Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN SARANA KESEHATAN

POLIKLINIK GEREJA ST. MARINUS YOHANES

Disusun oleh:
Stefanny Andrea Williana 1523018012
Ida Ayu Salma Dewi 1523018017
Felix Kurniawan Adithia 1523018019

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2019
I. Pendahuluan
Kunjungan Sarana Kesehatan (KSK) adalah kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa fakultas kedokteran untuk melihat dan berperan langsung
dalam kegiatan di tempat sarana kesehatan. Sarana kesehatan ini biasanya
adalah poliklinik yang berada di gereja ataupun klinik. Dalam kegiatan ini
mahasiswa diajarkan juga beberapa hal oleh dokter penjaga dan staf di
poliklinik tersebut, seperti anamnesis dan pemeriksaan klinis. Anamnesis
adalah kegiatan komunikasi dimana pasien berlaku sebagai narasumber dan
dokter sebagai pewawancara untuk memperoleh keterangan – keterangan
tentang keluhan penyakit yang diderita pasien. Banyak macam keluhan yang
diajukan oleh seorang penderita namun, terkadang dari semua keluhan yang
diceritakan tidak ada hubungnnya dengan penyakit utama, maka dari itu
seorang dokter perlu teliti dalam mendiagnosis suatu penyakit pasien.
Pemeriksaan klinis adalah proses yang dilakukan seorang ahli medis
untuk memeriksa tubuh pasien dengan tujuan menemukan tanda klinis
penyakit. Hasil pemeriksaan tersebut akan dicatat dalam rekam medis, dimana
rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakan dianosis
dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan
secara sistematis, mulai dari bagian kepala hingga anggota gerak. Teknik ini
sering disebut Head to Toe. Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi akan
dilakukan untuk memeriksa organ – organ utama. Kemudian beberapa tes
khusus akan dilakukan jika perlu, seperti tes neurologi. Dari pemeriksaan
riwayat dan fisik pasien, seorang ahli medis dapat menyusun diagnosis
diferensial, yaitu daftar penyebab yang menyebabkan gejala tersebut muncul.
Dari hal itu, untuk memastikan penyebab tersebut akan dilakukan beberapa tes.
Pemeriksaan lengkap terdiri dari penilaian kondisi pasien secara umum dan
sistem organ yang spesifik, dimana dalam praktiknya akan dilakukan
pemeriksaan tanda – tanda vital terlebih dahulu.

II. Kegiatan
Kami melaksanakan Kunjungan Sarana Kesehatan (KSK) pada hari
Minggu, 17 Februari 2019 di poliklinik Gereja St. Marinus Yohanes. Kami tiba
di poliklinik pukul 07.45 dan sesampainya di sana kami berkenalan dengan
para staff yang bertugas pada hari itu. Pada pukul 08.00 kami mulai membantu
di bagian administrasi yang menerima pendaftaran untuk pasien baru ataupun
yang sudah pernah berkunjung ke klinik tersebut. Di administrasi, kami diberi
tugas untuk mencari nama – nama di buku pasien untuk menemukan rekam
medik sesuai nomornya sebelum pasien itu diperiksa oleh dokter. Setelah
menemukan beberapa nama pasien, pukul 09.00 kami membantu di apotek
yang berada di sebelah klinik tersebut. Di sana kami dibimbing oleh Bu Fauna
dan yang lainnya untuk dapat membantu mengambil obat sesuai yang
diresepkan dokter, menuliskan stok obat di kartu yang sdah tersedia ketika
mengambil obat ataupun mengisi stok obat, menggerus obat untuk dijadikan
puyer untuk pasien balita, menuliskan etiket sesuai resep dan obat yang akan
diberikan, dan kami juga sempat diajari cara menghitung dosis suatu obat yang
sesuai, terutama untuk anak. Sebelum diberikan ke pasien, obat yang sudah
siap tersebut akan dicek kembali oleh apoteker yang bertugas untuk
memastikannya lagi. Selama di apotek, kami dapat mengetahui kegunaan
berbagai obat, dan obat – obat sejenisnya jika obat tersebut tidak tersedia.
Beberapa obat yang kami lihat adalah untuk pasien demam, gatal – gatal, sakit
kepala, sakit mata, da nada juga untuk nyeri gigi karena di sana juga terdapat
poliklinik gigi. Kami membantu di apotek sampai pukul 12.30 karena pasien
yang datang juga cukup banyak.

III. Pembahasan
Kami mendapat kesempatan untuk melakukan Kunjungan Sarana
Kesehatan (KSK) di Poliklinik Santo Marinus Yohanes di Kenjeran, Surabaya.
Di poliklinik ini, kami mendapatkan banyak pengalaman berharga. Kami
membantu di poliklinik St. Marinus Yohanes dengan membantu mengambilkan
obat-obatan sesuai dengan resep yang diberikan dari dokter – dokter yang
bekerja, sedangkan kakak tingkat 2017 membantu dokter untuk anamnesa
pasien dan mengukur tensi pasien.
Kami menerima resep dokter dan mempreskripsikannya. Di sana, banyak
yang membantu di poliklinik, ada beberapa sukarelawan, ada apoteker, dan
bahkan ada beberapa anak kuliah yang membantu di sana. Tugas kami ada 2,
yaitu mengambilkan obat-obatan meracik obat-obat. Obat-obatan di poliklinik
tersebut dapat diberikan dari sumbangan umat, atau dibeli (dipesan) dari uang
kolekte dengan permintaan dari poliklinik ke paroki. Selain dari keluhan
umum, ada juga bagian kesehatan gigi di sana.
Jadwal buka poliklinik Santo Marinus Yohanes yaitu dari pukul 08.00 –
12.00 WIB, dan umumnya mereka melayani lebih dari 50 pasien. Pada hari itu,
kami melayani sekitar 67 pasien. Kebanyakan dari pasien tersebut
dipreskripsikan dengan antibiotik – antibiotik seperti Amoxicillin,
Cephadroxil, Cefixime, Ciprofloxacin, dan Amoxan. Untuk anak – anak
dengan umur <5 tahun yang datang dengan gejala demam, batuk, pilek,
dan/atau flu biasanya diberikan Uni Cough Syrup yang mengandung
Paracetamol, Guanifenesin, dan Chlorpheniramine Maleate. Selain itu, ada juga
beberapa obat hipertensi seperti Propranolol umumnya pada bapak-bapak
berusia >50 tahun.
Ada beberapa contoh kasus yang kami dapatkan. Pertama, anak bernama
Azzam, berusia 14 bulan dengan keluhan demam, batuk berdahak, dan sesak.
Preskripsi dari dokternya adalah memberikan Ambroxol, Nalgestan,
Amoxicillin, PCT syrup, dan Caviplex Syrup. Dalam kasus tersebut,
Ambroxol, Nalgestan, Amoxicillin digerus (digabung dan dihaluskan) lalu
dibagi menjadi 10 dan dimasukkan ke dalam kertas obat. Selain itu, ibu
bernama Unifah berusia 68 tahun dengan gejala hipertensi, pusing dan sakit
kepala, dan menunjukkan gejala hiperglikemia, sehingga dokter memberikan
preskripsi Metfromin, Amlodipine Besylate, Metformin, dan Paracetamol.
Kami mendapatkan banyak pengalaman di sana, mulai dari nama dan
kegunaan dari obat-obatan, teknik meracik obat, menghitung dosis untuk anak
– anak, dan belajar mengenai cara mengedukasi pasien untuk cara meminum
obat, dosis, dan waktu minum. Selain itu, kami juga belajar untuk mencari
alternatif obat yang memiliki fungsi yang sama, seperti antibiotik yang berbeda
produk tetapi dengan dosis atau fungsi yang sama.

IV. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan KSK di poliklinik Gereja St. Marinus
Yohanes, dimana kami mendapat kesempatan membantu di bagian apotek,
kami mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru berkat bimbingan
dari Bu Fauna dan Bu Citra sebagai apoteker, serta ibu – ibu lainnya yang
bertugas di sana. Kami banyak belajar mulai dari membaca resep obat dan
mengetahui kegunaannya, menggerus obat, menghitung dosis obat untuk anak,
bahkan sampai cara mengedukasi pasien mengenai tata cara meminum
obatnya. Di sana kami benar – benar dibimbing sehingga kami banyak
mendapatkan hal – hal baru selama melakukan KSK.

V. Lampiran
CHECKLIST KEDOKTERAN KELUARGA

Tujuan: Mengetahui aspek keluarga terhadap kesehatan

Nama Pasien: Azzam No. Responden:-

1. Identitas Keluarga:
a. Nama pasien: Azzam
Usia: 14 bulan
Jenis kelamin: Laki – laki
b. Keluarga: Ayah dan ibu
2. Riwayat Sakit: Demam dan batuk berdahak
3. Riwayat Pengobatan:-
4. Kondisi Keluarga:-
5. Riwayat penyakit terdahulu:-
6. Riwayat penyakit keluarga:-
7. Riwayat Psikososial: Anak datang ditemani oleh kedua orang tua, dimana
komunikasi antar anggota keluarga baik.
8. Pembahasan: Pasien datang dengan keluhan demam, batuk, dan napas terlihat
berat. Batuk yang dialami pasien batuk berdahak. Pasien datang ditemani
oleh kedua orang tua dan terlihat hubungan pasien dan ibunya dekat. Orang
tua dapat menjelaskan keluhan – keluhan anaknya kepada dokter secara jelas.
Selain itu, keluarga juga tidak ada yang mengeluhkan penyakit yang sama.
9. Kesimpulan: Keluarga pasien terlihat harmonis, dimana komunikasi berjalan
dengan baik. Penyakit pasien juga bukan berasal dari anggota keluarga,
melainkan ada faktor penyebab lainnya

Anda mungkin juga menyukai