Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA

Topik: “Mengidentifikasi Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Keluarga”

Dosen pengampu mata kuliah :

1. Ani Auli Ilmi, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom


2. Eny Sutria., S.Kep., Ns., M.Kes
3. Hasnah, S.Kep,Ns,M.Kes
4. A. Tenri Ola Rivai, M.Kes

DISUSUN OLEH :

NURMIATI

70300117002

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020/2021
Topik: “Mengidentifikasi Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga”

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wrwb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya Analisis Jurnal saya yang berjudul “Trend dan Issue
Keperawatan Keluarga” dapat terselsaikan. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat serta salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai sosok teladan bagi seluruh umat islam.

Penyusunan Analisis Jurnal ini dalam rangka memenuhi kewajiban kami sebagai

mahasiswa untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh dosen dan terus mencoba untuk
menimba ilmu. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah

senantiasa memberikan bimbingan serta arahan kepada kami.

Dalam penyusunan Analisis Jurnal ini, saya menyadari bahwa Analisis Jurnal saya ini

belum sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Saya dari tim penyusun mengharapkan kritik

dan saran sehingga saya dapat meminimalisir kesalahan. Saya juga berharap semoga apa yang

saya sajikan di Analisis Jurnal ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahua para pembaca.

Akhir kata sekian dan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

a. Latar Belakang...........................................................................................................
b. Tujuan........................................................................................................................

BAB II ANALISIS JURNAL..............................................................................................

BAB III KONSEP................................................................................................................

Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga berdasarkan teori dan hasil riset Teknologi

Telehealth dan Telenursing....................................................................................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................

a. Simpulan....................................................................................................................
....................................................................................................................................
b. Saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga didefinisikan sebagai
pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-
anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan
kekuatan keluarga.
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga.
Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien atau resipien
keperawatan. Secara empiris, kami menyadari bahwa kesehatan para anggota keluarga dan
kualitas kesehatan keluarga, mempunyai hubungan yang sangat erat.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga
2. Untuk mengetahui Teknologi Telehealth dan Telenursing
3. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga dalam Teknologi
Telehealth dan Telenursing
BAB II

ANALISIS JURNAL

Judul: “Aplikasi Teknologi pada Asuhan Keperawatan Keluarga

No Judul Penulis Tahun Metode Hasil Rekomendasi


.
1. Pemanfaatan Rizkiyani 2017 Metode yang Telehealth Telehealth
Teknologi Istifada, menggunaka pada layanan menjadi solusi
Telehealth Sukihananto, n adalah homecare dalam
pada Perawat dan metode diaplikasikan meningkatkan
di Layanan Muh.Asnoer literature menggunakan kesenjangan
HomeCare Laagu review yang interaksi pelayanan
berfokus virtual pada kesehatan yang
pada pasien tanpa disebabkan
pemanfaatan menjangkau karena akses.
telehealth. akses ke Intervensi secara
pelayanan holistik menjadi
kesehatan. konsep perawat
Sistem dalam pemberian
layanan asuhan. Perawat
telehealth dapat
menggunakan memanfaatkan
internet perkembangan
dengan sistem teknologi dalam
video layanan
conference, telehealth.
SMS (Short Penerapan
Message layanan ini
System), e- dilakukan
mail, telepon dengan
seluler/traditio memberikan
nal phone. asuhan
Perawat keperawatan
sebagai salah berupa tindakan
satu tenaga preventif dan
kesehatan rehabilitatif.
dapat Penggunaan
memanfaatka telehealth ini
n teknologi sangat efektif
telehealth dalam layanan
sebagai homecare. Hal
asuhan ini akan
keperawatan mencapai
yang holistik kesehatan yang
dan mandiri, efektif,
berkelanjutan dan efisien
pada layanan seiring
homecare. perkembangan
teknologi dan
informasi.
2. Home Visit Padila, Liza 2018 Metode yang Manajemen Telenursing
berbasis Fitri Lina, digunakan keperawatan menyediakan
Sistem Henni adalah berbasis program
Informasi Febriawati, penelitian homevisite perawatan
Manajemen Bintang pengembanga telenursing profesional
Telenursing Agustina, n, diartikan yang dengan layanan
dan Riska sebagai dilakukan konsultasi,
Yanuarti “kegiatan meliputi evaluasi, dan
pengumpulan pengumpulan penelusuran pasti
, pengolahan, data tentang yang dapat
analisis, dan pengelolaan meningkatkan
penyajian data pasien aksesibilitas ke
data yang sudah masyarakat yang
dilakukan terdokumenta menerima
secara si secara layanan medis
sistematis elektronik. atau informasi
dan objektif”. Homevisite proses perawatan
telenursing di tempattempat
juga bisa terpencil,
menggunakan meningkatkan
email dalam saluran
pengelolaan konsultasi
data dan dengan dokter,
sudah perawat, dan
menggunakan tenaga kesehatan
webbinar jika lainnya dengan
para dokter mengurangi
ingin waktu evaluasi
mengikuti yang panjang,
seminar/work dan
shop jarak meminimalkan
jauh. pemindahan
pasien dan
informasi
perawatan yang
tidak perlu.
BAB III

KONSEP

Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga berdasarkan teori dan hasil riset
Teknologi Telehealth dan Telenursing

A. Definisi telehealth (telenursing)


Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk
pada pelayanan menggunakan tehnologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak. Pada
dunia keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau telenursing.
Ada beberapa definisi telenursing yaitu :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang
menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan
sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia
dan atau computer
2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan
telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada
lokasi yang jauh atau perpencil.
3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth
dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
4. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic
antara manusia dan atau computer.
5. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi
dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi
satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan
memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau
telehealth.
6. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan
tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara
beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan
aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
7. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications
technology (National Council of State Boards of Nursing). Telenursing diartikan sebagai
pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan
jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan
konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video
conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
8. Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan
perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi
dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa
saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan
signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai
komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau
komputer.
Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center.
Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak
dikembangkan secara luas untuk saat ini (Russo, 2001).

B. Tekhnologi dalam Telenursing


Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam pelayanan: store forward
dan real time tekhnologi.
1. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward)
Misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat
dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah
pindah.Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan
menggunakan tekhnologi ini.
2. Tekhnologi real time
Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider berinteraksi
dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua
arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat
membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari tempat yng berbeda. Misalnya
kamera untuk mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi
komunikasi dua arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth
3. Sebagai kombinasi realtime dan robotik
Seorang dokter bedah dapat melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari
jarak tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah satu
sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan karena membutuhkan
sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang sangat tinggi.

C. Prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah:
1. Tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat
dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi asuhan keperawatan.
2. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi
dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet
atau teknologi komunikasi lainnya
D. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi
seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Dalam
perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tandatanda vital pasien seperti
tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka,
injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien contact
on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas
perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

E. Media telenursing
Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi bertujuan sebagai
berikut :
a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang cepat
dan singkat.
b. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus berada pada
satu tempat.
c. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat
dan tidak darurat.
d. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang membutuhkan
konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain.
e. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki
radiografer dan dokter.
f. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya
7. Komputer sistem informasi

F. Pedoman praktek yang menggunakan telenursing


Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah:
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT Scan, foto
rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan darah, nadi
pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat tujuan mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan keperawatan
berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu konseling.

G. Issue Telenursing
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga,
terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat
dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang
tidak terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum berkembang seperti di
Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia. Penggunaan telenursing di Indonesia
masih terbatas pada area pendidikan seperti yang dikembangkan di UGM melalui program e-
learning atau model e-lisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas
swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan asuhan
keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum menggunakan system
Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah
pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih.
Media yang digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun
masih terbatas pada kota-kota besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan sebagai layanan
asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat sederhana. Hal yang perlu
disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau keperawatan jarak jauh dalam hal ini
penggunaan telenursing atau telemedicine yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-
instansi kesehatan seperti perawat, dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat
menggunakan pengetahuan, keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa
dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat diberikan lisensi
untuk melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan
asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk
mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan,
kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan
integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan
pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

H. Hal yang perlu di perhatikan untuk dapat melakukan telenursing


Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian:
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam
penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing.
3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang
telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara
pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa
berjalan dengan baik.

I. Manfaat telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing
adalah yaitu;
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing
home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula
digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan
multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan
dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun
masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak
langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi
pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna
narkotika/obat terlarang/alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan
telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu:
1. Bagi Pengusaha:
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal kepercayaan
dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada masalah
keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis, dalam kehamilan
dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu berpindah
tempat/melakukan perjalanan.
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
2. Bagi Karyawan:
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin, biaya
yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi kebutuhan
relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.
3. Bagi Masyarakat:
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga berkurang

J. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung
perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini
muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini
adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan
kerahasiaann dokumen klien.

K. Faktor-Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara


Mengatasi Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk
telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu negara adidaya
yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena perawat yang online sebagai
koordinator harus memiliki izin atau lisensi di setiap negara bagian dan pasien yang menerima
telecare harus bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian.
Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih dalam perdebatan
dan mencari solusi untuk pemecahannya.
Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai pemanfaatannya tentu
mengalami kendala, diantaranya:
1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih yaitu mampu
memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada umumnya tidak mudah
pengadaannya, membutuhkan pendidikan kekhusussan spesialis informasi yang menurut
penulis saat ini mungkin masih kurang peminatnya.
2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang terkait dengan
layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya. Sedangkan untuk pengadaan
sarana teknologi tersebut yang dirasakan cukup banyak membutuhkan biaya, dimana hal
ini sulit diwujudkan oleh suatu masyarakat yang berada disusuatu negara berkembang
seperti di Indonesia.
L. Issue dalam telehealth
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu:
1. Pembiayaan
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam
mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal
Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek
petugas kesehatan yang tidak baik
3. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien.
Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association) menerbitkan
3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi
telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001
4. Keamanan data
Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang
rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga penyelenggaraan
telehealth harus bisa menjamin keamanan data.
5. Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang mempunyai
biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan
antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling
hubungan (interkoneksi) antar alat.

M. Cara Mengatasi Hambatan aplikasi


Telenursing Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan
kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur,
etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek
keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan
keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh
karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya
dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan
telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah
banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat
diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah:
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga.
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon)
dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang membuat UU tentang
ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk telenursing yang terlingkup dalam telehealth
legislation 1997 yang berdasar The Telecommunications Reform Act of 1996 charged, dan
ada 53 UU yang sedang dibahas di Amerika ditahun tersebut.
Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan, ketrampilan,
pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan di (dalam) ilmu Pendidikan
perawatan. Aktivitas tersebut sudah dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi:
1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan,
2. Pemikiran kritis, dan
3. Pengambilan keputusan.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Telehealth menjadi solusi dalam meningkatkan kesenjangan pelayanan kesehatan yang
disebabkan karena akses. Perawat dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dalam layanan
telehealth. Penerapan layanan ini dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan berupa
tindakan preventif dan rehabilitatif. Penggunaan telehealth ini sangat efektif dalam layanan
homecare. Hal ini akan mencapai kesehatan yang mandiri, efektif, dan efisien seiring
perkembangan teknologi dan informasi.
Home visit berbasis sim telenursing dikembangkan secara online melalui website, dengan
tahapan input, proses dan output (laporan)baik admin RS maupun pasien. Telenursing
menyediakan program perawatan profesional dengan layanan konsultasi, evaluasi, dan
penelusuran pasti yang dapat meningkatkan aksesibilitas ke masyarakat yang menerima layanan
medis atau informasi proses perawatan di tempattempat terpencil, meningkatkan saluran
konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi waktu
evaluasi yang panjang, dan meminimalkan pemindahan pasien dan informasi perawatan yang
tidak perlu.

B. Saran
Penerapan telehealth berdampak pada peningkatan kesehatan dan keterampilan perawat
dalam melakukan asuhan. Adanya kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet adalah
tantangan yang dimiliki pemerintah dalam mengembangkan telehealth. Pemerintah sebaiknya
melaksanakan kerjasama lintas sektor dalam pengembangan telehealth, sehingga kesehatan
madani tercapai.
Telenursing merupakan bagian dari telecare dengan menggunakan teknologi informasi,
komunikasi, dan pemantauan yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
mengevaluasi status kesehatan secara jauh, memberikan intervensi pendidikan, atau memberikan
perawatan kesehatan dan sosial kepada pasien di rumah mereka sudah seyogyanya diberlakukan
dimasyarakat terutama rumah sakit yang menjadi rujukan sehingga menurunkan angka kesakitan
dan meningkatnya derajat kesehatan dimasyarakat sehingga semakin bertambahnya angka
harapan hidup di indonesia pada umumnya.
Didalam penerapan telenursing, keterampilan interpersonal sangat penting untuk
mengamati dan mengidentifikasi kondisi fisik dan mental pasien secara lebih jauh dan memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga pihak RS harus selalu memberikan
pelatihan secara berkala bagi tenaga medis yang terlibat.
Layanan telenursing yang sukses memerlukan stabilitas teknis dan operasional harus
memenuhi kebutuhan pasien. Tingkat kepercayaan yang diberikan terhadap telenursing oleh
anggota keluarga yang menggunakan layanan telenursing menjadi faktor yang sangat penting.
Kepercayaan keluarga merupakan faktor yang berpengaruh dalam menentukan apakah akan terus
menggunakan layanan telenursing.
DAFTAR PUSTAKA

Padila, Liza Fitri Lina, Henni Febriawati, Bintang Agustina, Riska Yanuarti (2018). “Home Visit
Berbasis Sistem Informasi manajemen telenursing”. 2018, Vol 2. No 1.

Rizkiyani Istifada, Sukihananto, Muh.Asnoer Laagu (2017). “Pemanfataan Teknologi Telehealth


Pada Perawat di Layanan HomeCare”. 2017, Vol 5. No 1.

http://mushofatulmasdathoriya.blogsome.com/2007/06/01/konsep-keperawatankeluarga/

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d42b93092f433c6874269925ee6a4c0
f27589e3a.pdf

Olson, Christina.A., & Thomas, J.A. (2017). Telehealth: No longer an idea for the future.
Advances in Pediatrics, 64, 347-370

Yun. (2008). Critical to Quality in Telemedicine Service Management : Application of DFSS


(Design For Six Sigma) and SERVQUAL. Diakses melalui www.ebsco.com tanggal 30
Oktober 2017

Durrani, H & Khoja. (2009). A Systematic Review of the Use of Telehealthinasian Countries.
Journal of Telemedicine and Telecare, 15, 175-181.Diakses melalui www.proquest.com
tanggal September2018

Anda mungkin juga menyukai