Dokumen - Tips - LP SP Ketidakberdayaan
Dokumen - Tips - LP SP Ketidakberdayaan
KETIDAKBERDAYAAN
Oleh Siti Sarah Fauzia, 1006673001
I. Masalah Utama
Ketidakberdayaan
II. Proses Terjadinya Masalah
a. Definisi
NANDA Internasional (2012) mendefinisikan ketidakberdayaan sebagai persepsi
bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil; persepsi
kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan segera terjadi.
Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika individu atau kelompok
merasakan kurangnya control personal terhadap sejumlah kejadian atau situasi
tertentu akan mempengaruhi tujuan dan gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
b. Tanda dan Gejala
Batasan Karakteristik (Carpenito, 2009)
Mayor (harus ada) Minor(mungkin ada)
Memperlihatkan atau menutupi (marah, 1. Apatis dan pasif
apatis) ekspresi ketidakpuasan atas 2. Ansietas dan depresi
ketidakmampuan mengontrol situasi/ 3. Marah dan perilaku kekerasan
stressor (pekerjaan, penyakit, perawatan) 4. Perilaku buruk dan kebergantungan yang
yang menganggua pandangan, tujuan, dan tidak memuaskan orang lain
gaya hidup. 5. Gelisah dan cenderung menarik diri.
Ketidakberdayaan
Referensi:
Carpenito, LJ. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis ed. 9. Jakarta:
EGC
NANDA Internasional. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014
terj. Made Sumarwati. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (KLIEN)
Oleh Siti Sarah Fauzia, 1006673001
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengenal masalah yang dialami
c. Mengidentifikasi kemampuan/ aspek positif
d. Melakukan kegiatan aspek positif yang telah disetujui
e. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta
memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya Siti Sarah Fauzia.
Boleh dipanggil Sarah. Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan yang sedang
praktik di kelurahan ini Bu. Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil
bagaimana?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
c) Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa yang
dirasakan Ibu agar kita saling mengenal. Bagaimana Bu bersedia? Tempatnya
disini saja ya?”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang
dirasakan Ibu saat ini? O gitu pak jadi Ibu merasa tidak mampu. Pada saat apa
biasanya Ibu merasa tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan lingkungan
sekitar Ibu, misalnya dari keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka?
Baiklah kalau begitu, sekarang bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa saja yang
Ibu sukai dalam diri Ibu? Coba Ibu ingat-ingat kembali kemampuan apa saja yang
dapat Ibu lakukan?
Sekarang bagaimana kalau saya membantu Ibu untuk membuat daftar hal-hal positif
dan kemampuan apa saja yang Ibu miliki. Baiklah, tadi Ibu sudah menuliskan dan
menyebutkan hal positif dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali pak. Disini,
Ibu dapat melihat sendiri Ibu memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung
Ibu juga, apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut Ibu
kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?
Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang Ibu miliki,
menurut Ibu kemampuan yang mana yang mampu untuk Ibu lakukan saat ini?. Wah
iya bagus sekali merapikan taman.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah Ibu
tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya Bu?”
c) Kontrak yang akan datang
“nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.saya pamit dulu.
Assalamu alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (KELUARGA)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi masalah dalam merawat klien
c. Menjelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan pada klien
d. Menjelaskan tentang cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
e. Berlatih cara merawat klien
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu keluarga mengidentifikasi masalah dalam merawat klien
b. Menjelaskan proses terjadinya ketidaberdayaan yang terjadi pada klien, tanda
gejala, dan faktor penyebab
c. Menjelaskan tentang cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
d. Mengevaluasi kemampuan keluarga untuk merawat klien
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya Siti Sarah Fauzia.
Boleh dipanggil Sarah. Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan yang sedang
praktik di kelurahan ini Bu. Nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
c) Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa yang
dirasakan ibu agar kita saling mengenal. Bagaimana bu bersedia? Tempatnya
disini saja ya?”
2. Fase Kerja
“nah, sebenarnya, apa yang ibu rasakan selama merawat Ibu? O jadi ibu merasa sedih
dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya melihat Ibu yang jadi lebih pendiam. Jadi
ibu, kondisi Ibu yang muncul saat ini itu dikarenakan Ibu telah mengalami suatu
kehilangan, dalam hal ini kehilangan pekerjaan. Dengan Ibu yang menunjukkan sikap
pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itu merupakan tannda dan gejala dari rasa
ketidakberdayaan. Dalam hal ini ibu harus memberikan dukungan kepada Ibu karena
keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi Ibu. Selain itu, ibu perlu
juga memberikan pujian atas kegiatan atau peningkatan pada kondisi Ibu atau ketika
Ibu mampu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“nanti ibu dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas
keberhasilan Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan”
c) Kontrak yang akan datang
“nah untuk hari ini sampai disini dulu ya bu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara langsung.
saya pamit dulu. Assalamu alaikum”