AST Pertemuan 3 Unimal (Besaran Per Unit)
AST Pertemuan 3 Unimal (Besaran Per Unit)
Kuliah ke 3
Harga dalam per-unit (per unit value) dari pada suatu besaran ialah perbandingan harga
sebenarnya (actual value) dengan harga dasar (base value) yang dipilih. Harga dasar ini
dapat dipilih sembarang.
I actual I act
I pu
I base Ib
Dimana:
Demikian juga besaran tegangan, daya dan impedansi dapat dinyatakan dalam harga p.u.
Vact
Tegangan dalam p.u: V pu
Vb
S act
Daya dalam p.u: S pu Ppu jQ pu
Sb
1.5
Sb
Dari daya dasar Sb dan tegangan dasar Vb yang dipilih diperoleh arus dasar yaitu: Ib
Vb
1.6
Vb
Impedansi dasar (base impedance) adalah: Z b
Ib
Vb2
Dari Persamaan (1.5) dan (1.6) diperoleh impedansi dasar adalah: Z b 1.7
Sb
Z act () x b2 1.8
Z act S
Impedansi dalam p.u adalah: Z pu
Zb Vb
Bila daya dasar dalam satuan kVA dan tegangan dasar dalam kV, maka Persamaan (1.8) dapat ditulis seperti
Persamaan (1.9).
1.9
KVAb
Z pu Z act () x
KVb2 x103
Atau bila daya dasar dalam satuan MVA dan tegangan dasar dalam kV, maka Persamaan (1.9) dapat ditulis seperti
Persamaan (1.10).
1.10
MVAb
Z pu Z act () x
KVb2
Dimana daya dasar kVAb atau MVAb dan tegangan dasar kVb dipilih sembarang.
Perubahan Harga per-unit Berdasarkan Harga Dasar Yang Baru
Bila ada perubahan daya dasar dan tegangan dasar, maka impedansi dalam p.u juga berubah, harga impedansi
dalam p.u yang baru dapat dihitung sebagai berikut.
KV12 x103
Misalkan impedansi dasar pada daya dan tegangan dasar yang lama: Z b (1) 1.11
KVA1
KVA1
Maka impedansi dalam p.u pada dasar yang lama kVA1 dan kV1 adalah: Z pu (1) Z act x
KV12 x10 3
KV22 x10 3
Impedansi dasar pada daya dan tegangan dasar yang baru kVA2 dan kV2 adalah : Z b (2)
KVA2
KVA2
Maka harga impedansi dalam p.u berdasarkan daya dan tegangan dasar yang baru adalah: Z pu (2) Z act x
KV22 x10 3
Kemudian bagi Persamaan (1.14) dengan Persamaan (1.12), maka diperoleh impedansi dalam p.u berdasarkan daya
dan tegangan dasar yang baru seperti Persamaan (1.15).
2
KVA2 KV1
Z pu (2) Z pu (1) x x
KVA1 KV2
Lanjutan.....Perubahan Harga per-unit Berdasarkan Harga Dasar Yang Baru
Dimana:
Tegangan dasar (Base Voltage) Vb (kV) biasanya dipilih tegangan nominal dari salah satu komponen
dalam sistem tenaga listrik itu, sedangkan harga dasar tegangan untuk bagian lain dari sistem yang
dipisahkan transformator ditentukan dengan mengalikan harga dasar tegangan yang dipilih tadi
dengan faktor transformasi dari transfomator tersebut. Jadi harga dasar tegangan hanya berlaku untuk
bagian dari sistem yang dipisahkan oleh transformator.
Daya dasar (base power) Sb (kVA) dapat dipilih sembarang daya, biasanya dipilih daya nominal yang
terbesar dari salah satu komponen dalam sistem itu. Daya dasar ini berlaku untuk seluruh bagian dari
sistem.
Keuntungan Sistem per-unit
1. Pada transformator besar impedansi dalam satuan ohm yang diukur dari sisi primer tidak sama
dengan impedansi yang diukur dari sisi sekunder. Dalam perhitungan hubung singkat pada sistem
tenaga semua impedansi harus dinyatakan terhadap sisi primer atau sisi sekunder dari transformator.
Untuk mengatasi hal ini maka digunakan sistem p.u. Impedansi transformator adalah sama besar
untuk sisi primer dan sekunder bila impedansinya dinyatakan dalam harga p.u.
2. Pabrik dari mesin-mesin listrik (generator, motor) dan transformator biasanya mencantumkan pada
name platenya besar impedansi dalam p.u dengan base daya dan base tegangan adalah tegangan
nominalnya.
4. Tegangan, arus dan impedansi yang dinyatakan dalam p.u tidak perlu diubah apabila harga p.u
tersebut dinyatakan pada salah satu sisi perimer atau sekunder transformator.
Impedansi Tranformator Dalam per-unit
Impedansi transformator dalam satuan ohm adalah tidak sama besar bila diukur dari sisi primer atau
sekunder.
Tetapi bila impedansi transformator dinyatakan dalam p.u, besarnya adalah sama untuk sisi primer dan
sisi sekunder.
Hal ini adalah salah satu keuntungan yang sangat berarti untuk transformator.
Misalkan suatu transformator satu phasa dengan tegangan dan arus sisi primer dan sekuder ditunjukan
oleh V1, V2 dan I1, I2.
Apabila perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder adalah a, maka hubungan tegangan dan arus
adalah:
1.16
V1 I 2
a
V2 I1
Lanjutan... Impedansi Tranformator Dalam per-unit
1.18
V1
Impedansi dasar (base impedance) primer: Z b1
I1
1.19
V2
Impedansi dasar (base impedance) sekunder: Zb2
I2
1 1 1 1.20
Z1 Z ZI
Impedansi p.u sisi primer adalah: Z1 ( pu )
Z b1 V1 / I1 V1
2 2 1.21
Z2 Z2 Z I
Impedansi p.u sisi sekunder adalah: Z 2 ( pu )
Z b 2 V2 / I 2 V2
Jika impedansi sebenarnya yang diukur dari primer adalah Z1 (Ω), maka dapat dituliskan impedansi yang diukur dari
sekunder adalah:
2
V2
Z 2 2 Z1 1.22
Z1
a V1
Lanjutan... Impedansi Tranformator Dalam per-unit
Z V / V
2
Z 2 ( pu ) 2 1 2 1 Z1 2 22 1.23
Z VI
Impedansi p.u sisi sekunder adalah:
Zb2 V2 / I 2 V1
1.24
V1I1 Z1I1
Kemudian substitusi Persamaan (1.17) ke Persamaan (1.23), akan diperoleh: Z 2 ( pu ) Z1 2
V1 V1