Seiring perkembangan zaman, dalam bidang teknologi dan komunikasi juga semakin
berkembang, salah satunya adalah telepon genggam, awalnya telepon genggam ini digunakan
sebagai alat komunikasi jarak jauh. Dari tahun ketahun telepon genggam terus mengalami
kemajuan, mulai dari telepon yang sangat sederhana hingga era gadget atau smartphone seperti
saat ini. Kebutuhan gadget memang sudah menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan dalam
aktivitas kita, namun di balik keunggulannya dalam mempermudah komunikasi menuai masalah
yang bisa mengurangi arti adanya kebersamaan antar keluarga atau saudara hingga tercetus
kalimat “ Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”.
Gadget menjadikan remaja lupa akan waktu, mereka lupa kapan waktunya untuk belajar,
membantu orang tua, bermain dan sering kali mereka lupa makan dan mandi saking asyiknya
dengan dunianya sendri, dunia dalam gedget. Remaja saat ini kurang memperhatikan apa yang
terjadi disekelilingnya dan peka terhadap apa yang sedang terjadi, ini disebabkan kurangnya
interaksi dan komunikasi antar anggota keluarga, bahkan keluarga dalam satu rumah. Misalnya
saja dalam suatu keluarga terdapat acara pernikahan seorang anggota keluarganya, semua
anggota keluarga sibuk mempersiapkan semua perlengkapan untuk acara pernikahan tersebut.
Namun saat semua anggota keluarga sibuk mempersiapkan acara, salah seorang remaja dalam
keluarga tersebut berada di dalam kamar dan tidak ikut berpartisipasi mempersiapkan semua
perlengkapan tetapi malah asyik dengan dunianya sendiri, dunia gadget.
Remaja ini lebih peka dan peduli dengan orang lain, orang yang berada jauh dari
lingkungan mereka. Misalnya saja remaja tersebut melihat atau mendengar berita melalui gadget
salah seorang teman yang jauh dari mereka ada yang mempersiapkan pernikahan mereka dengan
antusias membantu dan merekomendasikan semua perlengkapan pernikahan dengan antusias. Ini
sangat mengherankan dimana remaja zaman sekarang mayoritas lebih memperhatikan orang-
orang yang ada jauh dari mereka, sedangkan orang-orang yang ada di dekat mereka tidak di
perdulikan bahkan di anggap ada inilah yang menyebabkan tercetusnya “MENJAUHKAN
YANG DEKAT MENDEKATKAN YANG JAUH”.
Kesimpulannya, sehebat atau secanggih apapun teknologi (gadget) tetap orang tua harus
mengajak dan mengajari anak berkomunikasi secara langsung berbicara dengan bertatap mata,
dari hati ke hati, jauh lebih penting karena emosi saat berinteraksi bisa dirasakan secara lansung
dibandingkan komunikasi virtual gadget. Disamping itu juga kepribadian yang terbentuk pada
anak akan kurang baik. Memang seiring kemajuan teknologi sekarang ini keperluan gadget tetap
menjadi kebutuhan, namun di sini peranan orang tua harus sering-sering diingatkan dan orang
tua mengatur waktunya sehingga anak terbiasa hanya menggunakan gadget seperlunya saja, serta
peran orang tua dalam mengajak anak berkomunikasi akan mengurangi dampak negatif gadget.