Anda di halaman 1dari 3

Disiang hari yang cerah terdapat beberapa mahasiswi yang sedang kelaparan, mereka

baru saja menyelesaikan rapat organisasi di kampusnya.

Setelah pulang rapat…. (Dijalan)

Tuti : “Ehh guysss laper nihhh (memegang perut).”

Semua : “Iya nih laper”

Susi : “Enaknya makan apa ya kita? (sambal berfikir)”

Ruri : “tapi gue males makan nasi”

Tuti : “Iya nih sama, tapi makan apa ya yang bikin kenyang?”

Susi : “Eh.. itu jualan apa dah, penasaran gue, liat yukk”

Semua : “Yukk liat”

(Mereka bertiga pun menghampiri tempat dagang tersebut)

Ruri : “Ihhh kayaknya enak deh, ini apaan mbak?”

Penjual 1 : “Ini namanya sosis kentang bahagia mbak, jadi kalau mbak makan ini
mbak akan selalu merasa bahagia”

Susi : “Wah cocok nih buat lo tut, lu kan nggak pernah bahagia kebanyakan
disakitin mulu sama dia”

Ruri : “Nah bener tuh tut, pura-pura bahagia kan juga butuh tenaga”

Tuti : “Terus aja bully gue, pasrah gue”

(Susi dan ruri tertawa)

Tuti : “Berisik lo pada, mbaknya nungguin nih, jadi beli nggak?”

Susi : “Yailah ngambek, emang harga satunya berapa mbak?”

Penjual 2 : “… mbak”

Susi : “Oke, saya mau satu ya mbak”


Ruri : “Saya juga satu deh mbak, lu mau ga tut?”

Tuti : “Mau dua deh gue”

Susi : “Dasar perut karet, jadinya pesen 4 ya mbak”

Penjual 2 : “Oke mbak, tunggu sebentar yah”

(penjualpun membuatkan pesanan ketiga mahasiswi tersebut)

Setelah pesanan sudah siap…

Penjual 1 : “Mbak ini saus sama mayonise mau di gabung atau dipisah ya?”

Ruri : “Digabung aja mbak, kita makan disini kok”

Penjual 1 : “Oke”

Tuti : “Mbak saya nggak pakai mayonais pakai saus aja”

Susi : “Dasar banyak mau”

Penjual 2 : “Gapapa mbak, yang penting temennya bahagia”

Tuti : “Ya ampun pengertian banget sih mbaknya” (lebay)

Penjual 2 : (tersenyum) “Nih mbak, silahkan”

(Mereka pun memakan sosis kentang bahagianya dengan semangat)

Ruri : “Ihh enakkk”

Susi : “Iyaa, kentangnya empukk”

Tuti : “Ya tuhannn tuti ngga pernah makan makanan seenak ini”

Ruri : “Mulai deh lebaynya”

Tuti : “Bodo amat, mbaknya apa sih resepnya sampai seenak ini?”

Penjual 1 : “Resep utamanya bahagia mbak hehe”

Susi : “Tapi temen saya ini udah lupa caranya bahagia mbak”

Tuti : (cemberut)
Penjual 2 : “Nah makanya mbak wajib banget makan sosis kentang bahagia ini,
supaya bahagianya ketransfer”

Susi : “Bisa aja mbak promosiinya”

Ruri : “Tapi emang enak kok, ini mah bahagianya karena kenyang dah”

Penjual 1 : “Nah mbak betul banget, kalau perut kosong gimana mau bahagia”

(Mereka semua pun tertawa)

Susi : “Yaudah yuk cabut, sekalian beli minum dijalan aja nanti”

Tuti : “Yaudah yuk (sambal memberi uang ke penjual), nih mbak uang saya,
bayarnya sendiri-sendiri yaa”

Ruri : “Sekali-kali dong tut bayarin”

Susi : “Tau nih, sekali-kali rasain duit lu tut”

Tuti : “Ihh lagi sekarat nih kantong, bayar lkm aja belum”

Susi : “Ga butuh gue curhatan lu (sambil memberi uang ke penjual), nih mbak
saya bayar”

Ruri : (memberi uang ke penjual) “nih mbak uang saya”

Penjual 2 : “Uangnya pas ya mbak, terimakasih, semoga datang kembali

Ruri, susi dan tuti : sama-sama mbak”

Ruri, susi dan tuti pun meninggalkan tempat dagang tersebut dengan perut kenyang dan
hati yang bahagia.

Anda mungkin juga menyukai