Anda di halaman 1dari 21

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian Keperawatan


Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Januari 2020 di Ruang Bougenvile
pukul 13.00 dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Sumber informasi didapatkan dari
pasien dan keluarga pasien.
2.1.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Bangsa/suku : Dayak/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Tawang batu (Sepang Simin)
Tanggal Masuk : 4 Januari 2020
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD)

2.1.2 Riwayat Kesehatan Sekarang


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing P : terasa saat beraktivitas dan saat istirahat, Q:
pusing “Nyut-Nyutan”, R : Terasa dikepala, S : skala Nyeri 5 (Nyeri sedang),
T : nyeri dirasakan sewaktu-waktu dengan durasi tidak menentu.
2. Riwayat penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tanggal 2 Januari 2020,
pasien mengalami pusing, Nyeri dada kiri ditindih menjalar kebelakang serta
nafas terasa sesak, kemudian keluarga pasien mengantar pasien ke Rumah
sakit Sepang Simin Selama 1 hari. Kemudian Pasien dirujuk ke IGD Doris
Sylvanus Palangka Raya pada tanggal 4 Januari 2020 pukul 09.20 WIB , dan
langsung dilakukan tindakan keperawatan terapi infus Nacl 0,9% 20 Tpm,
inj.Furosemide 1 ampul (IV), Inj.Cefriaxone 2 x 1gr (IV), Transfusi PRC 5
kolf , Almodipin 10mg (PO), Candesartan 8mg (PO), Asam Folat 3x1 (PO) .
Lalu di anjurkan dirawat inap di Ruang Bougenvile / Kamar 5 untuk
perawatan intensif.
3. Riwayat penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan memiliki penyakit hipertensi
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang
sama seperti pasien.
GENOGRAM KELUARGA :

Ket:
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Perempuan : Meninggal
: Pasien

2.1.3 Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemas, kesadaran : Composmentis, terpasang Infus NaCl 0,9%
20 Tpm sebelah kanan Penampilan : Kurang rapi, terpasang Oksigen Nasal
canul 3 lpm
2. Status Mental
Tingkat kesadaran pasien compos mentis, ekpresi wajah tampak cemas,
bentuk badan pasien normal, pasien tidur Terlentang, pasien berbicara dengan
jelas, suasana hati pasien gelisah dan penampilan pasien Kurang rapi.
Fungsi Kognitif:
Pasien mengetahui pagi sore dan malam, pasien dapat membedakan keluarga
dan petugas kesehatan, pasien mengetahui bahwa dirinya sedang dirawat
dirumah sakit RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
3. Tanda-Tanda Vital
Saat pengkajian 7 Januari 2020, pukul 13:00 WIB Suhu tubuh pasien 36,7 ºC
tempat pemeriksaan axilla, nadi/HR 86 x/menit, pernapasan /RR 23 x/menit,
tekanan darah/BP 120/78 mmHg.
4. Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, dengan type pernfasan dada dan perut, irama
pernapasan teratur, suara nafas vesikuler, batuk, sakit kepala.
Masalah keperawatan yang muncul Perubahan perfusi jaringan
5. Cardiovasculer (Bleeding)
Suara jantung normal lup dup (s1-s2), tidak ada peningkatan Vena Jugularis,
dan nyeri pada kepala.
Masalah keperawatan yang muncul nyeri akut
6. Persyarafan (Brain)
Nilai GCS: E: 4 (Membuka mata spontan) V: 5 (Komunikasi verbal baik) M:
6 (mengikuti perintah) Total GSC: 15 (Normal), kesadaran compos mentis,
pupil Ny.R isokor tidak ada kelainan, reflex cahaya positif, nyeri pada kepala
, pasien gelisah.
Hasil dari uji syaraf karnial, Nervus Kranial I (Olfaktori): pasien dapat
mencium bau-bauan, Nervus Kranial II (Optik): pasien dapat melihat dengan
jelas orang yang disekitarnya. Nervus Kranial III (Okulomotor): pupil pasien
dapat berkontraksi saat melihat cahaya. Nervus Kranial IV (Trokreal): pasien
dapat menggerakkan bola matanya ke atas dan ke bawah. Nervus Kranial V
(Trigeminal): pasien dapat mengunyah makanan: Nasi lunak Nervus Kranial
VI (Abdusen): pasien dapat melihat ke samping. Nervus Kranial VII (Fasial):
pasien sulit tersenyum. Nervus Kranial VIII (Auditor): pasien dapat
mendengar perkataan Dokter, Perawat dan keluarganya. Nervus Kranial IX
(Glosofaringeal): pasien dapat membedakan rasa pahit, manis. Nervus
Kranial X (Vagus): pasien berbicara dengan jelas. Nervus Kranial XI
(Asesori): pasien dapat mengangkat bahunya. Nervus Kranial XII
(Hipoglosol): pasien tidak mengatur posisi lidahnya ke atas dan ke bawah..
7. Eliminasi Urin ( Bladder)
Tidak ada masalah dalam eliminasi urin pasien produksi urin 250 ml 1x/hari,
dengan warna kuning dan bau khas amoniak.
8. Eliminasi Alvi ( Bowel)
Bibir lembab, gigi kurang lengkap, gusi tidak ada peradangan, lidah pucat dan
lembab, mukosa tidak ada pembengkakkan, tonsil tidak ada peradangan. BAB
1x/perhari warna kuning konsistensi lunak, Bising usus normal, Tidak ada
masalah keperawatan
9. Tulang – Otot – Integumen (Bone)
Ukuran otot simetris, kemampuan pergerakan sendi terbatas, tulang belakang
normal, Ekstrimitas atas 5/5 Ekstrimitas bawah 4/4
Masalah keperawatan yang muncul Hambatan mobilitas fisik
10. Kulit-kulit rambut
Suhu kulit hangat, warna kulit pucat, turgor kulit cukup, tekstur halus, bentuk
kuku simetris, alergi pada obat paracetamol.
11. Sistem Penginderaan
Mata/penglihatan:
Gerakan bola mata normal, sklera normal/putih, konjungtiva pucat,anemic,
kornea keruh.
Telinga/pendengaran :
Normal tidak ada masalah
Hidung penciuman :
Bentuk hidung simetris dan normal tidak ada masalah
12. Leher dan kelenjar limfe
Tidak ada massa pada leher, tidak ada jaringan parut, kelenjar limfe tidak
teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, mobilitas leher bebas
13. Sistem Reproduksi
Tidak dikaji
2.1.4 Pola Fungsi Kesehatan
1. Presepsi terhadap kesehatan dan penyakit
Pasien mengetahui tentang penyakit yang dia alami dan pasien ingin cepat
sembuh agar dapat kembali dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa.
2. Nutrisida metabolisme
TB : 150 cm IMT = 22,2 (Berat Badan Normal)
BB sekarang : 50 kg
BB sebelum sakit : 55 kg

Tabel 3.1 Pola Nutisi Makanan Sehari-hari

Pola Makan Sehari-hari Sesudah Sakit Sebelum sakit


Frekuensi/hari 3 x 1 sehari 3 x 1 hari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu Makan Baik Baik

Jenis Makanan Nasi lunak, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk

Jenis Minuman Air putih Air putih


Jumlah Minuman/cc/24 jam 1000 cc 2000 cc
\Kebiasaan Makan Teratur Teratur
Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada

3. Pola istirahat tidur


Pasien mengatakan ada masalah dengan pola istirahat dan tidur sebelum sakit.
Tidur malam pasien sekitar 7-8 jam, tidur siang sekitar 1-2 jam, sesudah sakit
tidur malam 2-3 jam, tidur siang 1 jam.
masalah keperawatan yang muncul Gangguan pola tidur

4. Kognitif
Pasien dapat menerima keadaan yang dialaminya dan keluarga pasien
mengatakan “ingin cepat sembuh dari penyakit yang diderita dan keluarga
ingin pasien cepat kembali bekerja seperti biasa”.
5. Konsep diri
Gambaran diri : Pasien mengenal dirinya
Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dari penyakit yang diderita.
Identitas diri : Pasien adalah seorang perempuan
Harga diri : Pasien sangat diperhatikan oleh keluarganya dan merasa dihargai.
Peran : Pasien Ibu rumah tangga .
6. Aktivitas sehari hari
Pasien melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasa bekerja dan istirahat.
7. Koping toleransi terhadap stress
Pasien mengatakan bila ada masalah pasien terbuka untuk menceritakan
kepada keluarganya.
8. Nilai pola keyakinan
Pasien kurang meyakini dirinya akan sembuh. Pasien dan keluarganya
mengatakan bahwa tidak ada tindakan medis yang bertentangan dengan
keyakinan yang dianut.
2.1.5 Sosial–Spritual
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien dapat kurang berkomunikasi dengan baik, dan pasien dapat
menceritakan keluhan yang dirasakan kepada perawat dan dokter.
2. Bahasa sehari-hari
Bahasa yang digunakan sehari-hari, menggunakan bahasa dayak dan
indonesia.
3. Hubungan dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga cukup baik, dibuktikan keluarga klien setiap
saat selalu memperhatikan keadaan pasien
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain
Klien sangat kooperatif saat pengobatan, klien juga dapat bekerja sama
dengan petugas kesehatan serta dapat berkomunikasi juga dengan anggota
keluarga.
5. Orang berarti/terdekat
Menurut klien orang yang terdekat dengannya adalah keluarga, terutama anak
pasien.
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang
Saat ada waktu luang, biasanya digunakan klien untuk mengobrol bersama
keluarga
7. Kegiatan beribadah
Untuk kegiatan ibadah klien hanya bisa berdoa diatas tempat tidur
2.1.6 Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang Lainya)
4 Januari 2020
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
No. Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1. Glukosa – Sewaktu 75 Mg/dl <200
2. Ureum 329 Mg/dl 21 – 53
3. Creatinin 25.97 Mg/dl 1.7 – 1.5

4 januari 2020
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Result/Unit Raf Range
WBC 13.26 x 10^3/ul. 4.50 – 11.00
HGB 3.2 (g/dL) 10.5 – 18.0
HCT 9.3 (%) 37.0 – 48.0
PLT 93 x 10^3/uL 150 - 400

4 januari 2020
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Result/Unit Raf Range
WBC 14.75 x 10^3/ul. 4.50 – 11.00
HGB 3.2 (g/dL) 10.5 – 18.0
HCT 9.2 (%) 37.0 – 48.0
PLT 103 x 10^3/uL 150 - 400
2.1.7 Penatalaksanaan medis
No Nama Obat Indikasi Dosis Rute
1 Infus NaCl Untuk mengatur jumlah air 20 tpm IV
0,9% dalam tubuh. Sodium juga
memainkan peran pada bagian
impuls saraf dan kontraksi otot. 

2 ceftriaxone untuk mengobati berbagai 2 x 1gr IV


macam infeksi bakteri
5 Furosemide mengurangi cairan berlebih 1 amp IV
dalam tubuh (edema) yang
disebabkan oleh kondisi seperti
gagal jantung, penyakit hati, dan
ginjal.
6 Transfusi prosedur untuk menyalurkan 5 Kolf IV
PRC darah yang terkumpul dalam
kantung darah kepada orang
yang membutuhkan darah
7 Almodipin Menurunkan tekanan darah 10 mg PO
8 Candesartan mengobati tekanan darah tinggi 8 mg PO
(hipertensi) pada orang dewasa
maupun anak-anak
9 Asam Folat membantu proses produksi DNA 3x1 PO
hingga pembentukan sel darah
merah

Palangka Raya 7 Januari 2020


Mahasiswa,

Friska amelia
(2017.C.09A.0888)

2.1.8 Analisa data


DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
DS : Pasien mengatakan Penurunan zat gizi untuk Perubahan perfusi
sintesis eritrosit jaringan
sering pusing
DO :- Klien tampak Anemia
lemas
- Klien tampak
Penurunan transport O2
pucat ke jaringan
- TTV :
TD : 120/78 mmHg Perubahan perfusi
N : 86x/menit jaringan
RR : 23x/menit
S : 36,7ºC
- Tanggal 4 januari
2020 HB : 3.2
(g/dL)

Implus atau penekanan


pada saraf nyeri Nyeri akut

DS : pasien mengatakan
Inflamasi
pusing dan mual

- Keadaan nyeri yang


Iskemia
dialami pasien :
- pusing terasa saat
Prosedur operasi
beraktivitas dan
saat istirahat,
pusing “Nyut- Nyeri akut
Nyutan”, Terasa
dikepala, skala
Nyeri 5 (Nyeri
sedang), nyeri
dirasakan
sewaktu-waktu
dengan durasi
tidak menentu.
DO : TTV :
TD : 120/78 mmHg
N : 86x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,7ºC
- Tanggal 4 januari
2020 HB : 3.2
(g/dL)
DS : - Pasien mengatakan Tidak kesimbangan Intoleransi Aktivitas
bahwa merasa lemas aktifitas dan istirahat
DO : - Pasien tampak
lemas
- Pasien tampak Kelemahan otot
berbaring diatas
tempat tidur
- Pasien tampak
Mobilisasi
dibantu keluarga
untuk kebutuhan
aktifitas (seperti :
Intoleransi aktifitas
BAB/BAK,
makan & minum)
- TTV :
TD : 120/78 mmHg
N : 86x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,7ºC
- Tanggal 4 januari
2020 HB : 3.2
(g/dL)
DS : pasien mengatakan Hambatan lingkungan Gangguan pola tidur
susah tidur
DO : - pasien tampak
lemas Kurang kontrol tidur
- Lingkaran hitam
disekitar mata
- Konjungtiva pucat Kurang privasi
anemis
- TTV :
TD : 120/78 mmHg Restraint fisik
N : 86x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,7ºC Gangguan pola tidur
- Tanggal 4 januari
2020 HB : 3.2
(g/dL)

2.1.9 Prioritas masalah


1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan sakit kepala dibuktikan dengan
hemoglobin rendah 3.2 (g/dL)
Pasien mengatakan sering pusing, Klien tampak lemas, Klien tampak pucat
tanda-tanda vital TD : 120/78 mmHg, N : 86x/menit, RR : 23x/menit, S :
36,7ºC, HB : 3.2 (g/dL)

2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma/diskontinuitas jaringan


dibuktikan dengan pusing
Pasien mengatakan pusing dan mual, pusing terasa saat beraktivitas dan saat
istirahat, pusing “Nyut-Nyutan”, Terasa dikepala, skala Nyeri 5 (Nyeri sedang),
nyeri dirasakan sewaktu-waktu dengan durasi tidak menentu. Tanda-tanda vital :
Suhu tubuh pasien 36,7 ºC tempat pemeriksaan axilla, nadi/HR 86 x/menit,
pernapasan /RR 23 x/menit, tekanan darah/BP 120/78 mmHg.

3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot dibuktikan dengan


sulit beraktivitas
Pasien mengatakan bahwa merasa lemas, Pasien tampak berbaring diatas tempat
tidur, Pasien tampak dibantu keluarga untuk kebutuhan aktifitas (seperti :
BAB/BAK, makan & minum)

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sakit kepala dibuktikan dengan sulit
tidur pada malam hari
pasien tampak lemas, Lingkaran hitam disekitar mata, Konjungtiva pucat anemic
2.2 Diagnosa Keperawatan
2.3 Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : Bougenvile
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Perubahan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan 1. monitor tanda vital kaji 1. memberikan informasi
berhubungan dengan sakit keperawatan selama 3x7 jam pengisian kapiler, warna tentang derajat/keadekuatan
kepala diharapkan : kulit/membrane mukosa, perfusi jaringan dan
Kriteria Hasil : dasar kuku. membantu menetukan
1) Tidak ada sianosis 2. Berikan oksigen tambahan kebutuhan intervensi.
2) Kulit pasien teraba hangat sesuai indikasi. 2. memaksimalkan transport
dan tidak kesemutan lagi 3. Kolaborasi pengawasan hasil oksigen ke jaringan.
3) CRT < 3 detik pemeriksaan laboratorium 3. mengidentifikasi defisiensi
dan kebutuhan pengobatan
/respons terhadap terapi.

Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital. 1. hubungan yang baik
dengan keperawatan selama 3x7 jam 2. Kaji tingkat intensitas dan membuat klien dan keluarga
trauma/diskontinuitas diharapkan : frekuensi nyeri kooperatif
jaringan Kriteria Hasil : 2. untuk mengetahui
1. Nyeri berkurang skala 1-3 3. Lakukan pendekatan pada perkembangan klien
atau hilang klien dan keluarga 3. tingkat intensitas nyeri dan
2. Klien tampak tenang.. 4. jelaskan pada klien frekwensi menunjukkan skala
3. Tanda-tanda vital normal penyebab dari nyeri nyeri
5. kolaborasi dengan tim 4. memberikan penjelasan akan
medis dalam pemberian menambah pengetahuan klien
tentang nyeri
5. merupakan tindakan
dependent perawat, dimana
analgesik berfungsi untuk
memblok stimulasi nyeri.
Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan latihan aktivitas 1. mengurangi aktivitas yang
berhubungan dengan keperawatan selama 3x7 jam secara bertahap tidak diperlukan, dan energi
kelemahan otot diharapkan : terkumpul dapat digunakan
2. Bantu pasien dalam
Kriteria Hasil : untuk aktivitas seperlunya
memenuhi kebutuhan sesuai
1. perilaku menampakan secar optimal.
kebutuhan.
kemampuan untuk 2. Tahapan- tahapan yang
memenuhi kebutuhan diri. 3. Rencanakan periode istirahat diberikan membantu proses
2. pasien mengungkapkan yang cukup. aktivitas secara perlahan
mampu untuk melakukan 4. Setelah latihan dan aktivitas dengan menghemat tenaga
beberapa aktivitas tanpa kaji respons pasien. namun tujuan yang tepat,
dibantu. mobilisasi dini.
3. Koordinasi otot, tulang dan 3. mengurangi pemakaian energi
anggota gerak lainya baik. sampai kekuatan pasien pulih
4. Melaporkan nyeri kembali.
berkurang atau teratasi 4. menjaga kemungkinan adanya
respons abnormal dari tubuh
sebagai akibat dari latihan.
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi penyebab gangguan 1. dengan ruangan nyaman dan
berhubungan dengan sakit keperawatan selama 3x7 jam tidur tenang
kepala diharapkan : 2. Berikan posisi nyaman klien 2. agar tidak dapat mengurangi
Kriteria Hasil : 3. Anjurkan menepati kebiasaan ketidaknyamanan
1. mengatakan peningkatan waktu tidur 3. agar dapat merasa segar
rasa segar, tidak pucat, sehingga dapat beristirahat
tidak ada lingkar hitam dengan nyaman
pada mata
2. melaporkan perbaikan
dalam pola tidur
2.4 Implementasi keperawatan
2.5 Evaluasi keperawatan
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : Bougenvile
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Selasa, 7-01-2020 1. memonitor tanda vital kaji S : Pasien mengatakan sering pusing
pengisian kapiler, warna O :- Klien tampak lemas
Jam : 08.00 wib
kulit/membrane mukosa, dasar - Klien tampak pucat
kuku. - TTV :

Diagnosa Keperawatan 1 2. Memberikan oksigen tambahan TD : 120/78 mmHg


sesuai indikasi. N : 86x/menit
3. Berkolaborasi pengawasan hasil RR : 23x/menit
pemeriksaan laboratorium S : 36,7ºC
- HB : 3.2 (g/dL)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- memonitor tanda vital kaji
pengisian kapiler, warna
kulit/membrane mukosa, dasar
kuku.
- Memberikan oksigen tambahan
sesuai indikasi.
- Berkolaborasi pengawasan hasil
pemeriksaan laboratorium
1. Mengobservasi tanda-tanda vital.
Rabu , 8-01-2020 2. Mengkaji tingkat intensitas dan S : pasien mengatakan pusing
frekuensi nyeri O : - Keadaan nyeri yang dialami pasien:
Jam : 18.00 wib
3. Melakukan pendekatan pada - pusing terasa saat beraktivitas dan
klien dan keluarga saat istirahat, pusing “Nyut-
Diagnosa Keperawatan 2 4. Menjelaskan pada klien penyebab Nyutan”, Terasa dikepala, skala
dari nyeri Nyeri 5 (Nyeri sedang), nyeri
5. Berkolaborasi dengan tim medis dirasakan sewaktu-waktu dengan
dalam pemberian durasi tidak menentu.
- TTV :
TD : 120/78 mmHg
N : 86x/menit
RR : 23x/menit
S : 36,7ºC
- Pasien tampak lemah
- Terpasang Infus NaCl 0,9% D 20
Tpm sebelah kanan.
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Mengobservasi tanda-tanda vital.
- Mengkaji tingkat intensitas dan
frekuensi nyeri
- Melakukan pendekatan pada
klien dan keluarga
- Menjelaskan pada klien penyebab
dari nyeri
- Berkolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian

kamis, 9-01-2020 1. Memberikan latihan aktivitas S : Pasien mengatakan bahwa merasa


secara bertahap lemas
Jam : 18.00 wib
Diagnosa Keperawatan 3 2. Membantu pasien dalam O : Pasien tampak lemas
memenuhi kebutuhan sesuai - Pasien tampak berbaring diatas
kebutuhan. tempat tidur
3. Merencanakan periode istirahat - Pasien tampak dibantu keluarga
yang cukup. untuk kebutuhan aktifitas (seperti :
4. Setelah latihan dan aktivitas kaji BAB/BAK, makan & minum)
respons pasien. A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan latihan aktivitas
secara bertahap
- Membantu pasien dalam
memenuhi kebutuhan sesuai
kebutuhan.
- Merencanakan periode istirahat
yang cukup.
- Setelah latihan dan aktivitas kaji
respons pasien.
Kamis, 10-01-2020 1. Mengobservasi penyebab gangguan S : pasien mengatakan mulai bisa tidur
tidur O : - pasien tampak duduk
Jam : 13.00 wib 2. Memberikan posisi nyaman klien - Lingkaran hitam disekitar mata
3. Menganjurkan menepati kebiasaan A : Masalah teratasi sebagian
Diagnosa Keperawatan 4
waktu tidur P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan posisi nyaman klien
- Menganjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
Jumat, 11-01-2020 1. Memberikan latihan aktivitas S : Pasien mengatakan bahwa merasa
secara bertahap sudah segar
Jam 11.00 wib
2. Membantu pasien dalam O : Pasien tampak tidak lemas
Diagnosa Keperawatan 3 - Pasien tampak duduk diatas tempat
memenuhi kebutuhan sesuai
kebutuhan. tidur
3. Merencanakan periode istirahat - Pasien tampak mandiri tanpa
yang cukup. dibantu keluarga untuk kebutuhan
4. Setelah latihan dan aktivitas kaji aktifitas (seperti : BAB/BAK,

respons pasien. makan & minum)


A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai