ANALOGFUNCTIONGENERATOR (AFG) A1C319075 AdriyanArdiRahman
ANALOGFUNCTIONGENERATOR (AFG) A1C319075 AdriyanArdiRahman
Disusun Oleh:
Anggota Kelompok I:
Adriyan Ardi Rahman A1C319075
Yulita Sari A1C319088
Niken Tria Amanda A1C319090
a. Modulasi
1. Modulasi amplitudo
2. Modulasi frekuensi.
1 1
tentukan sebagai dan itu berhubungan dengan frekuensi sudut ω dengan f =
T T
ω
= .
2π
A
Vrms =
√2
Vpp = Vout
volt
Vpp = Div x
¿
t = time x Div
¿
VIII. Hasil
No Frekuensi Vpp Gambar gelombang yang terbentuk
. (Hz)
1. 50 2,1
2. 100 2,0
3. 300 2,1
4. 500 2,1
5. 1000 2,1
IX. Pembahasan
Function generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan
bentuk gelombang pulsa. Function generator terdiri dari generator utama dan
generator modulasi. Generator utama menyediakan gelombang output sinus, kotak
atau gelombang segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz sampai 13 MHz.
Generator modulasi menghasilkan menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak,
dan segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz sampai 10KHz. Generator
sinyal input dapat digunakan sebagai amplitudo modulation ( AM ) atau
frequency Modulation ( FM ). Selubung ( envelope ) AM dapat diatur dari 0%
sampai 100%, FM dapat diatur frekuensi pembawaannya hingga ± 5 %. Function
Generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5Hz sampai 20MHz
atau lebih tergantung rancangan pabrik pembuatnya. Frekuensi yang dihasilkan
dapat dipilih dengan memutar-mutar tombol batas ukur frekuensi (frequency
range).
Amplitudo sinyal yang dapat diatur berkisar antara 0,1 V – 20 Vp-p
( tegangan puncak ke puncak ) kondisi tanpa beban, dan 0,1 V – 10 Vp-p ( volt
peak to peak (tegangan puncak ke puncak ) ). Dengan beban besar 50 Ω . Output
utama di tetapkan oleh SYNC Output.
Function generator juga memiliki pengertian sebuah instrument terandalkan
yang memberi suatu pilihan beberapa bentuk terandalkan yang memberi suatu
pilihan beberapa bentuk gelombang yang frekuensi – frekuensinya di atur
sepanjang rangkuman ( range ) yang lebar. Bentuk – bentuk yang lazim digunakan
adalah sinusoidal, segitiga, persegi, dan gigi gergaji. Frekuensi bentuk – bentuk
gelombang ini dapat bisa di atur dari stu hertz sampai beberapa ratus kilo hertz
( khz) bahkan sampai mega hertz ( mhz ). Generator fungsi juga bagian dari
peralatan atau software uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan
gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang – ulang atau satu kali yang dalam
kasus ini semacam sumber pemicu di perlukan, secara internal ataupun eksternal.
Tipe lain dari generator fungsi adalah sub – sistem yang menyediakan output
sebanding terhadap beberapa input fungsi matematika. Contohnya, output
berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu
digunakan dalam sistem pengendalian umpan dan komputer analog.
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga
sebagai dasar dari semua Outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang di
muat dan dilepas secara berulang – ulang dari sumber arus konstan. Hal ini
menghasilkan ramp voltase menanjak dan menurun secara linier. Ketika voltase
Output mencapai batas atas dan batas bawah, proses pemuatan dan pelepasan
dibalik menggunakan komperator. Menghasilkan gelombang segitiga linier.
Dengan arus yang bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi yang berbeda dapat
dihasilkan.
Bagian – Bagian Function Generator yaitu :
Pada saat praktikum, Frekuensi yang di berikan tidak sama saat output di
osiloskop. Jika kita menurunkan atau menaikkan gelombang frekuensinya akan
menjadi berbeda di Function Generator. Ini di sebabkan kedua alat ukur ini
memiliki rentang gelombang frekuensi yang berbeda. Tapi selisih yang ada pada
osiloskop dan AFG tidak terlalu signifikan. Selain itu perbedaan dapat terjadi
akrena kesalahan saat pemasukan frekuensi pada function generator yang tidak
sesuai dengan apa yang diminta. Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan
dapat diketahui hubungan antara frekuensi dengan gelombang yang terbentuk.
Terlihat bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan maka gelombang yang
terbentuk semakin rapat.
Melalui praktikum ini juga dapat diketahui hubungan antara Vpp generator
fungsi dengan amplitudo. Amplitude adalah simpangan atau jarak terjauh dari titik
kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal yang kita praktikumkan. Amplitudo
berbanding urus dengan Vpp generator fungsi. Semakin besar amplitude maka
semakin besar Vpp generator fungsi begitupun sebaliknya. Namun, terdapat
kesalahan dalam praktikum ini, yang disebabkan oleh praktikan sendiri.
X. Kesimpulan
1. Bagian – bagian dan fungsi dari analog function Generator :
1. Saklar daya ( power switch) : untuk menyalakan generator sinyal,
sambungan generator sinyal ke tegangan jala – jala, lalu tekan saklar
daya ini.
Pengatur frekuensi : tekan dan putar untuk mengatur frekuensi
keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.
Indikator frekuensi : menunjukkan nilai frekuensi sekarang.
2. terminal output TTL/CMOS : terminal yang menghasilkan keluaran
yang kompatibel dengan TTL/CMOS.
3. Duty function : tarik dan putartombol ini untuk mengukur duty cycle
gelombang.
4. Selector TTL/CMOS : ketika tombol ini ditekan , terminal ouput
TTL/CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan
TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan
kompatibel output ( yang akan keluar dari terminal output ttl/cmos
dapat di atur antara 5 – 15 Vpp, sesuai besarnya tegangan yang
kompatibel dengan CMOS.
5. DC OFF SET : Untuk memberikan OFF SET ( Tegangan DC ) pada
sinyal + / - tarik dan putar searah jarum jam untuk mendapatkan level
tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari
generator sinyal adalah murni teganan AC.
6. Amplitude Output : Putar searah jarum jam untuk mendapatkan
tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya untuk output jika
tombol ditarik, maka output akan diperlemah sebesar 20dB.
7. Selektor fungsi : Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk
memilih bentuk gelombang output yang diinginkan.
8. Terminal output utama : Terminal yang mengeluarkan sinyal output
utama.
9. Tampilan pencacah ( counter display) : Tampilan nilai frekuensi
dalam format 6 x 0,3”
10. Selektor range frekuensi : Tekan tombol yang relevan untuk memilih
range frekuensi yang dibutuhkan.
11. Pelemah 20dB :Tekan tombol untuk mendapatkan output tegangan
yang diperlemah sebesar 20dB.
Halliday, David,. dkk. 2010. Fisika Dasar I Jilid I Edisi 7. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Nuryanto., dkk. 2012. Rancang Bangun Alat Ukur Jarak Memanfaatkan Modulasi
Gelombang Bunyi. Jurnal Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan
Inkuiri. 03 (03): 126-136.
LAMPIRAN
1) Lampiran Gambar
b. Periode Gelombang
1) f =50 Hz
c. Tegangan
1) f =50 Hz
V ( t ) =A sin(2 πft )
V ( t ) =18,5 sin(2 π (50)( 0,02))
V ( t ) =0 V
2) f =100 Hz
V ( t ) =A sin(2 πft )
V ( t ) =18,2sin (2 π (100)(0,01))
V ( t ) =0 V
3) f =50 Hz
V ( t ) =A sin(2 πft )
V ( t ) =17,5 sin(2 π ( 300)(0,003))
V ( t ) =−10,29V
4) f =500 Hz
V ( t ) =A sin(2 πft )
V ( t ) =17,25 sin(2 π (500)(0,002))
V ( t ) =0 V
5) f =1000 Hz
V ( t ) =A sin(2 πft )
V ( t ) =17,1sin (2 π (1000)(0,0001))
V ( t ) =0 V
d. TeganganEfektif
1) f =50 Hz
A
Vrms=
√2
18,5
Vrms=
√2
Vrms=13,12 V
2) f =100 Hz
A
Vrms=
√2
18,2
Vrms=
√2
Vrms=12,91 V
3) f =300 Hz
A
Vrms=
√2
17,5
Vrms=
√2
Vrms=12,41 V
4) f =500 Hz
A
Vrms=
√2
17,25
Vrms=
√2
Vrms=12,23 V
5) f =1000 Hz
A
Vrms=
√2
17,1
Vrms=
√2
Vrms=12,13 V
Laporan Sementara
Lampiran Bukti