Anda di halaman 1dari 2

9.

Pasien laki-laki 8 tahun datang dengan keluhan sering tiba-tiba bengong sejak 1 minggu
yang lalu. Kejadian tersebut terjadi tidak tergantung tempat dan waktu tertentu. Bengong
terjadi hanya beberapa detik, setelah itu pasien pulih kembali seperti semula namun tidak
tahu kejadian saat bengong tersebut. Keluhan tersebut terjadi beberapa kali dalam sehari.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Kejang absans
- Topis kelainan : saraf pusat
Salah satu mekanisme patofisiologi pada kejang general adalah interaksi
thalamokortikal yang dapat mendasari typical absence seizure. Sirkuit thalamokortikal
merupakan penghubung utama antara sistem sensoris perifer dan korteks serebri. Pada
absence seizure, terjadi mutasi genetik pada kanal kalsium tipe T, dimana terjadi
peningkatan aktifitas kanal kalsium tipe T itu.
- Etiologi : Idiopatik

Kejang absans terdiri dari 2 macam, yaitu:


1. Typical absence seizure: simplex dan complex
- Hilangnya fungsi mental, khususnya hilangnya perhatian, respons terhadap lingkungan
sekitar, serta hilangnya memori saat kejang terjadi.
- Kejang berlangsung sangat mendadak, tanpa adanya aura, dan terjadi beberapa detik
sampai lebih dari 1 menit.
- Aktifitas yang sedang berlangsung tiba-tiba terhenti, ekspresi wajah anak juga berubah
dan terlihat seperti patung.

Tipe simplex:

- Pasien seperti memandang ke tempat yang jauh tanpa ada gerakan.


- Saat kejang berakhir, pasien segera melanjutkan aktifitas yang tadi sempat terhenti.
Kelelahan pada fase postictal tidak terjadi, namun pasien terkadang merasa bingung
karena mereka seperti melewatkan waktu beberapa saat (time loss). Time loss inilah
yang bisa menjadi petunjuk bahwa telah terjadi kejang absans.
Tipe complex:

Automatism sering terjadi, seperti menjilat bibir, mengunyah, menggaruk, atau meraba-
raba pakaian. Semakin panjang kejang, maka automatism akan hampir pasti terjadi.

2. Atypical absence seizure: absans dengan onset yang munculnya perlahan dan tidak
mendadak. Namun kejang yang terjadi berlangsung lebih lama daripada typical absence
seizure dan jarang didapatkan automatism.

Anamnesa:

- Anamnesa keluarga atau kerabat mengenai kondisi pasien saat serangan, kronologis
(onset, skrinning deficit, skrinning penyebab)

Pemeriksaan penunjang:

- Lab: GDS, H2TL, elektrolit, Ur, Cr, SGOT, SGPT


- EEG
- MRI
- Pungsi lumbal

Terapi:

- Asam valproat (Depakene, depacon): 250 mg/5 ml


15 mg/kg/hari dapat dinaikkan 1 minggu dengan interval 5-10 mg/kg/hari
- Ethosuximide (Zarontin): 250 mg/5 ml
20 mg/kg/hari

Anda mungkin juga menyukai