Anda di halaman 1dari 5

Nama : Luh Gede Pasek Agnevaswari

NIM : 1911031250

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Jurusan : Pendidikan Dasar

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kelompok : I Gusti Ketut Jelantik

No. Peserta : 40

Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

Pertama, kita lihat dulu definisi dari revolusi industri itu sendiri. Revolusi industri
secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia
memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita
sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti
oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti
ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.

Lebih detilnya kita harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah,
beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi
mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi membicarakan macam-macam
upaya manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi industri menurunkan, malah terkadang
menghilangkan beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang yang semula
digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas, jadi bisa
digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang lain. Konsep “Industri 4.0”
pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover,
Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0”
baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi
Digital”. Semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri
2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi.
Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0
juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja
yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?

Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung
ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar
kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke
jaringan raksasa, kita jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah
bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer
yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi
bisa langsung diketahui saat itu juga oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada.

Dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dan membutuhkan sumber daya .
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi
industri generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan
oleh kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil
mengangkat naik perekonomian secara dramatis. Berikutnya, pada revolusi industri generasi
kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik yang memicu kemunculan
pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lainnya yang mengubah wajah dunia secara
signifikan. Pesatnya perkembangan teknologi era revolusi industri 4.0 sangat berpengaruh
terhadap karakteristik pekerjaan yang ada saat ini, dimana ketrampilan dan kompetensi
menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan. Karena di era revolusi industri 4.0 integrasi
pemanfaatan teknologi dan internet yang begitu canggih dan masif juga sangat
mempengaruhi adanya perubahan prilaku dunia usaha dan dunia industri, prilaku masyarakat
dan konsumen pada umumnya.

Karakteristik di era revolusi industri tersebut meliputi digitalisasi, optimation dan


cutomization produksi, otomasi dan adaptasi, interaksi antara manusia dengan mesin, value
added services and business, automatic data exchange and communication, serta penggunaan
teknologi informasi. Oleh karen itu, dunia pendidikan dan industri harus mmpu
mengembangkan starategi transformasi industri dengan mempertimbangkan sektor sumber
daya manusia yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir
menyampiakan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat
oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kemenristekdikti agar mampu
meningkatkan daya saing bangsa Indonesia ditengah persaingan. Untuk itu Pendidikan Tinggi
wajib merumuskan kebijakan strategis dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang
studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, dan risbang hingga
inovasi.

Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan
dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing
bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian
kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data
Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan
Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan
lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy,
technological literacy and human literacy.
Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap
revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang
dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem
perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan
mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di
pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang
responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan
sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu
dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan
ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan
pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri
dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Beberapa fakta tentang pendidikan di era revolusi industri 4.0 ;


Fakta pertama, perguruan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah di era
serba digital ini.

Fakta kedua, tren peminatan program studi lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, 2016 sampai 2018 belum berubah.
Empat besar program studi dengan permintaan tertinggi di Indonesia masih didominasi
Pendidikan Kedokteran, Ilmu Hukum, Manajemen, dan Ilmu Komunikasi.

Fakta ketiga, bermunculan sejumlah program studi baru sebagai bentuk pendidikan tinggi
merespons tantangan di era Revolusi Industri 4.0.

Di era yang perkembangannya semakin cepat ini para pendidik khususnya guru maupun
dosen tidak sebatas membuat siswa dan mahasiswa menjadi pintar namun juga memberi
motivasi, membangun karakter sehingga menjadi insan atau pribadi yang berintegritas.
Dosen harus mampu melahirkan mahasiswa yang kreatif, inovatif, mampu menjawab
tantangan dengan sumber-sumber yang kredible, sesuai aturan ilmiah dan juga menjunjung
etika, tandasnya. Dari sini diharapkan akan bermunculan generasi 'kekinian' yang mampu
menjawab setiap tantangan yang muncul di eranya dengan berkarakter dan berintegritas. kita
saat ini sedang dalam masa bersejarah, masa saat revolusi industri keempat sedang
dibicarakan, dipersiapkan, diperdebatkan, dan dimulai. Melihat pola sejarah, akan terjadi
perubahan besar di dunia ini. Jutaan pekerjaan lama yang semula mapan, yang semula
diandalkan oleh kakek-nenek bahkan ayah-ibu kita akan menghilang. Jutaan pekerjaan baru
yang tak terpikirkan oleh kita akan muncul. Setiap revolusi industri sebetulnya adalah proses
yang rumit dengan pengaruh luar biasa luas maupun dalam di masyarakat. di saat revolusi
industri keempat sedang berlangsung. Jadi, sebenarnya kita masih belum tahu sejauh mana
revolusi industri 4.0 ini akan memberikan dampak bagi peradaban manusia. Namun, mari kita
semua berspekulasi, dengan basis segala hal yang terjadi pada ketiga revolusi industri
sebelumya, kita bisa menerka apa yang akan terjadi di masa mendatang. setiap revolusi
industri, walaupun mengguncang Ekonomi, Politik, bahkan budaya, meski memiliki banyak
sekali sisi negatif dan masalah, selalu membawa kita ke masyarakat yang lebih baik. Revolusi
industri keempat akan menggila banyak orang, tetapi siapa bilang orang-orang yang tergilas
itu tidak bisa bangkit dan memanfaatkan roda penggilas mereka?

Anda mungkin juga menyukai