Anda di halaman 1dari 3

Nama : Julio Aria Putra

NIM : 198114052

Kelas : B

TUGAS KIMIA ORGANIK

Sabtu, 15 Februari 2020

Nama Senyawa Obat : Econazole nitrate

Struktur dari Senyawa Econazole nitrate

Eter

Amina

Nama IUPAC : 1-[2-[(4-chlorophenyl)methoxy]-2-(2,4-dichlorophenyl)ethyl]imidazole;nitric


acid

Ekonazol Nitrat (Pevaryl), merupakan antijamur yang efektif, digunakan secara setempat untuk
pengobatan dermatomikosis dan Mukokutan kandidiasisyang disebabkan oleh Candida sp.
Keuntungan lain ekonazol adalah mempunyai aktivitas antibakteri, yaitu efektif terhadap Gram-
Positif, seperti Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. Dosis setempat krim, serbuk tabur atau
lotion: 1% 2 dd, selama 2-4 minggu. Tablet vagina: 150 mg pada malam hari, selama 3 hari.
( Siswandono, 2016 )

Sifat fisiknya yaitu berbentuk serbuk hablur, warnanya putih dan hampir putih, sangat sukar larut
dalam air , larut dalam metanol, agak sukar larut dalam metilen klorida dan sukar larut dalam etanol.
( Farmakope, 2014 )

Fungsi dari obat ini yaitu untuk mencegah pertumbuhan jamur atau infeksi jamur pada kulit seperti
kurap, panu, infeksi ragi ( candidiasis ), dan masalah kulit lainnya.

Obat ini termasuk golongan kelas terapi antijamur golongan azol

Dosis obat ini berbeda-beda sesuai dengan penyakit yang dialami :

Untuk Tinea cruris, tinea corporis, dan tinea versicolor

Dewasa: Sebagai krim 1%: Oleskan sehari sekali selama 2 minggu pada kulit yang terkena kurap.

Untuk Cutaneous candidiasis

Dewasa: Sebagai krim 1%: Oleskan sehari sekali (pagi dan malam) selama 2 minggu pada kulit yang
terkena jamur.

Untuk penyakit Infeksi jamur kuku

Dewasa: Sebagai krim atau losion 1%: Oleskan sehari sekali setiap hari pada kuku yang terkena
jamur.

Untuk Tinea pedis

Dewasa: Sebagai krim atau foam 1%: Oleskan sehari sekali selama 4 minggu pada kulit yang terkena
kurap.

Anak-anak ≥ 12 tahun: Sebagai foam 1%: Oleskan sehari sekali selama 4 minggu pada kulit yang
terkena kurap.

Untuk Vaginal candidiasis

Dewasa: Sebagai pessary: Masukkan pessary 150 mg secara intravaginal pada waktu tidur selama 3
malam berturut-turut atau sekali sehari karena dapat bekerja untuk waktu yang lama.

Daftar Pustaka

Siswandono, 2016. Kimia Medisinal 2 Edisi 2 . Surabaya : Airlangga University Press. Hal 83
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan . Hal 364

Anda mungkin juga menyukai