Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AGAMA ISLAM

Ilmu tentang konsep farmasi sejarah dan perkembangan

Peluang dan tantangan akan pentingnya penguasaan IPTEK

Dalam kehidupan dan termotivasi untuk mengembangkannya

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA KELOMPOK:- AKBAR HIDAYATULLA
:-HARDESIS PRAYUNA
:-REZA TRIHANDAYANI
:-TIAR FAHROZI
KELAS: 1H
PRODI: S1 FARMASI

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat limpahkan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,serta tepat
padda waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
Makalah ini berisikan tentang sejarah perkembangan farmasi dari masa ke masa,dari zaman
yunani hingga zaman modern. Dan di dalamnya membahas tentang momentum,tokoh-
tokoh,perkembangan farmasi di indonesia dan tren dunia farmasi ke depan.

Walaupun demikian , sudah barang tentu makalah yang kami buat ini masih terdapat kekurangan dan
belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami dalam menyempurnakan makalah ini . oleh
karena itu kami yang membuat makalah ini mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat
ingin pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi . Semoga makalah ini berguna bagi
siapa saja yang ingin mambacannya .

Akhir kata semogaa makalah ii dapat memberikan manfaat bagi kita semua

wassalamualaikum
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................

1.1. Latar Belakang ..............................................................................................................................

1.2. Tujuan .................................................................................. ........................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................................

1.PENGERTIAN Sejarah Perkembangan Farmasi ...........................................................................

2. Peluang dan tantangan akan pentingnya penguasaan IPTEK dalam kehidupan ......................

BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................

1. Kesimpulan .......................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Farmasi merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan
dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan
sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care)
di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat
"Setiap penyakit pasti ada obatnya."Sabda Rasulullah SAW yang begitu populer di kalangan umat Islam itu
tampaknya telah memicu para ilmuwan dan sarjana di era kekhalifahan untuk berlomba meracik dan
menciptakan beragam obat-obatan.Pencapaian umat Islam yang begitu gemilang dalam bidang kedokteran dan
kesehatan di masa keemasan tak lepas dari keberhasilan di bidang farmakologi dan farmasi.
Saat ini berbagai penyakit semakin berkembang.Pada zaman dulu, penyakit yang tersebar mungkin hanya
beberapa macam saja dan tidak terlalu parah dan tidak teralu penting untuk ditindaklanjuti.Para nenek moyang
kita pun mungkin hanya menggunakan ramuan tradisional dari dedaunan untuk mengobati sakitnya.Namun,
jika dibandingkan dengan zaman sekarang, tentu sangat jauh berbeda.Penyakit pada zaman sekarang sangat
bermacam-macam dan harus ditindaklanjuti. Karena kalau tidak, maka akan menjadi lebih parah lagi. Dan
tentunya untuk memprediksi maupun mengobati penyakit-penyakit tersebut, diperlukan alat-alat kedokteran
yang semakain canggih dan obat-obatan yang semakin manjur.Dalam hal ini ilmu farmasi sangat berperan
dalam menghasilkan obat-obatan yang sesuai dengan penyakit tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan farmasi?
2. Bagaimana peluang dan tantangan akan pentingnya penguasaan IPTEK Ddalam kehidupan dan termotivasi
untuk mengembangkannya?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui sejarah farmasi dalam islam
2. Untuk mengetahui peluang dan tantangan akan pentingnya penguasaan IPTEK Ddalam kehidupan dan
termotivasi untuk mengembangkannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Farmasi


Peradaban Islam dikenal sebagai perintis dalam bidang farmasi.Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam
sudah berhasil menguasai riset ilimiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obatan
sederhana dan campuran. Selain menguasai bidang farmasi, masyarakat Muslim pun tercatat sebagai peradaban
pertama yang memiliki apotek atau toko obat.. Sharif Kaf al-Ghazal dalam tulisannya bertajuk The valuable
contributions of Al-Razi (Rhazes) in the history of pharmacy during the Middle Ages, mengungkapkan, apotek
pertama di dunia berdiri di kota Baghdad pada tahun 754 M. Saat itu, Baghdad sudah menjadi ibukota
Kekhalifahan Abbasiyah. ''Apotek pertama di Baghdad didirikan oleh para apoteker Muslim,'' ungkap al-
Ghazal.
Jauh sebelum peradaban Barat mengenal apotek, masyarakat Islam lebih dulu menguasainya. Sejarah mencatat,
apoteker pertama di Eropa baru muncul pada akhir abad ke-14, bernama Geoffrey Chaucer (1342-1400).Ia
dikenal sebagai apoteker asal Inggris. Apotek mulai menyebar di Eropa setelah pada abad ke-15 hingga ke-19
M, praktisi apoteker mulai berkembang di benua itu. ''Umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan
pertama,'' papar Howard R Turner dalam bukunya bertajuk Science in Medievel Islam . Philip K Hitti dalam
bukunya yang terkenal bertajuk History of Arab, juga mengakui bahawa peradaban Islamlah yang pertama kali
mendirikan apotek. 
''Selain itu, peradaban Islam juga merupakan pendiri sekolah farmasi pertama,'' ungkap K Hitti.Ia juga
membuktikan bahwa umat Muslim di era kekhalifahan sebagai pencipta pharmacopoeia yang pertama.
Perkembangan ilmu farmasi yang begitu cepat, membuat apotek atau toko-toko obat tumbuh menjamur di
kota-kota Islam.Hampir di setiap rumah sakit besar di kota-kota Islam dilengkapi dengan apotek atau instalasi
farmakologi.Apotek-apotek itu dikelola oleh apoteker yang menguasai ilmu peracikan obat. ''Kaum Muslimin
menyumbang begitu banyak hal terhadap perkembangan apotek atau obat,'' ungkap Howard R Turner dalam
bukunya bertajuk Science in Medievel Islam .
Di era kejayaan Islam, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan. Toko obat yang banyak
jumlahnya tak cuma hadir di kota Baghdad - kota metropolis dunia di era kejayaan Abbasiyah - namun juga di
kota-kota Islam lainnya. Para ahli farmasi ketika itu sudah mulai mendirikan apotek sendiri.Mereka
menggunakan keahlian yang dimilikinya untuk meracik, menyimpan, serta menjaga aneka obat-
obatan.Pemerintah Muslim pun turun mendukung pembangunan di bidang farmasi.Rumah sakit milik
pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga
mendirikan laboratorium untuk meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.Keamanan
obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat.Secara periodik, pemerintah
melalui pejabat dari Al-Muhtasib - semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh
toko obat dan apotek.Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran
kemurnian dari obat yang digunakan. 
Pengawasan yang amat ketat itu dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam
obat dan sirup.Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang
tak sesuai dengan aturan.Pengawasan obat-obatan yang dilakukan secara ketat dan teliti yang telah diterapkan
di era kekhalifahan Islam. Perkembangan ilmu botani dan kimia telah mendorong umat Muslim untuk
mengembangkan farmasi. Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti Muhammad ibnu Zakariya al-Razi (865-915
M) alias Razes turut mengembangkan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan. Selain itu, dokter dan
ahli farmasi Muslim lainnya Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis (936-1013 M) juga tercatat sebagai
saintis perintis dalam bidang distiliasi dan sublimasi. Tak cuma itu, Sabur ibnu Sahl (wafat 869 M), juga
tercatat sebagai dokter pertama yang mencetuskan pharmacopoedia. Ia telah menjelaskan beragam jenis obat-
obatan untuk mengobati penyakit. Saintis Muslim lainnya yang turut menopang tumbuhnya aoptek di era Islam
adalah al-Biruni (973-1050 M). Sang ilmuwan legendaris Islam itu telah menulis buku farmakologi yang
sangat berharga bertajuk Kitab al-Saydalah ( Buku tentang Obat-obatan).
Dalam kitabnya itu, al-Biruni menjelaskan secara detail pengetahuan mengenai peralatan untuk pembuatan
oba-obatan, peran farmasi, fungsi serta tugas apoteker.Ia juga menjelaskan tentang apotek. Ilmuwan Muslim
lainnya, Ibnu Sina alias Avicenna juga menulis tak kurang dari 700 persiapan pembuatan obat, peralatannya,
kegunaan dan khasiat obat -obatan tersebut. Kontribusi Ibnu Sina dalam bidang farmasi itu dituliskannya
dalam bukunya yang sangat monumental Canon of Medicine. Ilmuwan Muslim lainnya yang turut menopang
berdiri serta berkembangnya apotek di dunia Islam adalah al-Maridini dan Ibnu al-Wafid (1008-1074). Kedua
karya ilmuwan Muslim itu telah dicetak dalam bahasa Latin lebih dari 50 kali. Kitab yang ditulis keduanya
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul De Medicinis universalibus et particularibus dan Medicamentis
simplicibus. 

Kaum Muslimin telah menyumbang banyak hal dalam bidang farmakologi / farmasi dan pengaruhnya sangat
luar biasa terhadap Barat," papar Turner. Menurut Turner, para sarjana Muslim di zaman kejayaan telah
memperkenalkan sederet obat herbal yang terbukti berkhasiat untuk kesehatan, seperti, adas manis, kayu
manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan racikan obat-obatan. Menurut K Hitti,
kemajuan peradaban Islam dalam farmasi dan apotek ditopang oleh banyaknya buku dalam bidang farmakologi
yang ditulis ilmuwan Muslim. K Hitti mencatat, buku farmakologi pertama di dunia Islam ditulis oleh Jabir bin
Hayyan. Selain itu, ada pula karya al-Razi, Ibnu Sina, Tabari dan d Majusi. ''al-Razidan Ibnu Sina adalah dua
dokter yang paling terkemuka di zamannya,'' ujar K Hitti.
Sejak dulu, apotek yang dikelola apoteker merupakan bagian yang tak terpisahkan dari institusi rumah sakit.
Hal itu sama halnya dengan farmasi dan farmakologi yang juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
ilmu kedokteran. Dunia farmasi profesional secara resmi terpisah dari ilmu kedokteran di era kekuasaan
Kekhalifahan Abbasiyah.
Terpisahnya farmasi dari kedokteran pada abad ke-8 M, membuat farmakolog menjadi profesi yang
independen dan farmakologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Menurut Howard R Turner, praktisi seperti
herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik,
air aromatik, serta apoteker merupakan profesi yang menopang geliat farmasi di dunia Islam
Seperti halnya di bidang kedokteran, dunia farmasi profesional Islam telah lebih unggul lebih dulu
dibandingkan Barat.Ilmu farmasi baru berkembang di Eropa mulai abad ke-12 M atau empat abad setelah
Islam menguasainya.Karena itulah, Barat banyak meniru dan mengadopsi ilmu farmasi yang berkembang
terlebih dahulu di dunia Islam.Umat Islam mendominasi bidang farmasi hingga abad ke-17 M. Setelah era
keemasan perlahan memudar, ilmu meracik dan membuat obat-obatan kemudian dikuasai oleh Barat.Negara-
negara Eropa yang menguasai farmasi dari aneka risalah Arab dan Persia tentang obat dan senyawa obat yang
ditulis para sarjana dan ilmuwan Islam.Tak heran, bila kini industri farmasi dunia berada dalam genggaman
Barat.
Pengaruh kaum Muslimin dalam bidang farmasi di dunia Barat begitu besar. "Hal itu tecermin dalam
kembalinya minat terhadap pengobatan natural yang begitu populer dalan pendidikan kesehatan saat
ini,".Mungkinkah umat Islam kembali menguasai dan mendominasi bidang farmasi seperti di era keemasan?

B. Peluang dan tantangan akan pentingnya penguasaan IPTEK dalam kehidupan

Pada Perkembangan Revolusi Industri 4.0 banyak yang mengalami pekembangan bukan hanya
perekonomian tetepi dalam pekembangan komunikasi,transpormasi,dan juga pada pelayanan dibidang kesehatan
khususnya pada bidang farmasi.

Pendididkan di Indonesia dalam sejarah menyatakan bahwa apoteker sebagai penanggung jawab apotek atau
sering dikenal dengan sebutan seorang farmasis saat ini dapat menempati bidang pekerjaan lebih luas
sebelumnya. Maksudnya apotek,rumah sakit,lembaga pemerintahan,perguruan tinggi,lembaga
penelitian,laboratotiun klinis maupun laboratorium pengujian mutu dan juga laboratorium forensik serta industri
yang meliput kosmetik-komeseutikal,jamu atau obat tradisional ,obat kimia,fitofarmaka,nutraseutikal,health
food,obat veteriner dan lembaga informasi obat bahkan Abadan asuransi kesehatan merupakan tempat untuk
farmasi melaksanakan pengabdian profesi kefarmasian.

Pada perkembangan farmasi sekarang ini kita berada pada perkembangan farmasi klinis praktek kefarmasian
yang berorientasi pada pasien lebih daripada orientasi pada produk, sebelumnya kita harus mengetahui bahwa
jumlah farmasis di Indonesia pada saat ini masih kurang dari 10.000 yang seharusnya lebih dari 10.000 tenaga
kerja farmasis sehingga menyebabka rasio terhadap penduduk Indonesia kurang lebih 1:20.000,sedangkan di
Negara lain contohnya farmasis dithailand mempunyai tenaga farmasis yang cukup untuk memberikan suatu
informasi obat dari rumah ke rumah atau disering disebut dengan Family Pharmacist, sehingga perlu kita
ketahui tujuan Farmasi Klinis adalah untuk meminimalkan resiko dan biaya dan juga menghormati pilihan
pasiennya.

Pada depan kita akan menghadapi perkembangan Phamarmaceutical Care yaitu cara penyediann obat yang
diberikan tanggung jawab penuh kepada apoteker dengan tujuan tercapainya hasil yang baik atau pasti sehingga
meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan pasien terhadap apoteker.
BAB III

KESIMPULAN

1.Perkembangan ilmu farmasi dari zamanke zaman bissa dibilang sangat pesat

2. perkembangan farmasi masa depan akan lebih baik bila ditunjang dengan bekal pendidikan yang memadai,
maka untuk itu memajukan dunia farmai harus dimulaii dengan membangun sistem pendidikan farmasi yang
berkualitas

Anda mungkin juga menyukai