Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP PENERAPAN HOME CARE DALAM LAYANAN KESEHATAN

NAMA : ASWARNY,AMK
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan aspek vital dalam upaya meningkatkan kualitas


hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi transformasi
signifikan dalam penyediaan layanan kesehatan, terutama dalam hal pergeseran dari model
perawatan tradisional ke model yang lebih terfokus pada pasien. Salah satu aspek yang
mendapat perhatian intens adalah penerapan home care sebagai pendekatan inovatif untuk
memberikan perawatan kesehatan yang lebih personal, terjangkau, dan efektif.

Home care, atau perawatan di rumah, adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
memberikan kesempatan kepada individu untuk menerima perawatan kesehatan yang tepat
di lingkungan rumah mereka sendiri. Perubahan demografis, peningkatan jumlah penyakit
kronis, dan permintaan untuk perawatan jangka panjang telah mendorong munculnya home
care sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan kompleks pasien dengan lebih baik.

Penerapan home care dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pasien dan
sistem kesehatan secara keseluruhan. Pasien yang menerima perawatan di rumah mereka
merasakan lebih banyak kenyamanan dan memiliki kontrol lebih besar terhadap perawatan
mereka. Selain itu, home care mengurangi beban fasilitas kesehatan dan memungkinkan
pengalokasian sumber daya yang lebih efisien.

Penting untuk memahami bahwa home care bukan hanya sekadar pemindahan
perawatan dari rumah sakit ke rumah. Namun, home care melibatkan koordinasi dan
kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan, pasien, dan keluarga untuk memastikan
perawatan yang holistik, efektif, dan aman.

Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam konsep penerapan home
care dalam layanan kesehatan, mencakup aspek-aspek penting, metode implementasi, studi
kasus, serta tantangan dan rekomendasi. Melalui pemahaman yang komprehensif tentang
home care, diharapkan kita dapat memajukan sistem pelayanan kesehatan yang lebih
inklusif, responsif, dan berkualitas.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep penerapan home care dalam layanan kesehatan dapat


mempengaruhi akses pasien terhadap perawatan kesehatan yang tepat dan berkualitas?
2. Apa saja hambatan dan tantangan utama yang dihadapi dalam menerapkan home care
dalam konteks pelayanan kesehatan, baik dari perspektif penyedia layanan maupun
pasien?
3. Bagaimana koordinasi tim perawatan kesehatan dapat mempengaruhi efektivitas dan
efisiensi penerapan home care dalam memberikan perawatan yang holistik bagi
pasien?
4. Sejauh mana home care dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap
perawatan kesehatan dan apakah hal ini memengaruhi kepatuhan pasien terhadap
pengobatan dan perawatan?
5. Apakah home care dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kondisi kronis
dan bagaimana hal ini mempengaruhi pengurangan beban fasilitas kesehatan?
6. Bagaimana implementasi teknologi kesehatan (telemedicine, alat pemantauan jarak
jauh, dll.) dalam penerapan home care dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas
perawatan?
7. Apa strategi terbaik untuk melibatkan dan melatih keluarga pasien dalam mendukung
perawatan home care dan memastikan keberlangsungan perawatan yang baik di
lingkungan rumah?
8. Apa implikasi ekonomi dari penerapan home care dalam pelayanan kesehatan,
termasuk potensi penghematan biaya dan efisiensi pengalokasian sumber daya
kesehatan?

1.2 Tujuan Penulisan

1. Menggambarkan Konsep Home Care: Menjelaskan definisi, prinsip, dan tujuan dari
home care sebagai model pelayanan kesehatan yang memberikan perawatan
kesehatan di lingkungan rumah pasien.
2. Mengidentifikasi Manfaat Home Care: Mendiskusikan manfaat dari penerapan home
care, termasuk meningkatkan aksesibilitas perawatan, pengurangan beban fasilitas
kesehatan, meningkatkan kualitas hidup pasien, dan efisiensi penggunaan sumber
daya.
3. Menguraikan Komponen Utama Home Care: Menjelaskan komponen-komponen
kunci yang terlibat dalam penerapan home care, seperti evaluasi pasien, perencanaan
perawatan, pengelolaan pengobatan, pendidikan pasien, dan dukungan psikososial.
4. Mengidentifikasi Peran Tim Kesehatan: Menyajikan peran dan tanggung jawab
anggota tim kesehatan yang terlibat dalam home care, termasuk perawat, dokter,
terapis, dan ahli kesehatan lainnya.
5. Mengintegrasikan Teknologi Kesehatan: Membahas bagaimana teknologi kesehatan,
seperti telemedicine dan alat pemantauan jarak jauh, dapat diintegrasikan dalam
penerapan home care untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan.
6. Mengatasi Tantangan dan Kendala: Menganalisis tantangan dan hambatan yang
mungkin dihadapi dalam menerapkan home care, serta menawarkan strategi untuk
mengatasi dan mengatasi kendala tersebut.
7. Memberikan Studi Kasus dan Bukti Efektivitas: Menyajikan studi kasus atau bukti
empiris yang menunjukkan keberhasilan penerapan home care dalam meningkatkan
hasil perawatan pasien dan efisiensi pelayanan kesehatan.
8. Mengajukan Rekomendasi dan Implikasi: Memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan efektivitas home care, serta implikasi kebijakan dan praktik yang dapat
mendorong pengembangan dan peningkatan penerapan home care di layanan
kesehatan.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Peningkatan Pengetahuan:
Penulis akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep
home care, manfaat, komponen utama, tantangan, dan teknologi terkini yang
terkait dengan penerapan home care dalam layanan kesehatan.
2. Pengembangan Keterampilan Penelitian:
Proses penulisan makalah akan membantu penulis mempraktikkan keterampilan
penelitian, analisis, sintesis informasi, dan presentasi ide dengan cara yang
terstruktur dan logis.
3. Mendorong Kritisitas Berpikir:
Penulisan memerlukan penilaian yang kritis terhadap berbagai sumber dan
argumen. Hal ini mendorong penulis untuk berpikir secara analitis dan objektif.
4. Pemberdayaan Penulis:
Menulis makalah memungkinkan penulis untuk menyampaikan pandangan dan
ide mereka sendiri tentang konsep home care, memberi mereka rasa kepemilikan
dan pemberdayaan atas pengetahuan yang telah mereka kumpulkan.
5. Berbagi Informasi dan Edukasi:
Makalah ini memungkinkan penulis untuk berbagi informasi dan pengetahuan
yang berguna dengan pembaca, termasuk mahasiswa, praktisi kesehatan, dan
masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat lebih luas bagi komunitas.
6. Mendorong Diskusi dan Debat:
Makalah dapat memicu diskusi dan debat tentang konsep home care, menciptakan
forum bagi pemikiran kritis, refleksi, dan pertukaran ide antara berbagai
pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan:
Dengan menyebarkan informasi tentang penerapan home care, makalah ini dapat
membantu meningkatkan kualitas perawatan kesehatan dengan mendorong
penerapan pendekatan yang lebih terfokus pada pasien dan efisien.
8. Inspirasi untuk Riset Lebih Lanjut:
Makalah ini dapat memotivasi peneliti untuk melakukan studi lebih lanjut dan
eksplorasi lebih mendalam tentang topik terkait home care, mendorong
pengembangan pengetahuan dan inovasi baru.
9. Pengaruh terhadap Kebijakan Publik:
Makalah yang memberikan rekomendasi dan bukti kuat dapat mempengaruhi
kebijakan kesehatan, mendorong peningkatan akses dan kualitas home care dalam
sistem kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

Home care merupakan sebuah konsep dalam pelayanan kesehatan yang mengedepankan
pemberian perawatan kesehatan di lingkungan rumah pasien. Pendekatan ini diterapkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien dengan kondisi medis yang memungkinkan perawatan di luar
lingkungan rumah sakit. Home care tidak hanya memusatkan perhatian pada aspek medis, tetapi
juga meliputi aspek psikologis, sosial, dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan pasien.
Home care dapat didefinisikan sebagai pemberian pelayanan kesehatan, perawatan, rehabilitasi,
dan dukungan yang diberikan di rumah pasien oleh tim kesehatan terlatih. Prinsip-prinsip home
care mencakup:

1. Keutamaan Pasien: Fokus utama pada kebutuhan, preferensi, dan tujuan kesehatan pasien.
2. Kontinuitas Perawatan: Menjamin perawatan yang konsisten dan berkelanjutan sesuai
dengan perencanaan perawatan.
3. Edukasi Pasien: Memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga untuk mengelola
kondisi kesehatan mereka secara mandiri.
4. Keterlibatan Keluarga: Melibatkan keluarga sebagai mitra penting dalam perawatan dan
pengambilan keputusan.
Penerapan home care dalam layanan kesehatan memberikan sejumlah manfaat signifikan
bagi berbagai pihak yang terlibat, termasuk pasien, keluarga, penyedia layanan kesehatan, dan
sistem kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat kunci dari penerapan
home care:
a. Aksesibilitas: Meningkatkan akses pasien terhadap perawatan kesehatan, terutama bagi
mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas.
b. Kenyamanan dan Kualitas Hidup: Memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas
hidup pasien dengan memungkinkan mereka berada di lingkungan yang lebih akrab.
c. Efisiensi Sistem Kesehatan: Mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan, mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, dan meminimalkan biaya.

Komponen Utama Home Care dalam layanan kesehatan meliputi :

a. Evaluasi dan Perencanaan Perawatan: Evaluasi menyeluruh kondisi pasien untuk


merencanakan perawatan yang sesuai.

b. Pendampingan Medis: Menyediakan pemantauan dan intervensi medis sesuai dengan


kebutuhan pasien
c. Pendidikan Pasien dan Keluarga: Memberikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk memahami dan mengelola kondisi kesehatan.
d. Pengelolaan Pengobatan: Memantau dan mengelola penggunaan obat secara tepat dan sesuai
dengan rencana perawatan.
Integrasi Teknologi dalam Home Care sangat dibutuhkan diera digital saat ini. Teknologi
kesehatan seperti telemedicine dan alat pemantauan jarak jauh memungkinkan komunikasi dan
pemantauan pasien secara real-time. Ini membantu dalam diagnosis cepat, manajemen penyakit,
dan pemantauan kondisi pasien, sehingga memperbaiki efisiensi dan efektivitas home care.

Tantangan dan hambatan dalam penerapan home care antara lain :

1. Keterbatasan Akses Teknologi: Beberapa pasien mungkin tidak memiliki akses atau
pemahaman yang cukup terhadap teknologi yang digunakan dalam home care.
2. Koordinasi Tim: Koordinasi yang efektif antara anggota tim kesehatan dan keluarga pasien
dapat menjadi tantangan dalam memberikan perawatan yang konsisten.
3. Home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan
tenaga kesehatan secara individu.
4. Klien home care membutuhkan waktu yang relative lebih lama untuk mencapai unit unit
yang terdapat dirumah sakit seperti unit dagnostik rontgen,unit diagnostic CT
scan,MRI,laboratorium,dll.
5. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan
total,misalnya;klien dengan koma.
6. Tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan ,dimana keluarga
merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya pelayanan home
care.
7. Pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency,misalnya;fasilitas
resusitasi,fasilitas defibrillator.
8. Pertolongan yang diberikan kepada pasien masih terbatas.
9. Panggilan kunjungan yang tidak diperlukan .
10. Hambatan home care lainnya antara lain;

 Dari segi waktu yaitu dikarenakan oleh beban kerja dari perawat dan kurangnya
memanajemen waktus
 Dari segi kebijakan,hambatan yang muncul dikarenakan perawat harusnya beradaptasi
kembali pada lingkungan yang barusetelah terjadi rotasi tempat kerja dan kurangnya
komunikasi antara perawat lama dengan perawat yang baru sehingga tidak adanya
kejelasan dalam pelimpahan tugas.
11. Penerapan nilai nilai profesionalisme keperawatan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang
perawat diera revolusi industry sekarang ini.perawat tidak lagi menjadi seorang asisten
dokter yang lebih banyak memberikan pelayanan kesehatan dengan caring kepada pasien.

Rekomendasi dan Implikasi berupa pertama, peningkatan pelatihan tim yaitu


mendorong pelatihan yang lebih baik bagi tim kesehatan yang terlibat dalam home care untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas perawatan. Kedua, Pengembangan Kebijakan yaitu
mendorong pengembangan kebijakan yang mendukung pengintegrasian teknologi dalam home
care dan meningkatkan aksesibilitas layanan home care.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Home care memungkinkan pasien untuk mendapatkan perawatan yang lebih mudah
diakses tanpa harus pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini
membantu mengurangi hambatan akses dan memungkinkan pasien dengan mobilitas
terbatas atau kondisi kronis untuk tetap mendapatkan perawatan yang diperlukan.
2. Home care dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pasien dan sistem kesehatan
secara keseluruhan karena menghindari biaya perawatan rawat inap di rumah sakit.
Pasien tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi atau akomodasi tambahan.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Pasien cenderung merasa lebih nyaman dan terhubung
dengan lingkungan mereka sendiri, yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka
selama proses penyembuhan. Hal ini juga memungkinkan perawatan yang lebih personal
dan individual sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasien.
4. Mengurangi Risiko Infeksi: Dengan berada di lingkungan yang dikenal dan lebih steril,
risiko infeksi nosokomial dapat berkurang secara signifikan. Rumah sakit sering kali
menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis infeksi, dan home care dapat membantu
mengurangi paparan terhadap risiko ini.
5. Meningkatkan Kepuasan Pasien: Banyak pasien merasa lebih puas dengan perawatan
yang diberikan di rumah mereka sendiri. Mereka merasa lebih diperhatikan dan terlibat
dalam proses pengambilan keputusan terkait perawatan mereka.

3.2 Saran

1. Pelatihan dan Sertifikasi yang Memadai: Tenaga kesehatan yang terlibat dalam home
care harus menerima pelatihan dan sertifikasi khusus untuk memastikan bahwa mereka
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan
yang efektif di lingkungan rumah pasien.
2. Kerja Sama Tim yang Baik: Koordinasi yang baik antara tim kesehatan yang terlibat,
termasuk dokter, perawat, terapis, dan ahli lainnya, sangat penting. Tim harus
berkolaborasi dengan baik untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang
holistik dan terkoordinasi.
3. Teknologi dan Monitoring Canggih: Pemanfaatan teknologi, seperti sistem informasi
kesehatan dan perangkat pemantauan kesehatan jarak jauh, dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas perawatan home care. Ini dapat membantu tim kesehatan dalam memantau
kondisi pasien secara real-time dan memberikan intervensi cepat jika diperlukan.
4. Edukasi Pasien dan Keluarga: Edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang kondisi
kesehatan, perawatan yang diberikan, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting.
Pasien dan keluarga perlu memahami peran mereka dalam merawat pasien di rumah dan
mengenali tanda-tanda bahaya atau perubahan yang perlu segera dilaporkan kepada tim
kesehatan.
5. Evaluasi dan Penilaian Berkala: Sistem evaluasi dan penilaian berkala terhadap
efektivitas perawatan home care diperlukan untuk memastikan bahwa pasien
mendapatkan perawatan yang optimal. Evaluasi ini dapat mencakup kepatuhan pasien,
perbaikan kondisi kesehatan, dan umpan balik pasien terhadap perawatan yang diterima.

6. Penerapan home care dengan baik membutuhkan komitmen, koordinasi, dan pendekatan
yang holistik untuk memberikan perawatan yang efektif dan memaksimalkan manfaat
bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA

1. Maksum, A. (2013). Home Care: Peran dan Praktek Keperawatan di Rumah. Penerbit
Salemba Medika.
2. Yulianti, I., & Fauzi, A. (2019). Home Care Nursing: Panduan Praktis Perawatan
Kesehatan di Rumah. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Kusnanto, H., & Darmawan, D. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa:
Pendekatan Terintegrasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. Putra, R. A. (2018). Home Care: Mengasuh Orang Sakit di Rumah. Penerbit Kanisius.
5. Tjandrarini, D. H., & Ningsih, S. R. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai