dan pembuluh darah berdilatasi.2
Sedangkan tekanan perfusi merupakan perbedaan antara tekanan arteri dan vena
sirkulasi yang menentukan aliran darah ke organ-organ. Pada otak, tekanan perfusi otak
atau CPP dipengaruhi oleh tekanan intrakranial dan mean arterial pressure (MAP)
dimana CPP = MAP – ICP 1,2
Pada orang dewasa, CPP biasanya berentang dari 70 – 90 mmHg. Apabila CPP
berkurang dibawah 50 mmHg, terjadi peningkatan resko untuk terjadinya iskemik otak
yang akan mempengaruhi fungsi otak.
Resistensi cerebrovascular (CVR) merupakan resistensi pembuluh darah yang
menentukan CBF, ketika terjadi vasodilatasi, diameter pembuluh darah akan melebar,
sehingga akan meningkatkan CBF. Sedangkan bila terjadi vasokontriksi, akan
menurunkan diameter pembuluh darah dan akan menurunkan CBF. 2
Pada beberapa kondisi patologis yang menyebabkan peningkatan volume
intrakranial seperti tumor, edema otak atau perdarahan, terdapat mekanisme kompensasi
yang memiliki peran dalam mencegah atau mengurangi perubahan pada tekanan
intrakranial. Pertama, cairan serebrospinal akan mengalir lebih banyak ke ruang
subarachnoid spinal melewati foramen magnum, lalu volume darah otak (CBV) akan
diturunkan dengan menurunkan diameter dari pembuluh darah. Apabila masalah
patologis tersebut tetap berkembang dan kompensasi sudah maksimal, jaringan otak akan
mengalami herniasi, 1

2.3 Peningkatan Tekanan Intrakranial


Ruang tengkorak terdiri dari jaringan otak, darah dan cairan serebrospinal yang
memiliki volume yang tetap. Adanya peningkatan dari volume ketiga hal tersebut akibat
suatu hal patologis dapat meningkatkan tekanan intrakranial, adapun hal tersebut dapat
terjadi dalam,4
Jaringan Otak Darah Cairan Cerebrospinal
- Tumor - Perdarahan - Hidrosefalus
- Edema otak - Dilatasi pembuluh - Tumor choroid plexus
- Abses otak darah arteri akibat
- Cedera otak hypoxemia,
hypercarbia, efek
obat-obatan,
hipertermia, hipotensi,
- Dilatasi pembuluh
daraah vena akibat
obstruksi dari
tingginya PEEP, gagal
jantung, thrombosis.

2.4 Efek Peningkatan TIK


Kombinasi dari nyeri kepala, papilledema dan mual-muntah merupakan tanda-
tanda terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Nyeri kepala sering dideskripsikan
seperti berdenyut denyut dan diperburuk oleh faktor-faktor yang dapat meningktkan
tekanan intrakranial seperti batuk, bersin, berbaring dan berolahraga. Papilledema
merupakan tanda peningkatan intrakranial yang bermakna namun memerlukan waktu
yang cukup lama setelah terjadinya peningktn tekanan. Muntah biasanya muncul paling
terakhir dimana biasanya diikuti oleh nyeri kepaal. Peningkatan tekanan intrakranial juga
dapat menyebabkan penurunan kesadaran yang progresif dan meruapakan tanda adanya
herniasi. Tanda lain terjadinya peningkatan tekanan intrakranial seperti dilatasi pupil,
ptosis bilateral, pernafasan yang tidak regular, biasanya merupakan tanda adanya
herniasi.3
Ketika tekanan intrakranial meningkat, maka CPP akan turun, hingga ke titik
dimana tidak ada aliran darah otak (CBF), tidak ada perfusi dan akan menyebabkan
kematian sel-sel otak. Ketika ini terjadi, akan mulai terjadi herniasi dari struktur otak.
Herniasi dapat terjadi di berbagai lokasi, 4
1. Herniasi lobus temporal (herniasi uncal): akan menyebabkan palsy kranial
nerve III (Dilatasi pupil diikuti oleh pergerakan bola mata ke bawah dan atas)
2. Herniasi dari pedunkulus cerebellar kearah foramen magnum (herniasi
tonsillar): Tekanan pada batang otak akan menyebabkan sindrom cushing dimana
terjadi hipertensi, bradikardi, dan pernafasan tipe Cheyne-stokes
3. Herniasi subfalcine terjadi apabila girus singulata di sisi medial lobus frontal
terdorong melewati garis tengah falx cerebri dan mendesak arteri cerebral anterior

Gambar x. Jenis dan lokasi herniasi

1. Gomes JA, Bhardwaj A. Normal Intracranial Pressure Physiology [Internet]. First Edit.
Cerebrospinal Fluid in Clinical Practice. Elsevier Inc.; 19-25 p. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/B978-1-4160-2908-3.50007-8
2. Tameem A, Frca M, Frca HK. Cerebral Physiology. 2013;4–9. Available from:
https://academic.oup.com/bjaed/article/13/4/113/345118
3. Dunn LT. Raised intracranial pressure. 2002;73(Suppl I). Available from:
https://jnnp.bmj.com/content/73/suppl_1/i23
4. Hill L, Anaesthesia S, Hospital RO, Gwinnutt C, Neuroanaesthetist C, Hospital H.
Cerebral Physiology - Intracranial Pressure - Anaesthesia Tutorial. 2007;(October):1–9.
Available from:
https://www.wfsahq.org/components/com_virtual_library/media/61f2508c0390d7e9cb081
ad430f650ba-4d76b5549471686bc35110bc52f7fc33-71-Cerebral-Physiology-part-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai