CBR Diskrit
CBR Diskrit
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena rahmat,
karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Critical
book review ini, dan juga tidak lupa penulis berterima kasih kepada dosen mata kuliah
Matematika Diskrit.
Penulis sangat berharap tugas critical book ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis
harapkan. Untuk itu penulis berharap adanta kritik dan saran dan usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
bagi orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
dapat membangun perbaikan di masa depan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
BAB V PENUTUP.............................................................................................................17
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahamiterkadang kitahanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih
belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR “Matematika Diskrit” ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang buku yang di review
tersebut.
1.3 Tujuan
Critical book review ini dibuat sebagai salah satu referensi yang berguna untuk
meningkatkan wawasan penulis dan pembaca dalam memahami kelebihan dan
kekurangan buku, dan juga menyelesaikan tugas mata kuliah matematika diskrit.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar Cover :
Gambar Cover :
4
BAB III
PERBANDINGAN BUKU
Buku Utama
o Cover pada buku ini sangat menarik karena memiliki background yang
berwarna cerah.
o Bahasa yang digunakan baku dan mudah di pahami.
o Pembahasan materi yang ada dibuku semua merata dan informasi yang di
sampaikan menyeluruh dan lebih lengkap dibandingkan materi yang ada
di buku pembanding.
o Buku ini di lengkapi dengan tabel dan grafik yang mempermudah kita
untuk memahami materi yang ada dibuku tersebut.
o Tetapi ada beberapa kata yang digunakan di dalam buku ini banyak
menggunakan kata ilmiah, mungkin akan sedikit membingungkan bagi
yang tidak pernah mendengar kata tersebut.
o Di dalam buku ini paragraf kurang rapi, dan banyak terdapat pemborosan
tanda baca.
Buku Pembanding
o Tampilan luar (cover) buku ini kurang menarik dibandingkan dengan
cover buku utama.
o Penyampaian materi yang ringkas dan tepat sasaran, tidak berbelit-belit
menjadikan isi buku ini menjadi satu bacaan yang sesuai dengan konsep
yang ditawarkan.
o Materi yang terdapat dalam buku ini juga singkat, namun padat dan jelas
tidak sebanyak seperti isi pembahasan materi yang ada di buku utama.
o Tetapi bahasa yang digunakan di buku pembanding ini terlalu kaku
sehingga sulit untuk dipahami, ada beberapa kata yang dalam
penyusunannya kurang enak dibaca sehingga menjadikan pembaca harus
mengulang kembali membaca untuk bisa memahaminya.
5
BAB IV
A. Buku I
BAB I : LOGIKA
Logika Proposisi
Logika proposisi sering juga disebut logika matematika ataupun logika
deduktif. Logika proposisi berisi pernyataan-pernyataan (dapat tunggal maupun
gabungan). Pernyataan adalah kalimat deklarasi yang dinyatakan dengan huruf-
huruf kecil, misalnya : p, q, r, s.
Pernyataan Gabungan
1. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua pernyataan dengan
kata penghubung dan, notasi-notasi konjungsi :
p^q, p x q, p.q, pq
2. Disjungsi
Disjungsi adalah penyataan gabungan dari dua pernyataan dengan kata
pengubung atau.
Notasi-notasi disjungsi :
p v q, p + q
Symbol tabel kebenaran yang biasa digunakan
Benar : T, B, +, 1
Salah : F, S, -, 0
3. Negasi
Negasi adalah sebuah pernyataan yang meniadakan pernyataan yang
ada, dapat dibentuk dengan menulis “adalah salah bahwa …” atau dengan
menyiapkan kata “tidak” dalam sebuah pernyataan.
Notasi-notasi negasi :
~p, p`, ṕ
4. Jointdenial (Not OR/ NOR)
6
Jointdenial adalah pernyataan gabungan yang dihasilkan dari
menegasikan disjungsi.
Notasi NOR
p↓q, p nor q, ~(p v q)
7
Kesetaraan Logis
Dua buah pernyataan yang berbeda dikatakan setara bila nilai kebenarannya
sama.
Aljabar Proposisi
Aljabar proposisi merupakan penerapan hukum-hukum aljabar dalam logika
proposisi.
Hukum-hukum tersebut adalah : Idempotent, asosiatif, komutatif, distribusi,
identitas, komplemen, involution, absirbsi, de morgan’s, implikasi, biimplikasi,
kontraposisi.
Implikasi dan Biimplikasi
1. Implikasi (p → q) dibaca : jika p maka q
Konvers (q →q), invers(-p→ -q), kontraposisi (-q→-p)
2. Biimplikasi
P ↔ q, dibaca : p jika dan hanya jika q
Argumentasi
Argumentasi adalah kumpulan pernyataan-pernyataan atau kumpulan
premis-premis atau kumpulan dasar pendapat serta kesimpula (konklusi).
Notasi : P(p,q,…) dan Q (p,q,….)
1. Kebenaran / validitas Argument
Suatu argument dikatakan valid bila masing-masing premisnya benar dan
kesimpulannya juga benar.
2. Bentu-bentuk dasar menarik kesimpulan
(conjunction, addition, modus ponens, contructive dilemma, hypothetical
asyllogism, simplipication, disjunctive syllogism, modus tollens,, destructive
dilemma, absorption).
Kuantor Pernyataan
Misalnya p (x) adalah pernyataan yang menyangkut variable x dan q adalah
sebuah himpunan, maka P adalah fungsi proposisi jiks untuk setiap x ∈ D
berlaku p (x) adalah sebuah proposisi.
1. Macam-macam kuantor
Kuantor universal dan kuantor existensial.
2. Nagasi kuantor
8
BAB II : HIMPUNAN
1. Himpunan
Himpunan merupakan kumpulan benda atau objek yang didefenisikan
secara jelas. Notasi : Himpunan : A,B,C,…..
Anggota himpunan : a,b,c,….
1. Kardinalitas
Jumlah elemen di dalam A disebut cardinal dari himpunan A. notasi : n
(A) atau |a|.
2. Himpunan Berhingga dan Tak Terhingga
Himpunan berhingga adalah himpunan dimana jumlah anggota-nya
berhingga artinya bila kita menghitung elemen-elemen yang berbeda
dari himpunan ini, maka proses berhitungnya dapat selesai.
3. Kesamaan Dua Himpunan dan Subhimpunan
Dua himpunan A dan B dikatakan sama dengan jika dan hanya jika
keduanya bersama-sama memiliki anggota yang sama.
4. Macam – macam Himpunan
Himpunan kosong
Singleton set
Himpunan semesta
Himpunan kuasa
2. Operasi Himpunan
1. Union / Gabungan dari 2 himpunan
Gabungan 2 himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua
anggota A dan B atau keduanya.
2. Intersection / irisan dari 2 himpunan
Irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
dimiliki bersama oleh himpunan A dan B.
3. Relative Complement/ Selisih Antara 2 Himpunan
4. Complement dari himpunan
5. Symmeic difference/ Beda Setangkup
3. Diagram Venn
9
Diagram ven adalah suatu cara untuk menggambarkan hubungan antara
himpunan-himpunan.
4. Hukum – Hukum Aljabar Himpunan
Hukum idempotent, hukum asosiatif, hukum komutatif, hukum distribusi,
hukum identitas, hukum komplemen, hukum de morgan, hukum
penyerapan,
5. Perhitungan himpunan gabungan
1. Gabungan dari dua himpunan
2. Gabungan dari tiga himpunan
1. Defenisi Fungsi
Fungsi adalah sebuah relasi binary dimana masing masing anggota dalam
himpunan A (domain) hanya mempunyai satu bayangan pada himpunan B
( kodomain).
Notasi fungsi : f : A→ B
Dibaca f adalah fungsi dari A ke dalam B atau f memetakan A ke dalam B.
2. Macam-macam Fungsi
1. Fungsi Satu Satu
Sebuah fungsi f : A→B dikatakan fungsi satu satu jika dan hanay jika setiap
elemen pada himpunan A mempunyai bayangan yang tidak sama pada
elemen himpunan B.
2. Fungsi Pada
Sebuah fungsi f : A→B dikatakan fungsi pada jika dan hanya jika setiap
elemen himpunan B muncul sebagai bayangan dari sekurang-kurangnya
satu elemen himpunan A.
3. Fungsi konstan
Suatu fungsi f : A→B dikatakan fungsi konstan jika dan hanya jika hanya ada
satu elemen himpunan B yang menjadi bayangan dari seluruh elemen
himpunan A.
4. Fungsi Invers
10
Fungsi inver f-I : B→A adalah sebuah fungsi dimana untuk setiap b ∈ B
mempunayai bayangan tunggal dalam himpunan A. dengan demikian
hanya fungsi satu-satu yang memiliki fungsi invers.
3. Komposisi Fungsi
Komposisi fungsi dari fungsi f dan g dinyatakan oleh (g o f) atau (gf).
Jika f : A→B dan g : B→C, maka
(g o f) : A→C
(g o f) (a) ≡ g(f(a)).
4. Fungsi Karakteristik
Fungsi karakteristik adalah sebuah fungsi yang memetakan semesta
pembicaraan ke dalam himpunan {1,0}, dinotasikan
KA : U →(0,1)
1 jika x ∈ A
Dimana KA (x) = {0 jika x tidak ∈ A
BUKU II
BAB I : LOGIKA
1.1 Proporsi
DEFINISI 1.1
Proposi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak dapat
sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai
kebenarannya (truth value).
DEFINISI 1.2
Misalkan p dan q adalah proporsi. Konjungsi p dan q dinyatakan dengan notasi p dan q
adalah proporsi. Disjungsi p dan q dinyatakan dengan notasi p dan q adalah proporsi.
Ingkaran atau negasi dari p dinyatakan dengan notasi ~p adalah proporsi.
DEFINISI 1.3
11
Misalkan p dan q adalah proporsi
a. Konjungsi p dan q bernilai benar jika p dan q keduanya benar, selain itu salah
b. Disjungsi p atau q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, selain itu nilainya
benar
c. Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, sebaliknya bernilai salah jika p
benar.
DEFINISI 1.5
Dua buah proporsi majemuk, P(p,q,...) dan Q(p, q, ...) disebut ekivalen secara
logika, dilambangkan dengan P(p, q, ...) ↔ Q(p, q, ...) jika keduanya mempunyai tabel
kebenaran yang identik.
DEFINISI 1.4
DEFINISI 1.4
Konvers (kebalikan) : q → p
Invers : ~p→~q
12
Kontraposisi : ~q → ~p
DEFINISI 1.6
Misalkan p dan q adalah proporsi. Proporsi majemuk “p jika dan hanya jika q”
disebut bikondisional (bi-implikasi) dan dilambangkan dengan p ↔ q.
1.7 Inferensi
a. Modus ponen
Kaidah ini didasarkan pada tautologi (p ^ (p → q)) → q, yang dalam hal ini p
dan p → q adalah hipotesis, sedangkan q adalah knklusi. Kaidah modus ponen
dapat ditulis dengan cara ;
p→q
p
∴q
b. Modus tolen
Kiadah ini didasarkan pada tautologi [~q ^ (p → q)] → ~p, kaidah ini modus
tollens ditulis dengan:
p→q
~q
∴ ~p
c. Silogisme Hipotesis
Kaidah ini didasarkan pada tautologi [(p → q) ^ (q → r)] → (p → r). Kaidah
silogisme ditulis dengan cara:
p →q
q→r
∴p→r
d. Silogisme Disjungtif
Kaidah ini didasarkan pada tautologi [( p v q) ^ ~p] → q. Kaidah silogisme
disjungtif ditulis dengan cara:
13
pvq
~p
∴q
e. Simplikasi
p^q
∴p
1.8 Argumentasi
DEFINISI 1.9
Adalah benar (yaitu sebuah tautologi). Argumen yang palsu menunjukkan proses
penalaran yang tidak benar.
BAB II : HIMPUNAN
1. Defenisi himpunan
Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
2. Penyajian
(enumerasi, symbol-simbol baku, notasi pembentuk himpunan, diagram vena).
3. Kardinalitas
Sebuah himpunan dikatakan berhingga jika terdapat n elemen berbeda yang
dalam hal ini n adalah bilangan bulat tak negative, sebaliknya himpunan tersebut
dinamakan tak-berhingga.
4. Himpunan kosong
14
Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan cardinal
= 0 disebut himpunan kosong.
5. Himpunan bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika
setiap elemen A merupakan elemen dari B. dalam hal ini B dikatakan superset
dari A.
6. Himpunan yang sama
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika keduanya
mempunyai elemen yang sama.
7. Himpunan yang ekivalen
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
cardinal dari himpunan kedua tersebut sama.
8. Himpunan saling lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama.
9. Himpunan kuasa
Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan semua himpunan dari bagian A, termasuk himpunan kosong dari
himpunan itu sendiri.
10. Operasi terhadap himpunan
(irisan, gabungan, komlemen, selisih, beda setangkup,perkalian kartesian)
11. Perampatan operasi himpunan
12. Hukum-hukum aljabar himpunan
13. Prinsip dualitas
14. Prinsip inklusi- ekslusi
15. Partisi
16. Pembuktian proposisi himpunan
- Pembuktian dengan diagram venn
- Pembuktian dengan menggunakan tabel keanggotaan
- Pembuktian dengan menggunakan aljabar himpunan
- Pembuktian dengan menggunakan defenisi.
17. Himpunan Ganda
15
18. Tipe set dalam bahasa pascal
19. Pengantar logika dan himpunan fuzzy
1. Fungsi
Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi
jika setiap elemen didalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam
B.jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan
F:A→B
Yang artinya memetakan A ke B .
2. Fungsi inversi
jika f adalah fungsi berkoresponden satu ke satu dari A ke B ,maka kita dapat
menemukan balikan atau inversi dari f.
3. Komposisi fungsi
Karna fungsi merupakan bentuk khusus dari relasi,kita juga dapat melakukan
komposisi dari dua buah fungsi.misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke
B ,f adalah fungsi dari himpunan B ke himpunan C .
4. Beberapa fungsi khusus
1. Fungsi floor dan ceiling
Misalkan x adalah bilangan rill , berarti x berada diantara 2 bilangan bulat .
2. Fungsi modulo
Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat
positif. Fungsi modulo adalah fungsi dengan operator mod .
3. Fungsi factorial
Untuk sembarang bilangan bulat tidak negatif n , factorial dari n
,dilambangkan dengan n!
4. Fungsi eksponensial logaritmik .
5. Fungsi rekursif
Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika defenisi fungsinya mengacu pada dirinya
sendiri .
Fungsi rekursif disusun oleh 2 bagian:
a. Basis
16
b. Rekurens
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical
book review merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan
dan kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi
materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi
agar menjadi buku yang lebih baik.
Dengan adanya Resensi dari ke dua buku ini Penulis berharap kepada seluruh
Pembaca, agar dapat memahami dari keseluruhan isi buku yang di baca, selain itu
dengan adanya resensi buku ini penulis juga berharap kepada pembaca untuk
menerapkankannya dengan baik.
Penulis memberikan informasi ini agar semua pembaca dapat mendalami dari
semua bab yang di ulas dari ke dua buku ini, sehingga para kalangan Mahasiswa atau
Pelajar mampu mengetahui cara dari Sistematika Format Penulisan ( Meresensi Buku ).
17
DAFTAR PUSTAKA
18