Anda di halaman 1dari 14

1.

DRUM/ ROTARY DRYER


Pengering ini digunakan untuk mengeringkan
zat-zat berbentuk cairan, misalnya susu atau air
buah. Alatnya terdiri dari pipa silinder yang besar,
adayang hanya satu ada yang dua, bagian dalamnya
berfungsi menampung danmengalirkan uap panas.
Drum dryer sangat cocok untuk penanganan lumpur
ataupadatan yang berbentuk pasta atau suspensi serta
untuk bermacam-macam larutan (Anonim, 2010).
Pengeringan dengan drum (Drum Drying) secara
luas digunakan dalam pengeringan komersial di
industri pangan untuk berbagai jenis produk
makanan berpati, makanan bayi, maltodekstrin, suspensi dan pasta dengan viskositas tinggi (heavy pastes),
dan dikenal sebagai metode pengeringan yang paling hemat energi untuk jenis produk tersebut. Karena
terpapar pada suhu tinggi hanya dalam beberapa detik, drum drying sangat cocok untuk kebanyakan
produk yang sensitif terhadap panas. Dan drum dryer dalam pembuatan bubuk melibatkan system kominusi.
Dalam operasional pengeringan, cairan, bubur, atau materi yang dihaluskan diletakan sebagai lapisan tipis
pada permukaan luar drum berputar yang dipanaskan oleh uap. Setelah sekitar tiga perempat dari titik
putaran, produk sudah kering dan dipindahkan dengan pisau/scraper statis. Produk kering kemudian
ditumbuk menjadi serpih atau bubuk. Pengeringan drum adalah salah satu metode pengeringan yang paling
hemat energi dan khususnya efektif untuk mengeringkan cairan dengan viskositas tinggi atau bubur
makanan.
Proses optimalisasi drum dryer ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalahtingkat
viskositas larutan bahan (kental atau encer), larutan yang encer lebih cepatkering disebabkan lebih mudah
memperluas permukaan cairan atau pasta. Dalam aplikasinya dibidang industri biasanya drum
dryer digunakan untuk memproduksisereal dan ragi roti (Mujumdar, 1995).
Perbedaan penggunaan drum dryer jika dibandingkan dengan oven dalampengolahan pangan yang
mengadung pati adalah tidak merusak bahan karena suhuyang digunakan berkisar antara 80oC dalam waktu
yang cepat, yaitu hanya sekaliputaran drum. sedangkan penggunaan oven dalam pengeringan adalah dapat
merusak bahan karena suhu yang dugunakan tinggi dalam waktu yang relatif lama.

Prinsip Kerja
Bagian drum berfungsi sebagai suatu evaporator. Beberapa variasi darijenis drum tunggal adalah
dua drum yang berputar dengan umpan masuk dari atas atau bagian bawah kedua drum tersebut. Terdiri
dari gulunganlogam panas yang berputar. Pada bagian luar terjadi penguapan lapisantipis zat cair atau
lumpur untuk dikeringkan. Padatan kering dikeluarkandari gulungan yang putarannya lebih diperlambat.

Mekanisme Kerja
Cairan yang akan dikeringkan disiramkan pada silinder pengeringtersebut dan akan keluar secara
teratur dan selanjutnya menempel padapermukaan luar silinder yang panas sehingga mengering, dan
karenasilinder tersebut berputar dan di bagian atas terdapat pisau
pengerik (skraper) maka tepung- tepung yang menempel akan terkerik danberjatuhan masuk ke dalam
penampung, sehingga didapat tepung sari hasiltanaman yang kering dan memuaskan (Ahmad, 2010).

Beberapa permasalahan yang timbul pada drum dryer :


(1) terjadi fluktuasi kadar air dan ketebalan bahan
(2) akumulasi noncondensable gas dalam tabung yang mempengaruhi keseragaman pengeringan;dan
(3) suhu permukaan drum mungkin berbeda-beda sepanjang drum.

Kelebihan:
1. Produk yang dihasilkan memiliki porositas yang baik sehingga sifat rehidrasi tinggi.
2. Bisa digunakan untuk makanan kering yang sangat kental, seperti pasta dan patigelatinizedatau dimasak,
yang tidak dapat mudah dikeringkan dengan metode lain.
3. Efisiensi panas dan kecepatan yang tinggi.
4. Produk/hasil yang diperoleh lebih bersih dan higienis.
5. Mudah untuk mengoperasikan dan memelihara.
6. Fleksibel dan cocok untuk beberapa pengeringan tapi dalam jumlah kecil.
7. Instalasi mudah
8. Menggunakan daya listrik yang sedikit

Kelemahan:
1. Tidak cocok untuk produk yang tidak dapat membentuk film (lapisan tipis) yang bagus.
2. Khusus produk yang mengandung kadar gula tinggi seperti tomat pure tidak mudahdipisahkan dari drum
karena thermoplasticity dari suhu bahan.
3. Throughput (kecepatan hasil pengeringan per satuan waktu) relatif rendah dibandingkan dengan spray
drying.
4. Biaya tinggi untuk perubahan permukaan drum karena presisi mesin sangat dibutuhkan.
5. Kemungkinan panas produk dapat memberikan rasa masak dan pudarnya warna karena kontak langsung
dengan suhu tinggi di permukaan drum.
6. Tidak dapat memproses bahan/material yang mengandung garam tinggi (asin) atau bersifat korosif
karena berpotensi terjadi pitting pada permukaan drum.
7. Luas kontak permukaan bahan dengan udara lebih rendah dibandingkan dengan jenis pengeringan
lainnya seperti spray drying atau fluidized bed drying.

Aplikasi Drum Dryer


Drum dryer antara lain diaplikasikan pada pengeringan produk pangan seperti, susu, makanan bayi,
sereal, buah dan sayuran, pure kentang, pati masak, dan lain-lain.

2. TRAY DRYER
Tray Dryer (Cabinet Dryer) merupakan salah satu alat
pengeringan yang tersusun dari beberapa buah tray di dalam satu rak. Tray
dryer sangat besar manfaatnya bila produksinya kecil, karena bahan yang
akan dikeringkan berkontak langsung dengan udara panas. Namun alat ini
membutuhkan tenaga kerja dalam proses produksinya, biaya operasi yang
agak mahal, sehingga alat ini sering digunakan pada pengeringan bahan –
bahan yang bernilai tinggi.
Tray dryer termasuk kedalam system pengering konveksi
menggunakan aliran udara panas untuk mengeringkan produk. Proses
pengeringan terjadi saat aliran udara panas ini bersinggungan langsung
dengan permukaan produk yang akan dikeringkan. Produk ditempatkan
pada setiap rak yang tersusun sedemikan rupa agar dapat dikeringkan degan sempurna. Udara panas sebagai
fluida kerja bagi model ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar, panas matahari atau listrik. Kelembaban
relative udara yang mana sebagi factor pembatas kemampuan udara menguapkan air dari produk sangat
diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran udara ked an dari alat pengering ini melalui
sebuah alat pengalir.
Penggunaannya cocok untuk bahan yang berbentuk padat dan butiran, dan sering digunakan untuk
produk yang jumlahnya tidak terlalu besar. Waktu pengeringan yang dibutuhkan (1-6 jam) tergantung dari
dimensi alat yang digunakan dan banyaknya bahan yang dikeringkan, sumber panas dapat berasal dari
steam boiler.

Prinsip Kerja
Pengering tray ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan tak langsung. Uap dari
zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang
lapisan zat padat memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu 4-8 jamper tumpak.
Selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis karena pemendekan siklus
pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan untuk setiap tumpak.
Mekanisme Kerja
Pada tray dryer yang juga disebut rak, bahan dapat berupa padatan kental atau padatan pasta,
disebarkan merata pada tray logam yang dapat dipindahkan di dalam ruang (cabinet). Uap panas
disirkulasi melewati permukaan tray secara sejajar, panas listrik juga digunakan khususnya untuk
menurunkan muatan panassekitar 10-20 % udara yang melewati atas tray adalah udara murni, sisanya
menjadi udara sirkulasi. Setelah pengeringan, ruang atau kabinet dibuka dan tray diganti denganpengering
tumbak (batch) tray. Modifikasi tipe ini adalah tipe tray truck yang ditolak ke dalam pengering. Pada
kasus bahan granular (butiran), bahan bisa dimasukkan dalam kawat pada bagian bawah tiap-tiap tray,
kemudian melalui sirkulasi pengering, uap panas melewati bed permeabel memberikan waktu
pengeringan yang lebih singkat disebabkan oleh luas permukaan yang lebihbesar kena udara.

Keuntungan:
1. Laju pengeringan lebih cepat
2. Kemungkinan terjadinya over drying lebih kecil
3. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang dikeringkan.

Kekurangan:
1. Efisiensi rendah
2. Kecenderungan tray terbawah panas dan tray teratas kurang panas

3. SPRAY DRYER
Pengeringan semprot
(spray drying) cocok digunakan
untuk pengeringan bahan
pangan cair seperti susu dan
kopi (dikeringkan dalam bentuk
larutan ekstrak kopi). Cairan
yang akan dikeringkan
dilewatkan pada suatu nozzle
(semacam saringan bertekanan)
sehingga keluar dalam bentuk
butiran (droplet) cairan yang
sangat halus. Butiran ini
selanjutnya masuk kedalam
ruang pengering yang dilewati
oleh aliran udara panas (Anonim,2009).
Evaporasi air akan berlangsung dalam hitungan detik, meninggalkan bagian padatan produk dalam
bentuktepung. Kapasitasnya dapat beberapa kg per jam hingga 50 ton per jam penguapan (20000 pengering
semprot) dan umpan yang diatomisasi dalam bentuk percikan disentuhkan dengan udara panas yang
dirancang dengan baik.
Contoh umum yang mengaplikasikan system spray dryer adalah proses proses pembuatan susu
bubuk. Pada industri susu bubuk, pada tahap pertama digunakan evaporator (yang lebih murah biaya
penguapannya) sampai dihasilkan larutan pekat. Tahap berikutnya digunakan dryer (yanglebih mahal biaya
penguapannya) untuk memperoleh susu bubuk.

Fungsi evaporator:
Memekatkan bahan/susu dengan cara menguapkan air dalam bahan/susu sehingga menaikkan total solid
susu dari 40% menjadi 50%.
Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang paling banyak digunakan dalam
industri terutama industri makanan. Metode ini mampu menghasilkan produk dalam bentuk bubuk atau
serbuk dari bahan-bahan seperti susu, buah buahan, dll. Fungsi spray dryer itu sendiri adalah digunakan
untuk menguapkan dan mengeringkanlarutan dan bubur (slurry) sampai kering dengan cara termal,
Sehingga didapatkan hasil berupazat padat (bubuk) yang kering.

Prinsip kerja Spray Dryer


Seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan, diubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan
cara diuapkan menggunakan atomizer. Air daribahan yang telah berbentuk tetesan-tetesan tersebut
kemudian di kontakandengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan air dalambentuk
tetesan-tetesan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara uap
panas dengan serbuk dilakukandengan cyclone atau penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk
kemudiankembali diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi. Pada prinsipnya cairan
disemprotkan melalui sebuah alat penyemprot (sprayer) ke dalam ruangan yang panas. Dengan demikian
air akan dapatmenguap sehingga bahan dapat kering menjadi bubuk atau powder.

Mekanisme kerja
Pada proses dengan menggunakan spray dryer liquid atau larutanslurry disemprotkan ke dalam
tempat yang dialirkan gas-gas panas berupatitik-titik berkabut, air dengan cepat diuapkan dari
dropplet menujupartikel padat yang disemprotkan kepada aliran gas panas tadi. Aliran gasdan cairan di
dalam spray yang dialirkan secara co-counter, counter-current dan kombinasi keduanya (Ranganna,
1977). Tetesan yang terbentuk tadi selanjutnya diumpankan dengan spraynozel atau cakram spray dengan
kecepatan tinggi yang berputar di dalamkamar-kamar slinder. Hal ini dapat menjamin bahwa tetesan-
tetesan air dan partikel padatan basah tidak bercampur dan permukan padatan tidak kaku sebelum sampai
ke tempat pengeringan, setelah itu baru digunakan chamber yang besar. Padatan kering akan keluar
dibawah chamber melalui screw conveyer.
Kemudian gas dialirkan dengan cyclone sparator agar proses dapatberlangsung dengan baik.
Produknya berupa partikel ringan dan berporos. Contohnya susu bubuk kering yang dihasilkan dari
pengeringan susu cair dengan spray drayer.
Kelebihan:
 Dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi, berkualitas serta tingkat kerusakan gizi yang
rendah. Selain itu perubahan warna, bau dan rasa dapat diminimalisir.
 Komposisi produk yang dihasilkan relatif seragam
 Dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang sangat besar
Kekurangan:
 Harga dan biaya operasionalnya sangat tinggi
 Tidak bisa pada bahan yang memiliki bulk density yang besar, corrosive
 Recovery produk dan pengumpulan debu dapat meningkatkan biaya produksi
 Dibanding pengering kontinyu lainnya, spray dryer memiliki modal yang cukup besar

Untuk itu, harus diatur ukuran partikel dan jumlah alirannya yang seimbang dengan temperatur dan
jumlah aliran udara panasnya, sehingga dengan perpaduan pengaturan-pengaturan tersebut akan diperoleh
kualitas dan kuantitas tepung atau bubuk sesuai yang diharapkan. Ruang pengering yang umumnya
berbentuk siklon, hendaklah memilih material siklon yang tepat, kehalusan permukaan dinding bagian
dalam siklon yang memenuhi syarat termasuk dimensi dan sebagainya sehingga tidak menghambat
kelangsungan proses pengeringan seperti bahan dapat mengalir turun tanpa hambatan, waktu pengeringan
yang cukup, separasi udara dengan bahan dapat berlangsung secara sempurna, dan sebagainya.

4. FLASH/ PNEUMATIC DRYER

Flash dryer adalah sebuah instalasi alat pengering yang digunakan untuk mengeringkan adonan
basah melalui desintegrasi dengan mengalirkan udara panas secara berkelanjutan. Proses pengeringan
yang terjadi di flash dryer berlangsung dengan sangat cepat dalam hitungan milisekon (Anonim, 2010).

Cara Kerja Flash Dryer dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bermula dari Feed Mecanism, bahan yang akan dikeringkan dimasukan kedalam balance tank. Di
dalam balance tank, bahan tersebut diaduk oleh stirer agar teragitasi yang bertujuan untuk mendapatkan
campuran bahan yang homogen agar lebih mudah dialirkan pada proses selanjutnya. Setelah itu, bahan
akan melalui screw feeder yang akan mengangkut bahan tersebut ke dalam disintegrator. Screw Feeder
inilah yang mengatur banyak sedikitnya bahan yang masuk ke dalam disintegrator. Sebelum masuk ke
dalam disintegrator, pada ujung screw feeder, terdapat distributor, yang berbentuk small nodule, yang
berfungsi untuk memecah kembali bahan agar tidak berbentuk gumpalan ketika memasuki disintegrator.
Dengan adanya distributor ini, maka akan meringankan kerja disintegrator dalam memecahkan dan
mengeringkan bahan. Karena setelah melewati distributor, bahan menjadi terurai kembali dan luas
permukaannya juga meningkat (Anonim, 2010).

Gambar: feed mechanism

Dari Feed Mechanism, bahan memasuki proses Cage Mill Disintegrator, yang selanjutnya
disebut dengan disintegrator. Jantung dari Flash Dryer adalah pada disintegrator. Pada bagian ini bahan
diubah dalam bentuk serbuk dan dipanaskan. Panas didapat dari hot air generator yang disalurkan ke
dalam disintegrator. Sekitar 70% pemanasan bahan terjadi di dalam disintegrator. Dari disintegrator,
melalui tekanan udara panas dari generator, bahan disalurkan ke drying duct. Pemanasan selanjutnya
terjadi di sini. Selang waktu yang dibutuhkan bahan yang dikeringkan untuk melewati dry duct sering
disebut dengan residence time of drying (Anonim, 2010).

Kemudian bahan memasuki ruang yang disebut dengan siklon untuk memisahkan antara bahan
yang telah kering dan udara. Karena pengaruh gaya tangensial dan gravitasi, partikel-partiket tersebut
jatuh ke bawah dan masuk ke penampungan. Beberapa partikel yang sangat kecil terbawa oleh udara dan
memasuki ruang bag filter. Di sini udara dan partikel tersebut disaring kembali, sehingga udara yang
keluar dari pipa pengeluaran adalah dalam bentuk udara bersih. Partikel yang tertangkap oleh filter,
diteruskan ke ruang penampungan bersama partikel sebelumya yang jatuh dari siklon. Pada Flash Dryer
terdapat dua blower pada sisi masuk dan sisi keluar, yang berfungsi untuk mendorong dan menarik udara
untuk memastikan kelancaran aliran udara di dalam Flash Dryer dan agar tidak terjadi tekanan balik atau
presser drop (Anonim, 2010).
Keunggulan:
 Cocok untuk skala besar
 Mudah dalam pengoperasian Karena produk bergerak seperti fluida
Kelemahan:
 Energi listrik besar karena kecepatan udara tinggi
 Partikel padatan tidak terpisah sempurna
 Tidak dapat mengolah bahan yang lengket

5. VACUUM DRYER

Mesin vacuum drying (pengering vakum) adalah mesin yang berfungsi untuk mengeringkan atau
menurunkan kandungan air pada suatu produk dan dilakukan pada suhu rendah secara constant (suhu bisa
diatur sesuai kondisi)

Prinsip Kerja Vacuum Drying

Prinsip kerja mesin Vacuum Drying ini adalah dengan memanaskan produk pada suhu tertentu
(sistem oven/ kering) yang bisa diatur dan konstan disertai dengan proses pemvakuman uap air yang
dihasilkan dari pemanasan produk atau bahan tersebut tanpa menggunakan media tertentu, lain halnya
dengan vacuum frying yang menggunakan media minyak goreng (penggorengan)..

Sistem Pengeringan Vacuum Dryer

Produk makanan ataupun lainnya diletakkan pad rak/ Loyang pada mesin Vacuum Drying ini
(Berbentuk Lemari Rak). Rak ini biasanya berupa rak vorporasi (lubang-lubang). besar kecilnya vorporasi
rak tergantung dengan ukuran produk yang akan dikeringkan.
Kelebihan:

 Penguapan lebih cepat pada tekanan rendah daripada tekanan tinggi


 Digunakan untuk bahan yang peka terhadap suhu atau mudah teroksidasi
 Waktu pengeringan cepat
 Temperature rendah
 Energi yang digunakan sedikit

Kekurangan:

 Biaya operasi relative mahal

6. FLUIDIZED BED DRYER

Pengeringan hamparan
terfluidisasi (Fluidized Bed Drying)
adalah proses pengeringan dengan
memanfaatkan aliran udara panas
dengan kecepatan tertentu yang
dilewatkan menembus hamparan
bahan sehingga hamparan bahan
tersebut memiliki sifat seperti fluida.
Metode pengeringan fluidisasi
digunakan untuk mempercepat
proses pengeringan dan
mempertahankan mutu bahan kering.
Pengeringan ini banyak digunakan
untuk pengeringan bahan berbentuk
partikel atau butiran, baik untuk
industri kimia, pangan, keramik,
farmasi, pertanian, polimer dan
limbah. Proses pengeringan
dipercepat dengan cara
meningkatkan kecepatan aliran udara
panas sampai bahan terfluidisasi.
Dalam kondisi ini terjadi penghembusan bahan sehingga memperbesar luas kontak pengeringan,
peningkatan koefisien perpindahan kalor konveksi, dan peningkatan laju difusi uap air.
Kecepatan minimum fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara terendah dimana bahan yang
dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedangkan kecepatan udara maksimum adalah tingkat
kecepatan tertinggi dimana pada tingkat kecepatan ini bahan terhembus ke luar ruang pengering.
Berikut ini adalah bagian-bagian mesin pengering sistem fluidisasi:
1. Kipas (Blower)
Kipas (Blower) berfungsi untuk menghasilkan aliran udara, yang akan digunakan pada proses
fluidisasi. Kipas juga berfungsi sebagai penghembus udara panas ke dalam ruang pengering juga untuk
mengangkat bahan agar proses fluidisasi terjadi.

2. Elemen Pemanas (heater)


Elemen Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga kelembaban relatif udara
pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa oleh aliran udara yang melewati elemen
pemanas sehingga proses penguapan air dari dalam bahan dapat berlangsung.

3. Plenum
Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pemasukan udara panas yang
dihembuskan kipas ke ruang pengeringan. Bagian saluran udara ini dapat berpengaruh terhadap
kecepatan aliran udara yang dialirkan, dimana arah aliran udara tersebut dibelokkan menuju ke ruang
pengering dengan bantuan sekat-sekat yang juga berfungsi untuk membagi rata aliran udara tersebut.

4. Ruang Pengering
Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimana bahan yang akan dikeringkan ditempatkan.
Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal terjadi diruang ini. Tinggi tumpukan bahan
yang optimal untuk pengering dengan menggunakan fluidized bed dryer adalah 2/3 dari tinggi ruang
pengering.

5. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang pengering.

Keuntungan:
1. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara kontinyu sehingga
otomatis memudahkan operasinya.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir mendekati isothermal.
3. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk mengalirkan
sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering yang besar.
4. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.
5. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara pengering dan bahan
sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak yang lain.
6. Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan area permukaan yang
relatif kecil.
7. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitif

Kekurangan:
1. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ruang pengering,
dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang masuk dan bahan terlewati oleh
gelembung udara, menjadikan sistem kontak/singgungan tidak efisien.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada hamparan akan
menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang pengering, karena bahan terus
menerus terkena hembusan udara panas.
3. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abrasive.

7. TURBO DRYER
Turbo Dryer adalah menara pengering dengan resirkulasi internal pemanas gas atau pengering yang
paling umum digunakan untuk produk dengan jumlah yang tidak terlalu besar, terdiri dari satu atau
beberapa kumpulan nampan yang ditempatkan pada ruang terisolasi dimana udara panas dialiri oleh kipas
dan kisi-kisi pemandu yang dirancang sesuai keperluan. Pengering ini umumnya membutuhkan sejumlah
pekerja untuk membongkar muat produk. Waktu pengeringan umumnya cukup panjang (10-60 jam). Kunci
keberhasilan operasi pengeringan ini adalah keseragaman aliran udara pengeringan terlama merupakan
penentu lama pengeringan keseluruhan yang dibutuhkan, yang selanjutnya menentukan kapasitas
pengering. Turbo dryer ini digunakan untuk mengeringkan bahan yangtahan terhadap kontak langsung
dengan udara panas yang di alirkan ke dalam turbo dryer.
Prinsip kerja turbo dryer adalah mengedarkan udara atau gas keluar antar ruang yang
pengedarannya diatur oleh turbo fan, dimana turbo fan ini yang akan menggerakan udara pemanas untuk
mengeringkan bahan. Pemanasan udara biasanya dibuat di bagian bawah menara dan dibuang dari atas,
memberikan aliran melawan arus.

Gambar Turbo Dryer Di Industri Gambar Teknik Turbo Dryer

Gambar diatas menunjukkan pengering turbo, yang terdiri atas susunan nampan membujur yang
diletakkan pada suatu batang vertical. Produk yang dimasukkan pada tingkat pertama di atur tinggi
tumpukannya oleh sekumpulan pisau tak bergerak yang membentuk sederetan parit pada permukaan
lapisan. Pisau-pisau ini dibuat bergigi untuk memastikan terjadinya pecampuran bahan. Setelah satu
putaran, bahan akan tersapu habis jatuh ke tingkat di bawahnya oleh pisau terakhir. Biasanya pengering ini
dapat memuat sampai dengan 30 buah nampan.
Udara panas dialirkan ke ruang pengering dengan kipas turbin. Udara dipanaskan secara tak
langsung dengan melewatkannya ke elemen pemanas internal. Bahan butiran basah diumpankan dari atas
dan jatuh akibat gravitasi ke nampan berikutnya melewati selot radial pada tiap sirkular. Garu berputar
mencampur padatan sehingga memperbaiki kinerja pengeringan. Pengering tersebut dapat beroperasi pada
kondisi vakum, terutama untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau ketika pelarut perlu dipulihkan dari
uap air.

8. FREEZE DRYER
Freeze Dryer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk kedalam Conduction Dryer/
Indirect Dryer karena proses perpindahan terjadi secara tidak langsung yaitu antara bahan yang akan
dikeringkan (bahan basah) dan media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga air dalam bahan basah
/ lembab yang menguap tidak terbawa bersama media pemanas. Hal ini menunjukkan bahwa perpindahan
panas terjadi secara hantaran (konduksi), sehingga disebut juga Conduction Dryer/ Indirect Dryer.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan yang mempunyai
keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif
terhadap panas.

Keunggulan:

1. Dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan aroma, warna, dan unsur
organoleptik lain)
2. Dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan perubahan bentuk setelah
pengeringan sangat kecil)
3. Dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat berongga danlyophile sehingga daya
rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang
hampir sama dengan sebelum pengeringan).

Kekurangan:

Keunggulan-keunggulan tersebut tentu saja dapat diperoleh jika prosedur dan proses pengeringan
beku yang diterapkan tepat dan sesuai dengan karakteristik bahan yang dikeringkan. Kondisi operasional
tertentu yang sesuai dengan suatu jenis produk tidak menjamin akan sesuai dengan produk jenis lain.
Spesifikasi alat ini terdiri komponen asesorisnya terdiri dari: vaccum sensor, vaccum hose, base
plate, 3 unheated shelves, drying chamber, rubber valve, vaccum pump dan exhaust filter. Sedangkan menu
display antara lain dari beberapa setting program antara lain: pengaturan suhu, waktu oprasional, dll.
Pengoprasian alat tersebut sedikit lebih panjang karena banyak menu display yang harus diseting
dahulu dan harus lebih hati-hati karena banyak peralatan/asesoris terbuat dari gelas. Cara oprasionalnya
sebagai berikut: ekstrak cairan atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze Dryer telah dibekukan
dalam refrigerator (lemari es) minimal semalam. Setelah membeku kemudian dimasukkan ke dalam alat,
alat disetting sesuai dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan menyedot solvent yang
telah beku (freeze) menjadi uap. Prinsip kerja alat ini adalah merubah fase padat/es/freeze menjadi fase gas
(uap).

9. SOLAR DRYER
Solar drying merupakan metode pengeringan yang saat ini sering digunakan untuk
mengeringkan bahan-bahan dengan menggunakan energy surya sebagai sumber energi.
Bahan yang ingin dikeringkan dimasukkan ke dalam bilik yang berada pada ketinggian
tertentu dari permukaan tanah. Udara sekitar masuk melalui saluran yang dibuat lebih rendah
daripada bilik pemanasan dan secara otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi
pada saat udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah terpanaskan oleh
sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik pemanas dan memanaskan bahan makanan.
Pengeringan bahan makanan jadi lebih efektif karena pemanasan yang terjadi berasal dari dua arah,
yaitu dari sinar matahari secara langsung (radiasi) dan aliran udara panas dari bawah (konveksi).

Keuntungan:
1. Konstruksi sederhana.
2. Pengoprasiannya yang mudah.
3. Harga yang relatif rendah dibanding menggunkan bahan bakar fosil.
4. Temperature pengeringan yang lebih tinggi
5. Kelembapan yang rendah pada udara pengering dan aliran udara yang lebih
baikmenghasilkan laju pengeringan yang lebih cepat
6. Tertutup dari lingkungan sekitar jadi tidak terkontaminasi debu, serangga ataupengganggu
lainnya
7. Temperature tinggi memungkinkan untuk membunuh mikroorganisme
8. Material untuk membuat solar dryer mudah untuk dicari
9. Laju pengeringan yang cepat menghasilkan produksi yang lebih banyak
Kekurangan:
1. Total tergantung pada pancaran sinar matahari terbaik.
2. Pada industri pangan laju pengeringan yang sangat lambat, mendukung pertumbuhan
jamur.
3. Solar dryer mahal pada investasi awal.
4. Solar dryer cenderung rumit untuk kalangan awam sehingga dibutuhkan training untuk
pemakaiannya.
5. Solar dryer tidak dibuat untuk jangka waktu pemakaian yang sangat lama.
6. Produsen umumnya mengurangi sedikit kualitas produknya dibandingkan harus investasi
mahal untuk peningkatan kualitas yang tidak terlalu besar.

Tipe-tipe Solar Dryer

Solar Tunnel Dryer Roof Integrated Solar Air Heater

Solar Wood Dryer

Anda mungkin juga menyukai