Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme kejang dalam kehamilan

Mekanisme kejang selama preeclampsia tidak diketahui. Sulit mendiagnosanya karena gejala
klinis eklampsia seperti perdarahan, edema cerebral dan vaskulopati. Dua teori yang menjelaskan
eklampsia dimana pertama yaitu sirkulasi cerebral berlebihan atau autoregulasi berlebih akibat
tekanan perfusi berlebih selama eklampsia yang membuat iskemia, hal ini berdasar “imaging”
otak yang menunjukan vasospasme pada wanita eklampsia. Edema sitotoksik dan vasogenik juga
terlihat pada eklampsia membuat cedera otak iskemik yang membuat kejang dapat terjadi. Kedua
mekanisme yang mendasari perubahan neurologis dan terjadi edema saat eklampsia dimana
peningkatan tekanan darah yang cepat mengatasi vasokontriksi miogenik arteri cerebral dan
arteriol yang membuat kapasitas autoregulasi hilang dan blood brain barrier terganggu. Sindrom
ensefalopati reversible posterior atau PRES di singgung karena menjadi kemungkinan
pembentukan edema di korteks cerebral posterior.

- Efek kehamilan pada hemodinamik cerebral


Dimana preeclampsia mempengaruhi autoregulasi CBF yang membuat kerusakan otak
signifikan, termasuk gangguan BBB dan pembentukan edema disaat autoregulasi hilang.
- Efek preeclampsia pada hemodinamik cerebral
Autoregulasi aliran darah otak dianggap berpenggaruh dalam eklampsia karena
penurunan resistensi pembuluh darah dan peningkatan tekanan mikrosirkulasi yang
memicu edema vasogenik.
- Peran BBB dalam eklampsia
Peningkatan permeabilitas cerebrovaskuler menjadi factor edema serebral. Sel epitel
endotel cerebral memiliki tingkat konduktivitas hidrolik sangat rendah, membuat cairan
masuk ke otak sebagai respon tekanan hidrostatik.

Sumber :

Marilyn, J. C., Richard, P. K. 2011. Seizures in Women with preeclampsia: Mechanism and
Management. Fetal Matern Med Rev. 2011 May; 22(02): 91-108

Anda mungkin juga menyukai