Cost Analysis Ferrero Group
Cost Analysis Ferrero Group
Arranged by :
Asfa Asfia 18102002
Alvianty 18102067
Reynalda Adara Putri Rinaldy 18102011
Lecturer :
Syafiqha Ihsani Hasania Basri, BA Hons, MSc, ACCA
1
COST ANALYSIS IN MANUFACTURING : STUDY CASE OF
FERRERO GROUP
2
Hal ini tentunya memberi trickle down effect terhadap system
akuntansi management yang diterapkan.
3
hal ini akuntan management memegang peranan penting dalam
pelaporan kegiatan internal salah satunya dalam pengaturan biaya.
Salah satu kunci memenangkan kompetisi pasar seperti yang telah
disebutkan sebelumnya adalah dengan berfokus pada peningkatan
kepuasan konsumen yang dalam hal ini mampu diupayakan dengan
penghematan biaya. Menjaga efisiensi biaya serta pelaporan yang
akurat mampu menjadi langkah konstruktif bagi peningkatan kinerja
perusahaan.
Direct
Variable Cost Material
(Biaya yang (Bahan yang
nilainya berubah digunakan Nutella :
sebanding dengan dalam Hazelnuts, cocoa, skim milk
perubahan volume memproduksi powder.
aktivitas produksi) suatu produk)
Tic Tac :
Sugar, rice starch, natural and
artificial flavours.
4
Kinder :
Cocoa butter, milk powder,
skim milk powder.
Raffaello :
Desiccated coconut, whole
almond, skim milk powder.
Gran Soleil :
water, sugar, yogurt,
cranberry and sweetened
blueberry puree, vegetable
fat, thickener (pectin),
emulsifier
Indirect Nutella :
Material Whey powder, lecithin,
5
(Overheads) : vanillin.
(Bahan yang
berperan Tic Tac :
dalam proses Colours
produksi tetapi
tidak secara Kinder :
langsung Soy, lecitin, vanillin.
tampak pada
produk yang Ferrero Rocher :
dihasilkan) Lecithin, sodium bicarbonate,
salt, vanillin.
Raffaelo :
Flavourings, lecithin, salt,
sodium bicarbonate.
Gran Soleil :
Lemon juice concentrate,
alcohol taste, flavor enhancer.
Indirect Labor Supervisors Salary
(Overheads) : Managers Salary
(Tenaga kerja Accounting and Finance
yang tidak Salary
berkontribusi Marketing and service Salary
langsung pada Purchasing Salary
proses Planning and supervision
produksi) division salary
Product Designer Salary
Warehouse Staff Salaries
Maintenance staff salaries
Security Salary
Cleaning staffs salary
Utilities
Cleaning Supplies
Fixed Cost Rent Expense
(Biaya yang Depreciation Expense (i.e Machinery,)
nilainya konstan Insurance Expense
dan tidak Property Tax
dipengaruhi oleh
perubahan volume
aktivitas produksi)
6
Period Cost Advertising Expense
(Biaya yang Selling Expense
dikeluarkan pada Administrative Expense
suatu periode
untuk
menghasilkan
pendapatan)
Direct Cocoa, milk, sugar, Soy, etc
Product Cost Material
(Biaya yang timbul Direct Labor Salaries of production, quality
untuk control, and packaging staff.
memproduksi Manufacturin Lecithin, Vanillin, Colours,
barang atau jasa g Overhead Salt.
yang akan dijual) (Indirect
Material)
Manufacturin Supervisor, Managers,
g Overhead Purchasing Salary, Utilities,
(Indirect Cleaning supplies, etc.
Labor)
Opportunity Cost The cost of purchasing a new machine to
(Kesempatan yang replace employees. The opportunity cost is the
hilang sebab employees who have been loyal to the
memilih alternative company for years.
lain)
A manager takes training for workers instead
of family gatherings. Opportunity cost is
family gatherings because the manager lossing
moment of togetherness with employees.
Sunk Cost Purchase of new production equipment.
(Biaya yang sudah (apparently the equipment cannot operate
ditimbulkan, dan properly and often even inhibits operational
tak dapat diubah production)
dengan pembuatan
keputusan, baik Product design costs (when company incur
sekarang maupun costs to design new product packaging in order
waktu yang akan to increase consumer interest in buying
dating) products, but the product sales volume remains
the same )
7
Secara umum terdapat dua jenis sistem penetapan biaya yang
bisa digunakan oleh akuntan management dalam menetapkan biaya
yaitu Job costing dan Process costing. Yang mana kedua system
penetapan biaya tersebut dapat dibandingkan melalui table berikut
[ CITATION Raj10 \l 14345 ]:
8
biaya yang digunakan perusahaan yang memproduksi produk yang
sama secara kontinu. Dimana process costing ini membagi total biaya
yang digunakan untuk memproduksi suatu produk dengan cara
membagi dengan jumlah total unit yang diproduksi pada suatu periode
[ CITATION Hor12 \l 14345 ] . Namun dalam penerapannya system ini
memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut [ CITATION Mon19 \l
14345 ]:
Strength Weakness
Penghitungan biaya rata- Biaya rata-rata perunit
rata dengan metode ini yang dihasilkan tidak
relatif cepat dan mudah terlalu akurat
serta dapat dihitung secara Kelemahan biaya historis
berkala Belum ada kriteria umum
Mendukung keefektifan dan tepat yang bisa
control produksi diterima dalam
Memerlukan tenaga yang mengalokasikan biaya
lebih sedikit jika bersama dari berbagai
dibandingkan metode lain. jenis produk.
9
kualitas produk. Hal ini dilakukan dengan cara mengefisiensi bahkan
mengeliminasi elemen maupun praktik yang dinilai boros dan tidak
penting dari desain produk. Sebagai contoh, dalam produksi cokelat
proses pengadaan dan pemanfaatan susu harus distandarisasi. Hal ini
nantinya akan membantu meminimalkan biaya yang pada gilirannya
mampu berkontribusi bagi peningkatan keuntungan bisnis [CITATION
BKa \l 14345 ].
10
Analisis pertama dilakukan dengan menggunakan metode
absorption cost dimana semua biaya variable manufaktur dan semua
biaya produksi tetap diakui sebagai biaya yang dapat diinventarisasi.
Adapun perhitungan laba rugi yang dihasilkan adalah sebagai berikut
ABSORPTION COSTING
12
harus berjalan secara kontinu sebagai langkah kontributif bagi
keberhasilan bisnis.
References
13