Anda di halaman 1dari 2

Pancasila Sebagai Cita-Cita Moral Bangsa Memiliki Fungsi Yang Konstitutif

Dan Regulative

Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa yang menjadi moral kehidupan


bangsa.

Pancasila sebagai falsafah hidup menginginkan agar moral Pancasila menjadi


moral kehidupan negara dalam arti menuntut penyelenggara dan penyelenggaraan
negara menghargai dan menaati prinsip-prinsip moral atau etika politik. Sebagai
konsekuensinya, negara tunduk kepada moral dan wajib mengamalkannya. Moral
menjadi norma tindakan dan kebijaksanaan negara sehingga perlu dituangkan
dalam peraturan perundang-undangan.

Moral Pancasila memberikan inspirasi dan menjadi pembimbing dalam


pembuatan undang-undang yang mengatur kehidupan negara, menetapkan
lembaga-lembaga negara dan tugas mereka masing-masing, serta hubungan kerja
sama diantara mereka, hak-hak dan kedudukan warga negara, dan hubungan
warga negara dan negara dalam iklim semangat kemanusiaan.

Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa semua norma moral harus
dijadikan norma yuridis. Norma moral ditetapkan menjadi norma hukum positif
selama norma itu mengatur tindakan-tindakan lahiriah yang menyangkut
masyarakat. Sementara itu, masalah yang semata-mata batiniah merupakan
urusan pribadi warga negara. Hal ini harus senantiasa diperhatikan dalam
pelaksanaan pembinaan dan pengaturan negara terhadap peri kehidupan bangsa.

Oleh karena itu, tampaklah bahwa materi perundang-undangan terbatas


pada moral bersama rakyat (Public morality). Sehubungan dengan pengamalan
Pancasila dalam konteks moral perorangan, negara wajib menciptakan suasana
yang mampu memupuk budi pekerti luhur dengan baik. Dalam penjelasan umum
UUD 1945 dengan tepat ditandaskan bahwa “undang-undang dasar harus
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.

Dasar negara Pancasila menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi.


Pancasila juga sebagai cita-cita hukum dari negara Indonesia yang menguasai
hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis.  Cita-cita hukum
mengarahkan hukum kepada cita-cita dari masyarakat yang bersangkutan.
Pancasila sebagai cita-cita hukum memiliki dua fungsi, yaitu:
A. Fungsi regulatif, artinya sebagai tolok ukur untuk menguji apakah norma
hukum yang dibuat di bawah dasar negara yang berlaku tersebut
bertentangan atau tidak dan adil atau tidak bagi masyarakat.

Fungsi konstitutif, artinya sebagai pembentuk norma hukum bahwa tanpa adanya
dasar negara tersebut norma hukum bawahnya akan kehilangan makna sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai