Anda di halaman 1dari 28

3.3.

Material Balance
Material balance (neraca bahan) setiap tahap proses produksi minyak

kelapa dengan metode tradisional dan evaporasi yaitu sebagai berikut.


3.3.1. Material Balance Metode Tradisional
Material balance setiap proses produksi minyak kelapa dengan metode
tradisional, yaitu:
1. Material Balance Proses Pembelahan Kelapa
Mekanisme proses pembelahan kelapa dimulai dari tiga buah kelapa yang
dibelah dengan menggunakan parang. Masing-masing dari tiga buah kelapa
tersebut dibelah hingga menjadi enam belahan kelapa yang siap untuk
menjadi input pada proses selanjutnya. Neraca bahan proses pembelahan
kelapa metode tradisional dapat dilihat pada Gambar 3.83.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.83. Neraca Bahan Pembelahan Kelapa


Input

: 3 buah kelapa

2,935 kg

Output

: 6 buah belahan kelapa 1,860kg


Air kelapa

0,875 kg

Scrap

0,200 kg

Material balance proses pembelahan kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Material Balance Pembelahan Kelapa
Input
3 buah kelapa

Jumlah (kg)

Output

Jumlah (kg)

Berat Total
(kg)

2,935

6 buah belahan kelapa


Air kelapa
Scrap

1,860
0,875
0,200

2,935

Sumber: Pengumpulan Data

2. Mekanisme Proses Pemarutan Kelapa


Mekanisme proses pemarutan kelapa dimulai dari kelapa yang sudah dibelah
lalu diparut menggunakan mesin parut sehingga menghasilkan daging kelapa,
tempurung kelapa, dan scrap.
Neraca bahan pemarutan kelapa dapat dilihat pada Gambar 3.84.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.84. Neraca Bahan Pemarutan Kelapa


Input

: 6 buah belahan kelapa 1,86 kg

Output

: kelapa parut

0,980 kg

Batok kelapa

0,865 kg

Scrap

0,015 kg

Material balance pemarutan kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.10.


Tabel 3.10. Material Balance Pemarutan Kelapa
Input

Jumlah (kg)

6 buah
belahan

1,86

kelapa

Output

Jumlah (kg)

Kelapa parut
Batok kelapa

0,980
0,865

Scrap

0,015

Berat Total
(kg)
1,86

Sumber: Pengumpulan Data

3. Mekanisme Proses Pemerasan Santan


Proses pemerasan santan dilakukan secara manual. Kelapa kemudian diperas
dengan kain saring dan hasil perasan berupa santan ditampung pada baskom.
Neraca bahan pemerasan santan dapat dilihat pada Gambar 3.85.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.85. Neraca Bahan Pemerasan Santan


Input
Output

: Kelapa parut

0,980 kg

Air Kelapa

0,875 kg

: Santan

1,395 kg

Ampas kelapa

0,445 kg

Scrap

0,015 kg

Material balance pemerasan kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.11.


Tabel 3.11. Material Balance Pemerasan Kelapa
Input
Kelapa parut
Air kelapa

Jumlah Berat Total


(kg)
(kg)
0,980
0,875

1,855

Output
Santan
Ampas kelapa
Scrap

Jumla
h (kg)

Berat
Total
(kg)

1,395
0,445
0,015

1,855

Sumber: Pengumpulan Data

4. Mekanisme Proses Pemanasan Santan


Setelah dilakukan proses pemarutan kelapa, selanjutnya santan dipanaskan
dengan menggunakan kompor minyak.
Neraca bahan pemanasan santan menjadi minyak kelapa dapat dilihat pada
Gambar 3.86.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.86. Neraca Bahan Pemanasan Santan Menjadi Minyak Kelapa

Input

: Santan

1,395 kg

Output

: Minyak kelapa

0,140 kg

Blondo

0,170 kg

Uap air

1,085 kg

Material balance proses pemanasan santan dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Material Balance Pemanasan Santan
Input

Jumlah
(kg)

Santan

1,395

Jumlah
(kg)
0,140
0,170
1,085

Output
Minyak kelapa
Blondo
Uap air

Berat Total
(kg)
1,395

Sumber: Pengumpulan Data

3.3.2.

Material Balance Metode Evaporasi


Material balance pada proses produksi minyak kelapa dengan metode

evaporasi dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut :


Minyak kelapa
Blondo
Uap air

Pemanasan santan
menjadi minyak

Santan

Gambar 3.87. Neraca Bahan Pemanasan Santan


Berat santan awal yang masih mengandung scrap, yaitu 12,310 kg.
Setelah santan disaring, diperoleh berat santan bersih,yaitu 11,555 kg.
Input

: Santan yang telah disaring

11,555 kg

Output

: Minyak kelapa

1,300 kg

Blondo

5,600 kg

Uap air

4,655 kg

Material balance proses pemanasan santan metode evaporasi dapat


dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13. Material Balance Pemanasan Santan Metode Evaporasi
Input

Jumlah (kg)

Output

Jumlah(kg)

Santan

11,555

Minyak Kelapa

1,300

Berat Total (kg)


11,555

Blondo
Uap Air
Rendemen Minyak Kelapa

3.4.

5,600
4,655

3.4.1. Rendemen Minyak Kelapa Metode Tradisional


Diketahui massa jenis minyak kelapa sebesar 0,903 gr/ml dan massa
jenis santan 1,011 kg/l. Perhitungan rendemen minyak kelapa tradisional, yaitu:
Volume minyak kelapa

m minyak kelapa
minya k kelapa

0 ,14 kg
= 0,90 3 kg / l
= 0,155 L
Volume santan

m santan
santan
1,395 kg
= 1,011 kg / l
= 1,3798 L
Volume minyak kelapa
=
volume santan yang telah disaring
0,155
=
x 100%
1,3798
= 11,2335%

Rendemen

3.4.2.

x 100%

Rendemen Minyak Kelapa Metode Evaporasi


Perhitungan rendemen minyak kelapa dengan metode evaporasi yaitu:

Volume minyak kelapa

m minyak kelapa
minya k kelapa

1,3 kg
= 0,90 3 kg / l
= 1,4396 L
Volume santan

m santan
santan
11,555 kg
= 1,011 kg / l
= 11,4293 L

Volume minyak kelapa


volume santan yang telah disaring
1,4396
=
x 100%
11,4293
= 12,5957%

Rendemen

3.5.

Perhitungan Analisis Biaya

3.5.1.

Perhitungan Biaya Produksi

x 100%

3.5.1.1. Perhitungan Biaya Produksi Minyak Kelapa Metode Tradisional


Biaya produksi dalam proses pembuatan minyak kelapa dengan metode
tradisional adalah sebagai berikut:
1.

Biaya langsung
Biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
a.

Bahan Baku
Minyak tanah yang terpakai = 0,840 kg - 0,77 kg = 0,07 kg
minyak tanah = 0,8 kg/ cm3
=

m
v
0,07
v

0,8 =

volume = 0,8 cm3 = 0,8x 10-3 L


Biaya dari berbagai bahan yang digunakan dalam proses pembuatan
minyak kelapa cara tradisional dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Perhitungan Biaya Bahan Pembuatan Minyak Kelapa Metode
Tradisional
No.

Biaya

Bahan

1
2

Bahan baku
Bahan tambahan

Kelapa
Botol kemasan 500 ml

Bahan Penolong

Minyak tanah
Total

Sumber: Pengumpulan Data

Jumlah
3 buah
1 botol
0,8x 10-3
L

5000/ buah
3000/ botol

Total/
Produksi
(Rp)
15.000
3.000

8.500/liter

8,8

@ (Rp)

18.008,8

b.

Biaya Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja dalam proses pembuatan minyak kelapa dengan
metode tradisional ini adalah 2 pekerja. Gaji untuk setiap pekerja
disesuaikan dengan UMK Medan yaitu sebesar Rp 2.271. 225,-/ bulan.
Maka jumlah perhitungan biaya tenaga kerja 2 orang sebesar per harinya:
=

Rp 2. 271. 225
26 hari kerja

= Rp 87.355/ hari : 8 jam


= Rp 10.919,351/ jam x 1,5 jam
= Rp 16.379,0265 x 2 orang pekerja
= Rp 32.758,053 / produksi.
2.

Biaya overhead
Biaya overhead yang digunakan dalam proses pembuatan minyak kelapa
metode tradisional terdiri dari biaya operasional dan biaya penyewaan mesin.
a. Biaya operasional
Biaya operasional yang dikeluarkan dalam proses pembuatan minyak
kelapa cara tradisional yaitu, biaya pemakaian arus listrik. Perhitungan
biaya lisrik disesuaikan dengan tarif listrik untuk keperluan industri
menengah. Pemakaian mesin parut diasumsikan dipakai selama 10 menit
yaitu 0,167 jam untuk setiap kali produksi.
Mesin parut

0,22 kWh x 0,167 jam x Rp 1.364,86/ kWh x 1 unit

Rp 50,145,-/ produksi

Lampu pabrik =

Air pabrik

0,015 kWh x 1,5 jam x Rp 1.364,86/kWh x 4 unit

Rp 122,8374/produksi

0,2 m3 x Rp 1.500

Rp 300/produksi

Perhitungan biaya operasional pembuatan minyak kelapa metode


tradisional dapat dilihat pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Perhitungan Biaya Operasional Pembuatan Minyak Kelapa


Metode Tradisional
No.

Keterangan

Penggunaan

1
2
3

Mesin parut
Lampu pabrik
Air pabrik

0,22 kWh
0,015
0,1 m3

Lama
Pemakaian
(jam)
0,167
1,5
Total

@ (Rp)

Jumla
h

1.364,86/ kWh
1.364,86/ kWh
1.500/m3

1 unit
4 unit
0,2 m3

Penggunaan/
Produksi
(Rp)
50,145
122,8374
300
472,9824

Sumber: Pengumpulan Data

b.

Biaya Penyewaan
1) Penyewaan mesin
Penyewaan

mesin

dan

peralatan

yang

dibutuhkan

untuk

memproduksi minyak kelapa secara tradisional dihitung dengan


menggunakan depresiasi garis lurus (straight line).
Biaya depresiasi dapat dihitung dengan rumus:
Depresiasi =

Harga perolehan
Umur ekonomis

Mesin parut:
Harga awal

= Rp 200.000,-

Umur ekonomis

= 5 tahun

Jumlah alat yang digunakan

= 1 unit

Depresiasi

Rp 200.000
5 tahun

Rp 40.000
12 bulan / tahun

Rp 3.333,33
= 26 hari / bulan

Rp 128,21
= 8 jam kerja
= 16,03 x waktu produksi
= 16,03 x 1,5 jam
= Rp. 24,045.
2) Penyewaan peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi minyak kelapa
secara tradisional dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Depresiasi =

Harga perolehan
Umur ekonomis

Parang:
Harga awal

= Rp 125.000,-

Umur ekonomis

= 5 tahun

Jumlah alat yang digunakan

= 1 unit

Depresiasi

Rp 125.000
5 tahun

Rp 25.000
12 bulan / tahun

Rp 2.083,33
= 26 hari / bulan
Rp 80,128
= 8 jam kerja
= 10,016 x waktu produksi
= 10,016 x 1,5 jam
= Rp. 15,024.

Tabel 3.16. Biaya Penyewaan Peralatan Pembuatan Minyak Kelapa Secara Tradisional
Peralatan
Parang
Baskom
Saringan
Kompor minyak
Sudip
Corong
Karung
Kuali
Timbangan Digital
Kain saring
Centong

Jumlah Umur Pakai


1 buah
5 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah

5
2
1
5
2
2
1
4
5
1
2

Harga Alat/
Satuan (Rp)

Harga Sewa /
Umur Pakai (Rp)

Harga Sewa /
Bulan (Rp)

Harga Sewa / Hari


(Rp)

Harga Sewa /
Jam (Rp)

125.000
20.000
6.123
225.000
27.000
7.000
1.000
85.000
800.000
8.000
14.900

25.000
10.000
6.123
45.000
13.500
3.500
1.000
21.250
480.000
8.000
7.450

2.083
833
510
3.750
1.125
292
83
1,771
40.000
667
621

80,128
32,051
19,625
144,231
43,269
11,218
3,205
68,109
1538,462
25,641
23,878

10,016
4,006
2,453
18,029
5,409
1,402
0,401
8,514
192,308
3,205
2,985

Total
Sumber: Pengumpulan Data

Harga Sewa /
Produksi
(Rp)
15,024
30,048
7,359
27,043
8,113
2,103
0,601
12,770
96,154
9,615
4,477
Rp 213,309

3.5.1.2 Perhitungan Biaya Produksi Minyak Kelapa Metode Evaporasi


Biaya produksi dalam proses pembuatan minyak kelapa cara
evaporasi yaitu sebagai berikut:
1. Biaya langsung
a. Bahan baku langsung
Biaya pokok untuk bahan baku didapatkan dari harga santan yang
digunakan yaitu sebanyak 12,310 kg sebesar Rp 246.200. Harga santan
per kg, yaitu Rp 20.000.
Tabel 3.17. Perhitungan Biaya Bahan Pembuatan Minyak Kelapa Metode
Evaporasi untuk Satu Kali Produksi
No
.
1
2

Biaya

Bahan

Jumlah

@ (Rp)

Total/ Produksi (Rp)

Bahan baku
Bahan tambahan

Santan
Botol 1000 ml

15 kg
3 botol

300.000
12.000

Bahan Penolong

Gas LPG

1 kg

20.000
4.000/ botol
124.100/12k
g

Total

10.341,67
Rp 322.341,67

Sumber: Pengumpulan Data

b.

Biaya Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja dalam proses pembuatan minyak kelapa dengan
metode evaporasi ini adalah 1 pekerja. Gaji untuk setiap pekerja
disesuaikan dengan UMK daerah Medan , Sumatera Utara, sebesar Rp
2.271. 225,-/ bulan. Maka jumlah perhitungan biaya tenaga kerja 1 orang
sebesar per harinya :
Rp 2.271. 225
=
26 Hari Kerja
= Rp 87.354,81/ hari : 8 jam
= Rp 10.919,35/ jam x 8,283 jam
= Rp 90.448,616 / produksi

2.

Biaya overhead

Biaya overhead yang digunakan dalam proses pembuatan minyak kelapa cara
evaporasi terdiri dari biaya operasional, biaya penyewaan mesin, dan biaya
penyewaan peralatan.
a. Biaya operasional
Biaya operasional yang dikeluarkan dalam proses pembuatan minyak
kelapa metode evaporasi yaitu biaya pemakaian arus listrik baik dari
pabrik maupun dari kantor. Perhitungan biaya listrik disesuaikan dengan
tarif dasar listrik untuk keperluan industri menengah. Pemakaian mesin
evaporator dipakai selama 7,28 jam untuk setiap kali produksi.
Mesin Evaporator = 2,8 kWh x 7,28 jam x Rp 1.364,86/kWh x 1 unit
= Rp 29.884,975 / produksi
Lampu
= 0,015 kWh x 8,28 jam x Rp 1.364,86/kWh x 4
unit
= Rp 678,062 / produksi
Air pabrik
= 1500/m3 x 0,2 m3
= Rp 300 / produksi
Perhitungan biaya operasional pembuatan minyak kelapa metode
tradisional dapat dilihat pada Tabel 3.18.
Tabel 3.18. Perhitungan Biaya Operasional Pembuatan Minyak Kelapa
Metode Evaporasi
No.
1
2
4

Keterangan
Mesin
evaporator
Lampu
Air pabrik

Penggunaan

Lama
Pemakaian (jam)

@ (Rp)

Jumlah

Penggunaan/
Produksi (Rp)

2,8 kWh

7,28

1352/ kWh

1 unit

29.884,975

0,015 kWh
0,1 m3

8,28
-

1352/ kWh
1500/ m3

4 unit
0,2 m3

678,062
300
Rp 30.863,037

Total
Sumber: Pengumpulan Data

b. Biaya penyewaan
1) Mesin evaporasi

Rp 13.000.000
5 tahun
Rp 2.6 00.000
=
12 bulan
=

Rp 216.666 ,66 7
26 hari kerja
Rp 8.333,3333
=
8 jam kerja
= Rp 1.041,67 x 8,28 jam produksi
= Rp 8.625,0276 / produksi.
=

2) Biaya penyewaan peralatan


Biaya penyewaan peralatan pembuatan minyak kelapa metode
evaporasi dapat dilihat pada Tabel 3.19.

Tabel 3.19. Biaya Penyewaan Peralatan Pembuatan Minyak Kelapa Metode Evaporasi untuk Satu Kali Produksi
Peralatan

Jumlah

Umur
Pakai

Saringan
Kompor Gas
Tabung Gas
Baskom
Timbangan Digital
Corong
Centong
Timbangan Badan
Kain Saring

3 buah
1 buah
1 buah
5 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
5 buah

1
5
5
2
5
2
2
5
1

Sumber: Pengumpulan Data

Harga
Alat/
Satuan
(Rp)
6.123
500.000
180.000
20.000
800.000
7.000
14.900
200.000
8.000

Harga Sewa
/ Umur
Pakai (Rp)
6.123
100.000
36.000
10.000
480.000
35.000
7.450
40.000
8.000
Total

Harga Sewa /
Bulan (Rp)

Harga Sewa
/ Hari (Rp)

Harga Sewa
/ Jam (Rp)

510,25
8.333,33
3.000,00
833,33
40.000
2.916,67
620,83
3.333,33
666,67

19,63
320,51
115,38
32,05
1538,46
112,18
23,88
128,21
25,64

2,45
40,06
14,42
4,01
192,31
14,02
2,98
16,03
3,21

Harga
Sewa /
Produksi
(Rp)
60,94
331,73
119,42
165,87
530,77
116,11
24,71
132,69
132,69
Rp. 1.614,93

3.5.2.

Perhitungan Harga Pokok Produksi


Perhitungan harga pokok produksi metode tradisional per produksi dapat

dilihat pada Tabel 3.20.


Tabel 3.20. Perhitungan Harga Pokok Produksi Minyak Kelapa Metode
Tradisional
No.

Keterangan
Biaya
langsung

Biaya tidak
langsung

Biaya
overhead

Rincian

@ (Rp)

Jumlah
Kebutuhan

Total/
Produksi
(Rp)

Bahan baku

5.000

3 buah

15.000

Tenaga kerja
langsung

16.379,0265

2 orang

32.758,053

8.500/ L

0,8x10-3 L

8,8

3.000

1 buah

3.000

Operasional

472,9824

1/produksi

472,9824

Biaya penyewaan
mesin

24,045

1/produksi

24,045

1/produksi

213,309

Bahan Penolong
Minyak
Botol Kemasan

Biaya penyewaan
213,309
peralatan
Harga Pokok Produksi

51.477,1894

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan didapat Rp 51.477,1894 dibutuhkan untuk


memproduksi 0,14 kg minyak kelapa dengan menggunakan metode tradisional.
Jadi, harga pokok produksi pembuatan minyak kelapa
dengan metode tradisional adalah sebagai berikut.
HPP per 1 kg =

Rp 51.477,1894
0,14 kg

= Rp 367.694,21.

untuk 1 kg

Perhitungan harga pokok produksi pembuatan minyak kelapa dengan


metode evaporasi dapat dilihat pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21. Perhitungan Harga Pokok Produksi Minyak Kelapa Metode
Evaporasi
No

Keterangan

Biaya
langsung

Biaya tidak
langsung

Rincian

@ (Rp)

Jumlah
Kebutuhan/produksi

Total/ Produksi (Rp)

Bahan baku

20.000/kg

15 kg

300.000

Tenaga kerja
langsung

90.448,616

1 orang

90.448,616

124.100/12
kg

1 kg

10.341,67

4000/botol

3 botol

12.000

30.863,037

1/produksi

30.863,037

1/produksi

8.625,0276

1/produksi

1.614,93

Bahan
penolong
gas elpiji
Botol kemasan
Operasional

Biaya
Overhead

Biaya
Penyewaan
8.625,0276
mesin
Penyewaan
1.614,93
peralatan
Harga Pokok Produksi

Rp. 453.893,2806

Sumber : Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan didapat Rp 453.893,2806 diperlukan untuk


produksi 1,3 kg minyak kelapa dengan metode evaporasi.
Jadi, harga pokok produksi pembuatan minyak kelapa

untuk 1 kg

dengan metode evaporasi adalah sebagai berikut.


HPP per 1 kg =

Rp 453.893,2806
1,3 kg

= Rp 349.148,68.

3.6.

Efisiensi Proses Produksi

3.6.1.

Perhitungan Jumlah Air yang Teruapkan


Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat dari

wujud cair menjadi gas pada titik didihnya disebut kalor uap. Kalor uap dengan

satuan joule per kg yang dapat dilihat pada tabel penguapan dimana temperatur
maksimum yang digunakan adalah 80oC dan entalpi dari evaporasi. Nilai kalor
penguapan yang diperoleh dari pertemuan kolom suhu 80oC dan entalpi dari
evaporasi adalah senilai 2.308. Maka energi kalor yang diperlukan adalah:
Q =mxU
Massa air (m)

= Santan (minyak + blondo)


=11,555 kg (1,3 kg + 5,6 kg)
=4,655 kg
Q =mxU
= 4,655 kg x 2.308,8 KJ/Kg
= 10.747,464 KJ = 10.747,464 x 103 Joule

3.6.2.

Perhitungan Jumlah Energi Pemanasan


Jumlah energi pemanasan yang terpakai selama proses produksi minyak

kelapa yaitu 1 kg gas. Dimana 1 kg gas= 49 Mj= 49 x 106 Joule.

3.6.3.

Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator


Efisiensi termal adalah konsep dasar dari efisiensi siklus ideal yang

didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang berguna dengan energi


yang masuk. Energi berguna adalah pengurangan antara energi masuk dengan
energi terbuang. Jadi efisiensi termal dirumuskan dengan persamaan :
= Energi berguna x 100%
Energi masuk
10.747,464 x 103 / 49x106 = 21,9336%
Jadi besar efisiensi mesin evaporasi adalah 21,9336% selama proses
poduksi minyak kelapa berlangsung.

3.7.

Hasil Uji Kualitas Miyak Kelapa


Pengujian kualitas minyak kelapa yang dilakukan ada 2 jenis yaitu

pengujian bilangan asam dan pengujian bilangan penyabunan. Dua jenis


pengujian terhadap dua jenis minyak kelapa (minyak hasil metode tradisional dan
minyak hasil evaporasi), yaitu:
1. Pengujian kualitas minyak kelapa metode tradisional
a.

Pengujian bilangan asam


Langkah-langkah dalam melakukan pengujian bilangan asam minyak
kelapa hasil metode tradisional antara lain:
1) Ditimbang berat minyak kelapa 2,04 gr.
2) Ditambahkan 10 ml alkohol 96% ke dalam erlenmeyer.
3) Ditutup erlenmeyer dengan plastik dan diikat dengan karet.
4) Larutan dipanaskan sampai mendidih.
5) Ditambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam larutan.
6) Ditritasi larutan dengan KOH 0,1 N hingga larutan mengalami
perubahan warna dari bening menjadi merah muda.
7) Dicatat volume KOH yang dipakai untuk mentitrasi larutan tersebut.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.88. Flowchart Pengujian Bilangan Asam Minyak Kelapa Metode


Tradisional

Data-data yang diperoleh dari percobaan:


Volume KOH yang terpakai = akhir-awal = 19,4 ml 14,9 ml = 4,5 ml
Normalitas KOH

= 0,1 N

BM KOH

= 56,1

Berat sampel

= 2,04 gr

Sehingga, untuk perhitungan bilangan asam adalah :

b.

Bilangan asam

= Volume KOH x N KOH x BM KOH


massa sampel

Bilangan asam

(4,5 ml x 0,1 N x 56,1)


2,04 gr
= 12,375 mg KOH / gr

Pengujian bilangan penyabunan


Langkah-langkah dalam melakukan pengujian bilangan penyabunan
minyak kelapa metode tradisional antara lain:
1) Ditimbang massa minyak kelapa,yaitu 2,03 gr.
2) Ditambahkan 5 ml alkohol 96% dan 5 ml KOH 0,1 N ke dalam
erlenmeyer.
3) Ditutup plastik dan diikat dengan karet.
4) Larutan dipanaskan sampai mendidih.
5) Ditambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam larutan.
6) Selanjutnya dilakukan titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warnanya
berubah dari merah muda menjadi bening.
7) Dicatat volume HCl yang dipakai untuk mentitrasi larutan tersebut

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.89. Flowchart Pengujian Bilangan Penyabunan Minyak Kelapa


Metode Tradisional

Data-data yang diperoleh dari percobaan:


Volume HCl yang terpakai

= akhir-awal = 7 ml-3,4 ml = 3,6 ml

Volume blanko

= 16,9 ml

Normalitas HCl

= 0,1 N

BM KOH

= 56,1

Berat sampel

= 2,03 gr

Sehingga, perhitungan untuk bilangan penyabunan adalah :


Bilangan penyabunan = (Vol blanko-Vol titran) x N HCl x BM KOH
massa sampel
Bilangan penyabunan = (16,9-3,6)x 0,1 N x 56,1
|3,8 3 | 0,1 56,1
2,03 gr
2,14
= 36,755 mg KOH / gr
c. Pengujian persentase Free Fatty Acid (FFA)
Data-data yang diperoleh dari percobaan:
Volume Bilangan Penyabunan

= 4,5 ml

Bilangan Penyabunan

= 36,755 mg KOH / gr

Sehingga, perhitungan untuk bilangan penyabunan adalah :


%FFA =
=

Vbil Penyabunan x BM KOH x 100%


Bilangan Penyabunan x 1000
4,5 x 56,1 x 100%
36,755 x 1000

= 0,6868 %
2. Pengujian kualitas minyak kelapa metode evaporasi
a.

Pengujian bilangan asam


Langkah-langkah dalam melakukan pengujian bilangan asam minyak
kelapa hasil metode tradisional antara lain:
1)

Ditimbang berat sampel 2,04 gr.

2)

Ditambahkan 10 ml alkohol 96% ke dalam erlenmeyer.

3)

Ditutup erlenmeyer dengan plastik dan diikat dengan karet.

4)

Larutan dipanaskan sampai mendidih

5)

Ditambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam larutan.

6)

Larutan ditritasi dengan KOH 0,1 N hingga larutan mengalami


perubahan warna dari bening menjadi merah muda.

7)

Dicatat volume KOH yang dipakai untuk mentitrasi larutan tersebut.

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.90. Flowchart Pengujian Bilangan Asam Minyak Kelapa Metode


Evaporasi
Data-data yang diperoleh dari percobaan:
Volume KOH yang terpakai = akhir - awal = 29,9 ml- 28,1 ml = 1,8 ml
Normalitas KOH

= 0,1 N

BM KOH

= 56,1

Berat sampel

= 2,04 gr

Sehingga, untuk perhitungan bilangan asam adalah :


Bilangan asam

= Volume KOH x N KOH x BM KOH


massa sampel

Bilangan asam

= (1,8 ml x 0,1 N x 56,1)


0,18 0,1 56,1
2,04 gr
2,0 6
= 4,95 mg KOH / gr

b.

Pengujian bilangan penyabunan


Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan pengujian bilangan
penyabunan minyak kelapa metode tradisional antara lain:
1)

Ditimbang berat sampel 10,04 gr.

2)

Ditambahkan 25 ml alkohol 96%, 25 ml KOH 0,1 N, dan NaOH 1,8


ml ke dalam erlenmeyer.

3)

Ditutup plastik dan diikat dengan karet.

4)

Larutan dipanaskan sampai mendidih.

5)

Ditambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes ke dalam larutan.

6)

Selanjutnya dilakukan titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warnanya


berubah dari merah muda menjadi bening.

7)

Dicatat volume HCl yang dipakai untuk mentitrasi larutan tersebut

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 3.91. Flowchart Pengujian Bilangan Penyabunan Minyak Kelapa


Metode Evaporasi

Data-data yang diperoleh dari percobaan:


Volume HCl yang terpakai = akhirawal = 15,15 ml 0,65ml = 14,5 ml
Volume blanko

= 16,9 ml

Normalitas HCl

= 0,1 N

BM KOH

= 56,1

Berat sampel

= 10,04 gr

Sehingga, perhitungan untuk bilangan penyabunan adalah :


Bilangan penyabunan = (Vol blanko - V titran) x N HCl x BM KOH
massa sampel
Bilangan penyabunan = (16,9-14,5) x 0,1 N x 56,1
(3,8 2,5 ) 0,1 56,1
10,04 gr
2,12
= 1,341 mg KOH / gr
c. Pengujian persentase Free Fatty Acid (FFA)
Data-data yang diperoleh dari percobaan:
Volume Bilangan Penyabunan

= 1,8 ml

Bilangan Penyabunan

= 1,341 mg KOH / gr

Sehingga, perhitungan untuk bilangan penyabunan adalah :


%FFA =
=

Vbil Penyabunan x 56,1 x 100%


Bilangan Penyabunan x 1000
1,8 x 56,1 x 100%
1,341 x 1000

= 7,53 %

Anda mungkin juga menyukai