Anda di halaman 1dari 50

STATISTIKA BISNIS LANJUT

Penyajian Data, Uji Validitas dan


Uji Reliabilitas (SPSS)
Kelompok 5
AB Logistik 4A Pagi

 Nikki Fajri (4121901001)


 Faradila Dwi M (4121901002)
 Meyliyani (4121901003)
 Assyfa Naysila (4121901021) i

2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas modul yang berjudul ‘Penyajian data,Uji Validitas
dan Realibilitas’ ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pada mata kuliah Statistika Bisnis
Lanjut. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara
mengetahui cara penyajian data,validitas dan realibilitas.Kami mengucapkan terimakasih
kepada bapak/ibu, selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistika Bisnis Lanjut yang telah
memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni saat ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Modul ini dengan tepat
waktu. Kami menyadari, bahwa laporan yang telah kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
tugas-tugas kami nantinya.

Batam, 21, Maret 2021

(Penulis)

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................. iii
BAB 1 ....................................................................................................................................................... 1
Dasar-dasar SPSS..................................................................................................................................... 1
A. Pengertian ................................................................................................................................... 1
B. Jenis Data dan Skala Pengukuran................................................................................................ 1
C. Cara Memasukkan atau Input Data dengan SPSS ....................................................................... 3
D. Cara Membuka File SPSS .sav yang Tersimpan ........................................................................... 6
E. Menyimpan Output Files .spv ..................................................................................................... 7
BAB 2 ....................................................................................................................................................... 8
Penyajian Data ........................................................................................................................................ 8
A. Definisi penyajian data................................................................................................................ 8
B. Bentuk penyajian data ................................................................................................................ 8
C. Contoh Soal Penyajian Data ...................................................................................................... 11
D. Langkah-langkah dalam membuat tabel penyajian data dengan menggunakan SPSS: ........... 12
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 26
Uji Validitas ........................................................................................................................................... 26
A. Pengertian ................................................................................................................................. 26
B. Pengeritan Validitas Menurut Para Ahli.................................................................................... 27
C. Jenis-jenis validitas .................................................................................................................... 28
D. Koefisien validitas dan r tabel ................................................................................................... 29
BAB 4 ..................................................................................................................................................... 33
Uji Reliabilitas........................................................................................................................................ 33
A. Pengertian ................................................................................................................................. 33
B. Konsep Reabilitas ...................................................................................................................... 33
Contoh Kasus Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................................................... 37
Soal Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................................................... 37
Langkah-langkah Uji Validitas ........................................................................................................... 39
Hasil Rangkuman Uji Validitas........................................................................................................... 42
Langkah Langkah Uji Reliabilitas ....................................................................................................... 44
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 47

iii
BAB 1

Dasar-dasar SPSS
A. Pengertian
SPSS atau Statistical Package for the Social Science merupakan suatu program
statistika yang digunakan untuk penyajian data, pengolahan dan analisis. Beberapa
analisis statistika yang sering digunakan dalam bidang ilmu sosial adalah pendugaan
parameter, pengujian hipotesis, uji non-parametrik, analisis regresi, analisis korelasi,
anova dan lain – lain. Minimal sistem operasi:
 Windows 7, Windows 8, dan Windows 10 versi x86 atau x64 semua edisi
 RAM rekomendasi 4GB, masih berjalan untuk RAM 2GB
 Display Monitor minimal 1024x768
 Ruang penyimpanan HDD/SDD minimal tersisa 2GB
 Prosesor single core 2Ghz

B. Jenis Data dan Skala Pengukuran


1. Jenis Data
Jenis data dalam statistika dapat dilihat dari cara memperoleh data,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan sifatnya, dan waktu pengumpulannya.
a) Jenis Data berdasar Cara Memperolehnya
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan
secara langsung melalui pengamatan atau penelitian. Contoh:
data hasil percobaan, data hasil kuesioner, data hasil survei,
data hasil wawancara.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari berbagai sumber yang sudah ada sebelumnya. Contoh: data
penelitian/percobaan terdahulu, data dari buku, data dari
instansi tertentu.

1
b) Jenis data berdasarkan sumbernya
1) Data Internal
Data internal adalah data yang didapatkan dari dalam atau
pihak internal suatu organisasi, perusahaan atau tempat
dilakukannya penelitian. Contoh: data jumlah mahasiswa, data
penjualan atau data produksi suatu perusahaan
2) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi
atau pihak eksternal. Contoh: suatu perusahaan mencari data
mengenai daya beli konsumen dari kantor Badan Pusat Statistik
(BPS) setempat.

c) Jenis data berdasar sifatnya


1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang bukan
berbentuk angka tetapi dalam bentuk verbal, teks, gambar,
simbol, dan lain sebagainya. Contoh: Data produksi daging sapi
meningkat, harga daging ayam mahal, penyaluran pupuk
berjalan lancar, dan sebagainya (data berbentuk
verbal/deskriptif).
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang terdiri dari angka, numerik
atau bilangan. Contoh: Produksi padi meningkat 10%, harga
daging sapi per kilogram rata – rata adalah Rp 150.000 dan
sebagainya.
d) Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya
1) Data Cross Section
Data cross section merupakan jenis data yang dikumpulkan
pada waktu periode tertentu. Contoh: data jumlah mahasiswa
pada Bulan September.

2
2) Data Berkala
Data berkala merupakan jenis data yang diambil secara kontinu
dan berkala dari waktu ke waktu untuk mengetahui
perkembangan dari objek yang sedang diamati atau
diobservasi. Contoh: data produksi padi pada Kabupaten Solok
periode tahun 2015-2020.

C. Cara Memasukkan atau Input Data dengan SPSS


Berikut langkah-langkah sederhana/dasar untuk melakukan input data dengan SPSS :
 Buka aplikasi SPSS
Klik All Programs › IBM SPSS Statistics › IBM SPSS Statistics 23. Lokasi
shortcut disesuaikan dengan versi SPSS yang terinstall di komputer (versi lain
tidak jauh berbeda).

 Close dialog Files, karena akan dilakukan analisis data sederhana


Untuk menutup klik (X) pada pojok kiri dialog Files seperti berikut,

 Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data ViewData View
adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari input data.
Data yang dimasukkan diinput secara vertikal. Berikut ilustrasinya,

3
Perangkat lunak SPSS akan membuat variabel baru dengan VAR00001

 Variable View: mengedit dan melihat variabel data pada lembar kerja
Anda dapat mengedit Variable View untuk mengubah nama variabel, tampilan
data, type data, panjang tampilan data. Berikut mengubah nama variabel,

Variabel terbentuk menggunakan tipe data (measurement) scale.

 Save: Menyimpan data yang telah diinput


Setelah memastikan data terinput benar. Anda dapat menyimpan lembar kerja
SPSS dengan klik menu File › Save. Atau menggunakan shortcut
keyboard Ctrl+S,

4
 Pilih direktori penyimpanan dan simpan file data dengan nama
Jendela Save Data As akan terbuka untuk menyimpan file data yang telah
diinput. Pilih direktori penyimpanan dan simpan file seperti ilustrasi berikut,

Klik Save
 File tersimpan
File berhasil disimpan ditandai dengan keluaran berupa jendela output yang
menampilkan lokasi penyimpanan, nama file, dan format file yang digunakan.
(SAVE OUTFILE)

5
D. Cara Membuka File SPSS .sav yang Tersimpan
Anda dapat membuka file SPSS dengan format .sav secara langsung untuk
mempercepat pekerjaan. Cari file .sav yang tadi tersimpan di direktori anda dan klik
2x file tersebut.

File Nilai.sav akan terbuka disertai dengan output log GET seperti ilustrasi di bawah,

6
E. Menyimpan Output Files .spv
Anda dapat menyimpan output files dengan format .spv untuk mempercepat
pengulangan eksekusi.
1. Sorot jendela output
2. Klik File › Save atau Ctrl+S

3. Pilih direktori penyimpanan dan simpan output dengan nama

Klik Save
4. Output file tersimpan dengan format .spv (Viewer File)

7
BAB 2

Penyajian Data

A. Definisi penyajian data


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah memperoleh data, biasanya data-data
yang diperoleh tersebut dapat disajikan dalam 2 bentuk, yaitu bentuk tabel dan bentuk diagram.
Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan
dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimegerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini
bias dalam bentuk tabel atau grafik dengan keuntungan bahwa data tersebut akan lebih cepat
dimengeri daripada disajikan dalam bentuk kata – kata.

Definisi penyajian data menurut para ahli


a. Yuni (2011)
Penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam proses penyelesaian hasil
penelitian dengan mempergunakan metode analisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Hal ini dilakukan guna mempermudah data-data yang telah dikumpulkan.

b. Bambang Widjanarko
Penyajian data adalah bagian integral dalam pembuatan laporan penelitian yang
disusun dengan langkah sederhana tetapi membantu setiap orang untuk dapat
memahaminya.

B. Bentuk penyajian data


1. Tabel
Penyajian data dengan tabel merupakan cara yang paling mudah dilakukan
dalam sejumlah penelitian statistika. Penyajian dengan tabel ini biasanya dipergunakan
untuk kepentingan analisis perbandingan-perbendaingan yang diperlukan dalam teori
penelitian sosial.
Data yang disajikan dalam tabel bisa berupa :

a. Cross Section, data yang memiliki objek yang banyak pada tahun yang sama atau data
yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak objek
b. Time Series, data yang memliki runtun waktu yang lebih dari satu tahun pada satu objek
atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap satu individu/objek.

8
Penyajian data dengan tabel bisa berbentuk tabel satu arah, dua arah dan tiga arah, sebagai
berikut :

a. Tabel Satu Arah

Tabel satu arah adalah tabel yang hanya terdiri dari satu karakteristik atau kategori misalnya :
1. Jumlah penjualan menurut jenis barang.
2. Jumlah penganguran menurut daerah.
3. Jumlah modal asing menurut sektor ekonomi.
b. Tabel Dua Arah

Yaitu tabel yang terdiri dari dua karakteristik atau dua kategori misalnya :
1. Jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan.
2. Jumlah penanaman modal asing menurut sektor ekonomi dan lokasi investasi.
3. Jumlah Impor menurut Jenis barang dan negara.
c. Tabel Tiga Arah

Tabel tiga arah menunjukan tiga karakteristik atau kategori data misalnya :

1. Jumlah Investasi menurut jenis usaha, negara asal dan lokasi investasi.
2. Jumlah Produksi menurut, Jam kerja (sift), jenis mesin dan kualitas barang.
2. Diagram Batang
Diagram batang memiliki skala dan pernyataan yang jelas. Biasanya digambarkan dalam
bentuk batang yang memanjang. Jenis penyajiannya ini sering kali digunakan oleh seorang
peneliti karena sifatnya yang mudah dipahami. Fungsinya adalah untuk menggambarkan
perkembangan atapun perbandingan suatu nilai dari objek penelitian dalam jangka waktu
tertentu.

9
3. Pie Chart
Diagram lingkaran digunakan untuk menunjukan sebuah data perbandingan dalam bentuk
lingkaran. Pada satu diagram lingkaran biasanya data disajikan dalam bentuk persen dan
derajat sesuai dengan porsi masing-masing.

4. Diagram Garis
Diagram garis merupakan gambar atau grafik yang menunjukan hasil dari pengambilan,
pengolahan, dan penyajian data. Pada grafik ini biasanya disajikan dalam bentuk garis-
garis yang menghubungkan antara titik-titik.

10
C. Contoh Soal Penyajian Data

Contoh soal

Diketahui sebuah tabel tentang identitas dari beberapa dosen dari sebuah perguruan tinggi
adalah sebagai berikut :

Gender Usia Tingkat Pendidikan Bidang Keahlian Status

Pria 46 S2 Statistika Menikah

Wanita 38 S2 Analisis Belum Menikah

Wanita 39 S2 Terapan Menikah

Pria 40 S3 Pend. Matematika Menikah

Pria 37 S3 Statistika Menikah

Pria 43 S2 Statistika Belum Menikah

Wanita 33 S1 Aljabar Belum Menikah

Pria 36 S2 Analisis Menikah

Wanita 38 S2 Aljabar Belum Menikah

Wanita 51 S3 Pend. Matematika Menikah

Pria 35 S2 Pend. Matematika Menikah

Pria 37 S1 Terapan Menikah

Pria 39 S3 Statistika Menikah

Pria 40 S3 Pend. Matematika Belum Menikah


Wanita 42 S2 Analisis Menikah

11
D. Langkah-langkah dalam membuat tabel penyajian data dengan menggunakan SPSS:
1. Untuk langkah pertama ini yang dilakukan adalah dengan membuka aplikasi SPSS nya
terlebih dahulu.
2. Kemudian mengcopy data yang sudah ada, dan meng copypaste kan kedalam aplikasi
SPSS tersebut.
3. Setelah itu mengcopy nilai bagian jenis kelamin, pendidikan dan kepuasan kerja,
kemudian pastekan ke dalam SPSS kedalam data view.
4. Untuk memberikan namanya klik bagian variable view dan bagian decimals nya dibuat
0 sehingga tidak ada angka dibelakang koma.
5. Setelah itu kita klik Analyze, kemudian klik Descriptive statistics,kita pilih frequencies.
Setelah itu klik jenis kelamin kita pindahkan ke sebelah, begitu seterus nya sampai
kepuasan kerja. Kemudian kita klik charts, dan kita klik lagi pie charts. Kemudian klik
percentages dan klik continue, setelah itu kita klik OK.
6. Setelah hasil data-data yang sudah kita buat muncul sesuai dengan bentuknya, akan
mempermudah kita untuk membaca dan melihat setiap data-data yang ada.
7. Pada bagian grafiknya untuk melihat angka-angka tiap grafik, kita bisa mengklik dua
kali kebagian tabelnya dan angka-angka tersebut langsung muncul kedalam grafik.
8. Kemudian untuk membuat histografi nya kita bisa kebagian awal tadi dan pilih bagian
Analyze dan kemudian klik Descriptives statistics, kemudian klik frequencies. Setelah
itu kita pilih bagian kepuasan kerja saja, dan kita klik charts, kemudian kita pilih
histograms. Setelah itu klik show normal curve on histogram, lanjut continue setelah
itu OK. Dan kemudian akan muncul data histogram nya .

12
Contoh Tabel Penyajian Data

Statistics

Gender Usia Tingikat_pendidikan Bidang_keahlian status


N Valid 0 15 0 0 0

Missing 15 0 15 15 15

Gender

Frequency Percent
Missing System 15 100.0

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 33 1 6.7 6.7 6.7
35 1 6.7 6.7 13.3
36 1 6.7 6.7 20.0
37 2 13.3 13.3 33.3
38 2 13.3 13.3 46.7
39 2 13.3 13.3 60.0
40 2 13.3 13.3 73.3
42 1 6.7 6.7 80.0
43 1 6.7 6.7 86.7
46 1 6.7 6.7 93.3
51 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0

Tingikat_pendidikan
Frequency Percent
Missing System 15 100.0

Bidang_keahlian
Frequency Percent
Missing System 15 100.0

13
Status

Frequency Percent
Missing System 15 100.0

5. Grafik/Diagram
Jenis penyajian data yang dipergunakan dalam grafik atau diagram ini sudah
mafhum dilakukan dalam serangkaian penelitian-penelitian sosial ataupun eksperimen,
yang secara garis besarnya menjelaskan tentang visualisasi penelitian atau informasi
tentang kegiatan secara ringkas, menarik, dan jelas.

Keunggulan penyajian data dalam bentuk grafik/diagram :


a. Pembaca lebih mudah dalam membandingkan data satu dengan data yang lain,
b. Dapat menggambarkan data secara seri
c. Penyajian lebih menarik

Jenis grafik/diagram dalam penyajian data


Adapun secara umum, setidaknya ada tiga macam jenis grafik atau diagram dalam
penyajian data. Antara lain adalah sebagai berikut :
a. Grafik/Diagram Batang (Bar Graph)
Adalah grafik dalam penyajian data yang mafhumnya diwakili oleh segi empat
berbentuk batang, baik horizontal maupun vertikal

b. Grafik/Diagram Lingkaran (Pie Graph)


Adalah prosesi penyajidan yang dilakukan dengan gambaran lingkaran dengan
penjelasan persentase disetiap numeriknya

c. Grafik Garis
Adalah jenis grafik berupa garis yang memberikan atau menyajikan data yang
berguna dalam menampilkan suatu perkembangan pada data

14
Contoh penyajian data :
Diketahui sebuah tabel tentang identitas dari beberapa dosen dari sebuah perguruan tinggi
adalah sebagai berikut :

Gender Usia Tingkat Pendidikan Bidang Keahlian Status

Pria 46 S2 Statistika Menikah

Wanita 38 S2 Analisis Belum Menikah

Wanita 39 S2 Terapan Menikah

Pria 40 S3 Pend. Matematika Menikah

Pria 37 S3 Statistika Menikah

Pria 43 S2 Statistika Belum Menikah

Wanita 33 S1 Aljabar Belum Menikah

Pria 36 S2 Analisis Menikah

Wanita 38 S2 Aljabar Belum Menikah

Wanita 51 S3 Pend. Matematika Menikah

Pria 35 S2 Pend. Matematika Menikah

Pria 37 S1 Terapan Menikah

Pria 39 S3 Statistika Menikah

Pria 40 S3 Pend. Matematika Belum Menikah

Wanita 42 S2 Analisis Menikah

15
Langkah langkah penyajian data grafik menggunakan SPSS :

1 Langkah pertama adalah dengan membuka aplikasi SPSS terlebih dahulu

2 Kemudian input kolom yang diinginkan kedalam SPSS tersebut mulai dari gender, usia,
tingkat pendidikan, dan status pada “variabel view” di SPSS

16
3 Setelah itu beralih kepada “data view” dan masukkan atau input data sesuai kolom yang
telah dibuat sebelumnya

4 Setelah data berhasil dimasukkan, selanjutnya dapat dilakukan pembuatan grafik. Klik
menu graph lalu pilih legacy dialogs, kemudian pilih define

5 Selanjutnya adalah memilih dan menentukan kolom ataupun data yang akan dijadikan
acuan dalam pembuatan grafik. Setelah ditentukan lalu klik ok
17
6 Hasil grafik yang didapatkan adalah sebagai berikut

a. Grafik/diagram batang
Berdasarkan Gender

18
Berdasarkan Usia

Berdasarkan tingkat pendidikan

19
Berdasarkan bidang keahlian

Berdasarkan status

20
b. Grafik/Diagram Lingkaran (Pie Graph)
Berdasarkan gender

Berdasarkan usia

21
Berdasarkan tingkat pendidikan

22
Berdasarkan bidang keahlian

Berdasarkan status

23
c. Grafik Garis
Berdasarkan gender

Berdasarkan usia

24
Berdasarkan tingkat pendidikan

Berdasarkan bidang keahlian

25
Contoh data yang tidak bisa dijadikan diagram garis

BAB 3

Uji Validitas

A. Pengertian
Validitas merupakan ketetapan ,kebermaknaaN,dan kemanfaatan dari sebuah
kesimpulan yang didapatkan dari interpretasi skor tes. Validitas mengarah kepada
ketepatan interpretasi hasil pengunaan suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan
pengukurannya.

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid, sah atau tidaknya item kuisioner.
Alat pengumpul data dapat dikatakan valid atau sahih apabila alat ukur tersebut mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur / diinginkan.

Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Jika suatu
instrumen tidak valid dan reliabel, maka data yang diperoleh dari penggunaan
instrumen tersebut tidak mampu mengukur variabel penelitian secara akurat. Sehingga,

26
kesimpulan penelitian yang dihasilkan menjadi tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya (diragukan)
Ada dua cara yang dapat dilakukan jika ada sebuah item kuisioner tidak valid
a. Melakukan penyebaran ulang angket/kuisioner dengan mengganti pertanyaan dari
item yang tidak valid
b. Menghapus item yang tidak valid karena adanya kendala missal; tidak adanya
cukup waktu untuk melakukan penyebaran ulang

B. Pengeritan Validitas Menurut Para Ahli


Dibawah ini adalaah definisi dari validitas menurut ahlinya.
1. Sudjana (2004:12)
Pengertian validitas menurut Sudjana adalah ketepatan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harus dinilai.
2. Suryabrata (2000:41)
Pengertian validitas menurut Suryabrata adalah derajat fungsi pengukuran
suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes
mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur atap yang
hendak diukur.
3. Azwar (1987:173)
Pengertian validitas menurut Azwar adalah sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menajalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
4. Arikunto (1999:65)
Pengertian validitas menurut Arikunto adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesalihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika
hasilnya sesuai denga kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan
kriteria.

27
C. Jenis-jenis validitas

Validitas Internal
Digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep
yang seharusnya (actually). Validitas internal biasanya membantu mengatasi
kelemahan validitas eksternal. Jenis Validitas Internal
a) Validitas isi (Content Validity)
Validitas isi memastikan bahwa sejumlah item yang representatif telah
diperhitungkan dalam menyusun sebuah konsep. ¡ Validitas isi merupakan
sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah
konsep digambarkan.
b) Validitas dengan Kriteria (Criterion-related Validity)
 Validitas Prediktif
Peneliti harus menyediakan selang waktu antara pencatatan instrumen
dan perolehan skor kriteria.
• Contoh: seorang peneliti ingin mebuktikan hasil tes keterampilan sains
siswa SMA yang diberikan pada awal semester untuk melakukan
prediksi. Kemudian skor keterampilan sains ini dibandingkan dengan
hasil tes akhir semester untuk mata pelajaran sains.
 Validitas Concurrent
Apabila data instrumen dan data kriteria telah terkumpul pada waktu
yang hampir bersamaan, lalu dibandingkan hasilnya.
• Contohnya: Bila seorang peneliti melakukan tes IQ pada sekelompok
siswa kelas 8 dan kemudian membandingkannya dengan hasil penilaian
‘self esteem’ yang dilakukan oleh gurunya, di mana kedua penilaian ini
dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan
c) Validitas konstruk
Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari
penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal ini

28
dinilai dengan convergent validity (instrument yang memiliki korelasi tinggi)
dan discriminant validity (variabel yang tidak berkorelasi).
Pembuktian validitas konstruk merupakan yang terluas penggunaannya di
antara tiga kategori validitas. Ada tiga tahap untuk memperoleh pembuktian
validitas konstruk:
1. variabel yang diukur didefinisikan dengan jelas
2. hipotesis, berdasarkan teori yang melandasi variabel
3. hipotesis diuji secara logis dan empiris
Contoh:
Peneliti berniat mengembangkan tes tertulis untuk mengukur
“kejujuran” dan bermaksud menggunakan pembuktian validitas konstruk. Maka
yang harus dilakukannya adalah:
1. Mendefinisikan tentang “kejujuran”
2. Merumuskan teori tentang kejujuran seseorang dibandingkan dengan yang tidak
jujur, sehingga jelas perbedaan antara jujur dan tidak jujur.
3. Berdasarkan teori ini peneliti menyusun hipotesis, bahwa individu yang
mendapatkan skor tinggi dalam ‘tes kejujuran’ akan lebih tergerak untuk
mengembalikan barang milik orang lain yang ditemukannya ibandingkan
dengan individu yang mndapatkan skor rendah
4. Selanjutnya peneliti mencatat hasil tes ‘kejujuran’, dan memisahkan siswa yang
mendapat skor tinggi dan skor rendah
5. Kemudian ia melakukan tes lainnya, misalnya meninggalkan sebuah dompet
berisi uang Rp 50.000,- di kelas yang di dalamnya dompet terdapat kartu nama
pemiliknya. ü Jika hipotesis penelitiannya benar, maka individu
mengembalikan dompet adalah individu yang mendapat skor tinggi untuk tes
‘kejujuran’.
Validitas eksternal
Dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan pada populasi tempat sampel
tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan
reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki
validitas eksternal yang tinggi.

D. Koefisien validitas dan r tabel

1. Koefisien Korelasi Dalam Uji Validitas

˗ Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi


˗ Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
˗ Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup
˗ Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah
˗ Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan metode
Pearson Product Moment, menurut Sugiyono (2010 : 276) dengan rumus
sebagai berikut :

29
Dimana:
r = Pearson Product Moment
∑𝑥 = Jumlah variabel X
∑𝑌 = Jumlah total dari variabel yang diukur
n = Jumlah sampel
2. R hitung dan r tabel
Dalam uji validitas nilai corrected item-total correlation disebut juga sebagai
nilai rhitung. 2. Nilai rtabel product moment ini dicari pada distribusi nilai rtabel
statistik yang di dasarkan oleh nilai df (degree of freedom) dalam penelitian.
Rumus df adalah n-2.
R tabel ialah sebuah tabel angka yang biasa digunakan untuk menguji hasil uji
validitas suatu instrumen penelitian. Biasanya tabel ini digunakan pada
penelitian dengan metode penelitian kuantitatif.

Teori dasar keputusan uji validitas Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:


192)
1. Jika nilai rhitung > rtabel product moment maka butir soal kuesioner
dinyatakan valid.
2. Sementara, jika nilai rhitung < rtabel product moment maka butir soal
kuesioner dinyatakan tidak valid.

a) Fungsi
Jenis tabel ini berfungsi untuk menguji validitas suatu instrumen
sebuah penelitian. Validitas maksudnya adalah standar atau dasar
ukuran yang menunjukkan sebuah ketetapan (appropriateness),
kemanfaatan (userfulness), dan kesahihan yang mengarah pada
ketetapan interpretasi suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan
pengukurannya.

b) R tabel N dimulai dari 3, tidak perlu dikurangi 2 (df=N-2)

30
c) R tabel N dikurangi 2 terlebih dahulu

31
32
BAB 4

Uji Reliabilitas

A. Pengertian
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama
(tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran
yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip
(reliabilitas antar penilai). Pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara
konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian,
reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah
dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian
dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran
yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan
hasil yang berbeda-beda.

B. Konsep Reabilitas
Reliabilitas dapat diukur dengan 3 pendekatan
1. Koefisien Stabilitas
a. Test – Retest Reliability
Menggunakan instrument yang sama terhadap subjek penelitian
tertentu sebanyak 2 kali pada saat yang berbeda. Dimaksudkan untuk
menguji stabilitas jawaban responden dari suatu waktu ke waku
berikutnya dengan cara menghitung koefisien korelasi dan skor
jawaban responden yang diukur dengan instrumen yang sama pada saat
yang berbeda.
b. Double test / test-pretest
Teknik ini digunakan dengan membagi kuesioner yang sama pada
waktu yang berbeda.
c. Parallel Form
Teknik ini digunakan dengan membagi kuesioner kepada responden
yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda.

33
2. Koefisien Ekuivalensi
Pengukuran menggunakan instrumen yang berbeda untuk subjek penelitian
yang sama pada saat yang sama. Menguji korelasi skor jawaban responden
dengan instrument yang berbeda.

3. Konsistensi Internal
Konsistensi antara butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu
instrument. Tingkat keterkaitan antara butir pertanyaan atau pernyataan
menunjukkan reliabilitas konsistensi internal instrumen yang bersangkutan.
Ada 3 macam instrumen untuk mengukur konsistensi internal yakni :
a. Split-half reliability coefficient
Peneliti boleh hanya memiliki seperangkat instrumen saja dan hanya
diuji cobakan satu kali, kemudian hasilnya dianalisis, yaitu dengan
cara
membelah seluruh instrumen menjadi 2 sama besar.
Hitung nilai reliabilitas internal :

Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
r1/2.1/2 : rxy indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Kriteria :
Instrumen dikatakan reliabel : Jika r11 > r tabel (df: α, n-2)

b. Kuder-Richardson
Cara ini digunakan bila instrumen digunakan untuk mengukur satu
gejala psikologis atau perilaku yang sama, artinya alat ukur tersebut
dapat dikatakan reliabel bila terbukti ada konsistensi jawaban antar
item yang satu dengan item yang lain. Didasarkan pada konsistensi
respons terhadap semua butir soal dalam tes.

34
Keterangan :
n = jumlah item dalam tes
St = Simpangan baku dalam tes
p = mean dibagi jumlah item
q = 1- p

c. Cronbach Alfa
Perbedaan pokok dengan model Kuder Richardson adalah bahwa
teknik ini tidak hanya untuk instrument dengan dua pilihan tetapi tidak
terikat pada dua pilihan saja, sehingga penerapannya lebih luas.
Misalnya untuk menguji reliabilitas skala pengukuran dengan 3, 5 atau
7 pilihan.
Hitung nilai reliabilitas internal :

Keterangan:
α : Koefisien Alpha Cronbach
k : Jumlah butir pertanyaan
∑σb2: Jumlah varian butir
σt2 : Varian total

Kriteria:
Instrumen dikatakan reliabel : Jika α > r tabel (df: α, n-2)

35
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient
reliability) sementara jika alpha > 0.80 dapat dikatakan seluruh item
reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang
kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
 Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.
 Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi.
 Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat.
 Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah,
kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

36
Contoh Kasus Uji Validitas dan Reliabilitas

Soal Uji Validitas dan Reliabilitas


Di sebuah Skripsi berjudul “PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS XI DI SMA N 1 SEMIN” melakukan penyebaran angket/kuisioner dengan
jumlah responden 30 siswa dan 30 pertanyaan.
Petunjuk pengisian
Pilihan tanggapan yang tersedia adalah sebagai berikut.
Selalu : SL (4)
Sering : SR (4)
Jarang : JR (4)
Tidak Pernah : TP (4)
Di bawah ini adalah hasil dari angket/kuisioner, lakukan uji validitas dan reliabilitas

Persepsi Siswa
No Skor Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
1 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 104
2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 107
3 4 4 2 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 98
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 112
5 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 111
6 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
7 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 102
8 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 114
9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 116
10 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 106
11 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 112
12 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 90
13 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 84
14 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 110
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 114
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 113
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 114
18 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 107

37
19 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 111
20 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 103
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
22 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 108
23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 80
24 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 108
25 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 109
26 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 107
27 3 4 2 3 4 3 3 4 2 1 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 3 88
28 4 4 3 3 4 3 3 1 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 78
29 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
30 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112

38
Langkah-langkah Uji Validitas
1. Buat jawaban masing-masing butir soal angket dan skor total di excel

2. Buka aplikasi SPSS, klik Variable view di sebelah Data view, lalu ketik P1-P30 dan
total_skor. Lalu ubah decimals menjadi 0

39
3. Copy dan paste data dari excel ke dalam spss di bagian Data View. Hanya hasil
angket saja yang di copy dan paster

40
4. Klik Analyze -> Correlate -> Bivariate

5. Pindahkan semua item ke kotak variable. Dengan cara tekan CTRL+A lalu klik
panah.

6. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag klik Ok

41
Maka akan Keluar output SPSS seperti di bawah ini. Bagian yang kita analisis adalah nilai
“Pearson Corellation” atau r hitung per item soal variable X DI TOTAL SKOR. Selanjutnya
nilaI r hitung akan kita bandingkan dengan r tabel

Hasil Rangkuman Uji Validitas


Karena jumlah responden 30, maka rtabel 30 adalah r tabel = 0,361 untuk taraf signifikansi 5
% dan 0,463 untuk taraf signifikansi 1%. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Butir soal
yang tidak valid adalah no 3, 5, 8 karena r hitung < r tabel. Jika suatu instrumen tidak valid
dan reliabel, maka data yang diperoleh dari penggunaan instrumen tersebut tidak mampu
mengukur variabel penelitian secara akurat. Sehingga, kesimpulan penelitian yang dihasilkan
menjadi tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya (diragukan)

Ada dua cara yang dapat dilakukan jika ada sebuah item kuisioner tidak valid

 Melakukan penyebaran ulang angket/kuisioner dengan mengganti pertanyaan dari


item yang tidak valid
 Menghapus item yang tidak valid karena adanya kendala missal; tidak adanya cukup
waktu untuk melakukan penyebaran ulang

42
No Butir
Soal r hitung r tabel keterangan
1 0,681 0,463 Valid
2 0,433 0,361 Valid
3 0,356 0,361 Tidak Valid
4 0,717 0,463 Valid
5 -0,141 0,361 Tidak Valid
6 0,657 0,463 Valid
7 0,369 0,361 Valid
8 0,163 0,361 Tidak Valid
9 0,683 0,463 Valid
10 0,720 0,463 Valid
11 0,732 0,463 Valid
12 0,502 0,463 Valid
13 0,58 0,463 Valid
14 0,694 0,463 Valid
15 0,428 0,361 Valid
16 0,73 0,463 Valid
17 0,462 0,361 Valid
18 0,714 0,463 Valid
19 0,784 0,463 Valid
20 0,625 0,463 Valid
21 0,776 0,463 Valid
22 0,705 0,463 Valid
23 0,494 0,463 Valid
24 0,523 0,463 Valid
25 0,501 0,463 Valid
26 0,541 0,463 Valid
27 0,812 0,463 Valid
28 0,73 0,463 Valid
29 0,683 0,463 Valid
30 0,812 0,463 Valid

Interpretasi:
Dasar pengambilan Uji Validitas Pearson
 Pembandingan nilai rhitung dengan rtabel
˗ Jika nilai r hitung > r tabel = valid
˗ Jika nilai r hitung < r tabel = tidak valid
 Cara mencari nilai r tabel dengan N=30 pada signifikansi 5% dan 1% pada
distribusi nilai r tabel statistic. Maka diperoleh r tabel sebesar 0,463 dan 0,36

43
Langkah Langkah Uji Reliabilitas
1. Buka Aplikasi SPSS
2. Buka File data
3. Pilih Analyze >> Scale >> Reability Analysis

4. Masukkan semua variable ke kotak item kecuali variable yang tidak valid dan juga
total skor

44
5. Kemudian Klik Statistics dan pilih scale if item deleted dan continue

6. Kemudian pilih model alpha dan ok

Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

45
Cronbach's
Alpha N of Items
.942 27

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
P1 91.33 107.264 .709 .940
P2 91.37 108.999 .448 .941
P4 91.43 103.978 .727 .938
P6 91.60 103.421 .658 .939
P7 91.47 107.982 .337 .943
P9 91.70 103.872 .622 .940
P10 91.63 101.620 .687 .939
P11 91.53 103.775 .704 .939
P12 91.60 106.455 .432 .942
P13 91.40 107.007 .548 .940
P14 91.63 102.792 .703 .939
P15 91.83 106.764 .388 .943
P16 91.80 103.200 .686 .939
P17 92.00 106.621 .406 .942
P18 92.20 104.579 .711 .939
P19 91.53 103.223 .750 .938
P20 91.80 104.855 .560 .940
P21 91.40 106.041 .761 .939
P22 91.50 105.086 .677 .939
P23 91.53 107.085 .485 .941
P24 91.83 105.937 .485 .941
P25 91.40 108.386 .491 .941
P26 91.77 105.220 .487 .941
P27 91.77 101.771 .789 .937
P28 91.80 103.200 .686 .939
P29 91.70 103.872 .622 .940
P30 91.77 101.771 .789 .937

Interpretasi :

Cronbarch alpha sebesar 0,942 dimana berdasarkan tingkat reliabilitas maka nilai tersebut
termasuk tingkat reliabilitas Sempurna

46
Daftar Pustaka

Cronk, B. C. (2020). How to Use SPSS: Step-By-Step Guide to Analysis and Interpretation.
New York: Routledge.
Suhartanto, D. (2020). Analisa Data Untuk Riset Bisnis: SPSS, AMOS, PLS. Bandung:
Politeknik Negeri Bandung.
Syafrina, M. (2020). Menggunakan Aplikasi Microsoft Excel dan SPSS Versi 22. Batam:
Politeknik Negeri Batam.
Wahyuni, N. (2014, November 1). UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS. Retrieved from
Binus Quality Management Center: https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-
i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
Wibowo, S. B. (2010). Modul Pelatihan SPSS; Aplikasi Pada Penelitian Sosial. Lampung:
Universitas Muhammadiyah Lampung.

47

Anda mungkin juga menyukai