Anda di halaman 1dari 2

Asam askorbat

(5R)-[(1S)-1,2-Dihydroxyethyl]-3,4-dihydroxyfuran-2(5H)-one

Antioksidan adalah suatu substansi yang menghentikan atau menghambat kerusakan


oksidatif terhadap suatu molekul target dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif
membentuk yang relatif stabil. Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel
dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal
bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.
Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan penghambat radikal bebas. Radikal bebas
distimulasi dari paparan radiasi sinar UV yang meningkat dari matahari. Radiasi UV menembus
kedalam kulit sebagai agen reaktif. Efek dari radikal bebas ini terlihat cepat dalam proses
pengerutan dan deformitas kulit. Vitamin C membantu tubuh dalam menetralisir radikal bebas
ini sebagai peredam atau pelindung dari paparan ultraviolet. Vitamin C bermanfaat sebagai tabir
surya dengan cara diserap sampai ke sel dan bertahan antara 30-36 jam pada kulit.

Vitamin C merupakan antioksidan yang bekerja dalam cairan ekstraseluler karena


mempunyai sifat kelarutan yang tinggi dalam air. Vitamin C dapat mereduksi superoksida,
hidrogen peroksida radikal hidroksida dan oksigen reaktif lain yang dapat muncul baik secara
intraselullar maupun ekstraselular. Vitamin C akan cepat teroksidasi dengan adanya katalis
logam, terutama Cu. Oksidasi vitamin C yang diinduksi oleh Cu dapat menghasilkan hidrogen
peroksida dan radikal hidroksil yang dapat menyebabkan inaktivasi banyak protein (Pakaya,
2014)

Pakaya, david. 2014. Peranan Vitamin C pada Kulit. Palu. Universitas tadulako

Vitamin C dapat menjadi antioksidan untuk lipid, protein, dan DNA, dengan cara: (1) Untuk lipid,
misalnya Low-Density Lipoprotein (LDL), akan beraksi dengan oksigen sehingga menjadi lipid
peroksida. Reaksi berikutnya akan menghasilkan lipid hidroperoksida, yang akan menghasilkan
proses radikal bebas. Asam askorbat akan bereaksi dengan oksigen sehingga tidak terjadi interaksi
antara lipid dan oksigen, dan akan mencegah terjadinya pembentukan lipid hidroperoksida. (2)
Untuk protein, vitamin C mencegah reaksi oksigen dan asam amino pembentuk peptide, atau reaksi
oksigen dan peptida pembentuk protein. (3) Untuk DNA, reaksi DNA dengan oksigen akan
menyebabkan kerusakan pada DNA yang akhirnya menyebabkan mutasi (Padayatti, 2003).
Padayatty, SJ. 2003. Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in disease prevention.
Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12569111 (Diakses 9 november 2019)

Salah satu sumber vitamin C pada biota laut terdapat pada rumput laut. Rumput laut juga
menyediakan sumber vitamin C yang sangat bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,
meningkatkan aktivitas penyerapan usus terhadap zat besi, pengendalian pembentukan jaringan dan
matriks tulang, dan juga berperan sebagai antioksidan dalam penangkapan radikal bebas dan regenerasi
vitamin E (Yanuarti, 2018).

Yanuarti, Rini. Dkk. 2018. KANDUNGAN VITAMIN C DAN E PADA BUBUR RUMPUT LAUT
(Euchema cottonii) DAN (Turbinatia conoides). Bogor : institute teknologi bandung

Anda mungkin juga menyukai