Kak Konsultan Perencana PDF
Kak Konsultan Perencana PDF
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
1 | P a g e
dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dalam hal ini oleh Bupati
Batanghari dan bertugas untuk melaksanakan pengadaan,
mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima
surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat
penawaran sampai dengan mengusulkan Pemenang Pengadaan
Jasa Konsultan Perencana.
1.5. Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan
Perencana yang telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan
dan menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna
Anggaran (PA).
2. LATAR BELAKANG
Sekretariat Daerah (Bagian Umum) merupakan salah satu institusi
yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk memberi
pelayanan umum dibidang Kesekretariatan umum.
2 | P a g e
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.
4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design
(DED) :
1. Rehab dan penambahan garasi mobil, rehab pos jaga pol PP
rumah dinas bupati
2. Rehab dapur umum Rumah dinas bupati
3. Rehab gedung VIP room rumah dinas bupati
4. Rehab halaman rumah dinas wakil bupati
3 | P a g e
5. Renovasi rumah, penambahan ruang dan WC/KM, renovasi
Musholla, Rehab ground tank dan Pos Jaga rumah dinas wakil
bupati.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah
Perencanaan Bangunan Gedung dan Fasilitas Penunjang lainnya.
5. LOKASI
Saat ini lokasi yang direncanakan untuk rehab rumah dinas bupati dan
wakil bupati di muara bulian kabupaten batanghari
4 | P a g e
- Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan
yang menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak,
potongan dan detail-detail utama, dengan menggambarkan
program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung
secara keseluruhan
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil
test dan perencanaan pondasi.
- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya,
meliputi sistem tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset,
plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran, pencegahan rayap dan lain-lain.
- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis,
tipe dan karakteristik material/bahan yang digunakan.
- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior,
mekanikal dan elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan
detail yang ada.
5 | P a g e
f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berke-
wajiban membantu Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi /
Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
D. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA No
1.20.1.20.03.02.40.5.2.2.21.02 tanggal 21 desember 2012 Tentang
Belanja jasa konsultasi perencanaan
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan
pasti.
6 | P a g e
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran
(PPKm) dan Konsultan Perencana.
2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten
Batanghari Tahun Anggaran 2013
b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih
sebesar Rp. 88.400.000,-
7 | P a g e
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini
adalah merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan
dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang
harus diserahkan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan
Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan perencanaan,
struktur organisasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan perencanaan.
Dibuat 5 (lima) buku
Laporan Akhir
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
• Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
• Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
• Rencana anggaran biaya (RAB).
• Laporan perencanaan arsitektur, struktural, utilitas, ME dan
perhitungan-perhitungan lain yang diperlukan.
Masing-masing dibuat 5 (lima) buku
Softcopy
Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan. Dibuat 5 (Lima)
keping/CD
8 | P a g e
F. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus
memperhatikan kriteria umum bangunan bangunan gedung disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan
tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka
dalam perencanaan pembangunan rumah jabatan ini konsultan
perencana dapat menterjemahkannya ke dalam tugas
perencanaan ini.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya
daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan
lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
9 | P a g e
10 | P a g e
6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai
dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
udara secara baik.
9). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
10). Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan,
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan
upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan
lingkungan.
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan yang akan direncanakan, baik dari segi
fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
11 | P a g e
1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang
ada (jika ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika
dan lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung
negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsí teknik dan fungsí sosial bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya
diusahakan serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di
sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Pengguna Anggaran.
12 | P a g e
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk
antara dan produk-pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai
dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (enam puluh) hari kalender sejak
SPMK ditandatangani.
I. MASUKAN
1. Informasi
1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini.
2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri.
3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
- Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
- Kondisi tanah (hasil sondir test)
- Keadaan air tanah
- Peruntukan tanah
- Koefisien dasar bangunan
- Koefisien lantai bangunan
- Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-
lain
13 | P a g e
b. Pemakai bangunan :
- Struktur organisasi
- Jumlah personil-personil
- Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
- Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya
c. Kebutuhan bangunan :
- Program ruang
- Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
- Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi
ruang/bangunan
14 | P a g e
J. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri
dari :
15 | P a g e
2. Tenaga Ahli Bidang Arsitektur
Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang
teknik Arsitektur dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 5
(lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya
(SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh
pemerintah.
16 | P a g e
mencakup perencanaan dan pertimbangan daya dukung tanah serta
memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam
pekerjaan ini.
B. TEKNISI
1. Surveyor ( 1 orang ) di buktikan dengan sertifikat (SKT)
2. Labours/Tenaga Harian ( 3 Orang )
C. SUPPORTING STAFF
1. Operator CAD( 2 orang )
2. Operator Komputer ( 1 orang )
17 | P a g e
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-
tenaga yang diusulkan konsultan perencana harus dilampiri
curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk
Ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari
Pengelola Teknis Kegiatan.
L. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.
……………………….
NIP. …………………
18 | P a g e