(5R)-[(1S)-1,2-Dihydroxyethyl]-3,4-dihydroxyfuran-2(5H)-one
Pakaya, david. 2014. Peranan Vitamin C pada Kulit. Palu. Universitas tadulako
Vitamin C dapat menjadi antioksidan untuk lipid, protein, dan DNA, dengan cara: (1) Untuk lipid,
misalnya Low-Density Lipoprotein (LDL), akan beraksi dengan oksigen sehingga menjadi lipid
peroksida. Reaksi berikutnya akan menghasilkan lipid hidroperoksida, yang akan menghasilkan
proses radikal bebas. Asam askorbat akan bereaksi dengan oksigen sehingga tidak terjadi interaksi
antara lipid dan oksigen, dan akan mencegah terjadinya pembentukan lipid hidroperoksida. (2)
Untuk protein, vitamin C mencegah reaksi oksigen dan asam amino pembentuk peptide, atau reaksi
oksigen dan peptida pembentuk protein. (3) Untuk DNA, reaksi DNA dengan oksigen akan
menyebabkan kerusakan pada DNA yang akhirnya menyebabkan mutasi (Padayatti, 2003).
Padayatty, SJ. 2003. Vitamin C as an antioxidant: evaluation of its role in disease prevention.
Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12569111 (Diakses 9 november 2019)
Salah satu sumber vitamin C pada biota laut terdapat pada rumput laut. Rumput laut juga
menyediakan sumber vitamin C yang sangat bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh,
meningkatkan aktivitas penyerapan usus terhadap zat besi, pengendalian pembentukan jaringan dan
matriks tulang, dan juga berperan sebagai antioksidan dalam penangkapan radikal bebas dan regenerasi
vitamin E (Yanuarti, 2018).
Yanuarti, Rini. Dkk. 2018. KANDUNGAN VITAMIN C DAN E PADA BUBUR RUMPUT LAUT
(Euchema cottonii) DAN (Turbinatia conoides). Bogor : institute teknologi bandung