Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN PRODUK

TUGAS REFLEKSI
DESIGN FOR MANUFACTURING
DAN PROTOTIPE

OLEH:
Carinna Christella (545140053)
Austin Leovani

(545140060)

Anthony

(545140063)

Mariana

(545140078)

Novia Putri Ghazali (545140082)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2016

I. TUGAS REFLEKSI BAB DESIGN FOR MANUFACTURE


TUGAS REFLEKSI
Identifikasi dan jelaskan proses manufaktur dari produk sepatu olahraga, meliputi:
-Bahan baku/komponen
-Proses manufaktur dari komponen
-Proses perakitan menjadi produk sepatu
JAWABAN:
Bahan Baku / Komponen
-

Kain / kulit dipotong membentuk pola-pola dengan mesin potong


Kain/ Kulit yang telah dipotong dijahit
Benang Jahit
Outsole gabungan beberapa bahan plasik ( Polyrethine)rubber sponge, campuran rubber

plastik
Insole ( Eva gel)
Laste ( bahan pvc / kayu)
Tali Sepatu ( Serat Kain Sutera, Katun, Wol)
Paper Tape
Vinil
Texon
Amplas

Proses Manufaktur dari komponen

Proses Perakitan Menjadi Sepatu :


Umumnya konstruksi sepatu terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :
1.
Upper
2.
Bottom
Upper
Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai dari ujung depan
sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue) sampai dengan bagian belakang. Karakteristik
dari upper biasanya berbahan dasar kain sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit dengan
jahitan (stitching process).
Bottom
Bagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu. Biasanya orang
menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole dan outsole. Dan ada juga yang
menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).
Proses Perakitan :
1. Upper Components Cutting
Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper
sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk polapola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan

dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang
disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan polapola potongan yang akan dikerjakan.

2. Sewing/ Stiching
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting process kemudian
dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat
banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan tinginya tingkat
kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potonganpola
dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di
proses perakitan.

3. Outsole Production
Outsole, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah.
Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan
air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan
gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang
diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan
tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll.

4. Insole Production
Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan yang
dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita mengenakan sepatu.

5. Stock Fitting
Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses Assembling, namun ada juga
beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting. Proses ini adalah
merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom sepatu, yaitu
antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang
berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet
(rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.

6. Assembly
Pada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang masih berupa
upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang
diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi di
divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk sepasang sepatu. Hal-hal
penting dalam proses assembling bisa dilihat dalam detail berikut.

Laste
Saat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa pasangan atau set,
dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk sepatu agar mengikuti kontur kaki
digunakan laste. Setiap Merek memiliki dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan
size yang sama. Sepatu untuk kaki orang asia tentunya memiliki laste yang berbeda
dengan jenis kaki orang Eropa.

Penyatuan Upper dan Midsole


Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan phylon disatukan dengan
menggunakan mesin Toelast Healast.
Toelasting machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung / Toe.
Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara yang sama.
Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan mesin toelast-healast karena
Upper dan midsole disatukan dengan cara di jahit.
Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah terdapat laste dikenakan proses
pemanasan / heating agar bahan upper ( leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga
mengikuti kontur permukaan laste.

Treatment Upper- Bottom


Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface ) Upper dan Bottom harus di
Treatment terlebih dahulu. Pada dasarnya treatment ini bertujuan untuk membersihkan
contact surface, membuka pori-pori permukaan bottom dengan penyinaran ultra violet
(UV), cementing, dan Heating.

Press
Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin press.
Pendinginan
Secara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun leather/kulit

ditreament

( melalui proses heating ) untuk mengikuti kontur permukaan laste. Setelah proses
penyatuan dengan bottom di mesin press. Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses
pendinginan diperlukan untuk menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor
gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang normal. Cara

kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan diatas conveyor yang melewati lorong
dengan suhu chiller.
-

Finishing
Proses ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu hasil
produksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam
dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang final product.

II.

TUGAS REFLEKSI PRPOTOTIPE

TUGAS REFLEKSI
1)
2)
3)
4)

Jelaskan fungsi dari pembuatan prototipe produk!


Jelaskan jenis prototipe produk!
Kelebihan dan Kekurangan Prototyping
Beberapa contoh prototipe, jenis prototipe dan keuntungan prototipe tersebut!

JAWABAN:
1. Jelaskan fungsi dari pembuatan prototipe produk!
Prototipe produk (purwarupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa
mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk
diserahkan pada pelanggan (leaduser) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe
tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai
protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe
tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersamasama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan
(customers).
Kegunaan atau fungsi dari prototype antara lain sebagai berikut:
Pembelajaran: prototype digunakan untuk menjawab pertanyaan Seberapa besar
produk tersebut memenuhi kebutuhan pelanggan?
Komunikasi: prototype akan membuka jalur komunikasi ke level top managemen,
vendors, partner, team tambahan, pelanggan dan sumber finansial. Penggunaan
prototypes visual, 3D dan nyata akan lebih mudah dikomunikasikan dibandingkan hanya
berupa penjelasan detail.
Integration: digunakan untuk memastikan bahwa komponen dan subsistem dari produk
dapat bekerja seperti yang diharapkan.
Milestone: cara ini digunakan dalam upaya menjelaskan tujuan nyata, menampilkan
kemajuan, dan pelayanan untuk menekan jadwal.
2. Jelaskan jenis prototipe produk!
a) Physical Prototypes

b)

Merupakan model nyata dari suatu produk


Dapat menampilkan karakteristik/sifat yang tidak dapat didefinisikan secara

jelas
Beberapa sifat/karakteristik dapat ditampilkan pada produk dari hasil

penaksiran
- Lebih mudah untuk dikomunikasikan
Analytical Prototypes
- Merupakan model matetatis dari suatu produk
- Hanya dapat menampilkan sifat yang timbul secara jelas mengenai fenomena
-

c)

d)

model
Beberapa sifat/karakteristik dapat ditampilkan pada produk dari hasil analisis
Seringkali memungkinkan lebih banyak kebebasan dibandingkan percobaan

model fisik
Focused Prototypes
- Mengimplementasikan hanya satu atau beberapa atribut dari produk
- Menjawab pertanyaan khusus tentang produk desain
- Pada umumnya dibutuhkan pada beberapa kasus
Comprehensive Prototypes
- Mengimplementasikan banyak atau seluruh atribut dari produk
- Menawarkan kesempatan untuk pengujian yang lebih ketat
- Seringkali terbaik digunkan untuk milestones dan integrasi

3. Kelebihan dan Kekurangan Prototyping


Kelebihan prototyping adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
Kekurangan prototyping adalah :
1) Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada
belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum
memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
2) Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih
cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya
merupakan cetak biru sistem.
3) Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak
mencerminkan teknik perancangan yang baik.

4. Beberapa contoh prototipe, jenis prototipe dan keuntungan prototipe tersebut!


Prototipe Analitik

Keunggulan Prototipe analitik ini adalah:


- Dapat melihat gambaran kasar dari produk yang akan dibuat
- Dapat mengubah desain dengan mudah jika terjadi suatu kesalahan/ ada
-

bagian yang ingin diubah


Dapat mengira-ngira berapa ukuran dari produk yang nantinya akan dibuat

Prototipe Fisik

Keunggulan dari prototipe fisik adalah :


- Dapat melihat ukuran mini dari produk yang kita buat
- Dapat melihat bentuk gambaran nyata dari produk yang dibuat
- Dapat mengetahui apakah desain yang telah dibuat dapat direalisaikan
- Dapat mengetahui kekurangan/kesulitan dari produk yang akan dibuat
Produk setelah jadi

Anda mungkin juga menyukai