MK Filsafat Pendidikan
Prodi S1 Pend. Bahasa Jerman
Skor Nilai :
Judul Buku :
Nama Mahasiswa:
Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas berkat
dan karunianya saya diberi kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
laporan hasil Critical Book Report tepat waktu. Kepada dosen pengampu Bapak
Ahmad Sahat Perdamean,S.Pd.,M.Pd saya ucapkan terima kasih karena memberi
saya kesempatan untuk menyusun tugas laporan hasil Critical Book Report ini.
Pada laporan Critical Book Report ini saya akan menjelaskan perbandingan
antara buku STRUKTUREN 2, SIAPAPUN BISA BAHASA JERMAN dan MUDAH DAN
PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN.
Dalam penyusunan tugas laporan Critical Book Report ini saya sadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan
dalam tugas laporan Critical Book Review ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi dunia pendidikan buku merupakan suatu hal yang tidak asing lagi didengar, buku
sendiri berkembang setiap waktu dan bersifat aktual sesuai dengan permasalahan yang
berkembang di dalam masyarakat. Mengkritik buku juga merupakan kegiatan mengulas
suatu buku agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu buku.
Pada dasarnya review buku menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan
analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana buku
tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap kajian tertentu.
Selain itu untuk para pembaca, critical book report ini mempunyai tujuan agar
pembaca mendapat bimbingan dalam memilih buku. Dan setelah membaca hasil review
buku ini diharapakan timbulnya minat untuk membaca atau mencocokan seperti apa yang
ditulis dalam hasil review. Dan apabila pembaca tidak memiliki waktu untuk membaca isi
buku, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber informasi.
Buku ke 2 (pembanding)
1. Judul : Siapapun Bisa Bahasa Jerman
2. Edisi : pertama
3. Pengarang : Darjat
4. Penerbit : C.V ANDY OFFSET
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2008
7. ISBN : 978-979-29-0497-7
Buku ke 3 (ebook)
1.Judul. : Mudah dan Praktis Belajar Bahasa Jerman
2. Edisi. : pertama
3. Pengarang. : Purwati
4. Penerbit : Pustaka Widyatama
5. Kota terbit. : Yogyakarta
6. Tahun terbit. : 2006
7. ISBN. : 979-6610-99-x
BAB II
Ringkasan Isi Buku
6
Dat: Sie sitzt auf dem Stuhl (dia duduk di atas kursi)
4. die Präpositionen mit dem Genitiv
Adalah Preposisi yang diikuti kasus genitiv, yakni: anläßlich, außerhalb,
binnen, dank, innerhalb, während, zeit, abseits, beiderseit, disseits, inmitten,
jenseits, längs, oberhalb, seitens/von seiten, unterhalb, unweit, angesichts,
aufgrund, halber, infolge, kraft, laut, mangels, zugunsten, wegen, trotz,
statt/anstatt, anstelle, anhand, mithilfe, mittels, vermöge, um willen, zwecks.
Contoh :
Jetzt wohnt Hera Sahat außerhalb der grossen Stadt Medan (sekarang
pak Sahat tinggal di kota besar Medan)
Innerhalb eines Jahres musst du Deutsch sprechen können (dalam waktu
satu tahun engkau harus dapat berbicara bahasa Jerman)
Binnen eines Monats muss der Mieter umziehen (dalam waktu satu bulan
penyewa itu harus pindah)
Dank deiner Hilfe kan Ich mein Wörterbuch wieder finden (berkat
bantuanmu saya dapat menemukan kamus saya kembali)
Während der Vorlesung istri er immer schläfrig (selama perkuliahan ia
selalu mengantuk)
Er zeit seines Studiums viele Bücher gelesen (selama kuliah ia telah
banyak membaca buku)
Mein Haus ist abseits der anderen Häuser von der Bevölkerung (rumahku
terpisah dari rumah-rumah penduduk lainnya)
5. das Präpositionalpronomen (kata depan pengganti)
Dibentuk dengan pola da+Präposition. Jika preposisi dimulai dengan vokal,
maka antara da….Präposition diselipkan huruf r. Contoh:
Da+auf = darauf (diatasnya)
Da+an = daran (pada,akan,mengenai hal itu)
Da+um = darum (maka,oleh sebab itu, karena itu)
Preposisi pengganti dibentuk menurut pola wo+Präposition. Jika preposisi
dimulai dengan vokal, maka antara wo+Präposition diselipkan huruf r.
Contoh:
Wo+an = woran (akan apa, yang)
Wo+auf = worauf (apa,mana,yang)
Wo+über = worüber (mengenai, tentang apa)
Frase da+Präposition dan Wo+Präposition hanya digunakan kepada benda
dan keadaan, bukan kepada orang. Kepada orang digunakan phrase:
Präposition + Fragewort :
Für weh? (untuk siapa?)
7
Mit wem? (dengan siapa?)
Auf wen? (pada siapa?)
Über wen? (tentang siapa?)
Präposition + Personalpronomen :
Für ihn (untuknya)
Mit ihm (dengannya)
Auf ihn (padanya)
Über ihn (tentang dia)
9
Das Haus ist außergewöhnlich luxuriöus (rumah itu luar biasa
mewah)
Das auto fährt völlig schnell (mobil itu melaju sungguh kencang)
2. Fokuspartikeln
Mengacu pada pernyataan penting dalam sebuah kalimat dan merujuk
kembali pada pernyataan tersebut. Fokuspartikeln memungkinkan untuk
memberikan penekanan atau membatasi bagian tertentu dari suatu
pernyataan, dan biasanya terletak di depan ungkapan yang ingin ditekankan,
dan biasanya terletak di depan ungkapan yang ingin di tekanan atau di batasi.
Kata-kata yang termasuk Fokuspartikeln adalah: allenfalls, ausgerechnet,
besonders, bestenfalls, erst, lediglich, mindestens, selbst, sogar, vor allem,
wenigstens, zumindest, einzig, wenig, fast, so, sehr, ausgesprochen, zutiefst.
Contoh:
Das essen schmeckt sehr gue. Vor allem die Suppe ist sehr lecker
(makanan ini sangat enak rasanya. Terutama sup nya sangat lezat)
Mit 12 Ich sogar eines Novelle schreiben (saya bahkan sudah bisa
menulis Novelle pada usia 12 tahun)
3. Modalpartikeln
Sering digunakan dalam percakapan. Modalpartikeln memberi pembicara
kesempatan untuk membuat kata yang diucapkan lebih menarik bagi
pendengarnya. Modalpartikeln dapat membangkitkan minat pendengar,
membatasi sesuatu, memperkuat sebuah pernyataan, memukau pendengar,
atau setuju atau tidak setuju dengan fakta. Dengan kata lain modalpartikeln
bisa mencerminkan sikap pembicara abtönungspartikeln biasanya berada di
tengah kalimat, yaitu di belakang kata kerja dan kata ganti. Kata-kata yang
termasuk modalpartikeln adalah: eben, ja, aber, denn, mal, eigentlich, vielleicht,
bloß, wohl, überhaupt. Contoh:
Eben dan hal menyatakan pencarian diri.
Die liebe ist eine schwierige Sicherlich. -Ja, das ist halo so. (cinta adalah
sesuatu yang rumit. Ya begitulah)
BAB 4 Konjungsi
Kata penghubung atau Konjungsi ialah partikel yang digunakan untuk
menggabungkan kata dengan kata, Frase dengan frase, klausa dengan
10
klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Dalam
buku ini membahas dua kaya penghubung, yaitu: I) Kata penghubung (die
Präposition) yang menghubungkan dua kalimat utama atau induk kalimat
(hauptsatz) dan II) Kata penghubung yang menggabungkan induk kalimat
dengan kalimat (nebensatz).
1.Kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat utama atau induk
kalimat (hauptsatz)
Konjungsi atau kata penghubung yang menghubungkan kalimat utama
dengan kalimat utama, seperti: aber, und, denn, oder dan sodern. Kata
penghubung aber, und, denn, oder sodern tidak menempati posisi yang
tetap. Sesudah Konjungsi tersebut diikuti kalimat utama dengan susunan
kalimat yang biasa. Subjek di posisi pertama dan predikat di posisi kedua.
Contoh:
Aber: Ich arbeite in Medan, aber Ich wohne in Binjai (saya bekerja di
medan, tetapi saya tinggal di Binjai)
Und: Er ist Student an der Fakultät für Sprache und Kunst der staatlichen
Universität Medan und arbeite in Medan (dia adalah mahasiswa FBS
UNIMED dan bekerja di medan)
2. Kata penghubung yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat
Seperti: als, weil, bevor, bis, damit, dass, ob, seit, wenn, während, falls, wie,
nachdem, sonst, trotzdem, dennoch, deshalb, sobald. Anak kalimat ialah bagian
kalimat yang bergantung kepada kalimat yang lebih penting atau induk
kalimat. Ketergantungan ini berhubungan dengan isi, modus dan juga posisi
kata kerja. Pada umumnya anak kalimat diawali dengan Konjungsi. Dalam
anak kalimat, verbal yang dikonjungsikan selalu menempati posisi akhir
dalam kalimat. Contoh:
Weil (karena, sebab) mengawali anak kalimat dengan mengungkapkan alasan
atau sebab.
Klaus möchte Spotler werden, weil Er der Schnellste in der Klasse ist.
(Klaus ingin menjadi atlet, karena dia yang tercatat di kelasnya.
Obwohl (walaupun, meskipun)
Sie ist zufrieden, obwohl Sie nacht viel Geli verdient (dia puas, meskipun
dia mendapat uang tidak banyak)
Als (ketika, daripada) menyatakan tingkat perbandingan dan menyatakan
peristiwa yang berhubungan dengan masa lampau. Kalimat utama dan anak
kalimat berlangsung pada waktu yang sama.
Der Wegen ist schneller, als der Verkäufer gedsgt hati (mobil itu lebih
cepat dari pada yang sudah dikatakan penjual)
Anak kalimat yang diawali Konjungsi weil, obwohl, als, bevor, bis, damit, dass,
ob, seit, während, wenn, wie dan nachdem kata kerja yang dikonjungsikan
ditempatkan di bagian belakang kalimat. Kalimat yang diawali dengan sonst,
trotzdem, deshalb kata kerjanya di letakkan pada urutan kedua setelah kata
penghubung.
11
Sony (kalau tidak)
Du musst mich an den Strand “pantai cermin” begleiten, sonst werden Ich
diri nicht mein Wörterbuch leihen (engkau harus menemani saya ke
pantai cermin, kalau tidak saya tidak akan meminjamkan kamus saya
kepadamu)
Deshalb (oleh karena itu, sebab itu, maka)
Mein Eltern haben einen breiten Bauernhof, deshalb muss Ich Landwirt
werden (orang tua saya mempunyai sebidang tanah pertanian yang
luas, oleh kata itu saya harus menjadi petani)
Bab 6 Pasif
Bentuk pasif selalu digunakan dalam komunikasi lisan dan tulisan. Untuk
memahami bentuk pasif, pertama harus diklarifikasi perbedaan antar kalimat
aktif dan kalimat pasif. Dalam kalimat aktif, subjek yang melakukan sesuatu
perbuatan itu penting. Wfrage “wer” menanyakan pelaku yang melakukan
sesuatu dan berhubungan langsung dengan kata kerja. Contoh:
Wer ruft die Frau an? (siapa yang menelepon wanita itu?)
Der mann ruft die Frau an. (pria itu menelepon wanita itu)
Dalam kalimat pasif pelaku atau subjek yang melakukan perbuatan menjadi
tidak penting. Suatu perbuatan terjadi dengan sendirinya, yang penting dan
menjadi fokus adalah perbuatannya. Contoh:
Was passiert? (apa yang terjadi?)
Die Frau wird angerufen (wanita itu di telpon)
Wer ruft die Frau an? (siapa yang menelepon wanita itu?) pada kalimat ini
pelaku menjadi tidak penting untuk proses atau perbuatannya dan biasanya
tidak di sebutkan dalam kalimat pasif. Jika pelaku harus disebutkan, maka
diperlukan von+Dativ atau durch+akkusativ.
I. Untuk orang atau sebab langsung digunakan von+Dativ. Contoh:
Die Frau wird vom mann angerufen (wanita itu di telpon oleh
pria itu)
Das auto wird vom Vater gekauft (mobil itu dibeli oleh ayah)
J. Untuk berada atau sebab yang tidak langsung digunakan
durch+akkusativ (jarang digunakan). Contoh:
Die Blätter werden durchden Wind ausgeblasen (daun-daun oleh
angin)
Die Brücke wird durch den Hochwasser zerstört (jembatan itu
dihancurkan oleh banjir)
Pasif menggambarkan tindakan atau proses atau keadaan atau hasilnya. Oleh
karna itu, ada dua bentuk pasif: vorgangspassiv dan zustandpassiv.
1.Vorgangspassiv
Tindakan atau proses dibentuk dengan kata kerja tambahan werden+partizip
II. Kalimat pasif biasanya dibentuk dengan aturan ini, dan untuk menghindari
13
kebingungan kalimat pasif seperti ini disebut juga vorgangspassiv atau werden
passiv. Vorgangspassiv menempatkan proses, tindakan atau kejadian sebagai
sesuatu yang utama. Contoh:
Das Buch wird von den Schülern gelesen (buku itu dibaca oleh siswa-
siswa itu)
Passiv Präsens dibentuk dengan werden+Partizip II. Contoh:
Das Haus wird gebaut (rumah itu dibangun)
Passiv Präterium dibentuk dengan menggunakan bentuk Präterium dari
werden, yaitu: wurden + partizip II. Contoh:
Das Haus wurde gebaut (rumah itu telah dibangun)
Passiv perfekts dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu sein sebagai
penanda Perfekt. Bentuk partizip II werden, yaitu: geworden dalam kalimat
pasif perfekt awan 'ge' dihilangkan, sehingga menjadi sein + partizip II +
worden. Contoh:
Das Haus ist gebaut worden (rumah itu telah dibangun)
Passiv plusquamperfekt dibentuk dengan menggunakan bentuk Präterium dari
kata kerja bantu sein; yaitu: waren + partizip II + worden. Contoh:
Das Haus wird gebaut worden (rumah itu telah dibangun)
Passiv futur 1 dibentuk dengan mengganti kata kerja bantu 'sein' menjadi
'werden' sehingga menjadi werden + partizip II + werden. Contoh:
Das Haus wird gebaut werden (rumah itu akan di bangun)
Passiv futur II dibentuk dengan werden + Partizip II + worden + sein. Kalimat
Passiv futur II ini sangat jarang digunakan. Contoh:
Das Haus wird gebaut worden sein (rumah itu telah akan dibangun)
2. Zustandpassiv
Sebuah situasi, keadaan atau hasil dibentuk dengan zustandpassiv atau sein-
passiv. Zustandpassiv mengepresikan hasil atau keadaan. Zustandpassiv
dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu sein + partizip II. Contoh:
Das Buch ist gelesen (buku itu dibaca)
3. Perbedaan vorgangspassiv dan zustandpassiv
Vorgangspassiv menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau proses dan
menunjukkan sebuah perubahan. Pada zustandpassiv atau yang disebut juga
sein-passiv kejadian atau peristiwa yang dimaksud sudah terjadi atau sudah
selesai dilakukan. Jadi zustandpassiv memperlihatkan hasil dari sebuah
kejadian atau tindakan, dimana pada kalimat zustandpassiv pelaku selalu
dihilangkan atau tidak disebutkan. Zustandpassiv hanya dapat dibentuk
dengan kata kerja transit, selain itu kata kerja ini harus mengungkapkan suatu
tindakan yang mengarah pada situasi baru.
14
BAB 7 Kata kerja refleksif (die reflexiven verben)
Kata kerja refleksif membutuhkan kata ganti refleksif tambahan baik dalam
kasus maupun datif. Refleksi berarti mundur, dengan demikian kata ganti
refleksi merujuk kembali kepada subjek dalam kalimat tersebut.
1.Revlexive pronomen
Kata ganti refleksif tergantung kepada subjeknya, karena kata ganti refleksif
harus menerangkan orang yang sama. Untuk orang pertama dan kedua
tunggal (Ich und du) dan jamak (ihr und wir) bentuk akusatif dan datifnya
berbeda. Hanya orang ketiga yang memiliki bentuk sendiri sich.
2. Kata ganti refleksi dengan akusatif atau datif
Penggunaan kata kerja refleksif tidak selalu mudah, harus dibedakan antara
kata kerja refleksif sejati dan semu. Kata kerja “waschen” memudahkan untuk
memahami perbedaan tersebut, karena kata lerja waschen membutuhkan
objek pelengkap akusatif dan datif.
3. Verben mit reflexivpronomen
Kata kerja dengan kata ganti refleksif sering muncul dalam bahasa Jerman dan
menjadi salah satu kesulitan bagi pembelajaran ketika mempelajari bahasa
Jerman.
4. Kata kerja refleksif semu
Kata ganti refleksif dalam kasus akkusativ dapat diganti dengan kata benda.
Salah satu kelompok dalam kata kerja dimana struktur katanya membutuhkan
objek akkusativ.
5. Kata kerja refleksi sejati
Berbeda dengan kata kerja refleksi semu, pada kata kerja refleksif sejati kata
ganti refleksif tidak dapat diganti dengan kata benda. Kata ganti refleksif
menjadi bagian penting dalam struktur kalimat, dan dapat berupa akkusativ
dan Dativ. Contoh:
Akkusativ: Die leute regen sich über das heutige politik auf. Hat sich
aufgeregt. Besuch Sie jetzt.
Dativ: du hast dir das eingebildet. Sie haben sich das eingebildet.
B.Ringkasan buku 2
Bab 1 Ucapan Salam
A.Salam Pertemuan
Halo: halo
Guten morgen: selamat pagi
Guten tag: selamat siang
Guten abend: selamat malam
Guten nacht: selamat tidur
Willkommen: selamat datang
Ein glückliches neujahr: selamat tahun baru
Fröhliche weihnachten: selamat hari natal
Glückwunsch zum lebaran: selamat lebaran
Herzlichen Glückwunsch zum geburstag: selamat ulang tahun
B.Salam Perpisahan
Bis später: sampai jumpa lagi
Bis bald: sampai jumpa segera
Auf bald: sampai ketemu segera
Bis morgen: sampai jampa besok
Bis nächste Woche: sampai minggu depan
Viel glück: semoga berhasil
17
Viel enfolg: semoga sukses
Auf wiedersehen: selamat tinggal
Tschüs: selamat tinggal (familier)
Es ist zeit zu gehen: waktunya untuk pergi
Ich muß jetzt gehen: sekarang saya harus pergi
C.Ucapan terima kasih
Danke: terima kasih
Danke sehr: terima kasih banyak
Vielen dank: terima kasih banyak
Besten dank: terima kasih sekali
Vielen dank für ihre freundlichkeit: terimakasih atas kebaikan anda
Ich bin ihnen sehr dankbar: saya sangat berterima kasih pada anda
Danke, gleichfalls: terimakasih, sama-sama
Kene ursache: terima kasih kembali
D.Permintaan maaf
Es tu mirip leid: maaf, saya menyesal
Entschuldigen sie: maafkan saya
Ich um verzeihung: saya mohon maaf
Entschuldigen sie mich einen augenblick: maaf, pamit sebentar
Es tu mir leid, Ich habe mich verspätet: maaf, saya terlambat
Wie bitte?: maaf,bagaimana?
Verzeihung: maaf!
Das macht nichts: tidak apa-apa
Bab 2 Perkenalan
A.Tata bahasa
Wie heißen Sie? (siapa nama anda?)
Ich heißen Desi (nama saya Desi)
“wie” arti yang sebenarnya adalah 'bagaimana', sedangkan kata yang berarti
'siapa' dalam bahasa Jerman adalah “wer”. Jadi, kalimat sperti demikian tidak
menggunakan kalimat tanya “wer heißen Sie” melainkan “wie heißen Sie”
meskipun yang dimaksud “siapa nama anda”.
Ich bin desi
Ich komme aus medan
18
Ich wohne in der jalan Nusa indah 9 nomer 178
Ich bin Studentin
B.die verben 'sein'
Verbal sein termasuk pula sebagai kata kerja bantu, dalam bahasa Inggris
mirip seperti to be. Verbal ini bisa berarti ada atau adalah yang berkonsultasi
sesuai kata ganti atau pronominanya
Ich (saya) ----- bin. Contoh: Ich bin studentin
Du (kamu) ---- bist. Contoh: du bist Schüler
Er (dia/lk) ---- ist. Contoh: Er ist Darjat
sie (dia/pr) --- ist. Contoh: sie ist wilda
Es (itu;dia/benda) ---- ist. Contoh: es ist gut
Wir (kita) ---- sind. Contoh: Wir sind studenten
Ihr (kamu/sekalian) --- seid. Contoh: ihr seid klug
Sie (anda) ---- sind.
sie (mereka) ---- sind.
Keterangan:
Verbal 'wohnen' stam dasarnya adalah 'wohn+en' san verbal 'kommen'
stam bmdasarnya adalah 'komm+en' sehingga drama
pengkonjugasiannya menjadi berakhiran e, st, t, t, t, en, t, en, en.
Untuk verba 'heißen' sedikit berbeda. Konjugasi pada kata ganti 'du'
sama dengan Konjugasi untuk kata ganti orang ketiga tunggal.
Kata kata yang berakhiran -el, -en, -er, -Ich, -ig, -ling, kecuali:
Die gatel (garpu)
Die butter (mentega)
Das Messer (pisau)
Das Zimmer (kamar)
Das Kissen (bantal)
20
B.Jenis Feminim
Adalah kata benda uang umumnya memiliki sifat kebetinaan. Kata benda ini
ditandai dengan artikel tentu die.
Die mutter (ibu)
Die schwester (saudara perempuan)
Die totchter (anak perempuan)
Die dame (nyonya)
Die tante (bibi)
Nama nama pohon, buah, dan bunga
Die Tanne (pohon natal)
Die Banane (buah pisang)
Die aorchidee (bunga anggrek)
Kata benda yang berakhiran -age, -e, -ei, -heit, -keit, -ie, -ik, -in, -ion, -sehat, -
tät, -ung, -ur. Kecuali:
Das auge (mata)
Das ende (akhir)
C.Jenis Netral
Adalah kata benda yang tidak termasuk pada kategori jenis maskulin dan
feminim
Das Buch (buku)
Das Kini (anak)
Das Haus (rumah)
Das Bild (gambar)
Das Küken (anak ayam)
Das Auto (mobil)
Kata-kata yang akhiran -Chen, -lein (makna sesuatu yang kecil)
Das Kätzchen (anak kucing)
Das Schwesterlein (saudari muda)
Das Fräulein (nona muda)
Das Mädchen (anak gadis)
Kata benda yang berakhiran -ium, -um, -tum, -ment
Das Christentum (agama Kristen)
Das Instrument (instrumen)
Das Museum (museum)
21
Bab 4 Kata Bilangan
A.Kata bilangan pokok
0 (null) 13 (dreizehn) 60 (sechszig)
1 (eins) 14 (vierzehn) 70 (siebzig)
2 (zwei) 15 (fünfzehn) 80 (achtzig)
3 (drei) 16 (sechszehn) 90 (neunzig)
4 (vier) 17 (siebzehn) 100 (hundert)
5 (fünf) 18 (achtzehn) 101 (hunderteins)
6 (sechs) 19 (neunzehn) 200 (zweihundert)
7 (sieben) 20 (zwanzig) 300 (dreihundert)
8 (acht) 21 (einundzwanzig) 1000 (tausend)
9 (neun) 22 (zweiundzwanzig) 1001 (tausensein)
10 (zehn) 30 (dreißig) 2000 (zweitausend)
11 (elf) 40 (vierzig) 10.000 (zehntausend)
12 (zwölf) 50 (fünfzig) 100.000 (hunderttausend)
1945 (tausendneunhundertfünfundvierzig)
254.789 (zweihundertvierundfünfzigtausendsiebenhundertneunundachtzig)
B.Kata bilangan tingkat
Bilangan tingkat dibentuk dari bilangan pokok ditambah akhiran -te atau -ste.
Bilangan tingkat dalam bahasa Jerman mengalami konjugasi seperti pada kata
sifat.
Kesatuan/pertama (erste)
Kedua (zweite)
Ketiga (dritte)
Keempat (vierte)
Kelima (fünfte)
Keenam (sechste)
Ketujuh (siebente)
Kesebelas (elfte)
Kelimabelas (fünfzehnte)
Kedupuluh (zwanzigste)
Ketigapuluh satu (einhundertdreißigste)
Keseratus (hundertste)
22
Keseribu (tausendste)
C.Kata bilangan pecahan
1,5 (ein komma fünf)
½ (ein hulb)
1/3 (ein drittel)
¼ (viertel)
2/3 (zwei drittel)
D.Menghitung Jumlahan
2 + 5 = 7 (zwei plus fünf ist sieben)
4 x 6 = 24 (vier mal sechs ist vierundzwanzig)
9 : 3 = 3 (neun durch drei ist drei)
8 – 1 = 7 (acht weniger/minus ist sieben)
E.Menyebutkan tanggal
Untuk menyatakan bilangan tanggal, dengan urutan tanggal-bulan-tahun,
maka kata bilangannya berakhiran -ten. Pembentukan lnya sama dengan
akhiran pada kata bilangan yang menyatakan tingkat.
Am ersten (tanggal satu)
Am zweiten (tanggal dua)
Am dreiten (tanggal tiga)
Am vierten (tanggal empat)
Am fünften (tanggal lima)
Am siebten (tanggal enam)
Am zwölften (tanggal dua belas)
Am siebzehnten (tanggal tujuh belas)
Beispiel:
Am ersten dezember (tanggal satu desember)
Jakarta, den 17 Agustus 1945
(siebzehnten august tausendneunhundertfünfundvierzig)
24
2.Golongan kata kerja yang sejenis atau sama dengan kata kerja 'arbeiten' dan
'öffnen' adalah kata kerja yang akhiran berupa huruf -d, -t, -tm, -chm, -fn, -gn.
Dengan demikian, dalam konjugasinya kata kerja mendapat akhiran -e, -est, -
et, -et, -et, -en, -et, -en, -en. Contoh
Atmen (bernafas)
Badan (memandikan)
Regen (berbicara)
3.Golongan kata kerja yang sejenis dengan kata lerja 'heißen' adalah kata kerja
yang bentuk stamnya berakhiran -s, -x, -z, -ß, -sch. Dengan demikian, dalam
konjugasinya kata kerja mendapat akhiran -e -t, -t, -t, -t, -en, -t, -en, -en.
Perhatikan bahwa konjugasi kata kerja untuk kata ganti orang kedua dan
ketiga berakhiran sama, yaitu -t. Contoh:
Beissen (menggigit)
Grüssen (menyalami)
Hassen (membenci)
Mixen (mencampur)
Setzen (menaruh)
4.Golongan kata kerja sejenis dengan kata kerja 'handeln' adalah kata kerja
yang berakhiran -eln dan -ern. Perhatikan bahwa konjugasi kata kerja pada
kata ganti orang pertama (Ich), akhiran -eln menjadi -le. Contoh:
Klingeln (mengebel) > Ich klingle
Lächeln (tersenyum) > Ich lächle
Änderen (mengubah)
B.Kata kerja kuat
Ciri kata kerja kuat umumnya mengalami perubahan huruf hidupnya bentuk
stamnya. Perubahan ini terutama terjadi pada kata kerja untuk kata ganti
orang kedua (du) dan orang ketiga tunggal (er,es sie). Perubahannya adalah
pada:
/a/ menjadi /ä/
/au/ menjadi /äu/
/e/ menjadi /I/ atau /ie/
1.kata kerja yang termasuk golongan 'fahren' (berangkat) dan 'laufen' (lari)
antara lain:
Blasen (menghembuskan)
Fallen (jatuh)
Fangen (menangkap)
Graben (menggali)
25
Halten (menghentikan)
Empfangen (menerima)
2. Kata kerja yang termasuk golongan 'brachen' (mematahkan) antara lain:
Sprechen (berbicara)
Essen (makan)
Erschrecken (mengejutkan)
Stechen (menusuk)
Geben (memberi)
3. Kata yang termasuk golongan 'lesen' (membaca)
Empfehlen (menganjurkan)
Sehen (melihat)
Stehlen (mencuri)
Beberapa konjugasi kata kerja yang termasuk pengecualian adalah:
Gehen
Stehen
Nehmen
C.Kata kerja tak beraturan
Kata kerja tak beraturan terdiri atas:
Sein (ada)
Haben (mempunyai)
Werden (menjadi)
Wissen (mengetahui)
Tun (melakukan)
Weiblich (feminim)
Nominatif Genetiv Dativ Akkusativ
Die Der Der Die
Diese Dieser Dieser Diese
Jane Jener Jener Jene
Solche Solcher Solcher Solche
Welche Welcher Welcher Welche
Jede Jeder Jeder Jede
Manche Mancher Mancher Manche
Sächlich (Netral)
Nominatif Genetiv Dativ Akkusativ
Das Des Dem Das
Dieses Dieses Diesem Dieses
Jenes Jenes Jenem Jenes
Solches Solches Solchem Solches
Welches Welches Welchem Welches
Jedes Jedes Jedem Jedes
Manches Manches Manchem Manches
Beispiel:
Dieses Haus Jenes groß. Rumah ini besar
Bringt er Jenes Buch?. Apakah dia membawa buku itu?
33
Wir Waren Hatten Wurden
Ihr Wart Hattet Wurdet
Sie Waren Hatten Wurden
sie Waren Hatten Wurden
C.Perfektum
Waktu perfekts digunakan untuk menjelaskan suatu perbuatan atau peristiwa
sudah dilakukan atau terjadi pada waktu sekarang. Dalam bahasa Inggris,
Tenses sama dengan present perfect tense. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa
mengartikan 'telah…..'. Kata kerja waktu perfektum dibentuk dari kata kerja
bantu haben/sein ditambah bentuk verba zweites partisip bentuk lampau.
Bentuk zeites partisip lampau untuk kata kerja lemah ditandai dengan awalan
ge- dan akhiran -t/et, sedangkan untuk kata lerja kuat ditandai dengan awalan
ge- dan akhiran -en.
Oleh karna itu rumusnya adalah:
Subjek + haben/sein + zweites partisip
D.Pluperfektum
Bentuk pluperfektum digunakan untuk menerangkan hubungan peristiwa
atau perbuatan yang telah terjadi di masa lampau, yang sudah dilakukan.
Rumus:
Subjek + (bentuk imperfekt) Haben/sein + zweites partisip
Contoh:
sie waren zum Bahnhof gegangen, als Ich kam. Mereka sudah pergi ke
stasiun ketika saya datang
E.Futurum perfektum
Bentuk ini digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan yang akan
telah terjadi atau dilakukan. Rumus:
Subjek + (konjugasi) Werden + zweites partisip + haben/sein
Contoh:
Sie wird nächste Woche am Donnerstag in Deutschland angekommen
haben. Saya akan telah tiba di Jerman pada hari kamis minggu depan
36
Durch + das menjadi durchs
Für + das menjadi fürs
Um + das menjadi ums
C.Preposisi yang diikuti Dativ dan akkusativ
Penggunaan preposisi ini bergantung pada verba yang digunakan. Bila verben
mengandung aksi atau gerak dalam kalimat atau verba tersebut menyatakan
perubahan dari satu arah ke arah lain, preposisi yang digunakan adalah
preposisi yang diikuti oleh akkusativ. Kemudian, bila verba yang digunakan
tidak mengandung aktifitas perpindahan, maka setelah preposisinya diikuti
Dativ
D.Preposisi yang diikuti genetiv
Contoh:
Sein bruder ist statt seines vaters gekommen. Kakaknya datang sebagai
ganti bapaknya
Die kinders spielen ausserhalb des hauses. Anak-anak bermain di luar
rumah
Bab 17 Pengingkaran
A.Posisi dalam kalimat
a. Posisi di akhir kalimat
Posisi di akhir kalimat apabila:
Kalimat predikatif kata kerja
Kalimat bentuk Präsens atau imperfekt yang minimal tersusun atas
unsur subjek-verba (predikat) – objek langsung dan tak langsung-kata
keterangan
b. Posisi di tengah kalimat
Posisi di tengah kalimat apabila:
Kalimat predikatif kata benda, kata sifat, dan keterangan tempat
37
Di antara kata kerja yang dapat dipisahkan
Di depan verba infinitif terikat dan partisip lampau
Dalam klausa terikat
B.Kategori Pengingkaran
Doch
Ja
Nein
Nich wahr (~, kan?)
Nicht wahr terkadang diganti gelt
Kein
38
Pengandaian bentuk imperfektum pada beberapa kata tak beraturan, kata
kerja bantu, dan verba kuat mendapat tambahan umlaut (ä, ü, ö)
C.Pemakaian kondisional wenn (jika; bila)
Perhatikan bahwa apabila kalimat pengandaian menggunakan wenn maka
verba subjuntiv diletakkan di akhir kalimat.
D.Pemakaian kondisional als ob (seolah olah)
Kalimat (3) dan (4) menunjukkan pengandaian bentuk lampau dan ditandai
dengan verba bantu wäre/hätte + zweites partisip
39
Kata ganti relatif demikian sebagai kata ganti kata benda yang positifnya
sebagai subjek diatas topik dalam kalimat.
B.Kata ganti relatif sebagai genetiv
Kata ganti relatif demikian berfungsi menggantikan kata benda dan berposisi
sebagai kata ganti kepunyaan.
C.Kata ganti relatif sebagai dativ
Kata ganti relatif demikian berfungsi sebagai pengganti kata benda yang
berposisi sebagai pelengkap penyerta
D.Kata ganti relatif sebagai akkusativ
Kata ganti relatif demikian berfungsi menggantikan benda yang berposisi
sebagai objek penderita
RINGKASAN BUKU 3
Kala waktu präsens (kala ini) dalam bahasa Jerman mempunyai empat makna,
yaitu aktualles Präsen (kala waktu yang digunakan untuk menyatakan
kejadian yang sedang berlangsung/aktual), zukünftigen präsen (präsen untuk
menunjukkan kegiatan pada waktu yang akan datang); historisches Präsen
(präsen yang menyatakan kejadian yang telah terjadi), dan generelles atau
atemporales Präsen (präsen yang menyatakan sesuatu hal atau kejadian yang
general).
42
Sie/sie --- haben
2. Können
Seperti halnya dalam bahasa Inggris kita mengenal can mempunyai makna:
Menyatakan suatu kemungkinan atau kesempatan
Menyatakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
Bentuk Modalverben können dalam präsen
Ich --- kann
Du --- kannst
Er/es/sie --- kann
Wir --- können
Ihr --- könnt
Sie/sie --- können
3. Mögen
Menyatakan simpati (rasa suka) dan antipati (tidak suka)
43
Menyatakan permintaan atau ajakan dengan hormat.
Bentuk Modalverben mögen dalam kala waktu präsens adalah:
Ich --- mag
Du --- magst
Er/es/sie --- mag
Wir --- mögen
Ihr --- mögt
Sie/sie --- mögen
3. Müssen
Modalverben müssen mempunyai makna:
Kewajiban yang datangnya dari luar
Keharusan atau sesuatu yang mendesak
Kepastian dari suatu kejadian yang harus terjadi
Bentuk müssen berdasarkan subjeknya dalam präsen adalah:
Ich --- muß
Du --- mußt
Er/es/sie --- muß
Wir --- müssen
Ihr --- müßt
Sie/sie --- müssen
4. Sollen
Kata kerja bantu sollen mempunyai beberapa makna yaitu:
Menyatakan suatu larangan atau aturan
Menyatakan suatu kewajiban atau suatu Keharusan secara moral
Menyatakan suatu perintah; suruh atau instruksi dari orang lain
Menyatakan suatu rencana; niat; tepat (hubungannya dengan
senantiasa suatu benda)
Bentuk kata kerja bantu sollen dalam präsen berdasarkan subjek:
Ich --- soll
Du --- sollst
Er/es/sie --- soll
44
Wir --- sollen
Ihr --- sollt
Sie/sie --- sollen
5. Wollen
Kata kerja bantu wollen maknanya adalah:
Menyatakan suatu keinginan atau kemauan
Menyatakan suatu niat atau rencana (hubungannya dengan orang lain)
Bentuk kata kerja bantu wollen:
Ich --- will
Du --- willst
Er/es/sie --- will
Wir --- wollen
Ihr --- wollt
Sie/sie --- wollen
BAB III
Keunggulan buku
46
Buku pertama
1.Di dalam buku berjudul STRUKTUREN 2 pembahasan per Bab nya jelas.
2. Banyak terdapat soal- soal latihan
3. Terdapatnya kunci jawaban sehingga bisa menjadi acuan seberapa
kemampuan dalam menjawab soal dalam bab tersebut
Buku kedua
1.mengajari para pembaca dari dasarnya seperti cara membaca alfabet dalam
bahasa Jerman
2. Banyak topik yang di bahas
3. Bahasa yang di gunakan mudah di mengerti
BAB IV
Kelemahan buku
47
Buku pertama
1.pada buku STRUKTUREN 2 bahasa yang digunakan terlalu baku atau terlalu
bahasa buku, sehingga terkadang ada beberapa kalimat yang sulit saya pahami
seperti di halaman 36
2. Tidak adanya pembahasan tentang akkusativ, datif, dan genetif seperti di
halaman 2.
Buku kedua
1.pembahasan per Bab tidak selengkap seperti buku pertama.
2. Tidak adanya kunci jawaban sehingga membuat para pembaca tidak
mempunyai acuran untuk jawaban mereka
Buku ketiga
1.Hanya membahas tentang satu tema
2. Tidak selengkap buku yang lain
3. Tidak adanya kunci jawaban sehingga membuat para pembaca tidak
mempunyai acuran untuk jawaban mereka
BAB V
48
Implikasi
A.teori/konsep
Setelah membaca buku ini, menambah pengetahuan mahasiswa terhadap
teori/konsep yang diperlukan untuk mempelajari dasar dasar untuk belajar
bahasa jerman
C.Analisis mahasiswa
Sebagai mahasiswa jurusan bahasa Jerman buku ini sangat cocok di kurikulum
kami.
BAB VI
49
Simpulan dan saran
A.Kesimpulan
Jadi kesimpulan nya buku berjudul STRUKTUREN 2 sangat cocok bagi para
mahasiswa jurusan bahasa Jerman karna dalam buku tersebut terdapat teori
dasar untuk mempelajari bahasa jerman.
B.Saran
Menurut saya, buku STRUKTUREN 2 sangat cocok bagi mahasiswa yang
mengambil jurusan bahasa Jerman terkhususnya yang berada di semester 2.
Tetapi buku ini kurang cocok untuk semester 1 karna, tidak terlalu jelas
membahas tentang dasar bahasa Jerman contohnya cara pembacaan difhtong
dan juga cara membaca angka.
50
Daftar pustaka
Sahat,Ahmad Perdamean dkk.2018.STRUKTUREN2.Medan:Penerbit madju
Darjat.2008.Siapapun bisa bahasa Jerman. Yogyakarta: CV. Anda Offset
Purwati.2006.Mudah dan Praktis Be lk ajar Bahasa Jerman. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama
51