Epistemologi Kuantitatif
Sugiyono (2019: 23), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sukmadinata (2015:53), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari oleh
filsafat positivisme yang menekankan fenomema-objektif dan dikaji secara kuantitatif
dengan memaksimalkan objektivitas, desain penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan kontrol.
Menurut Creswell (2016:5) penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk
menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang
menekankan fenomema-objektif dan diuji oleh teori-teori tertentu dengan cara meneliti
hubungan antar variabel, kemudian variabel tersebut diukur biasanya dengan instrumen
penelitian sehingga data yang terdiri angka-angka dapat dianalisis berdasrkan prosedur-
prosedur statistik.
Pada penelitian kuantitatif diyakini bahwa satu-satunya pengetahuan
(knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu pengetahuan yang
berawal dan didasarkan pada pengalaman (experience) yang tertangkap lewat
pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar (reason). Secara epistemologis, dalam
penelitian kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling
utama adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat
ditangkap pancaindera (exposed to sensory experience).
Penelitian kuantitatif meyakini adanya sejumlah asumsi sebagai dasar dalam
melihat fakta atau gejala. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah:
a. Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, baik bentuk,
struktur, sifat maupun dimensi lainnya.
b. Suatu benda atau keadaan tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu.
c. Suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan,
melainkan merupakan akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya (Sarwono,
2006).
Penelitian kuantitatif menganjurkan bahwa pengetahuan haruslah positif. Ilmu
yang posistif adalah ilmu yang objektif serta bebas dari nilai, prasangka dan
subjektivitas. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (Purwanto 2015:16).
a. Penggunaan Metode Kuantitatif
Menurut Sugiono (2015:34) metode kuantitatif digunakan apabila:
1) Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan.
2) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas
tetapi tidak mendalam.
3) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
4) Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5) Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat.
6) Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori, dan produk tertentu.
b. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
Sugiyono (2015:40) mengemukakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh
peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif adalah sebagi berikut:
1) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan
diteliti.
2) Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan
masalah penelitian pendidikan yang betul-betul maslah.
3) Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian.
4) Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey,
eksperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R & D.
5) Mampu menyusun instrument baik test maupun nontest untuk mengukur berbagai
variabel yang diteliti, mampubmenguji validitas dan reliabilitas instrumen.
6) Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
7) Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
8) Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis.
9) Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke
pihak-pihak yang terkait.
10) Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke
dalam jurnal ilmiah.
11) Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
Ada tiga hal mendasar yang harus diketahui dalam penelitian kuantitatif yaitu
aksioma, karakteristik penelitian dan proses penelitian.
1. Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar atau filsafat. Aksioma kuantitatif meliputi
realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi dan peranan nilai (Sugiyono, 2019:28).
Aksioma Dasar Metode Kuantitatif
Dapat diklasifikasikan, konkit, teramati,
Sifat Realitas
terukur
Independen, supaya terbangun
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
obyektivitas
Hubungan Variabel Kausalitas (sebab-akibat)
x y
Kemungkinan Generalisasi Cenderung membuat generaliasasi
Peranan Nilai Cenderung bebas nilai (value free)
2. Karakteristik Metode Kuantitatif
No Karakteristik Metode Kuantitatif
1 Desain a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi
langkah
2 Tujuan a. Menunjukkan hubungan antar variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
3 Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara terstruktur
4 Instrumen Penelitian a. Tes, angket, wawancara
b. Instrumen yang telah terstandar
5 Data a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
6 Sampel a. Besar
b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
7 Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk menguji
hipotesis
8 Hubungan dengan Responden a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa
kontak supaya obyektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dibuktikan
9 Usulan Desain a. Luas dan rinci
b. Literatur yang berhubungan dengan
masalah, dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci
langkah-langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik
dan jelas
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum
terjun ke lapangan
10 Kapan penelitian dianggap Setelah semua kegiatan yang direncanakan
selesai? dapat diselesaikan
11 Kepercayaan terhadap hasil Pengujian validitas dan reabilitas instrumen
penelitian
3. Proses Penelitian Kuantitatif
Proses penelitian kuantitatif menurut Manning dan McMurray (2010: 19-24)
adalah sebagai berikut:
1) Tahap Pertama dimulai dari Ide
Tahap awal dalam proses penelitian merupakan dua langkah yang melibatkan
pembuatan ide dan definisi masalah. Tahap pembuatan ide dimulai dengan ide yang
timbul dari ketertarikan peneliti dalam topik tertentu. Seringkali bagian ini
membutuhkan pemikiran dan perbaikan yang cukup sebelum muncul sebagai
permasalahan yang harus digambarkan dan dipahami dengan jelas. Banyak peneliti
yang cenderung mempercepat tahap penelitian ini sehingga menghasilkan bentuk
penelitian yang sulit untuk dipahami.
2) Tahap Kedua
Langkah kedua adalah tahap definisi masalah dan juga merupakan salah satu
tahap yang tidak seharusnya terburu-buru. Disini peneliti dapat mencari literatur untuk
memeriksa relevansi pengetahuan yang sudah dikembangkan untuk masalah yang
ditunjuk. Dalam beberapa keadaan akan muncul pengertian bahwa literatur mungkin
relatif sehubungan dengan topik yang menarik. Pada tahap inilah hipotesis sementara
atau pertanyaan penelitian muncul. Peneliti dapat mempertimbangkan bagaimana
mereka akan mengumpulkan data ketika masalah penelitian belum diidentifikasi dengan
tepat. Hasil data yang terlalu banyak dapat menghasilkan relevansi dengan hipotesis
atau pertanyaan penelitian. Untuk mencegah hal ini terjadi, gagasan pokok dan varibel
perlu didefiniskan secara operasional. Selain itu skala pengukuran dihubungkan dengan
masing masing variabel untuk menentukan mekanisme yang akan digunakan dalam
mengukur gagasan ini. Tahap ini penting untuk mengungungkapkan tujuan penelitian
yang dapat masuk kedalam salah satu kategori; deskriptif, eksplorasi atau explanatory.
3) Konseptualisasi dan Operasionalisasi Konsep-Konsep Dasar
Setelah menentukan desain penelitian dasar tugas selanjutnya adalah membuat
konsep dan mengoperasionalkan gagasan yang direncanakan untuk dibahas dalam studi
penelitian. Misalnya, peneliti tertarik pada peran kebijaksanaan dalam kepemimpinan
organisasi. Penting bagi peneliti untuk menjelaskan dengan tepat apa yang anda maksud
dari dua gagasan tersebut, kebijaksanaan dan kepemimpinan organisasi. Setelah
konseptualisasi variabel, peneliti perlu menguraikan bagaimana caranya mengukur
masing-masing gagasan secara bergantian.
Seiring beragamnya metodologi yang terus berkembang dalam peneltian bisnis,
terdapat kemungkinan penelitian menggunakan lebih dari satu metode penelitian
sebagai bagian dari penentuan untuk melakukan triangulasi temuan anda (Neuman
2006). Contoh, peneliti dapat merencanakan untuk memawancarai beberapa pemangku
kepentingan untuk mengidentifikasi masalah yang relevan kemudian dapat menjadi
dasar membuat kuesioner penelitian.
4) Populasi dan Sampel
Polpulasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau
keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti dan diambil menggunakan prosedur tertentu
sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono 2012:74). Bila populasi besar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari atau meneliti semua yang ada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari atau diteliti
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili).
c. Pemanfaatan c. Pemanfaatan
Penelitian kuantitatif digunakan apabila Penelitian kualitatif digunakan apabila
tujuan penelitian adalah untuk tujuan penelitian tidak hanya
menjelaskan gejala alam. Dalam memberikan penjelasan mengenai
pengelolaan variabelnya, penelitian dapat hubungan gejala, tapi lebih dari itu
dilakukan secara deskriptif, korelasional menjelaskan alasan-alasan adanya
atau komparatif. hubungan itu.
d. Kelebihan d. Kelebihan
1. Menghasilkan teori yang kuat yang 1. Kemampuannya memahami makna
probabilitas kebenaran dan toleransi di balik perilaku.
kesalahannya dapat diperhitungkan. 2. Mampu menemukan teori baru untuk
2. Kebenaran teori yang dihasilkan setting kebudayaan yang diteliti.
selalu terbuka untuk diuji kembali.
3. Analisis yang dilakukan atas angka
menghindarkan unsur subjektivitas.
e. Kekurangan e. Kekurangan
1. Tidak dapat mengungkap makna 1. Hasil penelitian bersifat subjektif.
yang tersembunyi. 2. Temuan teori hanya berlaku untuk
2. Pengembangan teori lambat. setting kebudayaan yang terbatas.
3. Kegunaannya rendah karena 3. Kegunaan teori yang dihasilkan
pengambil kebijakan berada di luar rendah karena belum tentu dapat
penelitian. dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA