Anda di halaman 1dari 6

CHECKLIST PERSIAPAN OLAH TKP

NO PERSIAPAN
1 Berkoordinasi dengan penyidik dan melakukan pencatatan terkait informasi
berikut :
 Apakah ada permintaan tertulis atau tidak. Harus ada surat tertulis permintaan
bantuan pemeriksaan TKP, bila belum ada maka berkoordinasi dengan penyidik
agar surat dapat menyusul pembuatannya.
 Mencatat nama instansi, nama penyidik yang meminta dan NRP, nomor HP
penyidik yang bisa dihubungi.
 Mencatat tanggal dan jam permintaan pemeriksaan TKP.
 Mencatat lokasi TKP, akses yang dapat digunakan ke area lokasi, dan gambaran
ringkas TKP yang akan dituju.
2 Berkoordinasi dan melaporkan permintaan pemeriksaan TKP tersebut kepada
kepala Departemen Forensik untuk diterbitkan surat tugas.
3 Menetapkan jumlah personil yang akan diberangkatkan ke TKP sesuai
pembagian tugas yang akan dikerjakan :
 Dokter pemeriksa
 Tekhnisi / asisten pemeriksa
 Petugas notulen
 Petugas fotografer
 PJ alat dan penyimpanan barang bukti
 Supir ambulance / mobil jenasah
4 Menyiapkan kendaraan yang menunjang kecepatan akses ke TKP
5 Menyiapan peralatan yang diperlukan dalam penanganan TKP terdiri dari:
a. Alat-alat Pemeriksaan (BOX 1)
 Alat pelindung diri: tutup kepala, kacamata, masker, handscoon, apron, tutup
sepatu / shoe cover, sepatu boot.
 Desinfektan/larutan antiseptic, swab alkohol 70%
 Kotak P3K, stetoskop, alat BHD dan obat-obatan emergensi.
 Label identitas mayat, label penunjuk, label nomor
 Alat pengukur: termometer, higrometer, meteran, timbangan, penggaris caliper,
termometer ruangan
 Kaca pembesar
 Kompas
 Senter/lampu emergency, lampu sinar UV
 Kantong plastik biohazard
 Kertas lakmus pH, NaCl / aquabides, reagen tes benzidin, H2O2, reagen tes
asam fosfatase, spray luminol, reagen goldar
b. Alat-alat terkait barang bukti (BOX 2)
 Pembungkus BB: kantong kertas, amplop, tabung darah dengan EDTA atau
reagen lain, tabung urin, pot steril, plastik berklip, druggist fold/kertas puyer,
termos es/cooler bag, kotak kontainer, drying box, spidol marker permanent,
aluminium foil.
 Alat pengambilan BB: scapel, lidi swab, gunting, pipet, klem, kertas saring,
sealtape/pita perekat, kassa, object glass, deck glass, spekulum vagina, spuit
c. Notulensi (BOX 3)
 Surat tugas dari instansi
 Jam/penunjuk waktu
 Alat tulis: kertas gambar, ballpoint, pensil, spidol, penghapus, penggaris
 Papan alas tulis
 Checklist alat TKP, checklist BB
 Form pemeriksaan TKP / kertas HVS
 Form penyerahan BB
 Label stiker untuk identitas pada BB
 Logbook
d. Fotografi (BOX 4)
 Body camera dan lensa
 Baterai, baterai cadangan, charger
 Memorycard
 Flash eksternal
 Tripod
e. Ambulance/ mobil jenazah
 Kantong jenasah, penutup jenasah
 Brankar
Dan lain-lain yang dianggap perlu disesuaikan dengan situasi TKP dan jenis
tindak pidana yang terjadi.
6 Checking akhir peralatan yang akan dibawa
7 Berangkat ke TKP (notulen mencatat jam keberangkatan)

CHECKLIST PEMERIKSAAN OLAH TKP

NO LANGKAH PEMERIKSAAN
1 Catat jam kedatangan tim ke TKP dan jam dimulainya pemeriksaan
2 Melakukan koordinasi dengan penyidik dan tim olah TKP mengenai siapa saja
yang terlibat, kronologi kejadian, penanganan atau manipulasi sebelum dokter
datang, posisi tubuh awal, kondisi pakaian dan juga keadaan lingkungan korban.
Menyelidiki foto-foto yang diambil sebelum kedatangan dokter dan memastikan
bagian yang relevan dalam sudut pandang medikolegal.
Sepakati jenis penyisiran.
3 Tim pemeriksa memakai APD
4 Selama pemeriksaan, fotografer mengambil foto TKP dokumentasi dalam skala besar
(overall), skala menengah (mid-range), dan close-up. Gunakan label
identitas/penunjuk. Notulen mencatat secara tertulis, setiap temuan.
Panoramic dari 4 sudut, hindari wide lens. Lensa 50 mili posisi potrait.
Pertimbangkan penggunaan cahaya tambahan bila cahaya ruang gelap atau
pengambilan makro.
Penggunaan videografi.
5 Tim pemeriksa masuk ke dalam TKP untuk melakukan PENILAIAN AWAL TKP,
berupa:
 akses menuju kamar hotel, jumlah ruangan di dalam kamar
 kondisi pintu, jendela, balkon, furnitur,
 suhu (AC menyala atau tidak), penerangan, bau tertentu di kamar hotel
 kondisi yang berkaitan dengan aktivitas di dalam kamar hotel, misal ditemukan
tanda-tanda perlawanan dengan benda-benda terlihat berserakan, benda yang pecah,
makanan yang tersisa, gelas setengah terisi kopi, ditemukannya obat-obatan di meja
kamar hotel, TV masih menyala, dan lain-lain.
6 Membuat sketsa posisi dan kondisi tubuh serta lingkungan korban.

7 Melakukan penyisiran/griding TKP agar pemeriksan dapat melihat TKP secara


sistematis dan menghindari benda-benda yang terlewat. Perhatikan pola bercak
darah di TKP. (closed disaster = grid, outdoor dan luas = spiral)
8 Mendokumentasikan, mencatat, mengambil, memberi label dan melakukan
penyimpanan BB selama melakukan penyisiran.
9 Melakukan pemeriksaan terhadap mayat:
 Mendeskripsikan kaku mayat, hipostasis, tanda-tanda pembusukan untuk estimasi
waktu kematian korban.
 Mengidentifikasi pakaian, benda yang dipakai, perhiasan mayat.
 Mengamati ada atau tidaknya tanda kekerasan.
 Menandai senjata tajam, peluru, atau selongsong untuk identifikasi ada atau
tidaknya barang bukti berupa rambut, serat, noda, atau sidik jari.
 Pola, motif, posisi darah pada bagian tubuh atau senjata harus dijelaskan.
 Barang bukti yang dapat hilang selama proses pemindahan tubuh korban
sebaiknya diamankan, misalnya serat atau rambut menggunakan pita perekat,
menyisir rambut pubis dan swabbing daerah perianal atau vagina pada kasus
kekerasan seksual, bahan penjerat, dan lain-lain.
 Pengambilan sampel DNA.
 Semua bahan yang melekat pada korban seperti pakaian dan lain-lain harus tetap
dipertahankan sampai dilakukan otopsi.
 Tanda-tanda pergeseran atau pemindahan dari tempat lain perlu diperhatikan
 Lakukan pencatatan dan pengambilan fotografi secara mendetail.
10 Memastikan pemeriksaan mayat di TKP sudah selesai. Mayat dipindahkan ke
ambulan menggunakan kantong mayat, mayat dikirim ke rumah sakit guna dilakukan
otopsi.
11 Melakukan koordinasi dengan penyidik mengenai hasil pemeriksaan : identifikasi,
ada tidaknya tanda kekerasan, perkiraan lama kematian, sampel yang diambil.
12 Pengambilan fotografi TKP setelah dilakukan pemeriksaan, untuk dokumentasi
perubahan apa saja yang ada setelah dilakukan pemeriksaan TKP.

Anda mungkin juga menyukai