Disusun oleh
Ika Damayanti
Dosen Pembimbing
Ns. Alice Rosy, M.Kep,
ANEMIA DEFISIENSI FE
1. Definisi anemia defisiensi Fe
Anemia Defisiensi Fe (besi) adalah
anemia yang terjadi akibat kekurangan zat
besi dalam darah,artinya konsentrasi
hemoglobin dalam darahberkurang karena
terganggunya pembentukan sel-seldarah
merah akibat kurangnya kadar zat besi
dalamdarah.
TANDA DAN GEJALA
1. Koilonychias/ spoonnail/ kukusendok: kuku
berubah menjadi rapuh dan bergaris-garis
vertical dan menjadi cekung sehingga mirip
dengan sendok.
2. Akan terjadi atropi lidah yang menyebabkan
permukaan lidah tampak licin dan mengkilap
yang disebabkan oleh menghilangnya papil lidah.
3.Angular cheilitis yaitu adanya peradangan pada
sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak
berwarna pucat keputihan.
4.Disfagia yang disebabkan oleh kerusakan epitel
hipofaring.
ETIOLOGI DEFISIEN FE
1. Kehilangan besi sebagai akibat pendarahan
menahun berasal dari :
-Saluran cerna : akibat dari tukak peptik,
pemakaian salisilat atau NSAID, kanker
lambung, kanker colon, divertikulosis,
hemoroid, dan infeksi cacing tambang.
-Saluran genitalia perempuan : menorrhagia,
atau metrorhagia
-Saluran kemih : hematuria-Saluran nafas :
hemoptoe
2. Kehilangan besi sebagai akibat pendarahan menahun
berasal dari :
-Saluran cerna : akibat dari tukak peptik,
pemakaian salisilat atau NSAID, kanker lambung,
kanker colon, divertikulosis, hemoroid, dan infeksi
cacing tambang.
-Saluran genitalia perempuan : menorrhagia, atau
metrorhagia
-Saluran kemih : hematuria-Saluran nafas :
hemoptoe
3. Faktor nutrisi : akibat kurangnya jumlah besi total
dalam makanan, atau kualitas besi (bioavailabilitas)
besi yang tidak baik (makanan banyak serat, rendah
vitamin C , dan rendah daging).
4. Kebutuhan besi meningkat : seperti pada
prematuritas anak dalam masa pertumbuhan dan
kehamilan. Gangguan absorpsi besi : gastrektomi,
PATOFISIOLOGI
A. METABOLISME BESI DEFISIENSI FE
Besi merupakan trace element yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan
hemoglobin, mioglobin dan berbagai enzim.
B.KOMPOSISI BESI DALAM TUBUH
Besi terdapat dalam berbagai jaringan dalam
tubuh :
a.Senyawa fungsional, yaitu besi yang membentuk
senyawa yang berfungsi dalam tubuh
b.Besi cadangan, senyawa besi yang dipersiapkan
bila masukan besi berkurang
c.Besi transport, yaitu besi yang berikatan dengan
protein tertentu dalam fungsinya untuk mengangkut
besi dari satu kompartemen ke kompartemen
lainnya.
C.ABSORPSI BESI
Tubuh mendapatkan masukan besi yang berasal
dari makanan dalam usus. Proses absorpsi besi dibagi
menjadi 3 fase :
1.Faseluminal: besi dalam makanan diolah dalam
lambung kemudian siap diserap di duodenum.
2.Fase mukosal : proses penyerapan dalam mukosa
usus yang merupakan suatu proses yang aktif.
3.Fase korporeal : meliputi proses transportasi besi
dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh sel-sel yang
memerlukan serta penyimpanan besi (storage).
D.SIKLUS BESI DALAM TUBUH
Pertukaran besi dalam tubuh merupakan
lingkaran yang tertutup yang diatur oleh
besarnya besi yang diserap usus, sedangkan
kehilangan besi fisiologik bersifat tetap.
Besi yang diserap setiap hari berkisar antara
1-2 mg, ekskresi besi terjadi dalam jumlah yang
sama melalui eksfoliasi epitel. Besi dari usus
dalam bentuk transferin akan bergabung dengan
besi yang dimobilisasi dari makrofag dalam
sumsum tulang sebesar 22 mg untuk dapat
memenuhi kebutuhan eritropoesis sebanyak 24
mg/hari.
AKIBAT
1. Kekurangan darah
DEFISIEN FE
Kekurangan darah adalah salah satu faktor penyebab anemia
defisiensi zat besi. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan Anda
kekurangan darah. Bagi wanita, menstruasi yang lama dan banyak
meningkatkan risiko anemia karena kekurangan zat besi. Zat besi dapat
hilang bersamaan dengan darah menstruasi yang keluar.
2. Kekurangan makanan yang mengandung zat besi
Kurang makan makanan mengandung zat besi juga dapat
menyebabkan anemia. Makanan yang tinggi zat besi seperti
daging merah, adalah sumber terbaik zat besi. Selain itu, sayur-sayuran
berdaun hijau, makanan dari gandum, dan kacang-kacangan juga baik
untuk dikonsumsi agar zat besi di dalam tubuh jumlahnya terpenuhi.
3. Tubuh tidak mampu menyerap zat besi
Ulkus (luka) di lambung atau kanker pada saluran pencernaan adalah
kondisi yang dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Beberapa
kondisi tersebut dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal.
CARA PENCEGAHAN DEFISIEN FE
⦿ Pada bayi dan anak, pencegahan dilakukan dengan
memberikan ASI atau susu formula yang sudah
difortifikasi zat besi selama satu tahun pertama.
Setelah satu tahun pertama, jangan memberikan susu
lebih dari 700 mililiter per hari. Konsumsi susu yang
berlebihan akan menggantikan makanan lain yang
kaya akan kandungan zat besi. Pada bayi di bawah
satu tahun, pemberian susu sapi murni tidak
dianjurkan, karena susu sapi murni bukan sumber zat
besi yang baik untuk bayi.
⦿ Pada wanita hamil, konsumsi suplemen penambah zat
besi secara rutin.
⦿ Pada orang dewasa, lakukan pencegahan dengan
menghindari makanan dan minuman yang dapat
menghambat penyerapan zat besi, serta dengan
mengonsumsi makanan dan minuman kaya vitamin C
untuk membantu penyerapan zat besi.
PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
PASIEN ANEMIA
1. Perbanyak Konsumsi Zat Besi
Pengidap anemia zat besi dianjurkan untuk
memperbanyak mengonsumsi makanan yang kaya akan
akan zat besi agar kadar zat besi dalam tubuh kembali
normal:
⦿ Daging merah, ayam, dan ati ayam.
⦿ Makanan laut, seperti tiram, kerang, dan ikan.
⦿ Sayuran hijau, misalnya bayam dan brokoli.
⦿ Kacang-kacangan, contohnya kacang hitam, kacang hijau,
dan kacang merah.
2. Mengonsumsi Suplemen Zat Besi
Dokter biasanya akan memberikan suplemen
penambah zat besi sebagai penanganan utama untuk
memperbaiki defisiensi zat besi yang dialami pengidap.
Dosis yang dianjurkan adalah 150–200 miligram setiap hari.
3. Mengatasi Penyebab Anemia Defisiensi Besi
Bila anemia defisiensi besi disebabkan oleh
perdarahan yang berlebihan saat menstruasi,
maka wanita yang mengalaminya bisa
mengonsumsi kontrasepsi oral.
4. Transfusi Sel Darah Merah
Bila suplemen penambah zat besi tidak
mempan mengurangi gejala yang dialami
pengidap dengan cepat, maka cara penanganan
yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
transfusi sel darah merah.
CACINGAN
1. Definisi cacingan
Cacingan merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasitberupa cacing.
Definisi infeksi cacingan menurut WHO
adalah sebagai infestasi satu atau lebih
cacing parasit usus yang terdiri dari
golongan nematoda usus.
TANDA DAN GEJALA CACINGAN
1. Cacing kremi : Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar
daerah anus atau vulva(kemaluan wanita). Gejala ini
akan memburuk di malam hari ketika cacing
kremibiasanya akan keluar dari permukaan tubuh
untuk menaruh telurnya di sekitar anus/vulva. Cacing
juga biasanya dapat terlihat di feses.
2. Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala,
meskipun untuk jenis Toxocaracanis dapat
menyebabkan masalah penglihatan apabila terdapat
di mata karenamenimbulkan radang & luka pada
retina mata. Cacing gelang ini juga dapatberpindah
ke bagian paru-paru menyebabkan timbulnya batuk &
asma, sertamenimbulkan bengkak di organ tubuh
lain.
3. Cacing Tambang : Dapat menimbulkan rasa sakit di
daerah perut. Cacing pita dapat menutupi daerah
otot, kulit, jantung, mata & otak.
Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul
adalah :
· Rasa mual
· Lemas
· Hilangnya nafsu makan
· Rasa sakit di bagian perut
· Diare
· Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan.