DISUSUN OLEH:
UNIKA SOEGIJAPRANATA
2019/2020
1. Pencatatan
Akuntansi Konvensional
Biaya Mudik 5M
Biaya Limbah 5M
Biaya Promosi 2M
Biaya CSR 3M
Kas 320M
Kas 250M
Persediaan 30M
Hutang Usaha 5M
Kas 5M
Kas 72M
Akuntansi Hijau
Biaya Promosi 2M
Kas 302M
Investasi Mudik 5M
Investasi Limbah 5M
Investasi CSR 3M
Kas 18M
Kas 250M
Persediaan 30M
Hutang Usaha 5M
Kas 5M
Kas 72M
2. Akuntansi Konvensional
Dampak perlakuan Akuntansi Konservatif : Jika kita menggunakan akuntansi konservatif , maka
tingkat pendapatan perusahaan akan lebih rendah, karena biaya untuk CSR social dan lingkungan
dimasukkan sebagai beban, tidak menambah aset, liabilitas tetap.
Dampak perlakuan Akuntansi Hijau : Jika kita menggunakan akuntansi hijau, maka pendapatan
akan lebih tinggi, aset juga bertambah. Dikarenakan semua biaya untuk CSR sosial dan
lingkungan di masukkan ke investasi.
3. Kesimpulan : Akuntansi hijau diterapkan dalam praktik akuntansi korporasi untuk mengatasi
kelemahan akuntansi konvensional dan merespon kebutuhan entitas korporasi dalam pengakuan
dan pengukuran nilai, pencatatan, peningkatan, pelaporan, dan pengungkapan informasi
akuntansi keuangan, sosial dan lingkungan secara integrasi. Namun, terkadang masih ada
kesalahan dalam perlakuan akuntansi terhadap biaya lingkungan yaitu CSR masih sering
dianggap beban yang mengurangi laba pemilik. Padahal, sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan bisa diakui sebagai investasi.
Yang lebih baik : Akuntansi hijau. Karena akuntansi hijau tidak hanya mengejar profit, tapi juga
memperhatikan keadaan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, akuntansi hijau pada hakikatnya
merupakan akuntansi yang menghijaukan bisnis dan laba korporasi karena mempertimbangkan
semua aspek dalam proses akuntansi.
4. Akuntansi hijau juga harus diterapkan diberbagai perusahaan, mulai dari yang kecil hingga
perusahaan besar.Selain investasi CSR, juga harus memperhatikan beban beban lain yang bisa
dihemat menggunakan energi alternative. Dan dana sisa penghematan tersebut dapat
diinvestasikan keberbagai bentuk CSR.