Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Volume 2 No 1 halaman 52 – 61 52

UJI EFEKTIVITAS KRIM PELEMBAB YANG MENGANDUNG GEL DAUN


LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn.) DAN ETIL VITAMIN C
1
Ratih Aryani, 2 Anita Anggriani, 2 Sismayati, 2 Mutiara Hartiwan, 2Sani Nurlela
1
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung, Jawa Barat, Indonesia
2
Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
1
e-mail : ratih_aryani@ymail.com

ABSTRAK
Lidah buaya (Aloe vera Linn.) merupakan salah satu tanaman yang dapat meningkatkan
kelembaban kulit, merangsang fibroblas yang memproduksi kolagen dan elastin. Etil vitamin
C merupakan turunan dari vitamin C yang lebih stabil sebagai antioksidan serta sebagai
booster pembentukan kolagen. Penelitian ini bertujuan membuat sediaan krim pelembab gel
lidah buaya yang telah dikeringkan dengan metode freeze drying dan etil vitamin C untuk
memperbaiki kekeringan pada kulit tumit kaki. Merupakan penelitian eksperimental dengan
metode Pretest-Posttest Control Group Design, dibuat 5 jenis formula, F0 (basis) dan 4
formula lainnya adalah kombinasi variasi konsentrasi gel daun lidah buaya dan etil vitamin C,
berturut-turut F1 (3%,3%), F2 (5%,3%), F3 (3%,5%), F4 (5%,5%). Evaluasi sediaan meliputi
organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, uji sentrifugasi, cycling test, uji iritasi, dan uji
efektivitas. Hasil menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi parameter sediaan yang
baik dan tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Uji efektivitas kelembaban menggunakan alat
skin moisture meter analyzer FCM-1 selama 28 hari pada kulit tumit kaki yang pecah-pecah
sukarelawan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelembaban kulit sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan adalah pada F0 (6,94%); F1 (46,01%); F2 (61,27%); F3 (64,34%); dan F4
(40,80%). Sediaan F3 merupakan formula yang paling baik dengan persentase kenaikan
kelembaban paling tinggi, dengan nilai kelembaban awal dari 26,47% menjadi 43,50%.
Kata kunci: Aloe vera, etil vitamin C, pelembab, krim
ABSTRACT
Aloe vera (Aloe vera Linn.) is a plant that can improve skin moisture and enhance fibroblast
which produces collagen and elastin. Ethyl ascorbic acid is a derivative of vitamin C is more
stable as an antioxidant, can booster formation of collagen. The objective of this research was
making the preparation of Aloe vera leaf gel (dried by freeze drying method) and ethyl
ascorbic acid in moisturizing cream for foot heel dryness. This research was an experimental
method using Pretest-Posttest Control Group Design, there were five types of formula, F0
(base) and four formulas with different combinations of dried Aloe vera leaf gel and ethyl
ascorbic acid were formulated such as F1 (3%,3%), F2 (5%,3%), F3 (3%,5%), and F4
(5%,5%). Evaluation of preparations included organoleptic, homogeneity, pH, viscosity,
centrifugation test, cycling test, irritation test and effectivity test. For all formula showed good
result and did not irritate volunteer skin. Effectivity test on increasing volunteers cracked
heels moisture for 28 days was done by using FCM-1 skin moisture meter analysis, and
showed skin moisture improvement results, F0 (6,94%); F1 (46,01%); F2 (61,27%); F3
(64,34%); and F4 (40,80%). F3 is the best formula with the highest percentage of moisture,
initial moisture is 26,47% to 43,50%.
Keywords: Aloe vera, ethyl ascorbic acid, moisturizer, cream
Uji Aktivitas Krim Pelembab….

1. PENDAHULUAN mereduksi tanda dan gejala kulit kering,


bersisik, kasar serta membuat permukaan kulit
Kulit yang kering dan pecah-pecah pada
menjadi halus dan lembut (Schliemann dan
tumit kaki terjadi akibat hilangnya lipid kulit
Elsner, 2007). Antioksidan adalah bahan yang
dan faktor pelembab alami. Tumit kaki yang
dapat mencegah, menghambat dan
pecah-pecah terlihat kurang menarik dan dapat
mengendalikan reaksi oksidasi dari radikal
menimbulkan rasa nyeri saat berjalan jauh,
bebas yang menyebabkan kerusakan struktural
sehingga kesehatan kaki sangat penting bagi
kulit, mengurangi elastisitas, ketahanan dan
kenyamanan tubuh (Salika, 2010; Juliani,
kelenturan serta meningkatnya peradangan
2007). Kulit kering menggambarkan
(Winarsi, 2007).
abnormalitas stratum korneum yang berfungsi
Lidah buaya (Aloe vera Linn.)
sebagai pelindung terhadap kehilangan air
merupakan salah satu bahan alam yang dapat
karena penguapan yang berlebihan dan
berfungsi sebagai pelembab kulit, penyembuh
pengaruh lingkungan. Pada kondisi normal,
luka, antioksidan, antiinflamasi, antiageing,
stratum korneum mengandung sekitar 30% air.
dan antiseptik (Surjushe, dkk., 2008; Sutrisno,
Menurunnya kapasitas retensi air pada stratum
2014). Daging (gel) lidah buaya mengandung
korneum dengan kandungan air kurang dari
air, polisakarida (glucomannan dan
10% mengakibatkan fungsi kulit terganggu.
acemannan), karboksipeptidase, magnesium,
Hilangnya kelembaban stratum korneum dan
zink, kalsium, glukosa, kolesterol, asam
matriks antar sel menyebabkan kulit kering,
salisilat, gamma linolenic acid (GLA), vitamin
kasar bersisik dan retak (Dewi, 2010; Dange
A, C, E, lignin, saponin, sterol dan asam
dan Grandhi, 2009). Untuk memperbaiki
amino. Kandungan Mukopolisakarida pada
kekeringan kulit dapat dilakukan dengan
lidah buaya dapat membantu dalam mengikat
mempertahankan hidrasi epidermis, dan
kelembaban kulit, merangsang fibroblas yang
memperbaiki elastisitas kulit. Oleh karena itu
memproduksi kolagen dan elastin sehingga
dibuatlah sediaan krim yang mengandung
membuat kulit lebih elastis (Surjushe dkk.,
bahan pelembab dan antioksidan. Pelembab
2008). Ekstrak lidah buaya 3% dapat
dapat meningkatkan kadar air stratum
menurunkan kadar transepidermal water loss
korneum dan hydrating agent, sehingga dapat
53
Aryani R., Anggriani A., Sismayati, Hartiwan M., Nurlela S., JIF Farmasyifa, 2(1): 52 - 61

(TEWL) dan meningkatkan kandungan air penelitian ini akan dilakukan formulasi dan uji
dalam stratum korneum (Akhtar dkk., 2001). efektivitas sediaan krim kombinasi gel lidah
Etil vitamin C merupakan turunan dari buaya dan etil vitamin C dalam mengobati
vitamin C yang lebih stabil dan dimetabolisme masalah kekeringan tumit kaki. Sehingga
sebagai vitamin C murni dalam tubuh diharapkan menjadi sediaan yang ideal yang
makhluk hidup. Vitamin C merupakan nutrisi mampu meremajakan kekeringan kulit tumit
penting yang diperoleh dari asupan secara kaki tanpa menimbulkan efek iritasi.
eksogen, berfungsi sebagai antioksidan yang 2. METODE PENELITIAN
dapat menangkal radikal anion superoksid, 2.1 Alat dan Bahan
radikal hidroksil, hipoklorit, singlet oksigen, Neraca analitik (Shimadzu AUY-220),
radikal thiyl dan radikal peroksil yang larut air blender (Philips), freeze drier, oven
serta booster pembentukan kolagen yang (Memmert), viscometer (Brookfield), pH
penting untuk mempertahankan struktur kulit meter, skin moisture analyzer FCM-1, dan
(Thiele, dkk., 2000). Vitamin C berpotensi alat-alat gelas laboratorium. Gel Lidah buaya
sebagai antiinflamasi. Aplikasi topikal 5% (Aloe vera Linn) diperoleh dari Kota
vitamin C dapat meningkatkan prokolagen 1 Tasikmalaya dan di determinasi di Fakultas
dan 3 (Nusgens dkk., 2001). Sedangkan Biologi Universitas Jenderal Soedirman, etil
penelitian Sauermann, dkk (2004), vitamin C dan basis krim diperoleh dari PT.
menunjukkan bahwa 3% vitamin C dapat Beauty Essence.
meningkatkan kepadatan dermal papila pada 2.2 Penyiapan Serbuk Gel Lidah Buaya
kulit lansia. Daun lidah buaya dikuliti, dikeluarkan
Telah banyak penelitian mengenai lidah gel, getah dan lendir, kemudian dikeringkan
buaya sebagai pelembab kulit, namun dengan menggunakan metode pengeringan
kombinasinya dengan etil vitamin C belum beku atau freeze drying untuk mengantisipasi
pernah dilakukan untuk menambah kerusakan komponen seperti terdegradasi atau
efektivitasnya dalam sediaan dalam mengobati terdekomposisi baik oleh suhu, reaksi
tumit yang pecah-pecah. Oleh karena itu pada

54
Uji Aktivitas Krim Pelembab….

oksidasi, maupun reaksi pencoklatan tangan kanan diolesi dengan sediaan.


enzimatik (Pujihastuti, 2009). Selanjutnya perubahan warna yang terjadi
2.3 Pemeriksaan Parameter Serbuk dan pada punggung tangan responden diamati. Jika
Skrining Fitokimia tidak terjadi reaksi (tidak merah dan tidak
Pemeriksaan parameter serbuk meliputi bengkak) diberi tanda (-), terjadi reaksi (kulit
organoleptik, kadar abu total, dan susut memerah) diberi tanda (+), dan jika terjadi
pengeringan. Hasil dapat dilihat pada Tabel 1. pembengkakan diberi tanda (++)
Sedangkan skrining fitokimia serbuk gel lidah (Padmadisastra dkk., 2007).
buaya dapat dilihat pada Tabel 2. 2.7 Uji Efektivitas Krim Pelembab
2.4 Formulasi Krim Pelembab Uji efektivitas dilakukan setelah
Dilakukan formulasi krim dengan basis mendapatkan persetujuan komite ETIK
yang paling baik ditinjau berdasarkan Universitas Padjadjaran. Pengujian dilakukan
stabilitas uji sentrifugasi, tekstur dan dengan menggunakan kamera foto 12
konsistensinya. Rancangan formula krim dapat megapixel dan alat skin moisture analyzer
dilihat pada Tabel 3. FCM-1 untuk mengetahui kemampuan sediaan
2.5 Evaluasi Krim Pelembab dalam mengurangi penguapan air dari kulit.
Evaluasi sediaan meliputi : Sebanyak 30 orang sukarelawan dipilih
Organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, uji dengan kriteria usia 30-45 tahun dan memiliki
tipe emulsi, uji sentrifugasi, cycling test. Hasil tekstur kulit tumit kaki yang kering, pecah-
dapat dilihat pada Tabel 4. pecah dengan tingkatan ringan hingga sedang,
bersedia memakai produk dua kali sehari pada
2.6 Uji Iritasi pagi hari dan malam hari, serta setuju untuk
Uji iritasi dan kepekaan pada kulit tidak menerapkan produk lain selain produk
normal dilakukan selama 15 menit setelah uji selama penelitian. Penelitian dilakukan
diaplikasikan kepada 30 responden yang selama 4 minggu, dan pengamatan dilakukan
mempunyai kulit normal dengan persetujuan setiap minggu. Prosedur ini dilakukan untuk
komite ETIK. Punggung tangan kiri diolesi setiap formula dan basis sebagai kontrol
sediaan basis tanpa zat aktif, dan punggung

55
Aryani R., Anggriani A., Sismayati, Hartiwan M., Nurlela S., JIF Farmasyifa, 2(1): 52 - 61

(Trookman dkk., 2009; Pranajaya, 2014). pengukuran sisa ekstrak setelah dilakukan
Hasil dapat dilihat pada Tabel 7. pengeringan, jika bahan tidak mengandung
minyak menguap/ atsiri dan sisa pelarut
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
organik menguap maka dinyatakan identik
3.1 Pemeriksaan Parameter Kualitas
dengan kadar air (Ratnani dkk., 2015). Pada
Serbuk
hasil pengujian nilai kadar abu dan susut
Kadar abu dinyatakan sebagai mineral
pengeringan sedikit melebihi batas yang telah
yang terkandung dalam suatu bahan.
ditetapkan pada pustaka.
Sedangkan susut pengeringan menyatakan
Tabel 1. Hasil Pengujian Parameter Serbuk

*) WHO Monographs on selected medicinal plants, 1999

Tabel 2. Hasil Pengujian Skrining Fitokimia

Keterangan :
(+) = hasil positif untuk keberadaan senyawa
( -) = hasil negatif untuk keberadaan senyawa

56
Uji Aktivitas Krim Pelembab….

3.2 Formulasi krim pelembab dipilih basis yang terbaik berdasarkan


Sebelum dilakukan formulasi sediaan stabilitas dengan uji sentrifugasi, tekstur dan
krim pelembab, dilakukan optimasi basis dan konsistensi.
Tabel 3. Formulasi Krim Pelembab

Keterangan : F0 = Formula basis, F1 = Formula 1, F2 = Formula 2, F3 = Formula 3, F4 = Formula 4

3.3 Evaluasi Sediaan Krim secara visual. Uji tipe emulsi dilakukan
Dari sediaan krim yang telah dibuat dengan metode pengenceran fasa luar yakni
dilakukan uji iritasi pada responden, hasil dengan menambahkan air, hasil menunjukkan
menunjukkan bahwa seluruh sediaan tidak bahwa semua formula larut dalam air sehingga
mengiritasi karena tidak menunjukkan gejala tipe krim adalah emulsi minyak dalam air
kemerahan pada kulit punggung tangan yang (m/a). Uji sentrifugasi dilakukan pada
telah diolesi sediaan sehingga sediaan aman kecepatan 3750 rpm selama 5 jam, bertujuan
untuk digunakan. Selanjutnya dilakukan untuk mengetahui kestabilan emulsi pada krim
evaluasi selama 1 bulan penyimpanan pada selama masa penyimpanan karena terdapat
suhu kamar. Pengamatan organoleptis secara pengaruh gaya gravitasi yang dapat
keseluruhan tidak menunjukkan perubahan mempengaruhi kestabilan krim. Hasil evaluasi
maupun pemisahan fasa dan nilai pH berkisar menunjukkan bahwa semua formula tidak
5,3-7,0. Sediaan memiliki homogenitas yang mengalami pemisahan fasa. Uji tipe aliran
baik yaitu tidak terdapat partikel-partikel kasar sediaan menunjukkan tipe aliran pseudoplastis

57
Aryani R., Anggriani A., Sismayati, Hartiwan M., Nurlela S., JIF Farmasyifa, 2(1): 52 - 61

dikarenakan mengalami penurunan viskositas (Silalahi dkk., 2015). Hasil dapat dilihat pada
ketika laju geser ditingkatkan (Dianingsih Tabel 4, menunjukkan bahwa semua formula
dkk., 2016). Untuk pengujian cycling test tidak terjadi pembentukan kristal dan tidak
o
dilakukan selama 6 siklus pada suhu 4 C dan mengalami pemisahan fasa.
suhu 40 ± 2oC, masing-masing selama 24 jam

Tabel 4. Hasil Uji Cycling Test

3.4 Uji Efektivitas Krim Pelembab

Tabel 5. Hasil Uji efektivitas Krim Pelembab

Tabel 6. Skala kelembaban alat Skin Moisture Analyzer FCM-1

58
Uji Aktivitas Krim Pelembab….

Nilai efektivitas krim pelembab analyzer FCM-1termasuk kedalam kulit


dapat dilihat dari kenaikan persentase yang lembab disamping itu kulit tumit
kelembaban yang dihitung berdasarkan kaki sukarelawan yang diberikan sediaan
selisih nilai kelembaban yang dihasilkan F3 menunjukkan tekstur kulit yang baik
pada alat skin moisture analyzer sebelum yaitu sudah tidak terlihat pecah-pecah
dan sesudah perlakuan dan dibandingkan lagi. Sehingga konsentrasi 3% ekstrak
dengan nilai kelembaban sebelum lidah buaya dapat menurunkan kadar
perlakuan pemberian sediaan. Terlihat transepidermal water loss (TEWL) dan
bahwa kenaikan kelembaban yang paling meningkatkan kandungan air dalam
baik adalah pada F3, nilai kelembaban stratum korneum sedangkan Vitamin C
kulit sukarelawan meningkat sebesar sangat penting untuk biosintesis kolagen,
64,34% dari nilai awal sebelum yaitu berfungsi sebagai kofaktor untuk
perlakuan adalah 26,47% sehingga enzim prolisil dan lisil hidroksilase yang
setelah perlakuan nilai kelembaban kulit merupakan enzim yang bertanggung
menjadi 43,50%, nilai tersebut jawab untuk menstabilkan taut silang
menunjukkan bahwa berdasarkan skala molekul kolagen (Akhtar dkk., 2001;
nilai kelembaban alat skin moisture Burke, 2007; Telang, 2013).

4. KESIMPULAN Formulating Development and


Moisturising Effects of a Topical
Dari penelitian yang telah dilakukan Cream of Aloe vera Extract.
Isindexing, 5(3):1149-1157.
dapat dilihat bahwa sediaan F3 (3% lidah
Burke KE., 2007. Interaction of vitamins C
buaya dan 5% etil vitamin C) merupakan and E as Better Cosmeceuticals,
Dermatol Ther, 20(5):314-21.
sediaan terbaik yang dapat meningkatkan
Dange SV., dan Grandhi S., 2009. Clinical
kelembaban pada kulit tumit kaki yang efficacy of Foot Care Cream in the
management of foot cracks. Indian
kering hingga 64,34%.
Medical Journal, 103(10):350-353.
Dewi DAR.,2010. Penambahan
Saccharide Isomerates 5% Dalam
DAFTAR PUSTAKA
Formulasi Pelembab Meningkatkan
Akhtar N., Khan BA, Mahmood T, Khan
Hidrasi Kulit Lebih Tinggi
HMS, Iqbal M dan Bashir S, 2011.
59
Aryani R., Anggriani A., Sismayati, Hartiwan M., Nurlela S., JIF Farmasyifa, 2(1): 52 - 61

Dibandingkan Pelembab Biasa Ratnani RD., Hartati I., Anas Y., Endah D.,
(Tesis). Denpasar: Program dan Khilyati DD, 2015. Standarisasi
Pascasarjana, Universitas Udayana. spesifik dan non spesifik ekstraksi
Dianingsih N, 2016. Sifat Reologi dan hidrotropi andrographolid dari
Stabilitas Fisiki Minuman Emulsi sambiloto (Andrographis
Minyak Sawit. J. Teknol. Dan paniculata). Prosiding Seminar
Industri Pangan, 27(2):165-174. Nasional Peluang Herbal Sebagai
Juliani S, 2007. Formulasi Dan Uji Efek Alternatif Medicine. Fakultas
Krim Pelembab Untuk Mengatasi Farmasi Universitas Wahid Hasyim.
Xerosis Pada Tumit Kaki (Skripsi). Salika, 2010. Serba Serbi Kesehatan
Bansung: Program Studi Sains dan Perempuan : Apa Yang Perlu Kamu
Teknologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Tahu Tentang Tubuhmu, Editor:
Institut Teknologi Bandung. Dewi Fita. Jakarta : Bukune.
Nusgens BV., 2001. Topically Applied Schliemann S, dan Elsner P, 2007. Skin
Vitamin C Enhances the mRNA Protection: Practical Application in
Level of Collagens I and III, Their The Occupational Setting.
Processing Enzymes and Tissue Switzerland: Reinhart Duck.
Inhibitor of Matrix Metalloproteinase Sauermann K, Jaspers S, Koop U, dan Wenck
1 in the Human Dermis. JID, H, 2004. Topically Applied Vitamin C
116:853–859. Increases The Density Of Dermal
Padmadisastra Y., Syaugi A., dan Anggia Papillae In Aged Human Skin. BMC
S., 2007. Formulasi Sediaan Salep Dermatology, 4:13.
Antikeloidal Yang Mengandung Surjushe A, Vasani R, dan Saple DG,
Ekstrak Terfasilitasi Panas 2008. Aloe vera : a Short Review.
Microwave Dari Herba Pegagan Indian J Dermatol, 53(4):163-166.
(Centella asiatica (L.) Urban. Sutrisno L, 2014. Formulasi Sediaan
Seminar Kebudayaan Indonesia Pelembab Ekstrak Lidah Buaya (Aloe
Malaysia Kualalumpur. vera L.) Dengan Kombinasi Gliserin
Pranajaya T, 2014. Perbedaan Dan Propilen Glikol Dalam Basis
Kelembaban Kulit Tangan Sebelum Vanishing Cream (Skripsi).
Dan Sesudah Cuci Tangan Bedah Surabaya: Program Studi S1 farmasi,
Menggunakan Povidone Iodine 7,5% Fakultas Farmasi, Universitas
Dan Chlorhexidine Gluconate 4% Di Katolik Widya Mandala.
Central Operation Theatre (Cot) Telang PS, 2013. Vitamin C In
Lantai 3 Rsup Dr. Hasan Sadikin Dermatology. Indian Dermatol
Bandung (Skripsi). Bandung: Online J, 4(2):143-146.
Fakultas Keperawatan, Universitas Thiele JJ., Dreher F., Packer L., 2000.
Padjadjaran. Antioxidant Defense System in Skin,
Pujihastuti I, 2009. Teknologi pengawetan Cosmoceutical Drugs Vs Cosmetics,
Buah Tomat Dengan Metode Freeze Editor Peter Elsner dan Howard.
Drying. J Metana, 6(1):1-8.
60
Uji Aktivitas Krim Pelembab….

Maibach. New York : Marcel Dekker plants. Vol. 1. Geneva, Switzerland:


Inc. World Health Organization; pp. 33–
Trookman NS., Rizer RL., Ford R., Mehta 49 (available from
R., dan Gotz V., 2009. Clinical http://apps.who.int/medicinedocs/
Assessment of a Combination Lip en/d/Js2200e/5.html).
Treatment to Restore Moisturization Winarsi H, 2007. Antioksidan Alami Dan
and Fullness. J Clin Aesthet Radikal Bebas. Yogyakarta: Penerbit
Dermatol, 2(12): 44-48. Kanisius.
WHO, 1999.Aloe and Aloe vera gel. WHO
Monographs on selected medicinal

61

Anda mungkin juga menyukai