Anda di halaman 1dari 5

MENGANDALKAN TUHAN

Firman Allah yang kita baca hari ini merupakan peringatan kepada
Bangsa Israel melalui Nabi Yeremia yang menyaksikan sendiri bagaimana
kehidupan iman dan prilaku keseharian umat Allah yang jauh dari
kehendakNya.

Bangsa Israel adalah Umat kepunyaan Allah sendiri, dan Allah sangat
mengasihi mereka, namun sebaliknya mereka selalu melawan TUHAN
dengan hidup sesuka hati mereka. Mereka menyimpang dari Allah dan
melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala serta menaruh harapan
mereka pada orang Mesir. Mereka memiliki kecendrungan untuk
mengandalkan kekuatan bangsa Mesir, khususnya dalam menghadapi bangsa
Asyur dan Babel.

Firman Tuhan ini juga memberi peringatan kepada kita agar kita
mengubah kecenderungan kita dari mengandalkan manusia dan
kehebatannya, kepintarannya, menjadi mengandalkan Tuhan.

Ada dua peringatan dalam bacaan kita ini, yakni tentang kutuk dan berkat
dengan akibatnya masing-masing, dengan konsekwensinya masing-masing.

Mari kita lihat peringatan yang pertama, dalam ayat 5 dikatakan, “


Beginilah firman TUHAN: Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada
Tuhan.”

Bagian pertama ini begitu tegas dan jelas. Bahwa setiap orang yang
mengandalkan manusia akan dikutuki Allah. Bahwa setiap orang yang
mengandalkan kekuatannya sendiri dan hatinya menjauh dari Tuhan akan
dikutuk oleh Tuhan. Ini mengerikan.

Apakah arti mengandalkan manusia? Mengandalkan manusia itu adalah


ketika seseorang menjadikan diri sendiri sebagai pusat pertimbangan, jalan
keluar dan orientasi hidup. Dengan kata lain mengandalkan diri sendiri. Orang
seperti itu berarti hatinya menjauh dari Tuhan. Merekalah yang terkategori
sebagai yang mengandalkan manusia.

Apa akibat dari mengandalkan manusia ? (ayat 6)


Akibat dari mengandalkan manusia adalah kesengsaraan hidup bagaikan
semak bulus yang tidak memperoleh keadaan baik. Bahkan Yeremia
menyamakan kondisi orang yang dikutuk itu bagaikan tinggal dipadang gurun,
hidup dipadang asin yang tidak berpenduduk. Kesan yang cukup kuat dari
kondisi ini adalah kehancuran hidup. Silakan bayangkan hidup di tanah gurun
dan asin seorang diri tanpa mendapat bantuan. Demikianlah kondisi hidup orang
yang tidak mengandalkan Tuhan.

Mengapa kita tidak boleh mengandalkan manusia?

Pertama, karena manusia dapat mengecewakan. Manusia seringkali


ingkar janjinya sendiri. Ada begitu banyak orang yang dengan mudah
mengucapkan janji-janji manis, namun semudah mengucapkan janji, semudah
itu pula janji itu terlupakan. Mungkin kita juga adalah salah satu dari orang
yang sering mengingkari janji kita kepada sesama?

Kedua, karena manusia memiliki kemampuan yang terbatas. Ada orang


yang dengan tulus berjanji kepada kita, tetapi keadaannya tidak memungkinkan
untuk menepati janji itu, karena manusia memiliki kemampuan yang terbatas.

Bagian kedua, dalam ayat ke 7 dikatakan, “ Diberkatilah orang yang


mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.”

Berbeda dengan kondisi mereka yang dikutuk Tuhan, pada ayat ini
Yeremia memberikan perlawanan kondisi dengan ayat sebelumnya. Mereka
yang mengandalkan Tuhan akan diberkati.

Apakah yang dimaksud dengan mengandalkan TUHAN? Mereka yang


mengandalkan Tuhan adalah mereka yang sangat bergantung dan berharap
padaNya. Apapun yng direncanakan ataupun dilakukan, TUHAN Allah tetap
dilibatkan.

Apa akibat mengandalkan TUHAN?

Alkitab berkata, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN.”


Istilah diberkati berasal dari bahasa Ibrani ‫( ּב ַָרְך‬barak), berlutut di hadapan
Allah dan atau menjalin kedekatan yang sangat kuat. Istilah ini sama dengan
yang dipakai untuk “TUHAN kemudian memberkati Abrahan” yang juga
bermakna menjalin hubungan yang sangat dekat dengan Allah sehingga ia
disebut sahabat Allah. Orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati. Ini
berarti Tuhan mendekatkan jarak denganNya atau menjalin hubungan yang
dalam dengan seorang yang diberkati. Silakan bayangkan apa yang terjadi jika
Tuhan datang membangun hubungan yang akrab dan dekat!!
Jadi akibat dari orang yang mengandalkan TUHAN? adalah (ayat 8)

“Ia akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang
merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau yang tidak akan kuatir dalam
tahun-tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Ini adalah
gambaran yang sangat luar biasa.

Jadi mengapa kita harus mengandalkan TUHAN?

Karena hanyalah TUHAN satu-satunya pribadi yang patut diandalkan,


karena TUHAN memiliki kriteria untuk dapat diandalkan yaitu:

Pertama : TUHAN selalu menepati janji-NYA. DIA tidak pernah


mengingkari janji-NYA.

Kedua : Tuhan adalah pribadi yang MAHA KUASA. Tidak ada yang
dapat membatasi kuasa-NYA untuk menolong kita. TUHAN dapat memberikan
pertolongan meski seberat apa pun masalah kita, kapan pun dan dimana pun kita
perlu pertolongan-NYA. TUHAN adalah pribadi yang dapat diandalkan.

Mari kita lihat contoh orang yang mengandalkan manusia dan yang
mengandalkan TUHAN dan lihatlah akibatnya masing-masing:
1 samuel 17:40-51 “Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya
dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala
yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di
tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. (41)Orang Filistin itu
kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa
perisainya. (42)Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud
serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan
dan elok parasnya (43)Orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Anjingkah aku,
maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para allahnya orang
Filistin itu mengutuki Daud. (44)Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud:
“Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung
di udara dan kepada binatang-binatang di padang.” (45)Tetapi Daud berkata
kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak
dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta
alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. (46)Hari ini juga TUHAN
akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan
engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan
memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung
di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa
Israel mempunyai Allah, (47)dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa
TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing.
Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke
dalam tangan kami.” (48)Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk
menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui
orang Filistin itu; (49)lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya,
diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi
orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan
terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. (50)Demikianlah Daud
mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang
Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. (51)Daud berlari
mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah
pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah
kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa
pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.
 
Nah, cerita diatas, kita pernah dan sudah sering mendengar cerita ini.
Goliat mempunyai postur tubuh yang sangat besar melebihi rata-rata badannya
daripada daud tetapi mengapa Daud bisa begitu berani menghadapi Goliat?
Mari kita lihat ayat 45 “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau
mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi
engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang
kautantang itu.”
Dari ayat yang ke 45 walaupun Daud memiliki postur tubuh kecil, kekuatan
kecil, senjata yang kecil pula kalau berdasarkan logika atau pikiran manusia,
dengan melawan Goliat yang postur tubuh jauh lebih besar dengan
menggunakan peralatan perang lengkap, Daud sudah pasti kalah, tetapi lihatlah,
orang yang mengandalkan TUHAN.
Daud dengan yakin menggunakan imannya yang besar menantang Goliat dan
berkata akan mendatangi Goliat pula dengan dalam Nama TUHAN, setelah
Daud mengucapkan itu maka Yesus berada di pihak dia, dan dengan cara
bagaimanapun jika kita mengandalkan TUHAN di kehidupan kita sehari-hari
pasti ada cara yang tidak terpikirkan manusia tetapi itu mengangkat orang yang
percaya melebihi orang yang tidak percaya.
Sekarang pilihan ada ditangan Anda. Mau terima kutuk atau terima
berkat.

Anda mungkin juga menyukai