Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi Sosial dan Lingkungan

DISUSUN OLEH:

1. Natanael Kurniawan 18.G1.0039


2. Oscar Lukito 18.G1.0046
3. Teddy William 18.G1.0062
4. Fernando Aristo 18.G1.0146
DOSEN PEMBIMBING :

Prof. Dr. Andreas Lako, SE., MSi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIKA SOEGIJAPRANATA

2019/2020
1. Pencatatan

Akuntansi Konvensional

Biaya Produksi 180M

Biaya Pemasaran 15M

Biaya Gaji & Upah 25M

Biaya Administrasi 60M

Biaya Mudik 5M

Biaya THR Karyawan 2,5M

Biaya Limbah 5M

Biaya Pendidikan 1,5M

Biaya Penghijauan 3,5M

Biaya Promosi 2M

Biaya CSR 3M

Biaya Bunga 2,5M

Biaya Lain-Lain 15M

Kas 320M

Investasi Bangunan Hijau 250M

Kas 250M

Hutang Usaha 30M

Persediaan 30M

Hutang Usaha 5M

Kas 5M

Biaya Pajak 72M

Kas 72M
Akuntansi Hijau

Biaya Produksi 180M

Biaya Pemasaran 15M

Biaya Gaji & Upah 25M

Biaya Administrasi 60M

Biaya Promosi 2M

Biaya THR Karyawan 2,5M

Biaya Bunga 2,5M

Biaya Lain-Lain 15M

Kas 302M
Investasi Mudik 5M

Investasi Limbah 5M

Investasi Pendidikan 1,5M

Investasi Penghijauan 3,5M

Investasi CSR 3M

Kas 18M

Investasi Bangunan Hijau 250M

Kas 250M

Hutang Usaha 30M

Persediaan 30M

Hutang Usaha 5M

Kas 5M

Biaya Pajak 72M

Kas 72M
2. Akuntansi Konvensional

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Usaha 780 M


Pendapatan Lain-lain 20 M
Biaya Produksi (180 M)
Biaya Pemasaran (15 M)
Biaya Gaji & Upah (25 M)
Biaya Administrasi (60 M)
Biaya Mudik (5 M)
Biaya THR Karyawan (2,5 M)
Biaya Limbah (5 M)
Biaya Pendidikan (1,5 M)
Biaya Penghijauan (3,5 M)
Biaya Promosi (2 M)
Biaya CSR (3 M)
Biaya Bunga (2,5 M)
Biaya Lain-lain (15 M)
Laba Bersih Sebelum Pajak 480 M
Pajak (15%) 72 M -
Laba Setelah Pajak 408 M

Laporan Posisi Keuangan

Aset Lancar Liabilitas


Kas 2,5 T Utang Usaha 25 M
Piutang 500 M Total Liabilitas 25 M
Persediaan 1,5 T
Perlengkapan 500 M Ekuitas
Aset Tidak Lancar Modal Saham 9T
Tanah & Bangunan 7T Laba Ditahan 3T
Mesin 1,5 T Laba Bersih 408 M
Investasi Bangunan 250 M Total Ekuitas 12,408 T +
Aset Lain-lain 1T
Aset Tidak berwujud 500 M +
Total Aset 15,25 T Total Liabilitas & Ekuitas 12,433 T
Akuntansi Hijau

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Usaha 780 M


Pendapatan Lain-lain 20 M
Biaya Produksi (180 M)
Biaya Pemasaran (15 M)
Biaya Gaji & Upah (25 M)
Biaya Administrasi (60 M)
Biaya THR Karyawan (2,5 M)
Biaya Promosi (2 M)
Biaya Bunga (2,5 M)
Biaya Lain-lain (15 M)
Pendapatan Sebelum Pajak 497 M
Pajak (15%) 74,55 M -
Pendapatan Setelah Pajak 422,45 M

Laporan Posisi Keuangan

Aset Lancar Liabilitas


Kas 2,5 T Utang Usaha 25 M
Piutang 500 M Total Liabilitas 25 M
Persediaan 1,5 T
Perlengkapan 500 M Ekuitas
Aset Tidak Lancar Modal Saham 9T
Tanah & Bangunan 7T Laba Ditahan 3T
Mesin 1,5 T Laba Bersih 422,45 M
Investasi Bangunan 250 M Total Ekuitas 12.422.450 +
Investasi Penghijauan 3,5 M
Investasi Mudik 5M
Investasi CSR 3M
Investasi Limbah 5M
Investasi Pendidikan 1,5 M
Total Aset 15,25 T Total Liabilitas & Ekuitas 12.447.450

Dampak perlakuan Akuntansi Konservatif : Jika kita menggunakan akuntansi konservatif , maka
tingkat pendapatan perusahaan akan lebih rendah, karena biaya untuk CSR social dan lingkungan
dimasukkan sebagai beban, tidak menambah aset, liabilitas tetap.
Dampak perlakuan Akuntansi Hijau : Jika kita menggunakan akuntansi hijau, maka pendapatan
akan lebih tinggi, aset juga bertambah. Dikarenakan semua biaya untuk CSR sosial dan
lingkungan di masukkan ke investasi.

3. Kesimpulan : Akuntansi hijau diterapkan dalam praktik akuntansi korporasi untuk mengatasi
kelemahan akuntansi konvensional dan merespon kebutuhan entitas korporasi dalam pengakuan
dan pengukuran nilai, pencatatan, peningkatan, pelaporan, dan pengungkapan informasi
akuntansi keuangan, sosial dan lingkungan secara integrasi. Namun, terkadang masih ada
kesalahan dalam perlakuan akuntansi terhadap biaya lingkungan yaitu CSR masih sering
dianggap beban yang mengurangi laba pemilik. Padahal, sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan bisa diakui sebagai investasi.

Yang lebih baik : Akuntansi hijau. Karena akuntansi hijau tidak hanya mengejar profit, tapi juga
memperhatikan keadaan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, akuntansi hijau pada hakikatnya
merupakan akuntansi yang menghijaukan bisnis dan laba korporasi karena mempertimbangkan
semua aspek dalam proses akuntansi.

4. Akuntansi hijau juga harus diterapkan diberbagai perusahaan, mulai dari yang kecil hingga
perusahaan besar.Selain investasi CSR, juga harus memperhatikan beban beban lain yang bisa
dihemat menggunakan energi alternative. Dan dana sisa penghematan tersebut dapat
diinvestasikan keberbagai bentuk CSR.

Anda mungkin juga menyukai