DISUSUN OLEH :
NURMIATI
70300117002
JURUSAN KEPERAWATAN
2020/2021
Topik: “Mengidentifikasi Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga”
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wrwb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya Analisis Jurnal saya yang berjudul “Trend dan Issue
Keperawatan Keluarga” dapat terselsaikan. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat serta salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai sosok teladan bagi seluruh umat islam.
Penyusunan Analisis Jurnal ini dalam rangka memenuhi kewajiban kami sebagai
mahasiswa untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh dosen dan terus mencoba untuk
menimba ilmu. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
Dalam penyusunan Analisis Jurnal ini, saya menyadari bahwa Analisis Jurnal saya ini
belum sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Saya dari tim penyusun mengharapkan kritik
dan saran sehingga saya dapat meminimalisir kesalahan. Saya juga berharap semoga apa yang
saya sajikan di Analisis Jurnal ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahua para pembaca.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
a. Latar Belakang...........................................................................................................
b. Tujuan........................................................................................................................
Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga berdasarkan teori dan hasil riset Teknologi
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................
a. Simpulan....................................................................................................................
....................................................................................................................................
b. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai
pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-
anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan
kekuatan keluarga.
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga.
Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien
keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga
2. Untuk mengetahui Teknologi Telehealth dan Telenursing
3. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga dalam Teknologi
Telehealth dan Telenursing
BAB II
ANALISIS JURNAL
KONSEP
Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga berdasarkan teori dan hasil riset
Teknologi Telehealth dan Telenursing
C. Prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah:
1. Tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat
dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi asuhan keperawatan.
2. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi
dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet
atau teknologi komunikasi lainnya
D. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi
seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Dalam
perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tandatanda vital pasien seperti
tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka,
injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien contact
on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas
perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
E. Media telenursing
Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi bertujuan sebagai
berikut :
a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang cepat
dan singkat.
b. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus berada pada
satu tempat.
c. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat
dan tidak darurat.
d. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang membutuhkan
konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain.
e. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki
radiografer dan dokter.
f. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya
7. Komputer sistem informasi
G. Issue Telenursing
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga,
terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat
dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang
tidak terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum berkembang seperti di
Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia. Penggunaan telenursing di Indonesia
masih terbatas pada area pendidikan seperti yang dikembangkan di UGM melalui program e-
learning atau model e-lisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas
swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan asuhan
keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum menggunakan system
Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah
pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih.
Media yang digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun
masih terbatas pada kota-kota besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan sebagai layanan
asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat sederhana. Hal yang perlu
disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau keperawatan jarak jauh dalam hal ini
penggunaan telenursing atau telemedicine yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-
instansi kesehatan seperti perawat, dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat
menggunakan pengetahuan, keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa
dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat diberikan lisensi
untuk melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan
asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk
mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan
integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan
pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.
I. Manfaat telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing
adalah yaitu;
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing
home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula
digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan
multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan
dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun
masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak
langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi
pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna
narkotika/obat terlarang/alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan
telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu:
1. Bagi Pengusaha:
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal kepercayaan
dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada masalah
keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis, dalam kehamilan
dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu berpindah
tempat/melakukan perjalanan.
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
2. Bagi Karyawan:
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin, biaya
yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi kebutuhan
relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.
3. Bagi Masyarakat:
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga berkurang
J. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung
perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini
muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini
adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan
kerahasiaann dokumen klien.
PENUTUP
A. Simpulan
Telehealth menjadi solusi dalam meningkatkan kesenjangan pelayanan kesehatan yang
disebabkan karena akses. Perawat dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam layanan
telehealth. Penerapan layanan ini dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan berupa
tindakan preventif dan rehabilitatif. Penggunaan telehealth ini sangat efektif dalam layanan
homecare. Hal ini akan mencapai kesehatan yang mandiri, efektif, dan efisien seiring
perkembangan teknologi dan informasi.
Home visit berbasis sim telenursing dikembangkan secara online melalui website, dengan
tahapan input, proses dan output (laporan)baik admin RS maupun pasien. Telenursing
menyediakan program perawatan profesional dengan layanan konsultasi, evaluasi, dan
penelusuran pasti yang dapat meningkatkan aksesibilitas ke masyarakat yang menerima layanan
medis atau informasi proses perawatan di tempattempat terpencil, meningkatkan saluran
konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi waktu
evaluasi yang panjang, dan meminimalkan pemindahan pasien dan informasi perawatan yang
tidak perlu.
B. Saran
Penerapan telehealth berdampak pada peningkatan kesehatan dan keterampilan perawat
dalam melakukan asuhan. Adanya kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet adalah
tantangan yang dimiliki pemerintah dalam mengembangkan telehealth. Pemerintah sebaiknya
melaksanakan kerjasama lintas sektor dalam pengembangan telehealth, sehingga kesehatan
madani tercapai.
Telenursing merupakan bagian dari telecare dengan menggunakan teknologi informasi,
komunikasi, dan pemantauan yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
mengevaluasi status kesehatan secara jauh, memberikan intervensi pendidikan, atau memberikan
perawatan kesehatan dan sosial kepada pasien di rumah mereka sudah seyogyanya diberlakukan
dimasyarakat terutama rumah sakit yang menjadi rujukan sehingga menurunkan angka kesakitan
dan meningkatnya derajat kesehatan dimasyarakat sehingga semakin bertambahnya angka
harapan hidup di indonesia pada umumnya.
Didalam penerapan telenursing, keterampilan interpersonal sangat penting untuk
mengamati dan mengidentifikasi kondisi fisik dan mental pasien secara lebih jauh dan memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga pihak RS harus selalu memberikan
pelatihan secara berkala bagi tenaga medis yang terlibat.
Layanan telenursing yang sukses memerlukan stabilitas teknis dan operasional harus
memenuhi kebutuhan pasien. Tingkat kepercayaan yang diberikan terhadap telenursing oleh
anggota keluarga yang menggunakan layanan telenursing menjadi faktor yang sangat penting.
Kepercayaan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan apakah akan terus
menggunakan layanan telenursing.
DAFTAR PUSTAKA
Padila, Liza Fitri Lina, Henni Febriawati, Bintang Agustina, Riska Yanuarti (2018). “Home Visit
Berbasis Sistem Informasi manajemen telenursing”. 2018, Vol 2. No 1.
http://mushofatulmasdathoriya.blogsome.com/2007/06/01/konsep-keperawatankeluarga/
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d42b93092f433c6874269925ee6a4c0
f27589e3a.pdf
Olson, Christina.A., & Thomas, J.A. (2017). Telehealth: No longer an idea for the future.
Advances in Pediatrics, 64, 347-370
Durrani, H & Khoja. (2009). A Systematic Review of the Use of Telehealthinasian Countries.
Journal of Telemedicine and Telecare, 15, 175-181.Diakses melalui www.proquest.com
tanggal September2018