Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAGAIMANA PANCASILA MENJADI


DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OLEH:
Nama: Nadia Seyli Langi
Prodi :Pend Kimia
A. PANCASILA DALAM PENDEKATAN
FILSAFAT

Pengertian:

Adalah Ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai Pancasila.

Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi


kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan
Negara Indonesia.

1.Nilai-nilai Yang Terkandung Pada Pancasila

Berdasarkan pemikiran filsafat, Pancasila sebagai filsafat pada


hakekatnya merupakan suatu Nilai.

Nilai yang merupakan perasan dari sila-sila Pancasila adalah

a.Nilai Ketuhanan;

b.Nilai Kemanusiaan;

c.Nilai Persatuan;

d.Nilai Kerakyatan;

e.Nilai Keadilan;

Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi


manusia.
Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut
jenis dan minat.

Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu


hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena
suatu itu ;

- Berguna
- Keyakinan
- Memuaskan
- Menarik
- Menguntungkan
- Dan Menyenangkan

Ciri-ciri dari Nilai adalah:


1. Suatu realitas abstrak [ide, keadilan, kecantikan kedermawanan,
kesederhanaan].
2. Bersifat Normatif [ mengandung harapan akan suatu yang
diinginkan ]
3. Sebagai Motifator [ daya dorong ] manusia dalam bertindak .

2.Mewujudkan Nilai Pancasila Sebagai Norma


Bernegara
Hubungan nilai dengan Norma:

 Norma/kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam


berprilaku sebagai perwujudan dari nilai.
 Nilai yang bersifat abstrak dan normatif dijabarkan dalam
wujud norma.
 Sebuah nilai mustahil dapat menjadi acuan berprilaku
kalau tidak diwujudkan dalam sebuah norma.

3.Norma yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari


1.Norma Agama, sumber norma ini adalah ajaran-ajaran
kepercayaan atau agama yang oleh pengikutnya dianggap perintah
Tuhan.

2.Norma Moral [ etik, kesusilaan, budi pekerti ], bersumber dari


manusia itu sendiri yang bersifat otonom.

3.Norma Kesopanan [ adat, sopan santun, tata karma ], didasarkan


atas kebiasaan, kepatuhan atau kepantasan dalam masyarakat.

Sebagai perangkat nilai dasar, Pancasila harus dijabarkan ke dalam


norma agar praktis dalam kehidupan bernegara.

Norma yang tepat sebagai penjabaran atas nilai dasar Pancasila


adalah norma etik dan norma hukum.

Pancasila dijabarkan sebagai norma etik karena pada dasarnya


nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai-nilai moral sehingga Pancasila
dapat menjadi etika perilaku para penyelenggara Negara dan
masyarakat Indonesia agar sejalan dengan nilai normative Pancasila
itu sendiri.

4.Tujuan Etika Kehidupan berbangsa, bernegara dan


bermasyarakat
1.Memberi landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa
dakam menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek.

2.Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa,


bernegara, dan bermasyarakat.

3.Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-


nilai etika dan moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat.

5.Etika Kehidupan berbangsa

a.Etika Sosial dan Budaya

b.Etika Pemerintahan dan Politik

c.Etika Ekonomi dan Bisnis

d.Etika Penegakan hukum yang berkeadilan

e.Etika Keilmuan dan disiplin kehidupan

B. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara


1. Landasan Yuridis dan Historis Pancasila sebagai Dasar Negara.

a.Yuridis Formil

Kedudukan pokok Pancasila bagi NKRI adalah sebagai Dasar


Negara.

-Pembukaan UUD 1945 alenia IV

-TAP MPR No. XVIII/MPR/1998

b.Historis
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa dimaksudkan
untuk menjadi dasar Negara Indonesia yang merdeka.

-dimulai dengan dr. Radjiman Widiodiningrat selaku ketua BPUPKI


yang menanyakan kepada peserta siding 1 BPUPKI tanggal 29 Mei
tentang “apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk”

Menaggapi pertanyaan tersebut muncul 3 peserta siding


diantaranya Moh.Yamin [29 Mei 1945], Prof.Mr. Soepomo [31 Mei
1945], dan Ir. Soekarno [1 Juni 1945] yang semuanya menyampaikan
usulan tentang dasar Negara Indonesia Merdeka.

Dalam perkembangan selanjutnya atau hal-hal yang telah


disampaikan dirumuskan menjadi 5 dasar dan disepakati sebagai
dasar Negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945
yang ditetapkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

2.Makna Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar [filsafat] Negara mengandung makna


bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau
pedoman normative bagi penyelenggaraan bernegara.

a.Penafsiran yang salah terhadap Pancasila

 Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos;


 Pancasila dipahami secara politik ideologis untuk kepentingan
dan kekuasaan;
 Nilai-nilai Pancasila menjadi nilai yang disotopia tidak sekedar
otopia.
 Penyebabnya:
1.Pancasila terlanjur tercemar karena rezim orde baru yang
menjadikan pancasila sebagai alat politik untuk mempertahankan
status dan kekuasaannya.

2.Liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh


Presiden B.J Habibie tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas
setiap organisasi.

3.Desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit banyak


mendorong penguatan sentimen kedaerahan, yang jika tidak
diantisipasi bukan tidak bisa menumbuhkan sentimen local-
nationalisme.

 Solusi:

Mengembalikan atau menegaskan kembali kedudukan Pancasila


sebagai dasar Negara sesuai dengan apa yang sudah tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Dengan sedikit eksplorasi pada dimensi-
dimensi yang melekat pada Pancasila yaitu:

1. Dimensi Realitas, dalam arti nilai yang terkandung di dalamnya


dikonkretisasikan sebagai cerminan objektif yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
2. Dimensi Idealitas, dalam arti apa yang terkandung didalamnya
bukan sekedar otopi tanpa makna, melainkan diobjektifkan
sebagai “kata kerja”untuk menggairahkan penyelenggara
Negara menuju hari esok yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, dalam arti Pancasila bukan barang beku,
dogmatis dan sudah selesai. Pancasila terbuka bagi tafsir baru
untuk memenuhi kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai dasar
yang hakiki, actual, relevan dan fungsional sebagai tiang
penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara.

C.Implementasi Pancasila Sebagai Dasar


Negara
 Pancasila selain bekedudukan sebagai dasar Negara jug
memiliki nilai-nilai sebagai norma dasar dan sumber
normative bagi penyusunan hukum positif di Indonesia.
 Pancasila juga sebagai Cita Hukum yang menguasai hukum
dasar Negara baik tertulis maupun tidak tertulis.
 Cita hukum berarti gagasan, pikiran, rasa dan cipta
mengenai hukum yang merupakan cita-cita dari
masyarakat.
A. Pancasila sebagai Cita Hukum memiliki 2 fungsi :
1.Fungsi Regulatif
Artinya cita hukum meguji apakah hukum yang dibuat adil
atau tidak adil bagi masyarakat.
2.Fungsi Konstitutif
Artinya fungsi ini menentukan bahwa tanpa dasar cita hukum
maka hukum yang dibuat akan kehilangan maknanya sebagai
hukum
 Di Indonesia, Norma tertinggi adalah Pancasila’
 Jadi Pancasila sebagai dasar Negara dapat disebut sebagai:
-Norma dasar
-Norma fundamental Negara
-Norma pertama
-Norma kaidah Negara yang fundamental
-Cita Hukum.

Anda mungkin juga menyukai