BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA
DISUSUN OLEH
Adhe Aulia Sari Nim 2202432005 / Angkatan: 2020
Tugas Rekayasa Ide Leseverstehen B1
Dosen Pengampu : Linda Aruan S.Pd., M.Pd.
i
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................3
1.4 Kegunaan.........................................................................................3
1.5 Luaran……………………………………………………………...3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN...................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...............................................8
4.1 Anggaran Biaya...............................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................8
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Namun pernahkan kalian megaitkan masalah politik Indonesia dengan literasi? Masalah
perindustrian entertainment Indonesia dengan literasi? Masalah isu SARA dengan
literasi? Semua masalah diatas menurut saya, alasannya Cuma satu. Literasi.
1
2
Maka hubungan sebenarnya literasi sama berpikir out of the box dalam politik, industry
entertainment, isu SARA dan sebagainya?
Kata, dan sosial media.
Masalah terbesar yang kita alami saat ini adalah, ketika gadget lebih digandrungi
daripada buku. Oke kalau main HP baca artikel, baca berita bermanfaat, tapi faktanya sekarang,
gadget, terkhususnya sosial media, digunakan untuk hal yang tak bermanfaat. Ngejulid,
ngegosip, menjatuhkan satu sama lain, adu kekuatan, cari sensasi dan masih banyak lagi. Nah
karena tingkat literasi masyarakat kita yang rendah, hal ini sangat berdampak pada kurangnya
kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan baik, lalu informasi tersebut diterima oleh
orang lain yang juga tidak mampu memilah informasi dengan baik, dan dishare ke orang banyak
juga dengan cara yang tidak baik.
Talk less do more itu udah kuno di Indonesia. Talk more and do nothing baru kita yang
sekarang..
Efek dari kurangnya literasi sangat terasa dan dampaknya sangat buruk. Semisal ditanya, kalian
sehari berapa jam baca buku? Atau habis berapa buku dalam seminggu? Sebulan? Setahun?
Mungkin itu adalah sebuah pertanyaan yang susah sekali untuk dijawab. Tetapi lain halnya
dengan kita ketika ditanya sudah berapa jam berselancar di sosial media. Pasti sangatlah mudah
menjawabnya 3 jam sehari,atau bahkan 5 jam sehari.
Orang-orang yang berbeda waktu membacanya pasti cara ngomongnya itu beda. Cara
menyampaikan informasinya beda. Dan hal yang mereka sampaikan itu sama sekali berbeda.
Kita beneran bisa “melihat” diri mereka dari kata-katanya. Pokoknya tu, “isi” orang-orang yang
suka membaca, sama yang enggak, bener-bener berbeda. Dengan banyak membaca kita bisa
lebih bijak dalam menentukan sikap serta ucapan. Terlebih lagi dalam hal menerima dan
memberi informasi.
1.3. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang diangkat di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh signifikan literasi dalam membangun kebiasaan baru berpikir
diluar kotak.
1.4.Kegunaan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan peneliti pengaruh signifikan literasi
dalam membangun kebiasaan baru berpikir diluar kotak dan dapat menjadi salah
satu dasar, acuan, dan masukan dalam mengembangkan penelitian- penelitian
selanjutnya.
1.4.2. Bagi Dosen
1.4.2.1. Sebagai masukan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan
serta wawasan dalam memotivasi Mahasiswa agar lebih banyak
membaca.
1.4.3. Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan dan membangkitkan keaktifan, kreatif serta semangat belajar
dengan berpikir di luar kebiasaan yang ada dan membentuk diri menjadi sosok
yang lebih terbuka dengan membaca berbagai hal.
1.4.4. Bagi Kampus
Hasil penelitian dapat memberikan masukan untuk meningkatkan motivasi
Mahasiswa dalam menemukan jati diri yang sebenarnya denga pemikiran luas dan
inovativ melalui penerapan literasi yang efektif.
1.5. Luaran
Hasil penelitian ini akan dijurnalkan ke dalam jurnal nasional tak terakreditasi dan
akan diseminarkan dalam seminar nasional tak terakreditasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1. Setiap melakukan penelitian, diperlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam
memecahkan atau menyoroti masalahnya. Pelbagai penelitian mengenai literasi telah banyak
diteliti sebelumnya. Jurnal dan penelitian yang membahas kemiripan teori maupun subjek
penelitian dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang membahas literasi:
3
4
4
5
Kekurangan perpustakaan ini terdiri di antaranya dari perpustakaan umum (baru 26% dari
kebutuhan 91.000) dan perpustakaan sekolah (baru 42% dari kebutuhan 287.000) Minimnya
akses terhadap perpustakaan juga terasa hingga level kecamatan. Dari total kebutuhan 7.094
perpustakaan kecamatan di seluruh Indonesia, baru terpenuhi sekitar 6% atau 600 perpustakaan
yang letaknya masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan akses masyarakat terhadap
perpustakaan dan buku di daerah luar Jawa masih rendah. Skor berdasarkan ‘Indeks Aktivitas
Literasi Membaca’ tahun 2019 keluaran Kemendikbud. terkait akses ke perpustakaan maupun
bacaan buku di daerah luar Jawa, seperti provinsi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
Aceh, dan Papua masih berkisar kurang dari 20. Nilai ini kalah jauh dari Yogyakarta (47,11) dan
Jakarta (46,46). Masalah minimnya jumlah perpustakaan juga diperparah dengan sedikitnya
5
6
jumlah buku bacaan yang berkualitas. Belum ada data yang menunjukkan kondisinya secara
nasional, namun survei dari Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) - program
kemitraan pemerintah Australia dengan Indonesia - memberikan sedikit gambaran di daerah. Di
Kalimantan Utara, meskipun 80% anak mengaku suka membaca, namun bahan bacaan mereka
didominasi oleh buku pelajaran (67%). Hanya sedikit dari mereka yang membaca buku cerita
(13%) atau buku pengetahuan umum (2%).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksploratif dengan menyebar
angket melalui sosial media guna mnegetahui minat baca masyarakat di sekitar. Penggunaan
metode ini diperkirakan akan membantu peneliti dalam Menyusun proposal ini.
3.2. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah teman-teman dari berbagai sosial
media yang dimiiki peneliti sejumlah 20 orang.
3.3. Analisis Data
1. Menganalisis masalah dari hasil peneitian dengan mengambil hipotesis awal
penyebab darurat literasi dewasa ini.
2. Mencari gagasan ide atau metode tang efektif dan efisien untuk menamkan pola
pikir baru yang berbeda dan inovatif dengan adanya pemahaman tentang literasi
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1 Anggaran Biaya
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Sulianta, Feri 2020 Buku literasi digital, riset dan perkembngan dalam perspektif social studies;
Universitas pendidikan Indonesia.