Anda di halaman 1dari 22

LOGBOOK ASKEP III DM

AKOMPLIKASI LUKA KAKI DIABETIK

Disusun oleh :

Pipin Wiloyo

PO.62.20.1.14.137

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN

TAHUN 2017
LOGBOOK 8.4
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI LUKA KAKI
DIABETIK
Tujuan
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini . peserta didik diharapkan
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
daibetik secara mendaris
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka pada kaki diabetik secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data
objektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus DM dengan komplikasi luka
kaki diabetik
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus DM tipe 2 dengan komplikasi
luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/ mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidenti meteri belajar pada kasus DM tipe 2 dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri.

Ny. K, 51 tahun, pendidikan terakhir SMA, suku Jawa, ibu rumah tangga, klien mengatakan
memiliki luka di kaki kanan dan kiri tidak sembuh-sembuh. Riwayat luka 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit, kaki melepuh, kaki dipencet keluar cairan dan berbau. Dirumah luka dirawat
sendiri dengan cara dibersihkan menggunakan rivanol. Tetapi luka tidak kunjung sembuh, luka
bertambah luas, keluar naanh dan berbau. Klien memiliki kebiasaan menghilangkan kapalan
menggunakan gunting kuku. Kondisi luka sloughy ++, bau +, dasar luka otot, nyeri (+) saat
diganti balutan, skala nyeri 4.
Aktivitas 1

Review modul patofisiologi diabetes mellitus dengan komplikasi luka kaki diabetik

Aktivitas 2

Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang di perlukan pada kasus diabetes mellitus dengan
komplikasi luka kaki diabetek secara mandri

Kata kunci :
 Ny. K 51 Tahun
 Memiliki luka kaki kanan dan kiri tidak sembuh-sembuh
 Riwayat luka 1 minggu sebelum masuk RS kaki melepuh
 Keluar cairan dan berbau
 Luka dirawat sendiri menggunakan rivanol
 Luka bertambah luas,keluar nanah dan berbau
 Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan jepitan kuku
 Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+), skala nyeri 4
Data tambahan
Umur
Pola makan
Riwayat keluarga
Penggunaan obat
Perawatan luka
Aktivitas fisik
Penggunaan insulin
Tingkat Pengetahuan
Hasil lab,
riwayat obesitas IMT,

Aktivitas 3

Diskusi kata kunci dan data tambahan untuk merumuskan masalah bersama kelompok

Kata kunci :
 Ny. K 51 Tahun
 Memiliki luka kaki kanan dan kiri tidak sembuh-sembuh
 Riwayat luka 1 minggu sebelum masuk RS kaki melepuh
 Keluar cairan dan berbau
 Luka dirawat sendiri menggunakan rivanol
 Luka bertambah luas,keluar nanah dan berbau
 Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan jepitan kuku
 Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+), skala nyeri 4
Data tambahan
Umur
Pola makan
Riwayat keluarga
Penggunaan obat
Perawatan luka
Aktivitas fisik
Penggunaan insulin
Pengetahuan
Hasil lab,
riwayat obesitas IMT

Aktivitas 4

Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi luka kaki
diabetic secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus.

1. DS: - pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
Masalah : Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya genggren
pada ekstremitas

2. DS: - pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
- Luka bertambah luas , keluar nanah dan berbau
Masalah: Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya / menurunnya aliran darah
kedaerah ganggren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

3. Ds : pasien mengatakan sulit bergerak karena luka kaki


DO : - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
- Luka bertambah luas , keluar nanah dan berbau
Masalah : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangrene

4. DS: klien Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan jepitan kuku


DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan
pengobatan b.d kurangnya informasi.

5. DS: - pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO: - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
- Luka bertambah luas , keluar nanah dan berbau
Masalah : Gangguan rasa nyaman (Nyeri) b.d Iskemik Jaringan

6. DS : pasien mengatakan memiliki luka kaki kiri dan kanan


- Riwayat 1 minggu sebeluk masuk RS kaki melepuh,skala nyeri 4
DO : - Kondisi luka slouhy ++,bau +, dasar luka otot, nyeri(+)
- Luka bertambah luas , keluar nanah dan berbau
Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan
pengobatan b.d kurangnya informasi.
Aktivitas 5

Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

1. Gangguan integritas jaringan


2. Nyeri kronis
3. Hambatan mobilitas fisik
4. Resiko tinggi Infeksi
5. Gangguan perfusi jaringan
6. Kurangnya pengetahuan

Aktivitas 6

identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes mellitus dengan komplikasi luka kaki
diabetic

Sesuai kasus :
1. Kebiasaan menghilangkan kapalan menggunakan gunting kuku
Sesuai teori :
1. Obesitas
2. Pola makan tidak sehat
3. Stres
4. Riwayat keluarga
5. Kerusakan pankreas
6. Penggunaan terapi obat yang salah
7. Tidak memakai sepatu yang nyaman
8. Tidak memakai kaos kaki
9. Tidak tepat perawatan kaki

Aktivitas 7
Identifikasi factor penyebab masalah dan factor resiko pada kasus diabetes mellitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah

Aktivitas 8

Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan
kelompok dengan menggunakan pohon masalah.

Aktivitas 9
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri
1. Pelajari patofisiologi neuropati kaki ( saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik)
2. Perawatan luka kaki untuk ulkus diabetik
a. Luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah vena, dan arteri
b. Ciri khas luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah
3. Penggunaan obat topikal

Pertemuan hari II

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :

1. Mampu menyusun diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus denga komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosa keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi luka kaki diabetik yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk
mencapai kesepahaman kelompok
3. Mampumengidentifikasi meteri belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri.

Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri
1. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
2. Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya / menurunnya aliran darah kedaerah ganggren
akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
3. Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangren.
5. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah
6. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan pengobatan b.d kurangnya
informasi.

Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mncapai kesepakatan kelompok.
1. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
2. Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya / menurunnya aliran darah kedaerah
ganggren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
3. Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangren.
5. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah
6. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan pengobatan b.d
kurangnya informasi.

Aktifitas 3
Indentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
secara mandiri.
4. Pelajari patofisiologi neuropati kaki ( saraf otonom, saraf sensorik, saraf motorik)
5. Perawatan luka kaki untuk ulkus diabetik
c. Luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah vena, dan arteri
d. Ciri khas luka yang di sebabkan oleh gangguan pembuluh darah
6. Penggunaan obat topikal
Pertemuan hari III
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu meyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka
kaki diabetik secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Mampu membuat tujuan/kriteria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosa yang telaah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pegkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kependidikan sesehatan untuk klien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki diabetik
secara mandriri
1. Diagnosa no. 1
Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
NOC : Tercapainya proses penyembuhan luka.
Kriteria hasil :
 Berkurangnya oedema sekitar luka.
 pus dan jaringan berkurang
 Adanya jaringan granulasi.
 Bau busuk luka berkurang.
Intervensi :
NIC : Perawatan luka
a. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan
membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
b. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik
menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada
luka dan nekrotomi jaringan yang mati.
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka dan
larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan
jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk
mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan
kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.

2. Diagnosa no 2
Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya / menurunnya aliran darah kedaerah
ganggren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Kriteria hasil : pembuluh darah dan jaringan membaik
Intervensi :
1. Anjurkan klien untuk melakukan mobilisasi
2. Ajarkan klien tentang faktor-faktor yang dapat menaikan aliran darah: tinggikan kaki
sedikit lebih rendah dari jantung,hindari penyilangan kaki,hindarin balutan ketat,hindari
bantal dibelakang lutut
3. Ajarkan klien tentang modifikasi faktor-faktor risiko berupa: hindari diet tinggi
kolestrol,teknik relaksasi,menghentikan kebiasaan merokok
4. Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya.

3. Diagnosa no. 3
Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan
NOC : rasa nyeri hilang/berkurang
Kriteria hasil :
 Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .
 Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi
nyeri .
 Pergerakan penderita bertambah luas.
 Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 –
80 x /menit, T : 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ).
Intervensi :
NIC : Penatalaksanaaan Nyeri
1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.
2. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi
ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam
melakukan tindakan.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang.
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa
nyeri.
4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot
untuk relaksasi seoptimal mungkin.
6. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus
sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.

4. Diagnosa no. 3
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangren.
NOC : Pasien dapat merawat diri dan aktivitas kehidupan seharihari.
Kriteria Hasil :
 Pergerakan paien bertambah luas
 Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan ( duduk, berdiri,
berjalan ).
 Rasa nyeri berkurang.
 Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
Intervensi :
NIC : Terapi aktivitas mobilisasi sendi
a. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien.
b. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula
darah dalam keadaan normal.
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam
tindakan keperawatan.
c. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstremitas bawah sesui
kemampuan.
Rasional : Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.
d. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
e. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga
fisioterapi.
Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih
pasien melakukan aktivitas secara bertahap dan benar

5. Diagnosa no. 5
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah, angiopati.
NOC : Peningkatan status imun.
Kriteria Hasil :
 Tanda-tanda infeksi tidak ada.
 Tanda-tanda vital dalam batas normal ( S : 36 – 37,5 0C )
 Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal
Intervensi :
NIC : perlindungan terhadap infeksi
a. Kaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka.
Rasional : Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi dapat
membantu menentukan tindakan selanjutnya.
b. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri selama
perawatan.
Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu cara untuk mencegah
infeksi kuman.
c. Lakukan perawatan luka secara aseptik.
Rasional : untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.
d. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang ditetapkan.
Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat meningkatkan daya tahan
tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan sehingga memperkecil
kemungkinan terjadi penyebaran infeksi.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.
Rasional : Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan menurunkan
kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan.
6. Diagnosa 6
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan pengobatan b.d
kurangnya informasi.
Kriteria hasil :klien dapat mengerti dan paham tentang ulkus diabetic
Intervensi :
1. Kaji Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit DM dan ganggren
2. Jelaskan tentang penyakit yang di derita pasien
3. Jelaskan proses penyakit perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa
dan kata-kata yang mudah di mengerti
4. Memotivasi pasien dalam perawatan sehari –hari
5. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaat bagi pasien dan libatkan pasien
di dalamnya.
6. Gunakan gambar gambar atau media dalam memberikan penjelasan (jika
memungkinkan)

Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus DM dengan komplikasi luka kaki diabetik yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri mencapai kesepakatan kelompok
1. Diagnosa no. 1
Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
NOC : Tercapainya proses penyembuhan luka.
Kriteria hasil :
 Berkurangnya oedema sekitar luka.
 pus dan jaringan berkurang
 Adanya jaringan granulasi.
 Bau busuk luka berkurang.
Intervensi :
NIC : Perawatan luka
a. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan
membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
b. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik menggunakan
larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan
nekrotomi jaringan yang mati.
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka dan
larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan
jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk
mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan
kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.

2. Diagnosa no 2
Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya / menurunnya aliran darah kedaerah
ganggren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Kriteria hasil : pembuluh darah dan jaringan membaik
Intervensi :
3. Anjurkan klien untuk melakukan mobilisasi
4. Ajarkan klien tentang faktor-faktor yang dapat menaikan aliran darah: tinggikan kaki
sedikit lebih rendah dari jantung,hindari penyilangan kaki,hindarin balutan ketat,hindari
bantal dibelakang lutut
5. Ajarkan klien tentang modifikasi faktor-faktor risiko berupa: hindari diet tinggi
kolestrol,teknik relaksasi,menghentikan kebiasaan merokok
6. Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya.

3.Diagnosa no. 3
Nyeri kronis berhubungan dengan iskemik jaringan
NOC : rasa nyeri hilang/berkurang
Kriteria hasil :
 Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .
 Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi
nyeri .
 Pergerakan penderita bertambah luas.
 Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 –
80 x /menit, T : 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ).
Intervensi :
NIC : Penatalaksanaaan Nyeri
2. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.
3. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan
mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak
bekerjasama dalam melakukan tindakan.
4. Ciptakan lingkungan yang tenang.
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat
rasa nyeri.
5. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan pasien.
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada
otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
7. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus
sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman.
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.

4.Diagnosa no. 4
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangren.
NOC : Pasien dapat merawat diri dan aktivitas kehidupan seharihari.
Kriteria Hasil :
 Pergerakan paien bertambah luas
 Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan ( duduk, berdiri,
berjalan ).
 Rasa nyeri berkurang.
 Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
Intervensi :
NIC : Terapi aktivitas mobilisasi sendi
a. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien.
b. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula
darah dalam keadaan normal.
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam
tindakan keperawatan.
c. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstremitas bawah sesui kemampuan.
Rasional : Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.
d. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.
e. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga
fisioterapi.
Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih
pasien melakukan aktivitas secara bertahap dan benar

5.Diagnosa no. 5
Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah, angiopati.
NOC : Peningkatan status imun.
Kriteria Hasil :
 Tanda-tanda infeksi tidak ada.
 Tanda-tanda vital dalam batas normal ( S : 36 – 37,5 0C )
 Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal
Intervensi :
NIC : perlindungan terhadap infeksi
a. Kaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka.
Rasional : Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi
dapat membantu menentukan tindakan selanjutnya.
b. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri
selama perawatan.
Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu cara untuk
mencegah infeksi kuman.
c. Lakukan perawatan luka secara aseptik.
Rasional : untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.
d. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang
ditetapkan.
Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat meningkatkan daya
tahan tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan sehingga
memperkecil kemungkinan terjadi penyebaran infeksi.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.
Rasional : Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan
menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan.

6.Diagnosa 6
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit perawatan dan pengobatan b.d
kurangnya informasi.
Kriteria hasil :klien dapat mengerti dan paham tentang ulkus diabetic
Intervensi :
a) Kaji Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit DM dan
ganggren
b) Kaji latar belakang status pendidikan pasien
c) Jelaskan tentang penyakit yang di derita pasien
d) Jelaskan proses penyakit perawatan dan pengobatan pada pasien dengan
bahasa dan kata-kata yang mudah di mengerti
e) Memotivasi pasien dalam perawatan sehari –hari
f) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaat bagi pasien dan libatkan
pasien di dalamnya.
g) Gunakan gambar gambar atau media dalam memberikan penjelasan (jika
memungkinkan)

Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetik secara mandiri
Dx 1 S : Klien mengatakan luka membaik,
O : Sloughy berkurang, pus berkurang, bau (-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Dx 2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Nyeri berkurang skala nyeri 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Dx 3 S : Klien mengatakan masih teratasi nyeri saat berjalan
O: Nyeri berkurang skala nyeri 1
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Dx 4 : S :Klien mengatakan dapat bergerak dan melaakukan aktivitas
O : Klien dapat melakukan aktivitas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan ntervensi
Dx 5 S : -
O : Sekitar luka tidak teraba panas, KGD dalam batas normal, pus berkurang, luka
tampak kemerehan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
Dx 6: S:Klien mengatakan Lukanya sudah mulai sembuh
-klien mengatakan mengerti setelah diberikan pengetahuan tentang perawatan dan
pengobatan DM
O: Klien Tampak tenang
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
diabetes yang sudah diindentifikasi secara individu/mandiri untukn mencapai kesepakatan
kelompok
Dx 1 S : Klien mengatakan luka membaik,
O : Sloughy berkurang, pus berkurang, bau (-)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Dx 2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Nyeri berkurang skala nyeri 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Dx 3 S : Klien mengatakan masih teratasi nyeri saat berjalan
O: Nyeri berkurang skala nyeri 1
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Dx 4 : S :Klien mengatakan dapat bergerak dan melaakukan aktivitas
O : Klien dapat melakukan aktivitas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan ntervensi
Dx 5 S : -
O : Sekitar luka tidak teraba panas, KGD dalam batas normal, pus berkurang, luka
tampak kemerehan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
Dx 6: S:Klien mengatakan Lukanya sudah mulai sembuh
-klien mengatakan mengerti setelah diberikan pengetahuan tentang perawatan dan
pengobatan DM
O: Klien Tampak tenang
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasikan keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi luka kaki
daibetik secara mandiri.
Analisa data
1. Pengkajian
2. D iagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai