Anda di halaman 1dari 51

Critical Book Report

MK Filsafat Pendidikan
Prodi S1 Pend. Bahasa Jerman

Skor Nilai :

Judul Buku :

STRUKTUREN 2 (Ahmad Sehat Perdamean,S.Pd.,M.Pd, Tante kurnia


sari,S.Pd.,M.Hum. Dra. Siti kudriyah,M.Pd), SIAPAPUN BISA BAHASA JERMAN
(Darjat), MUDAH DAN PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN (purwati)

Nama Mahasiswa:

Desi Rahmadani Putri ( 2193132005 ) REG B 2019

Dosen Pengampu: Ahmad Sehat Perdamean,S.Pd.,M.Pd

Mata Kuliah : SCHREIBFERTIGKEIT FÜR ÄNFANGER

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FBS


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas berkat
dan karunianya saya diberi kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
laporan hasil Critical Book Report tepat waktu. Kepada dosen pengampu Bapak
Ahmad Sahat Perdamean,S.Pd.,M.Pd saya ucapkan terima kasih karena memberi
saya kesempatan untuk menyusun tugas laporan hasil Critical Book Report ini.
Pada laporan Critical Book Report ini saya akan menjelaskan perbandingan
antara buku STRUKTUREN 2, SIAPAPUN BISA BAHASA JERMAN dan MUDAH DAN
PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN.
Dalam penyusunan tugas laporan Critical Book Report ini saya sadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan masukan
dalam tugas laporan Critical Book Review ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan,10 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ 2


Daftar Isi ............................................................................................................ 3
Bab I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
A. Rasionalisasi pentingnya CBR ................................................................ 4
B. Tujuan Penulisan CBR ............................................................................... 4
C. Manfaar CBR.................................................................................................. 5
D. Identitas Buku Yang Direview ................................................................ 5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...................................................................... 6

BAB III KEUNGGULAN BUKU………………………………………………………..47

BAB IV KELEMAHAN BUKU………………………………………..48

BAB V IMPLIKASI TERHADAP……………………………………..49

A. Teori/konsep ........................................................................ .................49


B. Program pembangunan di indonesia...................................49
C. Analisis mahasiswa……………………………………………49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………50
DAFTAR PUSTAKA……………………………….………………….51

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report

Bagi dunia pendidikan buku merupakan suatu hal yang tidak asing lagi didengar, buku
sendiri berkembang setiap waktu dan bersifat aktual sesuai dengan permasalahan yang
berkembang di dalam masyarakat. Mengkritik buku juga merupakan kegiatan mengulas
suatu buku agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu buku.
Pada dasarnya review buku menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan
analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana buku
tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari
pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman terhadap kajian tertentu.
Selain itu untuk para pembaca, critical book report ini mempunyai tujuan agar
pembaca mendapat bimbingan dalam memilih buku. Dan setelah membaca hasil review
buku ini diharapakan timbulnya minat untuk membaca atau mencocokan seperti apa yang
ditulis dalam hasil review. Dan apabila pembaca tidak memiliki waktu untuk membaca isi
buku, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber informasi.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Report


 Memberikan Gambaran kepada pembaca mengenai identitas buku , ringkasan
buku, kelebihan dan kekurangan buku.
 Menambah pengetahuan mengenai struktur dan isi buku
 Meningkatkan niat baca dan pengetahuan mengenai buku
 Menguatkan pengetahuan yang didapat mengenai Evaluasi hasil belajar yang
tentunya sinkron dengan buku yang dibahas.
C. Manfaat Penulisan Critical Book Report
 Mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan
yang baik dan benar.
 Mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dari teori dan aplikasi hasil
gagasan sehingga dapat menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa dalam
menyusun atau mendesain pembelajaran yang efektif nantinya.
 Lebih bisa berpikir kritis terhadap masalah yang sama dengan masalah yang
dibahas dalam buku
 Mengerti akan pentingnya buku
 Mengenal bagaimana cara membandingkan 2 buku yang berbeda dengan
bab yang berjudul sama.
D. Identitas buku yang di review
1. Judul : STRUKTUREN 2
2. Edisi : ke 1
3. Pengarang : Ahmad Sahat Perdamean,S.Pd.,M.Pd. Tanti Kurnia Sari
S.Pd.,M.Hum. Dra.Siti Kudriyah,M.Pd
4. Penerbit : Penerbit Madju Medan Cipta
5. Kota terbit : Medan
4
6. Tahun Terbit : 2018
7. ISBN : 978-979-673-250-0

Buku ke 2 (pembanding)
1. Judul : Siapapun Bisa Bahasa Jerman
2. Edisi : pertama
3. Pengarang : Darjat
4. Penerbit : C.V ANDY OFFSET
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2008
7. ISBN : 978-979-29-0497-7

Buku ke 3 (ebook)
1.Judul. : Mudah dan Praktis Belajar Bahasa Jerman
2. Edisi. : pertama
3. Pengarang. : Purwati
4. Penerbit : Pustaka Widyatama
5. Kota terbit. : Yogyakarta
6. Tahun terbit. : 2006
7. ISBN. : 979-6610-99-x

BAB II
Ringkasan Isi Buku

A.Ringkasan buku pertama


5
Bab 1 Proporsi (die Präposition)
Preposisi (die Präposition) adalah kata yang biasanya terletak di depan frasa
nominal yang menghubungkannya dengan kata lain dalam kalimat, seperti dalam
bahasa Indonesia di, ke, dari. Dalam bahasa Jerman kata depan selalu diikuti oleh
kasus, baik kasus akustik, datif, akustik datif atau kasus . Kata depan memengaruhi
perubahan bentuk kata ganti, kata sandang, deklinasi kata sifat dan kata keterangan.
1.die Präpositionen mitra demikian akkusativ
Adalah Preposisi yang diikuti kasus akkusativ, yaitu: bis, durch, entlang, für,
gegen, ohne, um, wider. Contoh:
 Ich tue alles für dich (saya lakukan semuanya untukmu). Preposisi für
mengubah bentuk kata ganti du menjadi dich.
 Ich bin gegen den planet (saya menentang rencana itu)
 Ohne dich gehe Ich nicht (tanpa engkau saya tidak pergi)
2. die Präpositionen mitra demikian Dativ
Adalah Preposisi yang di ikuti kasus Dativ, yaitu: ab, aus, außer, beli, dank,
entgegen, entsprechend, gegenüber, gemäß, mit, nach, nebst, samt, seit, von, zu,
zufolge. Contoh:
 Ab kommender Woche gilt der neue Stundenplan (mulai minggu yang
akan datang berlaku jadwal perkuliahan yang baru)
 das Mädchen kommt aus dem Hotel (Gadis itu datang dari hotel). Kata
depan aus mengubah kata sandang das Hotel menjadi dem Hotel
 Außer dem Vater kommt auch der Brader (Selain ayah datang juga
saudara laki laki)
3. die Präpositionen mit Akkusativ oder Dativ
Adalah Preposisi yang dapat diikuti kasus akkusativ atau kasus
Dativ(akkusativ oder Dativ) yaitu: an, auf, hinter, in, neben, über, unter, vor,
zwichen. Contoh:
ann
 Akk: Ich hänge das Bild an die Wand (saya menggantungkan gambar ke
dinding)
 Dativ: das Bild hängt an der Wand (gambar itu tergantung di dinding)
hinter
 Akk: Stellst du dein Motorrad hinter die Garage? (apakah engkau
menaruh sepeda motormu ke belakang garasi?)
 Dat: das Motorrad steht hinter der Garage (sepeda motor berada di
belakang garasi)
Auf
 Akk: Sie setzt sich auf den Stuhl (dia duduk ke atas kursi)

6
 Dat: Sie sitzt auf dem Stuhl (dia duduk di atas kursi)
4. die Präpositionen mit dem Genitiv
Adalah Preposisi yang diikuti kasus genitiv, yakni: anläßlich, außerhalb,
binnen, dank, innerhalb, während, zeit, abseits, beiderseit, disseits, inmitten,
jenseits, längs, oberhalb, seitens/von seiten, unterhalb, unweit, angesichts,
aufgrund, halber, infolge, kraft, laut, mangels, zugunsten, wegen, trotz,
statt/anstatt, anstelle, anhand, mithilfe, mittels, vermöge, um willen, zwecks.
Contoh :
 Jetzt wohnt Hera Sahat außerhalb der grossen Stadt Medan (sekarang
pak Sahat tinggal di kota besar Medan)
 Innerhalb eines Jahres musst du Deutsch sprechen können (dalam waktu
satu tahun engkau harus dapat berbicara bahasa Jerman)
 Binnen eines Monats muss der Mieter umziehen (dalam waktu satu bulan
penyewa itu harus pindah)
 Dank deiner Hilfe kan Ich mein Wörterbuch wieder finden (berkat
bantuanmu saya dapat menemukan kamus saya kembali)
 Während der Vorlesung istri er immer schläfrig (selama perkuliahan ia
selalu mengantuk)
 Er zeit seines Studiums viele Bücher gelesen (selama kuliah ia telah
banyak membaca buku)
 Mein Haus ist abseits der anderen Häuser von der Bevölkerung (rumahku
terpisah dari rumah-rumah penduduk lainnya)
5. das Präpositionalpronomen (kata depan pengganti)
Dibentuk dengan pola da+Präposition. Jika preposisi dimulai dengan vokal,
maka antara da….Präposition diselipkan huruf r. Contoh:
 Da+auf = darauf (diatasnya)
 Da+an = daran (pada,akan,mengenai hal itu)
 Da+um = darum (maka,oleh sebab itu, karena itu)
Preposisi pengganti dibentuk menurut pola wo+Präposition. Jika preposisi
dimulai dengan vokal, maka antara wo+Präposition diselipkan huruf r.
Contoh:
 Wo+an = woran (akan apa, yang)
 Wo+auf = worauf (apa,mana,yang)
 Wo+über = worüber (mengenai, tentang apa)
Frase da+Präposition dan Wo+Präposition hanya digunakan kepada benda
dan keadaan, bukan kepada orang. Kepada orang digunakan phrase:
Präposition + Fragewort :
 Für weh? (untuk siapa?)

7
 Mit wem? (dengan siapa?)
 Auf wen? (pada siapa?)
 Über wen? (tentang siapa?)
Präposition + Personalpronomen :
 Für ihn (untuknya)
 Mit ihm (dengannya)
 Auf ihn (padanya)
 Über ihn (tentang dia)

Bab 2 AJEKTIVA (DAS ADJEKTIV)


Ajektiva atau kata sifat adalah jenis kata dalam bahasa Jerman yang
menggambarkan dan menilai sifat, kualitas, ciri-ciri, tingkah laku, penampilan,
keadaan seseorang atau sesuatu. Dengan kata lain kata sifat adalah kata yang
menerangkan kata benda. Bentuk kata sifat dalam kalimat bahasa Jerman
bersifat predikatif dan atributif
1.kata sifat sebagai predikatif
Adalah kata sifat yang tidak dideklinasikan yang terdapat di dalam kalimat
drama bentuk nominatif yang memiliki hubungan yang erat dengan subjek.
Dalam bahasa Indonesia kata sifat predikatif adalah kata sifat yang bisa
menempati posisi predikat, sperti pada kalimat 'dia cantik'.; 'saya penakut'.
Kata sifat predikatif dalam bahasa Jerman tidak bisa menempati posisi
predikat. Predikat dalam bahasa Jerman adalah kata kerja. Kata sifat predikatif
biasanya mengikuti kata kerja seperti: sein, bleiben, werden, dan scheinen.
Contoh:
 Sein: das Buch ist spannend (buku itu menarik). Spanneend adalah kata
sifat sebagai predikatif
 Bleiben: bleib mirip treu! (setiawan kepadaku!). Treu adalah kata sifat
sebagai predikatif
2. Tingkat perbandingan kata sifat (der komparativ des adjektiv)
Kata sifat dalam bahasa Jerman memiliki tingkat perbandingan, misalnya:
cantik- lebih cantik- paling cantik (schön- schöner- schönst). Tingkat
pertama/bisa disebut positif. Tingkat kedua/lebih disebut komparatif
menggunakan konjunktion 'als' yang berarti lebih dari. Tingkat Ketiga/paling
disebut superlatif. Superlativ dibentuk dengan akhiran -st atau -est. Bentuk
superlativ keterangan dibentuk dengan am…-sten. Bentuk superlativ dalam
bahasa Jerman hanya dengan artikel tertentu (mit dem bestimmten artikel).
3. Vergleiche
Untuk menyatakan tingkat perbandingan selain komparativ, dipergunakan
kata-kata perbandingan,, seperti: so… wie… (sama… dengan…); gleich (sama);
ebenso… wie… (sama…dengan…); nur/bloß (hanya); nicht so… wie… (tidak
8
sama…dengan…); über (di atas); ein bisschen/tewas (sedikit); genau (tepat,
persis); etwa/ungefähr (kura-kura, kurang lebih); fase (hampir); mehr (lebih);
viel. Kata-kata tersebut tidak di deklinasikan.
4. Deklinasi kata sifat (deklination des adjektiv) sebagai atribut
Adalah perubahan bentuk kata sifat di dalam kalimat berdasarkan kasus:
kasus nominarif, kasus, kasus akusatif, kasus dativ, dan kasus genitif.
Perubahan bentuk kata sifat tidak hanya terjadi pada bentuk, tetapi juga pada
akhiran kata sifat.
5. Kata tanya untuk kata sifat (die fragewörter für adjektiv)
Adalah kata yang dipakai sebagai penandatanganan pertanyaan dalam kalimat
tanya. Kata tanya yang dibahas yaitu: welch-? Dan was für ein-? Kata tanya
welch-? Digunakan untuk menanyakan orang, benda, hal dari suatu kelompok
orang atau benda tertentu. Kata tanya was für ein-? Digunakan untuk
menanyakan ciri dari seseorang atau benda.
6. Kata sifat yang diikuti kata depan (adjektiv mit Präposition)
Dalam bahasa Jerman kata sifat yang diikuti oleh kata depan. Misalnya kata
sifat arm diikuti oleh kata depan an yang berarti 'miskin akan'. Frase arm an
menjadi satu kesatuan. Bila kata arm diikuti oleh kata depan selain an maka
artinya berbeda (bukan miskin akan). Contoh:
 Arm an: Herr Sahat ist sicherlich nich she arm an deutschen Wörtern
(pak Sahat pasti masih sangat miskin atas kota kata bahasa Jerman)
 Angesehen bei: Herr Heiner ist bei seiner neuen seorang Angesehen (pak
Heiner sangat terhormat di perusahaan yang baru)

Bab 3 Partikel (die partikeln)


Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang hanya dimiliki arti
gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal. Arti suatu kata tugas
ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain dalam suatu frasa atau kalimat
dan tidak bisa digunakan secara lepas atau berdiri sendiri. Partikel adalah
kata-kata isyarat (signalwörter) yang membuat bahasa lisan lebih hidup.
Partikel memberikan penekanan supaya kalimat terkesan lebih sopan dan
lebih enak di dengar. Partikel tidak berubah, tidak dapat dideklinasikan
dan tidak bisa dijadikan kalimat tanya. Partikel dibedakan menjadi:
1.Gradpartikeln
Disebut juga partikel tingkat. Gradpartikeln selalu terletak di depan kata
sifat atau kata keterangan dan memberi kata ini intensitas yang lemah,
tinggi, atau sangat tinggi. Kata-kata yang termasuk Gradpartikeln adalah:
absolut, außerordentlich, außergewöhnlich, àußerst,einigermaßen, enorm,
etwas, extrem, ganz, höchst, kaum, komplett, recht, sehr, total, überaus,
ungemein, ungewöhnlich, völlig, weit, ziemlich,zu, nicht gerade, viel zu.
Contoh:
 Die kamera ist total kaputt (kamera ini benar-benar rusak)

9
 Das Haus ist außergewöhnlich luxuriöus (rumah itu luar biasa
mewah)
 Das auto fährt völlig schnell (mobil itu melaju sungguh kencang)

2. Fokuspartikeln
Mengacu pada pernyataan penting dalam sebuah kalimat dan merujuk
kembali pada pernyataan tersebut. Fokuspartikeln memungkinkan untuk
memberikan penekanan atau membatasi bagian tertentu dari suatu
pernyataan, dan biasanya terletak di depan ungkapan yang ingin ditekankan,
dan biasanya terletak di depan ungkapan yang ingin di tekanan atau di batasi.
Kata-kata yang termasuk Fokuspartikeln adalah: allenfalls, ausgerechnet,
besonders, bestenfalls, erst, lediglich, mindestens, selbst, sogar, vor allem,
wenigstens, zumindest, einzig, wenig, fast, so, sehr, ausgesprochen, zutiefst.
Contoh:
 Das essen schmeckt sehr gue. Vor allem die Suppe ist sehr lecker
(makanan ini sangat enak rasanya. Terutama sup nya sangat lezat)
 Mit 12 Ich sogar eines Novelle schreiben (saya bahkan sudah bisa
menulis Novelle pada usia 12 tahun)
3. Modalpartikeln
Sering digunakan dalam percakapan. Modalpartikeln memberi pembicara
kesempatan untuk membuat kata yang diucapkan lebih menarik bagi
pendengarnya. Modalpartikeln dapat membangkitkan minat pendengar,
membatasi sesuatu, memperkuat sebuah pernyataan, memukau pendengar,
atau setuju atau tidak setuju dengan fakta. Dengan kata lain modalpartikeln
bisa mencerminkan sikap pembicara abtönungspartikeln biasanya berada di
tengah kalimat, yaitu di belakang kata kerja dan kata ganti. Kata-kata yang
termasuk modalpartikeln adalah: eben, ja, aber, denn, mal, eigentlich, vielleicht,
bloß, wohl, überhaupt. Contoh:
Eben dan hal menyatakan pencarian diri.
 Die liebe ist eine schwierige Sicherlich. -Ja, das ist halo so. (cinta adalah
sesuatu yang rumit. Ya begitulah)

Eigentlich dalam kalimat pernyataan menyatakan sebuah kritik atau rasa


takjub.
 Eigentlich habe Ich schon eine Katze, aber diesen Hund liebe Ich auch
(sebenarnya aku sih sudah mempunyai seekor kucing, tapi aku jatuh
cinta pada anjing ini).

BAB 4 Konjungsi
Kata penghubung atau Konjungsi ialah partikel yang digunakan untuk
menggabungkan kata dengan kata, Frase dengan frase, klausa dengan
10
klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Dalam
buku ini membahas dua kaya penghubung, yaitu: I) Kata penghubung (die
Präposition) yang menghubungkan dua kalimat utama atau induk kalimat
(hauptsatz) dan II) Kata penghubung yang menggabungkan induk kalimat
dengan kalimat (nebensatz).
1.Kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat utama atau induk
kalimat (hauptsatz)
Konjungsi atau kata penghubung yang menghubungkan kalimat utama
dengan kalimat utama, seperti: aber, und, denn, oder dan sodern. Kata
penghubung aber, und, denn, oder sodern tidak menempati posisi yang
tetap. Sesudah Konjungsi tersebut diikuti kalimat utama dengan susunan
kalimat yang biasa. Subjek di posisi pertama dan predikat di posisi kedua.
Contoh:
 Aber: Ich arbeite in Medan, aber Ich wohne in Binjai (saya bekerja di
medan, tetapi saya tinggal di Binjai)
 Und: Er ist Student an der Fakultät für Sprache und Kunst der staatlichen
Universität Medan und arbeite in Medan (dia adalah mahasiswa FBS
UNIMED dan bekerja di medan)
2. Kata penghubung yang menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat
Seperti: als, weil, bevor, bis, damit, dass, ob, seit, wenn, während, falls, wie,
nachdem, sonst, trotzdem, dennoch, deshalb, sobald. Anak kalimat ialah bagian
kalimat yang bergantung kepada kalimat yang lebih penting atau induk
kalimat. Ketergantungan ini berhubungan dengan isi, modus dan juga posisi
kata kerja. Pada umumnya anak kalimat diawali dengan Konjungsi. Dalam
anak kalimat, verbal yang dikonjungsikan selalu menempati posisi akhir
dalam kalimat. Contoh:
Weil (karena, sebab) mengawali anak kalimat dengan mengungkapkan alasan
atau sebab.
 Klaus möchte Spotler werden, weil Er der Schnellste in der Klasse ist.
(Klaus ingin menjadi atlet, karena dia yang tercatat di kelasnya.
Obwohl (walaupun, meskipun)
 Sie ist zufrieden, obwohl Sie nacht viel Geli verdient (dia puas, meskipun
dia mendapat uang tidak banyak)
Als (ketika, daripada) menyatakan tingkat perbandingan dan menyatakan
peristiwa yang berhubungan dengan masa lampau. Kalimat utama dan anak
kalimat berlangsung pada waktu yang sama.
 Der Wegen ist schneller, als der Verkäufer gedsgt hati (mobil itu lebih
cepat dari pada yang sudah dikatakan penjual)
Anak kalimat yang diawali Konjungsi weil, obwohl, als, bevor, bis, damit, dass,
ob, seit, während, wenn, wie dan nachdem kata kerja yang dikonjungsikan
ditempatkan di bagian belakang kalimat. Kalimat yang diawali dengan sonst,
trotzdem, deshalb kata kerjanya di letakkan pada urutan kedua setelah kata
penghubung.
11
Sony (kalau tidak)
 Du musst mich an den Strand “pantai cermin” begleiten, sonst werden Ich
diri nicht mein Wörterbuch leihen (engkau harus menemani saya ke
pantai cermin, kalau tidak saya tidak akan meminjamkan kamus saya
kepadamu)
Deshalb (oleh karena itu, sebab itu, maka)
 Mein Eltern haben einen breiten Bauernhof, deshalb muss Ich Landwirt
werden (orang tua saya mempunyai sebidang tanah pertanian yang
luas, oleh kata itu saya harus menjadi petani)

Bab 5 Genetif (der genetiv)


Genetif ialah kasus yang menandai makna 'milik' pada nomina atau yang
sejenisnya. Dengan kata lain der genetiv adalah kasus kepemilikan dalam tata
bahasa Jerman. Kasus Genetif menyatakan hubungan kata benda dengan kata
lainnya dalam kalimat. Kasus Genetif bisa digunakan untuk memberitahukan
kepemilikan, asal, keikutsertaan dan keanggotaan. Untuk menanyakan
kepemilikan dalam kalimat digunakan kata tanya wessen.
1.Kata genetif dengan artikel tertentu dalam kalimat.
Artikel kata benda dalam kasus genetiv mengalami perubahan bentuk. Artikel
tentu kata benda jenis masukin der dalam kasus genetiv menjadi des+s pada
akhir kata benda. Contoh: der Vater menjadi des vaters. Kata sifat yang menjadi
atribut dari kata benda juga mengalami perubahan pada akhirannya (endung).
Contoh:
 Das Wörterbuch ist dick (kamus itu tebal). Das ist das dicek Wörterbuch
(itu adalah kamus yang tebal)
 Der Lehrer ist groß (guru itu tinggi). Das ist der große Lehrer (itu adalah
guru yang tinggi)
2. Kasus Genetif dengan artikel tidak tertutup dalam kalimat
Artikel tidak tentu (unbestimmter artikel) Kata benda jenis masukin ein dalam
kasus genetiv menjadi eines+s pada akhir kata benda. Contoh: ein Vater
menjadi eines vaters. Contoh:
 Das ist ein füller eines lehrers (itu adalah sebuah pulpen milik seorang
guru)
 Ein Freund einer Student wartet auf dem Parkplatz (pacar seorang
mahasiswi menunggu di tempat parkir)
3. Kasus genetif tanpa artikel
Contoh:
 Das ist das Ergebnis guter Zusammenarbeit (itu adalah hasil kerja sama
yang baik)
 Ein Freund schöner Studentin wartet auf dem Parkplatz
12
4. Kasus genetif dengan kata ganti kepunyaan
Contoh:
 Mein älterer Bruder kauft einen neuen füller
 Ein neuer füller meines älteren Bruders ist schwarz

Bab 6 Pasif
Bentuk pasif selalu digunakan dalam komunikasi lisan dan tulisan. Untuk
memahami bentuk pasif, pertama harus diklarifikasi perbedaan antar kalimat
aktif dan kalimat pasif. Dalam kalimat aktif, subjek yang melakukan sesuatu
perbuatan itu penting. Wfrage “wer” menanyakan pelaku yang melakukan
sesuatu dan berhubungan langsung dengan kata kerja. Contoh:
Wer ruft die Frau an? (siapa yang menelepon wanita itu?)
Der mann ruft die Frau an. (pria itu menelepon wanita itu)
Dalam kalimat pasif pelaku atau subjek yang melakukan perbuatan menjadi
tidak penting. Suatu perbuatan terjadi dengan sendirinya, yang penting dan
menjadi fokus adalah perbuatannya. Contoh:
Was passiert? (apa yang terjadi?)
Die Frau wird angerufen (wanita itu di telpon)
Wer ruft die Frau an? (siapa yang menelepon wanita itu?) pada kalimat ini
pelaku menjadi tidak penting untuk proses atau perbuatannya dan biasanya
tidak di sebutkan dalam kalimat pasif. Jika pelaku harus disebutkan, maka
diperlukan von+Dativ atau durch+akkusativ.
I. Untuk orang atau sebab langsung digunakan von+Dativ. Contoh:
 Die Frau wird vom mann angerufen (wanita itu di telpon oleh
pria itu)
 Das auto wird vom Vater gekauft (mobil itu dibeli oleh ayah)
J. Untuk berada atau sebab yang tidak langsung digunakan
durch+akkusativ (jarang digunakan). Contoh:
 Die Blätter werden durchden Wind ausgeblasen (daun-daun oleh
angin)
 Die Brücke wird durch den Hochwasser zerstört (jembatan itu
dihancurkan oleh banjir)
Pasif menggambarkan tindakan atau proses atau keadaan atau hasilnya. Oleh
karna itu, ada dua bentuk pasif: vorgangspassiv dan zustandpassiv.

1.Vorgangspassiv
Tindakan atau proses dibentuk dengan kata kerja tambahan werden+partizip
II. Kalimat pasif biasanya dibentuk dengan aturan ini, dan untuk menghindari

13
kebingungan kalimat pasif seperti ini disebut juga vorgangspassiv atau werden
passiv. Vorgangspassiv menempatkan proses, tindakan atau kejadian sebagai
sesuatu yang utama. Contoh:
 Das Buch wird von den Schülern gelesen (buku itu dibaca oleh siswa-
siswa itu)
Passiv Präsens dibentuk dengan werden+Partizip II. Contoh:
 Das Haus wird gebaut (rumah itu dibangun)
Passiv Präterium dibentuk dengan menggunakan bentuk Präterium dari
werden, yaitu: wurden + partizip II. Contoh:
 Das Haus wurde gebaut (rumah itu telah dibangun)
Passiv perfekts dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu sein sebagai
penanda Perfekt. Bentuk partizip II werden, yaitu: geworden dalam kalimat
pasif perfekt awan 'ge' dihilangkan, sehingga menjadi sein + partizip II +
worden. Contoh:
 Das Haus ist gebaut worden (rumah itu telah dibangun)
Passiv plusquamperfekt dibentuk dengan menggunakan bentuk Präterium dari
kata kerja bantu sein; yaitu: waren + partizip II + worden. Contoh:
 Das Haus wird gebaut worden (rumah itu telah dibangun)
Passiv futur 1 dibentuk dengan mengganti kata kerja bantu 'sein' menjadi
'werden' sehingga menjadi werden + partizip II + werden. Contoh:
 Das Haus wird gebaut werden (rumah itu akan di bangun)
Passiv futur II dibentuk dengan werden + Partizip II + worden + sein. Kalimat
Passiv futur II ini sangat jarang digunakan. Contoh:
 Das Haus wird gebaut worden sein (rumah itu telah akan dibangun)
2. Zustandpassiv
Sebuah situasi, keadaan atau hasil dibentuk dengan zustandpassiv atau sein-
passiv. Zustandpassiv mengepresikan hasil atau keadaan. Zustandpassiv
dibentuk dengan menggunakan kata kerja bantu sein + partizip II. Contoh:
 Das Buch ist gelesen (buku itu dibaca)
3. Perbedaan vorgangspassiv dan zustandpassiv
Vorgangspassiv menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa atau proses dan
menunjukkan sebuah perubahan. Pada zustandpassiv atau yang disebut juga
sein-passiv kejadian atau peristiwa yang dimaksud sudah terjadi atau sudah
selesai dilakukan. Jadi zustandpassiv memperlihatkan hasil dari sebuah
kejadian atau tindakan, dimana pada kalimat zustandpassiv pelaku selalu
dihilangkan atau tidak disebutkan. Zustandpassiv hanya dapat dibentuk
dengan kata kerja transit, selain itu kata kerja ini harus mengungkapkan suatu
tindakan yang mengarah pada situasi baru.

14
BAB 7 Kata kerja refleksif (die reflexiven verben)
Kata kerja refleksif membutuhkan kata ganti refleksif tambahan baik dalam
kasus maupun datif. Refleksi berarti mundur, dengan demikian kata ganti
refleksi merujuk kembali kepada subjek dalam kalimat tersebut.
1.Revlexive pronomen
Kata ganti refleksif tergantung kepada subjeknya, karena kata ganti refleksif
harus menerangkan orang yang sama. Untuk orang pertama dan kedua
tunggal (Ich und du) dan jamak (ihr und wir) bentuk akusatif dan datifnya
berbeda. Hanya orang ketiga yang memiliki bentuk sendiri sich.
2. Kata ganti refleksi dengan akusatif atau datif
Penggunaan kata kerja refleksif tidak selalu mudah, harus dibedakan antara
kata kerja refleksif sejati dan semu. Kata kerja “waschen” memudahkan untuk
memahami perbedaan tersebut, karena kata lerja waschen membutuhkan
objek pelengkap akusatif dan datif.
3. Verben mit reflexivpronomen
Kata kerja dengan kata ganti refleksif sering muncul dalam bahasa Jerman dan
menjadi salah satu kesulitan bagi pembelajaran ketika mempelajari bahasa
Jerman.
4. Kata kerja refleksif semu
Kata ganti refleksif dalam kasus akkusativ dapat diganti dengan kata benda.
Salah satu kelompok dalam kata kerja dimana struktur katanya membutuhkan
objek akkusativ.
5. Kata kerja refleksi sejati
Berbeda dengan kata kerja refleksi semu, pada kata kerja refleksif sejati kata
ganti refleksif tidak dapat diganti dengan kata benda. Kata ganti refleksif
menjadi bagian penting dalam struktur kalimat, dan dapat berupa akkusativ
dan Dativ. Contoh:
 Akkusativ: Die leute regen sich über das heutige politik auf. Hat sich
aufgeregt. Besuch Sie jetzt.
 Dativ: du hast dir das eingebildet. Sie haben sich das eingebildet.

BAB 8 Bentuk pengandaian (der konjunktiv II)


Der konjunktiv ii adalah bentuk kemungkinan yang menggambarkan
pernyataan, kejadian atau fakta yang tidak nyata. Dengan konjunktiv ii
seorang pembicara dapat mengungkapkan harapan-harapan, keinginan-
keinginan, kesopanan, ketidaknyataan (pengandaian) dan pemiripan dalam
kalimat.
1.Kalimat untuk menyatakan harapan (hoffnung).
Contoh:
15
 Ich möchte ein Lehrer werden (saya ingin menjadi guru)
 Wir hoffen, dass es heute nich regnen würde (saya berharap, bahwa
hari ini tidak hujan)
2. Kalimat untuk menyatakan keinginan (wunschsatz)
Contoh:
 Ich möchte Mineralwasser trinken (saya ingin minum air mineral)
 Käme er doch heute! (mudah-mudahan dia datanglah hari ini)
3. Kalimat untuk menyatakan pengandaian (irrealität/unwirklichkeit)
Contoh:
 Wenn Ich ein Präsident wäre, würde Ich ein großes Haus auf einem baum
bauen (seandainya saya seorang presiden, saya akan membangun
sebuah rumah yang besar di pohon)
 Hätte er viel Geld, würde er ein schönes auto kaufen (seandainya dia
memiliki banyak uang, dia membeli sebuah mobil yang bagus)
4. Kalimat untuk menyatakan kesopanan (höflichkeit)
Contoh:
 Dürfte Ich hier rauchen? (bolehkah saya disini merokok?)
 Dürfte Ich dich bitten, das fenster zu schließen? (bolehkah saya
meminta kepadamu untuk menutup jendela itu?= tolonglah tutup
jendela itu)
5. Kalimat untuk menyatakan pemiripan (Ähnlichkeit)
Contoh:
 Er spricht so gue Deutsch, als ob er ein Deutscher wäre (dia berbicara
bahasa Jerman begitu baik, seolah-olah dia orang Jerman)
 Der junge tuh, als hätte er viel Geld (anak muda itu berbuat, seolah-olah
dia punya banyak uang)
6. Pembentukan konjunktiv II
Konjunktiv ii dapat dibentuk dengan würde + infinitiv dan Präterium dari kata
kerja dengan atau tanpa umat pada vokal a,o,dan u.

BAB 9 Bentuk waktu lampau (das Präterium)


Adalah bentuk waktu dalam tata bahasa Jerman yang menyatakan suatu
kegiatan atau kejadian terjadi pada masa lampau, yang diketahui dari kata
kerja bentuk Präterium. Das Präterium dapat digunakan untuk: I.)
menyatakan kejadian/peristiwa, tindakan atau perbuatan terjadi pada masa
lalu/lampau atau kejadian yang sudah selesai; II) menceritakan atau
menelusuri sejarah; III) Präterium adalah ciri khas kala bercerita dalam
bahasa tulis, seperti menceritakan kembali dongeng.
16
Konjugasi kata kerja kuat dalam bentuk Präterium (Präterium mit stadium
verb) terhadap subjek berbeda, jika dibandingkan dengan Konjugasi kata kerja
kuat dalam bentuk Präsens. Konjugasi kata kerja kuat terhadap subjek du, Wir,
ihr, Sie, sie (mereka) dalam bentuk Präsens dan Präterium memiliki akhiran
sama. Konjugasi kata kerja kuat dalam bentuk Präsens terhadap subjek Ich, er,
es, sie (dia perempuan/tunggal) memiliki akhiran -e, -st, -t dan -en, sedangkan
Konjungsi kata kerja kuat dalam bentuk Präterium terhadap subjek Ich, er, es,
sie (dia perempuan/tunggal) tidak memiliki akhiran.
Konjugasi kata kerja lemah dalam bentuk Präterium (Präterium mit
schwachem verb) terhadap subjek berbeda, jika dibandingkan dengan
Konjugasi kata kerja lemah dalam bentuk Präsens. Konjugasi kata kerja lemah
terhadap subjek Ich, du, er, es, sie (dia perempuan/tunggal), Wir, ihr, Sie,
sie(mereka) dalam bentuk Präsens dan Präterium memiliki akhiran yang
berbeda.

B.Ringkasan buku 2
Bab 1 Ucapan Salam
A.Salam Pertemuan
 Halo: halo
 Guten morgen: selamat pagi
 Guten tag: selamat siang
 Guten abend: selamat malam
 Guten nacht: selamat tidur
 Willkommen: selamat datang
 Ein glückliches neujahr: selamat tahun baru
 Fröhliche weihnachten: selamat hari natal
 Glückwunsch zum lebaran: selamat lebaran
 Herzlichen Glückwunsch zum geburstag: selamat ulang tahun
B.Salam Perpisahan
 Bis später: sampai jumpa lagi
 Bis bald: sampai jumpa segera
 Auf bald: sampai ketemu segera
 Bis morgen: sampai jampa besok
 Bis nächste Woche: sampai minggu depan
 Viel glück: semoga berhasil
17
 Viel enfolg: semoga sukses
 Auf wiedersehen: selamat tinggal
 Tschüs: selamat tinggal (familier)
 Es ist zeit zu gehen: waktunya untuk pergi
 Ich muß jetzt gehen: sekarang saya harus pergi
C.Ucapan terima kasih
 Danke: terima kasih
 Danke sehr: terima kasih banyak
 Vielen dank: terima kasih banyak
 Besten dank: terima kasih sekali
 Vielen dank für ihre freundlichkeit: terimakasih atas kebaikan anda
 Ich bin ihnen sehr dankbar: saya sangat berterima kasih pada anda
 Danke, gleichfalls: terimakasih, sama-sama
 Kene ursache: terima kasih kembali
D.Permintaan maaf
 Es tu mirip leid: maaf, saya menyesal
 Entschuldigen sie: maafkan saya
 Ich um verzeihung: saya mohon maaf
 Entschuldigen sie mich einen augenblick: maaf, pamit sebentar
 Es tu mir leid, Ich habe mich verspätet: maaf, saya terlambat
 Wie bitte?: maaf,bagaimana?
 Verzeihung: maaf!
 Das macht nichts: tidak apa-apa

Bab 2 Perkenalan
A.Tata bahasa
Wie heißen Sie? (siapa nama anda?)
Ich heißen Desi (nama saya Desi)
“wie” arti yang sebenarnya adalah 'bagaimana', sedangkan kata yang berarti
'siapa' dalam bahasa Jerman adalah “wer”. Jadi, kalimat sperti demikian tidak
menggunakan kalimat tanya “wer heißen Sie” melainkan “wie heißen Sie”
meskipun yang dimaksud “siapa nama anda”.
Ich bin desi
Ich komme aus medan
18
Ich wohne in der jalan Nusa indah 9 nomer 178
Ich bin Studentin
B.die verben 'sein'
Verbal sein termasuk pula sebagai kata kerja bantu, dalam bahasa Inggris
mirip seperti to be. Verbal ini bisa berarti ada atau adalah yang berkonsultasi
sesuai kata ganti atau pronominanya
 Ich (saya) ----- bin. Contoh: Ich bin studentin
 Du (kamu) ---- bist. Contoh: du bist Schüler
 Er (dia/lk) ---- ist. Contoh: Er ist Darjat
 sie (dia/pr) --- ist. Contoh: sie ist wilda
 Es (itu;dia/benda) ---- ist. Contoh: es ist gut
 Wir (kita) ---- sind. Contoh: Wir sind studenten
 Ihr (kamu/sekalian) --- seid. Contoh: ihr seid klug
 Sie (anda) ---- sind.
 sie (mereka) ---- sind.
Keterangan:
 Verbal 'wohnen' stam dasarnya adalah 'wohn+en' san verbal 'kommen'
stam bmdasarnya adalah 'komm+en' sehingga drama
pengkonjugasiannya menjadi berakhiran e, st, t, t, t, en, t, en, en.
 Untuk verba 'heißen' sedikit berbeda. Konjugasi pada kata ganti 'du'
sama dengan Konjugasi untuk kata ganti orang ketiga tunggal.

BAB 3 kata benda


Kata benda dalam bahasa Jerman selalu diawali huruf kapital dan terbagi
dalam 3 jenis, yaitu:
A.jenis maskulin
Kata benda ini umumnya berkaitan dengan benda benda yang bersifat kelaki-
lakian, meskipun memang tidak semua demikian, penanda kta benda maskulin
adalah adanya benda artikel tentu der di depan kata bendanya.
 Der Vater (ayah)
 Der Bruder (kakak laki-laki)
 Der onkel (paman)
 Der Herr (tuan)
 Der sohn (anak laki-laki)
 Der mann (orang laki-laki)
Nama nama hari dan bulan
19
Der Montag (senin) Der Freitag (jum'at)
Der Dienstag (selasa) Der Samstag (sabtu)
Der Mittwoch (rabu) Der Sonntag (minggu)
Der Donnerstag (kamis)

Der jannuar Der juli


Der februar Der august
Der märz Der September
Der april. Der oktober
Der mei. Der november
Der juni. Der dezember

Nama nama mata angin


 Der süden (Selatan)
 Der norden (Utara)
 Der westen (Barat)
 Der osten (Timur)

Nama nama musim,kecuali:


 Die regenzeit (musim hujan)
 Die trockenzeit (musim kemarau)

Beberapa kata benda yang berasal dari kata kerja


 Der gruss (penghormatan)
 Der tanz (tarian)
 Der besuch (kunjungan)

Kata kata yang berakhiran -el, -en, -er, -Ich, -ig, -ling, kecuali:
 Die gatel (garpu)
 Die butter (mentega)
 Das Messer (pisau)
 Das Zimmer (kamar)
 Das Kissen (bantal)
20
B.Jenis Feminim
Adalah kata benda uang umumnya memiliki sifat kebetinaan. Kata benda ini
ditandai dengan artikel tentu die.
 Die mutter (ibu)
 Die schwester (saudara perempuan)
 Die totchter (anak perempuan)
 Die dame (nyonya)
 Die tante (bibi)
Nama nama pohon, buah, dan bunga
 Die Tanne (pohon natal)
 Die Banane (buah pisang)
 Die aorchidee (bunga anggrek)
Kata benda yang berakhiran -age, -e, -ei, -heit, -keit, -ie, -ik, -in, -ion, -sehat, -
tät, -ung, -ur. Kecuali:
 Das auge (mata)
 Das ende (akhir)
C.Jenis Netral
Adalah kata benda yang tidak termasuk pada kategori jenis maskulin dan
feminim
 Das Buch (buku)
 Das Kini (anak)
 Das Haus (rumah)
 Das Bild (gambar)
 Das Küken (anak ayam)
 Das Auto (mobil)
Kata-kata yang akhiran -Chen, -lein (makna sesuatu yang kecil)
 Das Kätzchen (anak kucing)
 Das Schwesterlein (saudari muda)
 Das Fräulein (nona muda)
 Das Mädchen (anak gadis)
Kata benda yang berakhiran -ium, -um, -tum, -ment
 Das Christentum (agama Kristen)
 Das Instrument (instrumen)
 Das Museum (museum)
21
Bab 4 Kata Bilangan
A.Kata bilangan pokok
0 (null) 13 (dreizehn) 60 (sechszig)
1 (eins) 14 (vierzehn) 70 (siebzig)
2 (zwei) 15 (fünfzehn) 80 (achtzig)
3 (drei) 16 (sechszehn) 90 (neunzig)
4 (vier) 17 (siebzehn) 100 (hundert)
5 (fünf) 18 (achtzehn) 101 (hunderteins)
6 (sechs) 19 (neunzehn) 200 (zweihundert)
7 (sieben) 20 (zwanzig) 300 (dreihundert)
8 (acht) 21 (einundzwanzig) 1000 (tausend)
9 (neun) 22 (zweiundzwanzig) 1001 (tausensein)
10 (zehn) 30 (dreißig) 2000 (zweitausend)
11 (elf) 40 (vierzig) 10.000 (zehntausend)
12 (zwölf) 50 (fünfzig) 100.000 (hunderttausend)
1945 (tausendneunhundertfünfundvierzig)
254.789 (zweihundertvierundfünfzigtausendsiebenhundertneunundachtzig)
B.Kata bilangan tingkat
Bilangan tingkat dibentuk dari bilangan pokok ditambah akhiran -te atau -ste.
Bilangan tingkat dalam bahasa Jerman mengalami konjugasi seperti pada kata
sifat.
Kesatuan/pertama (erste)
Kedua (zweite)
Ketiga (dritte)
Keempat (vierte)
Kelima (fünfte)
Keenam (sechste)
Ketujuh (siebente)
Kesebelas (elfte)
Kelimabelas (fünfzehnte)
Kedupuluh (zwanzigste)
Ketigapuluh satu (einhundertdreißigste)
Keseratus (hundertste)
22
Keseribu (tausendste)
C.Kata bilangan pecahan
 1,5 (ein komma fünf)
 ½ (ein hulb)
 1/3 (ein drittel)
 ¼ (viertel)
 2/3 (zwei drittel)
D.Menghitung Jumlahan
 2 + 5 = 7 (zwei plus fünf ist sieben)
 4 x 6 = 24 (vier mal sechs ist vierundzwanzig)
 9 : 3 = 3 (neun durch drei ist drei)
 8 – 1 = 7 (acht weniger/minus ist sieben)
E.Menyebutkan tanggal
Untuk menyatakan bilangan tanggal, dengan urutan tanggal-bulan-tahun,
maka kata bilangannya berakhiran -ten. Pembentukan lnya sama dengan
akhiran pada kata bilangan yang menyatakan tingkat.
 Am ersten (tanggal satu)
 Am zweiten (tanggal dua)
 Am dreiten (tanggal tiga)
 Am vierten (tanggal empat)
 Am fünften (tanggal lima)
 Am siebten (tanggal enam)
 Am zwölften (tanggal dua belas)
 Am siebzehnten (tanggal tujuh belas)
Beispiel:
Am ersten dezember (tanggal satu desember)
Jakarta, den 17 Agustus 1945
(siebzehnten august tausendneunhundertfünfundvierzig)

Bab 5 Menanyakan waktu


A.Menanyakan waktu
Wie später ist Es?
Wieviel uhr ist Es?
Pukul berapa sekarang?
23
 Est ist halb drei atau est ist zwei uhr dreißig
 Es ist fünfunddreißig minuten nach zwei atau est ist fünfundzwanzig
vor drei
 Es ist ein viertel vor drei
Untuk menanyakan lebih, kita menggunakan nach, sedangkan untuk kurang
kita gunakan vor. Beberapa kata depan yang sering digunakan untuk
menerangkan waktu.
Um (pada; sekitar)
 Wir gehen zum Schule um ein viertel vor sieben. Kita pergi ke sekolah
pada pukul tujuh kurang seperempat
 Er geht um neun Uhr zu Bett. Dia pergi tidur pada pukul sembilan
 Mein Vater fährt um acht Uhr nach Bandung. Ayah saya berangkat pukul
delapan ke Bandung
Am (pada) diikuti tanggal, hari, atau waktu seperti malam, pagi, dan lain lain.
 Am Morgen (pada pagi hari)
 Am Vormittag (pada siang hari)
 Am Nachmittag (pada sore hari)
 Am Abend (pada malam hari)
 In der Nacht (pada malam hari)
Von~bis~=dari~sampai~
 Die Schule beginnt von 8.00 Uhr bis 12.00 Uhr. Sekolah mulai dari
pukul delapan sampai pukul dua belas

Bab 6 Konjugasi kata kerja


A.Kata kerja lemah
Kata kerja dalam bahasa Jerman mengalami konjugasi sesuai pronomina (kata
ganti) atau pokok kalimatnya. Untuk membuat konjugasi kata kerja, kita harus
memahami bentuk dasar atau stam dari kata kerjanya. Stam adalah bentuk
dasar kata kerja setelah akhiran -en (n) dihilangkan.
Konjugasi kata kerja
1.Golongan kata kerja yang sejenis dengan kata kerja 'machen' mendapat
akhiran -e, -st, -t, -t, -t, -en, -t, -en, -en. Contoh:
 Denken (berpikir)
 Bringen (membawa)
 Rauchen (merokok)
 Wohnen (tinggal)

24
2.Golongan kata kerja yang sejenis atau sama dengan kata kerja 'arbeiten' dan
'öffnen' adalah kata kerja yang akhiran berupa huruf -d, -t, -tm, -chm, -fn, -gn.
Dengan demikian, dalam konjugasinya kata kerja mendapat akhiran -e, -est, -
et, -et, -et, -en, -et, -en, -en. Contoh
 Atmen (bernafas)
 Badan (memandikan)
 Regen (berbicara)
3.Golongan kata kerja yang sejenis dengan kata lerja 'heißen' adalah kata kerja
yang bentuk stamnya berakhiran -s, -x, -z, -ß, -sch. Dengan demikian, dalam
konjugasinya kata kerja mendapat akhiran -e -t, -t, -t, -t, -en, -t, -en, -en.
Perhatikan bahwa konjugasi kata kerja untuk kata ganti orang kedua dan
ketiga berakhiran sama, yaitu -t. Contoh:
 Beissen (menggigit)
 Grüssen (menyalami)
 Hassen (membenci)
 Mixen (mencampur)
 Setzen (menaruh)
4.Golongan kata kerja sejenis dengan kata kerja 'handeln' adalah kata kerja
yang berakhiran -eln dan -ern. Perhatikan bahwa konjugasi kata kerja pada
kata ganti orang pertama (Ich), akhiran -eln menjadi -le. Contoh:
 Klingeln (mengebel) > Ich klingle
 Lächeln (tersenyum) > Ich lächle
 Änderen (mengubah)
B.Kata kerja kuat
Ciri kata kerja kuat umumnya mengalami perubahan huruf hidupnya bentuk
stamnya. Perubahan ini terutama terjadi pada kata kerja untuk kata ganti
orang kedua (du) dan orang ketiga tunggal (er,es sie). Perubahannya adalah
pada:
/a/ menjadi /ä/
/au/ menjadi /äu/
/e/ menjadi /I/ atau /ie/
1.kata kerja yang termasuk golongan 'fahren' (berangkat) dan 'laufen' (lari)
antara lain:
 Blasen (menghembuskan)
 Fallen (jatuh)
 Fangen (menangkap)
 Graben (menggali)

25
 Halten (menghentikan)
 Empfangen (menerima)
2. Kata kerja yang termasuk golongan 'brachen' (mematahkan) antara lain:
 Sprechen (berbicara)
 Essen (makan)
 Erschrecken (mengejutkan)
 Stechen (menusuk)
 Geben (memberi)
3. Kata yang termasuk golongan 'lesen' (membaca)
 Empfehlen (menganjurkan)
 Sehen (melihat)
 Stehlen (mencuri)
Beberapa konjugasi kata kerja yang termasuk pengecualian adalah:
 Gehen
 Stehen
 Nehmen
C.Kata kerja tak beraturan
Kata kerja tak beraturan terdiri atas:
 Sein (ada)
 Haben (mempunyai)
 Werden (menjadi)
 Wissen (mengetahui)
 Tun (melakukan)

Bab 7 Bentuk imperatif


Bentuk imperatif digunakan untuk menyatakan perintah, permohonan atau
permintaan. Bentuk imperatif sering menggunakan kata 'bitte'
(silahkan/tolong) yang dapat diletakkan di depan, di tengah, maupun di
belakang kalimat. Dalam kalimat perintah yang sangat mendesak, kata 'doch'
sering ditambahkan dalam kalimat.
Bentuk perintah yang menggunakan kata kerja dalam bahasa Jerman
dikonjungsikan ke dalam tiga konjugasi, yaitu:
A.Perintah yang di tunjukkan kepada satu orang.
1. Bentuk perintah ini berasal dari kata kerja bentuk infinitiv yang mendapat
penghilangan pada akhiran -n/en- nya.
26
 Geh ins Zimmer! (pergilah ke kamar!)
 Kau das Buch! (belilah buku itu)
 Steh hier (berdiri sini)
Geh berasal dari kata verba gehen (pergi)
Kau berasal dari kaufen (membeli)
Steh berasal dari Stehen (berdiri)
2. Bila stam verbal berakhiran -t, -d, -dn, -tm, -chn, -fn, -gn, -ig, -ern, -eln maka
harus mendapat tambahan -e di akhir verba.
 Öffne die Tür! (bukanlah pintunya!)
 Wende es! (putarlah!)
 Anworte bitte! (mohon dijawab!)
 Füller die Katze! (kasih makan kucing itu!)
3. Pada kata kerja yang berjenis stark verben (kata kerja kuat), huruf /e/
berubah menjadi /I/ atau /ie/ dalam bentuk perintahnya.
 Gib wilda den brief (berikan surat itu kepada wilda)
 Iss das brot! (makanlah roti itu)
 Lies doch das Buch (bacalah buku itu)
B.Perintah yang ditujukan kepada lebih dari satu orang
Bentuk ini digunakan untuk menyuruh secara jamak atau kepada ihr (kalian).
Konjugasi kata kerjanya sama dengan pengkonjugasian verba Präsens untuk
ihr.
 Lieb mich! (cintailah saya oleh kalian)
 Macht die aufgaben (kenjakanlah pekerjaan rumah kalian)
 Öffnet das fenster (bukalah jendela itu)
C.Perintah dalam bentuk hormat.
Bentuk perintah atau permintaan ini menggunakan verba konjugasi
pronomina ‘Sie' (anda).
 Rauchen Sie bitte hier doch! (mohon tidak merokok disini!)
 Antworten Sie doch (tolong anda jawab)
 Herr kaffa, kommen Sie hier bitte! (pak kaffa, mohon kesini!)

Bab 8 kasus pronomina


A.Jenis jenis kasus dan perubahannya
Bahasa Jerman mengenal empat bentuk kasus untuk kata ganti orang bila
ditinjau dari peran atau posisi dalam kalimat, yaitu:
27
1.Nominativ yaitu posisi sebagai pokok kalimat
2. Genetiv yaitu posisi sebagai kepunyaan
3. Dativ yaitu posisi sebagai pelengkap penyerta
4. Akkusativ yaitu posisi sebagai pelengkap objek penderita atau yang dikenal
pembuatan atau menjadi sasaran
Nominatif Genetiv Datif Akkusatif
Ich (saya) Mein Mir Mich
Du (kamu) Dein Dir Dich
Er (dia/lk) Sein Ihm Ihn
Es (itu) Sein Ihm Es
sie (dia/pr) Ihr Ihr Sie
Wir (kita) Unser Uns Uns
Ihr (kalian) Euer Euch Euch
Sie (anda) Ihr Ihnen Sie
sie (mereka) Ihr Ihnen Sie
Jadi, khusus untuk kasus genetiv senantiasa berubah bentuk atau deklinasinya
sesuai posisi benda yang di terangkannya dalam kalimat.
B.Pemakaian bentuk genetiv antarnomina
Pemakaian bentuk ini apabila sesuatu itu dimiliki oleh orang ketiga yang
menggunakan artikel tertentu
1.Die schwester des onkels ist krank. Saudara perempuan paman itu sakit
2. Die schwester meines onkels ist krank. Saudara perempuan paman saya
sakit
3. Die schwester meines onkels, des lehrers, ist krank. Gurunya saudara
perempuan paman saya sakit.
Des pada kalimat (1) merangkaikan nomina schwester dan onkels. Sebaliknya,
pada kalimat (2) des ditangkap oleh pronomina genetiv meines. Sementara
itu, pada kalimat (3) des pada Lehrer sebagai keterangan tambahan pada kata
benda kepemilikan yang sudah berbentuk genetiv.

BAB 9 Kasus artikel


Kata sandang yang akan dibahas dalam topik kali ini adalah kata sandang
tentu dan tidak tentu. Kata sandang tentu dan tidak tentu dalam bahasa
Jerman mengalami konjugasi bergantung pada kedudukan nominanya dalam
kalimat. Kata sandang tentu dinyatakan oleh:
 Der untuk jenis maskulin
 Die untuk jenis feminim
28
 Das untuk jenis Netral
Kata sandang tidak tentu dinyatakan dengan ein (berarti bisa: sebuah, seorang,
sesuatu)
A.Konjugasi artikel tentu
Nominatif Genetiv Datif Akkusatif
Maskulin Der Des Dem Den
Feminim Die Der Der Die
Netral Das Des Dem Das
Beispiel:
 Die blume ist schön. Bunga itu cantik
 Das ist ein Buch des Schülers. Itu sebuah buku milik siswa
 Sie erklärt dem kind die Sätze. Dia (pr) menerangkan kalimat-kalimat
kepada anak itu
B.Konjugasi artikel tak tentu
Nominatif Genetiv Dativ Akkusativ
Maskulin Ein Eines Einem Einen
Feminim Eine Einer Einer Eine
Netral Ein Eines Einem Ein
Beispiel:
 Eine Freundin kommt hier. Seorang teman perempuan datang ke sini
 Ich kaufen ein Buch. Saya membeli sebuah buku
 Das ist der Hut eines Freundes. Itu topi seorang teman
C.Kata kata yang deklinasinya sama dengan der, die, das
Dies~ = ~ ini
Jen~ = ~ itu
Solch~ = ~ seperti itu
Welch~ = ~ yang mana?
Jed~ = tiap-tiap~
Manch~ = beberapa~
Mänlich (maskulin)
Nominativ Genetiv Dativ Akkusativ
Der Des Dem Den
Dieser Dieses Diesem Diesen
Jener Jenes Jenem Jenen
29
Solcher Solches Solchem Solchen
Welcher Welches Welcem Welchen
Jeder Jedes Jeden Jeden
Mancher Manches Manchem Mancher

Weiblich (feminim)
Nominatif Genetiv Dativ Akkusativ
Die Der Der Die
Diese Dieser Dieser Diese
Jane Jener Jener Jene
Solche Solcher Solcher Solche
Welche Welcher Welcher Welche
Jede Jeder Jeder Jede
Manche Mancher Mancher Manche

Sächlich (Netral)
Nominatif Genetiv Dativ Akkusativ
Das Des Dem Das
Dieses Dieses Diesem Dieses
Jenes Jenes Jenem Jenes
Solches Solches Solchem Solches
Welches Welches Welchem Welches
Jedes Jedes Jedem Jedes
Manches Manches Manchem Manches
Beispiel:
 Dieses Haus Jenes groß. Rumah ini besar
 Bringt er Jenes Buch?. Apakah dia membawa buku itu?

Bab 10 Kata sifat


A.Kata sifat sebagai predikat
Adalah kata sifat yang letaknya sebagai keterangan subjek dalam kalimat. Kata
sifat dalam kalimat seperti demikian tidak mengalami perubahan.
 Das Haus ist schmutzig. Rumah itu kotor
30
 Der mann ist reich. Orang laki-laki itu kaya
 Die studenten sind faul. Para mahasiswa itu malas
B.Kata sifat sebagai atribut
Adalah kata sifat yang mendahului atau menerangkan kata benda. Kata sifat
sebagai atribut mengalami perubahan dalam penerapan nya sesuai jenis kata
benda, jumlah, kasus maupun bila diikuti kata sandang tentu (der) dan tak
tentu (ein). Perubahan pun terjadi bila kata sifat diikuti katak kata yang
merujuk pada artikel der seperti Jener, Jeder, dieser, macher, solcher, welcher,
dan alle.

BAB 11 Bentuk jamak


A.Aturan pembentukan bentuk jamak
Maskulin
1.Jenis maskulin yang berakhiran -er, -el, dan -en umumnya tidak mengalami
perubahan kecuali hanya kata sandangnya.
 Der Lehrer (guru) --- die Lehrer
 Der Gipfel (puncak) --- die Gipfel
2. Kata benda maskulin jamak yang mendapat tambahan umlaut (ä, ö, dan ü).
 Der Vater (ayah) --- die väter
 Der Bruder (saudara lk) --- die brüder
3. Kata benda maskulin jamak uang mendapat tambahan -e.
 Der arm (lengan) --- die arme
 Der hund (anjing) --- die hunde
4. Kata benda maskulin jamak yang mendapat bg kata ende maskulin jamak
yang mendapat tambahan umlaut dan akhiran -e.
 Der sohn (anak laki-laki) --- die Soöhne
 Der zum (kereta api) --- die Züge
5. Kata benda maskulin jamak yang mendapat tambahan umlaut dan akhiran -
er.
 Der mann (laki-laki) --- die Männer
 Der wurm (cacing) --- die Würmer
Feminim
1.Kata yang hanya mendapat tambahan umlaut.
 Die mutter (ibu) --- die Mütter
2. Bentuk jamak yang mendapat akhiran -n, -en.
 Die Frau (perempuan) --- die frauen
31
3. Bentuk jamak yang mendapat tambahan umlaut dan akhiran -e.
 Die hand (tangan) --- die hände
4. Bentuk tunggal yang berakhiran -in mendapat tambahan -nen.
 Die Studentin (mahasiswa) ---die studentinnen
Netral
1.Bentuk jamak Netral umumnya mendapat akhiran -e
 Das tier (hewan) --- die tiere
2.Bentuk tunggal yang berakhiran -er, -en, -el, -chen, -lein untuk jaraknya tidak
mengalami perubahan
 Das fenster (jendela) --- die fenster
3. Bentuk jamak dengan penambahan akhiran -n(en)
 Das Herz (hati) --- die Herzen
4. Bentuk jamak dengan menambahkan umlaut dan akhiran -er.
 Das Haus (rumah) --- die Häuser
5. Bentuk jamak yang diakhiri -er
 Das Kind (anak) --- die kinder
B.Beberapa pengecualian bentuk jamak
1. Kata kata asing mendapat tambahan -s untuk semua jenis kelamin
 Der job (pekerjaan) --- die Jobs
 Der Park (parkir) --- die parks
2. Ada bentuk jamak yang tidak beraturan
 Der Autobus (otobis) --- die Autobusse
 Der Bus (bis) --- die Busse
3. Kata kata yang selaku dalam bentuk jamak
 Die Eltern (orangtua)
 Die Ferien (liburan)

Bab 12 Perubahan Tenses


A.Futurum
Sebenarnya, untuk menyatakan bentuk akan datang kita dapat pula
menggunakan kalimat präsen yang dilengkapi keterangan waktu dalam
kalimatnya. Contoh:
Ich fahren morgen nach Bandung
Saya akan berangkat ke Bandung besok
32
Pada kalimat diatas, kata keterangan 'morgen' (besok) menunjukkan bahwa
perbuatan 'akan' dilakukan. Namun, bila kita ingin menjelaskan dan
menekankan suatu perbuatan yang akan datang misalnya berupa rencana
maka dalam bahasa Jerman menggunakan kata bantu 'werden'.
B.Imperfektum
Bentuk imperfektum digunakan untuk menerangkan bahwa suatu kebiasaan,
rangkaian perbuatan, atau peristiwa terjadi di waktu lampau
1. Kata kerja lemah
Berikut adalah contoh konjugasi verba bentuk imperfektum dari kata kerja
berikut: machen (membuat), Beissen (menggigit), sammeln (mengumpulkan)
dan arbeiten (bekerja)
Subje Machen Beissen Sammeln Arbeiten
k
Ich Machte Beisste Sammelte Arbeitete
Du Machtes Beisstes Sammeltes Arbeitetes
t t t t
Er Machte Beisste Sammelte Arbeitete
Es Machte Beisste Sammelte Arbeitete
sie Machte Beisste Sammelte Arbeitete
Wir Machte Beisste Sammelte Arbeitete
n n n n
Ihr Machtet Beisstet Sammeltet Arbeitetet
Sie Machte Beisste Sammelte Arbeitete
n n n n
sie Machte Beisste Sammelte Arbeitete
n n n n
2. Kata kerja kuat
Semua kata kerja kuat mengalami perubahan yang tidak teratur pada bentuk
präsen dan imperfektum nya, sehingga kita membutuhkan waktu untuk
menghapalnya.
3. Bentuk imperfektum verba bantu 'sein', 'haben', dan 'werden'
Subjek Sein Haben Werden
Ich War Hatte Wurde
Du Warst Hattest Wurdest
Er War Hatte Wurde
Es War Hatte Wurde
sie War Hatte Wurde

33
Wir Waren Hatten Wurden
Ihr Wart Hattet Wurdet
Sie Waren Hatten Wurden
sie Waren Hatten Wurden
C.Perfektum
Waktu perfekts digunakan untuk menjelaskan suatu perbuatan atau peristiwa
sudah dilakukan atau terjadi pada waktu sekarang. Dalam bahasa Inggris,
Tenses sama dengan present perfect tense. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa
mengartikan 'telah…..'. Kata kerja waktu perfektum dibentuk dari kata kerja
bantu haben/sein ditambah bentuk verba zweites partisip bentuk lampau.
Bentuk zeites partisip lampau untuk kata kerja lemah ditandai dengan awalan
ge- dan akhiran -t/et, sedangkan untuk kata lerja kuat ditandai dengan awalan
ge- dan akhiran -en.
Oleh karna itu rumusnya adalah:
Subjek + haben/sein + zweites partisip
D.Pluperfektum
Bentuk pluperfektum digunakan untuk menerangkan hubungan peristiwa
atau perbuatan yang telah terjadi di masa lampau, yang sudah dilakukan.
Rumus:
Subjek + (bentuk imperfekt) Haben/sein + zweites partisip
Contoh:
 sie waren zum Bahnhof gegangen, als Ich kam. Mereka sudah pergi ke
stasiun ketika saya datang
E.Futurum perfektum
Bentuk ini digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan yang akan
telah terjadi atau dilakukan. Rumus:
Subjek + (konjugasi) Werden + zweites partisip + haben/sein
Contoh:
 Sie wird nächste Woche am Donnerstag in Deutschland angekommen
haben. Saya akan telah tiba di Jerman pada hari kamis minggu depan

Bab 13 Kalimat tanya


A.Susunan kalimat tanya
Kalimat tanya dalam bahasa Jerman termasuk kalimat tanya berjenis inversi,
yaitu verba atau kata bantu diletakkan mendahului subjek atau pokok kalimat.
Misal:
Sie ist schülerin. (dia adalah siswa)
Menjadi
34
Ist sie schülerin? (apakah dia siswa)
B.Kata tanya
 Was (apa)
 Wer ('siapa' sebagai nominativ)
 Wessen ('siapa' sebagai genetiv)
 Wem ('siapa' sebagai dativ)
 Wen ('siapa' sebagai akkusativ)
 Wenn (kapan, bilamana)
 Warung (mengapa; kenapa)
 Wie (bagaimana)
 Wieviel (berapa banyak)
 Wie oft (berapa sering/kali)
 Wie langsung (berapa lama)
 Wo (apa)
 Worin (kemana)
 Wohnen (darimana)
 Wozu (untuk apa)
 Womit (dengan apa)
 Welch- (yang mana)

Bab 14 Jenis kata kerja


A.Kata kerja refleksif
Menyatakan tindakan yang dilakukan atau diterima oleh pelaku sendiri.
Susunan kata kerja jenis ini terdiri atas:
Subjek – kata kerja – kata ganti (bergantung pada subjek(
1.Verba refleksif diikuti kata ganti Dativ
 Sich einbilden (membayangkan)
 Sich etwas vorstellen (membayangkan sesuatu)
 Sich weh tun (menyakiti diri)
2. Verba refleksif diikuti kata ganti akkusativ
 Sich amüsieren: bersenang-senang
 Sich anziehen: mengenakan (pakaian)
 Sich aufregen: (menjadi) gelisah
35
B.Kata kerja berawalan
Bahasa Jerman memiliki kata kerja yang terdiri atas dua bagian. Kata kerja
yang dapat dipisahkan antara dua bagian disebut trenbarre verben dan yang
tidak dapat dipisahkan disebut untrennbare verben.
1.Trennbare verben (verba awalan terpisah)
Jenis kata kerja yang dapat dipisahkan adalah kata kerja yang berawalan ab,
an, auf, aus, bei, Her, hin, ein, fort, heim, mit, nach, neider, vor, zu, zusammen,
zurück, dan weg. Semua awalan tadi pengucapannya mendapat penekanan
2. Untrennbare verben (verba awalan tidak terpisah)
Kata kerja yang termasuk untrennbare verben adalah kata kerja yang
berawalan be, emp, ent, ge, hinter, ver, wider, dan zer. Kata kerja jenis
demikian dalam pengucapannya mendapat penekanan pada kata kerja intinya.
Jadi, penekanan bukan pada awalan kata seperti yang terjadi dalam trennbare
verben.
C.Kata kerja yang bergantung pada kasus tertentu
Kata kerja berikut adalah kata kerja yang selalu diikuti Dativ
 Antworten (menjawab)
 Begegnen (berjumpa dengan)
 Bringen (membawakan)
D.Kata kerja yang diikuti preposisi
1. Kata kerja yang diikuti preposisi an, auf, dan über
Verba yang berpreposisi seperti demikian selalu diikuti kasus akkusativ.
2. Kata kerja yang diikuti preposisi von, vor, zu, dan nach
Verba jenis ini selalu diikuti oleh kasus datif

Bab 15 Kata depan


A.Preposisi yang diikuti Dativ
Dalam beberapa pengucapannya yang tidak mendapat penekanan pada
artikelnya, preposisi tersebut sering disingkat:
 Bei + dem menjadi beim
 Von + dem menjadi vom
 Zu + dem menjadi zum
 Zu + der menjadi zur
B.Preposisi yang diikuti akkusativ
Dalam ungkapan sehari-hari, sering terjadi singkatan pengucapannya bila
preposisi berikut bertemu dengan artikel das

36
 Durch + das menjadi durchs
 Für + das menjadi fürs
 Um + das menjadi ums
C.Preposisi yang diikuti Dativ dan akkusativ
Penggunaan preposisi ini bergantung pada verba yang digunakan. Bila verben
mengandung aksi atau gerak dalam kalimat atau verba tersebut menyatakan
perubahan dari satu arah ke arah lain, preposisi yang digunakan adalah
preposisi yang diikuti oleh akkusativ. Kemudian, bila verba yang digunakan
tidak mengandung aktifitas perpindahan, maka setelah preposisinya diikuti
Dativ
D.Preposisi yang diikuti genetiv
Contoh:
 Sein bruder ist statt seines vaters gekommen. Kakaknya datang sebagai
ganti bapaknya
 Die kinders spielen ausserhalb des hauses. Anak-anak bermain di luar
rumah

Bab 16 Kata kerja bantu


Dalam bahasa Jerman, kata kerja yang mengikuti verba bantu selalu
diletakkan terpisah di belakang, lalu dikembalikan ke bentuk infinitifnya
1.ich gehe zur Schule. Sya pergi ke sekolah
Menjadi:
2. Ich muss zur Schule gehen. Saya harus pergi ke sekolah
3. Ich muss mit meinem Freunde zur Schule gehen. Saya harus pergi ke
sekolah dengan temanku

Bab 17 Pengingkaran
A.Posisi dalam kalimat
a. Posisi di akhir kalimat
Posisi di akhir kalimat apabila:
 Kalimat predikatif kata kerja
 Kalimat bentuk Präsens atau imperfekt yang minimal tersusun atas
unsur subjek-verba (predikat) – objek langsung dan tak langsung-kata
keterangan
b. Posisi di tengah kalimat
Posisi di tengah kalimat apabila:
 Kalimat predikatif kata benda, kata sifat, dan keterangan tempat
37
 Di antara kata kerja yang dapat dipisahkan
 Di depan verba infinitif terikat dan partisip lampau
 Dalam klausa terikat
B.Kategori Pengingkaran
 Doch
 Ja
 Nein
 Nich wahr (~, kan?)
 Nicht wahr terkadang diganti gelt
 Kein

Bab 18 Kalimat pasif


A.Pasif präsen
Digunakan pada bentuk pasif yang terjadi waktu sekarang. Rumus:
(Konjugasi verba) Werden + zweites partizip
B.Pasif imperfektum
Digunakan pada bentuk pasif yang telah terjadi di waktu yang lalu, kejadian
yang sudah berlalu (past tense). Rumus:
(Konjugasi imperfekt) Werden + zweites partisip
C.Pasif perfektum
Digunakan pada bentuk pasif yang 'telah' terjadi waktu sekarang. Rumus:
Sein + zweites partizip + worden
D.Pasif pluperfektum
Digunakan pada bentuk pasif yang menyatakan telah terjadi waktu lampau.
Rumus: (bentuk lampau) Sein + zweites partisip + worden
E.Pasif futurum
Digunakan pada bentuk pasif yang akan datang. Rumus:
(Konjugasi verba) Werden + zweites partisip + werden

Bab 19 bentuk pengandaian


A.Bebruk harapan (subjuntiv) menggunakan würden
Perhatikan bahwa bentuk harapan atau subjuntiv würden hampir mirip
dengan bentuk imperfektum. Perbedaannya hanya pada umlaut ü.
B.Bentuk subjuntiv menggunakan verba imperfektum

38
Pengandaian bentuk imperfektum pada beberapa kata tak beraturan, kata
kerja bantu, dan verba kuat mendapat tambahan umlaut (ä, ü, ö)
C.Pemakaian kondisional wenn (jika; bila)
Perhatikan bahwa apabila kalimat pengandaian menggunakan wenn maka
verba subjuntiv diletakkan di akhir kalimat.
D.Pemakaian kondisional als ob (seolah olah)
Kalimat (3) dan (4) menunjukkan pengandaian bentuk lampau dan ditandai
dengan verba bantu wäre/hätte + zweites partisip

Bab 20 Kalimat tidak langsung


Aturan perubahan kalimat langsung menjadi tak langsung.
 Bila kalimat langsung berupa waktu präsen maka kalimat tidak
langsung dalam bentuk imperfektum
 Bila kalimat langsung berupa waktu futurum maka kalimat tidak
langsung harus dalam bentuk futurum imperfektum
 Bila kalimat langsung berupa waktu imperfektum maka kalimat tidak
langsung dalam bentuk perfektum atau pluperfektum
 Bila kalimat langsung berupa kalimat tanya maka penghubung anak
kalimat dirangkai dengan ob (apakah)
 Bila kalimat langsung berupa kalimat perintah maka pada kalimat tidak
langsung harus ditambah kata kerja bantu präsen atau imperfektum
dari sollen atau mögen (harus)

Bab 21 Kalimat perbandingan


A.Aturan perubahan kata sifat perbandingan
Kalimat perbandingan digunakan untuk membandingkan dua benda atau
lebih. Berikut adalah perubahan kata sifat yang menyatakan lebih
(komparatif) dan paling (superlatif). Tingkat lebih dinyatakan dengan akhiran
-er, tingkat paling dinyatakan dengan akhiran –(e)st, dan tingkat paling
sebagai predikatif dinyatakan dengan am~(e)sten.
B.Komponen kalimat perbandingan
 ~als~=~daripada~
 ~so~wie=sama seperti; se~
 ~nich so~wieb= tidak sama seperti

Bab 22 Kata ganti relatif


A.Kata ganti relatif sebagai Nominatif

39
Kata ganti relatif demikian sebagai kata ganti kata benda yang positifnya
sebagai subjek diatas topik dalam kalimat.
B.Kata ganti relatif sebagai genetiv
Kata ganti relatif demikian berfungsi menggantikan kata benda dan berposisi
sebagai kata ganti kepunyaan.
C.Kata ganti relatif sebagai dativ
Kata ganti relatif demikian berfungsi sebagai pengganti kata benda yang
berposisi sebagai pelengkap penyerta
D.Kata ganti relatif sebagai akkusativ
Kata ganti relatif demikian berfungsi menggantikan benda yang berposisi
sebagai objek penderita

RINGKASAN BUKU 3
Kala waktu präsens (kala ini) dalam bahasa Jerman mempunyai empat makna,
yaitu aktualles Präsen (kala waktu yang digunakan untuk menyatakan
kejadian yang sedang berlangsung/aktual), zukünftigen präsen (präsen untuk
menunjukkan kegiatan pada waktu yang akan datang); historisches Präsen
(präsen yang menyatakan kejadian yang telah terjadi), dan generelles atau
atemporales Präsen (präsen yang menyatakan sesuatu hal atau kejadian yang
general).

BAB 1 Aktuelles Präsen


Digunakan untuk menyatakan kejadian yang sedang berlangsung, di mana
antara waktu kejadian dan waktu bicara adalah bersamaan. Pada kalimat yang
mengandung makna aktualles Präsen dapat digunakan keterangan waktu
seperti jetzt(sekarang); in diesem augenblick(pada saat ini; pada saat
sekarang; pada waktu ini); dan im(im diesem) moment (sekarang ini).
A.Grammatik aktualles Präsen
Anda hanya perlu mengerti makna kata aktuelles, jika anda lupa makna
detailnya. Jika kita tidak tau artinya, bukankah dalam bahasa Indonesia kita
mempunyai kata hampir mirip dengan kata aktuell yaitu aktual?kita dapat
memadankan kedua kata tersebut.

BAB 2 Zukünftigen Präsen


Pada bab ini jelas seklai bahwa Präsens jenis ini digunakan untuk menyatakan
kejadian yang akan terjadi. Waktu kejadian adalah setelah waktu
pembicaraan.
A.Grammatik Zukünftigen präsen
40
Jika pada pembahasan tadi kita membahas tentang aktuelles präsen, maka
sekarang kita akan mempelajari präsen yang mengandung makna menyatakan
kejadian yang akan terjadi. Ini agak aneh memang karena biasanya untuk
menyatakan peristiwa yang akan terjadi kita mempergunakan futur I. Tetapi
jika nanti kita telah mempelajari futur I, kita akan dapat membedakannya
dengan mudah.

BAB 3 Historisches Präsen


Sebagaimana arti kata historis, yang berarti sejarah, historisches Präsen juga
merupakan kalimat präsen yang menyatakan kejadian yang telah terjadi. Jadi,
kejadian atau peristiwa nya telah terjadi sebelum subjek berbicara atau
membicarakan nya.
A.Grammatik Historisches Präsen
Seperti yang telah kita singkong diatas tadi, bahwa historisches Präsen adalah
präsen yang menyatakan kejadian yang telah terjadi. Untuk membuat kalimat
Präsen menjadi bermakna historisches Präsen (lampau), kita menggunakan
keterangan waktu misalnya tahun. Kalimat präsen yang mengandung makna
historisches Präsen kurang tepat apabila di gunakan dalam berita. Kalimat ini
biasanya digunakan untuk melukiskan atau menceritakan keadaan atau
kejadian nyata yang telah terjadi.

BAB 4 Generelles oder atemporales Präsen


Kalimat generelles atau atemporales Präsen merupakan kalimat yang
menyatakan kejadian atau peristiwa yang tidak terikat waktu. Kejadiannya
akan tetap sama dari dulu, lampau ataupun juga saat ini maupun beda waktu
yang akan datang. Kalimat generelles atau atemporales Präsen, dipergunakan
untuk menyatakan hak hal yang sifatnya general atau sudah umum. Misalnya
menyatakan bahwa, matahari terbit dari timur atau misalnya bahwa bumi itu
selalu mengelilingi matahari.
A.Grammatik Generelles oder atemporales Präsen
Seperti yang telah kita singgung pada halaman sebelumnya, bahwa generelles
atau atemporales Präsen adalah kalimat präsen yang bermakna menyatakan
sesuatu hal atau kejadian yang general. Berasal dari kata generall yang dalam
bahasa Indonesia memiliki makna pada umumnya. Sedangkan kata atemporal
berarti tidak temperatur atau tidak terikat waktu. Kapan pun subjek berbicara
tentang kejadian atau tentang hal tersebut, kejadian atau sesuatu hal tersebut
tidak berubah atau tetap.

BAB 5 Konjugasi kata kerja dalam kala waktu präsens


Verb yang dipakai dalam kata waktu präsens diberi tambahan huruf huruf
tertentu sesuai subjek kalimatnya. Yang diberi tambahan huruf huruf tertentu
adalah stammnya (pokok kata kerjanya), karna verb (kata kerja) terdiri dari
stamm (pokok kata kerja) dan Endung (akhiran) -en. Rumus konjugasi kata
41
kerja dalam bentuk Präsens berdasarkan subjek adalah:
 Ich ---- stamm + e
 Du --- stamm + st
 Er/es/sie --- stamm + t
 Wir --- stamm + en
 Ihr --- stamm + t
 Sie/sie --- stamm + en

Bab 6 Kata kerja bantu sein (tobe) dalam bentuk Präsens


Kata kerja bantu Dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama sein. Sein dalam
sebuah kalimat harus disesuaikan dengan subjeknya. Kata kerja sein
digunakan apabila dalam sebuah kalimat predikatif selain kata kerja atau
verben yaitu kata benda (nomen), kata sifat (adjektiv) atau kata keterangan
(adverbien). Bentuk bentuk kata kerja bantu sein berdasarkan subjeknya:
 Ich --- bin
 Du --- bist
 Er/es/sie --- ist
 Wir --- sind
 Ihr --- seid
 Sie/sie --- sind

Bab 7 Kata kerja bantu haben dalam präsen


Kata kerja bantu sein setelah di konjugasikan sesuai subjek bentuknya
berbeda dengan infinitifnya, maka tidak demikian halnya dengan kata kerja
bantu haben. Kata kerja bantu haben masih mempunyai kemiripan dengan
infinitifnya, hanya saja cara pengkonjugasiannya tidak sama dengan cara
pengkonjugasian kata kerja penuh (vollverben), meskipun Endung (akhiran)
dari kata kerjanya masih tetap sama. Perhatikan konjugasi kata kerja bantu
haben dalam bentuk Präsens:
Singular
 Ich --- habe
 Du --- hast
 Er/es/sie --- hat
Plural
 Wir --- haben
 Ihr --- habt

42
 Sie/sie --- haben

Bab 8 Modalverben dalam bentuk Präsens


Jika dalam bahasa Inggris kita mengenal auxiliary sperti shalat, will, can, must,
May dalam bahasa Jerman kota mengenal dürfen, können, mögen, müssen,
sollen, wollen. Semua yang telah disebutkan tadi adalah Modalverben. Disebut
Modalverben/hilfsverben (kata kerja bantu), karna selain kata kerja tersebut,
untuk membuat kalimat sempurna kita masih memerlukan kata kerja lain
yang disebut vollverb (kata kerja utuh/sempurna).
1.Dürfen
Adalah Modalverben yang memiliki makna sebagai berikut:
 Menyatakan ijin atau hak untuk melakukan sesuatu.
 Menyatakan larangan jika berpasangan dengan negasi
Bentuk Modalverben dalam präsen
 Ich --- darf
 Du --- darfst
 Er/es/sie --- darf
 Wir --- dürfen
 Ihr --- dürft
 Sie/sie --- dürfen

2. Können
Seperti halnya dalam bahasa Inggris kita mengenal can mempunyai makna:
 Menyatakan suatu kemungkinan atau kesempatan
 Menyatakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
Bentuk Modalverben können dalam präsen
 Ich --- kann
 Du --- kannst
 Er/es/sie --- kann
 Wir --- können
 Ihr --- könnt
 Sie/sie --- können

3. Mögen
 Menyatakan simpati (rasa suka) dan antipati (tidak suka)
43
 Menyatakan permintaan atau ajakan dengan hormat.
Bentuk Modalverben mögen dalam kala waktu präsens adalah:
 Ich --- mag
 Du --- magst
 Er/es/sie --- mag
 Wir --- mögen
 Ihr --- mögt
 Sie/sie --- mögen

3. Müssen
Modalverben müssen mempunyai makna:
 Kewajiban yang datangnya dari luar
 Keharusan atau sesuatu yang mendesak
 Kepastian dari suatu kejadian yang harus terjadi
Bentuk müssen berdasarkan subjeknya dalam präsen adalah:
 Ich --- muß
 Du --- mußt
 Er/es/sie --- muß
 Wir --- müssen
 Ihr --- müßt
 Sie/sie --- müssen

4. Sollen
Kata kerja bantu sollen mempunyai beberapa makna yaitu:
 Menyatakan suatu larangan atau aturan
 Menyatakan suatu kewajiban atau suatu Keharusan secara moral
 Menyatakan suatu perintah; suruh atau instruksi dari orang lain
 Menyatakan suatu rencana; niat; tepat (hubungannya dengan
senantiasa suatu benda)
Bentuk kata kerja bantu sollen dalam präsen berdasarkan subjek:
 Ich --- soll
 Du --- sollst
 Er/es/sie --- soll
44
 Wir --- sollen
 Ihr --- sollt
 Sie/sie --- sollen

5. Wollen
Kata kerja bantu wollen maknanya adalah:
 Menyatakan suatu keinginan atau kemauan
 Menyatakan suatu niat atau rencana (hubungannya dengan orang lain)
Bentuk kata kerja bantu wollen:
 Ich --- will
 Du --- willst
 Er/es/sie --- will
 Wir --- wollen
 Ihr --- wollt
 Sie/sie --- wollen

Bab 9 letak Modalverben dalam kalimat präsen


1.Dalam kalimat utama
Dalam kalimat präsen untuk kalimat utama, kata kerja bantu atau
Modalverben selalu terletak di posisi kedua.
2. Dalam anak kalimat
Jika dalam kalimat utama tadi Modalverben selalu terletak di posisi kedua,
maka tidak demikian halnya apabila Modalverben terdapat dalam sebuah
anak kalimat. Modalverben apabila terletak dalam anak kalimat dalam sebuah
kalimat präsen, maka positifnya di akhir kalimat.
3. Letak Modalverben dalam kalimat präsen dengan dua infinitiv
Apabila dalam sebuah kalimat präsen terdapat satu Modalverben dan dua
infinitiv, maka Modalverben diletakkan di posisi kedua, jika kalimat itu adalah
kalimat utama. Dan apabila kalimat itu adalah anak kalimat, maka
Modalverben tetap diletakkan di akhir kalimat. Jadi aturannya tetap sama,
meskipun dalam dalam kalimat tersebut ternyata dua infinitiv

Bab 10 Trennbare verben im präsen


Trennbare memiliki makna dapat dipisahkan. Trenbare verben adalah kata
kerja yang penulisannya dalam kalimat dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan,
45
trennbare verben biasanya merupakan kata kerja yang merupakan gabungan,
susunan atau pasangan dari verben dan dua jenis kata yang lainnya atau dapat
disebut juga verben yang dipasangkan dengan verbzusätzen

BAB III
Keunggulan buku

46
Buku pertama
1.Di dalam buku berjudul STRUKTUREN 2 pembahasan per Bab nya jelas.
2. Banyak terdapat soal- soal latihan
3. Terdapatnya kunci jawaban sehingga bisa menjadi acuan seberapa
kemampuan dalam menjawab soal dalam bab tersebut

Buku kedua
1.mengajari para pembaca dari dasarnya seperti cara membaca alfabet dalam
bahasa Jerman
2. Banyak topik yang di bahas
3. Bahasa yang di gunakan mudah di mengerti

Buku ketiga (ebook)


1.Pembahasan mengenai präsen sangat jelas bahkan sampai ke cabang cabang
nya
2. Adanya latihan soal-soal
3. Bahasa yang digunakan mudah di mengerti

BAB IV
Kelemahan buku

47
Buku pertama
1.pada buku STRUKTUREN 2 bahasa yang digunakan terlalu baku atau terlalu
bahasa buku, sehingga terkadang ada beberapa kalimat yang sulit saya pahami
seperti di halaman 36
2. Tidak adanya pembahasan tentang akkusativ, datif, dan genetif seperti di
halaman 2.

Buku kedua
1.pembahasan per Bab tidak selengkap seperti buku pertama.
2. Tidak adanya kunci jawaban sehingga membuat para pembaca tidak
mempunyai acuran untuk jawaban mereka

Buku ketiga
1.Hanya membahas tentang satu tema
2. Tidak selengkap buku yang lain
3. Tidak adanya kunci jawaban sehingga membuat para pembaca tidak
mempunyai acuran untuk jawaban mereka

BAB V
48
Implikasi

A.teori/konsep
Setelah membaca buku ini, menambah pengetahuan mahasiswa terhadap
teori/konsep yang diperlukan untuk mempelajari dasar dasar untuk belajar
bahasa jerman

B.Program pembangunan di indonesia


Menurut saya, buku ini bisa memengaruhi program pembangunan di
Indonesia dalam bidang pendidikan. Buku ini bisa menjadi acuan atau
pegangan mahasiswa terkhususnya yang mengambil jurusan bahasa Jerman,
karna di dalam buku ini terdapat teori/konsep yang sangat di butuhkan untuk
mempelajari bahasa jerman

C.Analisis mahasiswa
Sebagai mahasiswa jurusan bahasa Jerman buku ini sangat cocok di kurikulum
kami.

BAB VI
49
Simpulan dan saran

A.Kesimpulan
Jadi kesimpulan nya buku berjudul STRUKTUREN 2 sangat cocok bagi para
mahasiswa jurusan bahasa Jerman karna dalam buku tersebut terdapat teori
dasar untuk mempelajari bahasa jerman.

B.Saran
Menurut saya, buku STRUKTUREN 2 sangat cocok bagi mahasiswa yang
mengambil jurusan bahasa Jerman terkhususnya yang berada di semester 2.
Tetapi buku ini kurang cocok untuk semester 1 karna, tidak terlalu jelas
membahas tentang dasar bahasa Jerman contohnya cara pembacaan difhtong
dan juga cara membaca angka.

50
Daftar pustaka
Sahat,Ahmad Perdamean dkk.2018.STRUKTUREN2.Medan:Penerbit madju
Darjat.2008.Siapapun bisa bahasa Jerman. Yogyakarta: CV. Anda Offset
Purwati.2006.Mudah dan Praktis Be lk ajar Bahasa Jerman. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama

51

Anda mungkin juga menyukai