PROPOSAL SEDIAAN TINGTUR Betul Betul Betul
PROPOSAL SEDIAAN TINGTUR Betul Betul Betul
FARMAKOGNOSI
DISUSUN OLEH :
TAUFIK HIDAYAT
SASMITA ANGGRIANI
SHARMILA YUNISA ZAHNAZ
FILA DELFIA
KELAS
XII FARMASI
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur yang tak terhingga terutama kepada
Allah SWT. Kepada orang tua,kepada saya pribadi,kepada guru pembimbing dan
kepada teman-teman (taufik, sasmita, fila, sharmilah) atas nikmat kesehatan yang
diberikannya sehingga dapat menulis dan menyelesaikan proposal tingtur ini
dengan baik dan tepat waktu. Dengan menyelesaikan penyusunan proposal ini
harapan penulis proposal ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal yang kami buat ini isinya
masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga proposal ini dapat diterima oleh semua kalangan.
Palu,......,......,.......
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 2
penulis
DAFTAR ISI
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 3
IV.2 Pembahasan .................................................................. 00
BAB V : Penutup …………...……………...........…………..… 00
V.1 Kesimpulan ............................................................................ 00
V.2 Saran ...................................................................................... 00
Daftar Pustaka …………………….…………….......………….… 00
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 4
BAB I
PENDAHULUAN
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 5
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan terhadap satu sampel dalam
bentuk serbuk dari cabai. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara
pembuatan tingtur dari Jeruk Manis (Citrus aurantium) dengan menggunakan
metode maserasi.
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 7
a. Basahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat
halus yang cocok menggunakan 2,5-5 bagian cairan penyari, masukkan
kedalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam pindahkan massa
sedikit demi sedikit dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati,
tuangi dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai
menetes, dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari,
tutup perkolator, biarkan selama 24 jam.
b. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 mL per menit, tambahkan
berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat
selapis cairan penyari diatas simplisia sehingga diperoleh 80 bagian
perkolat.
c. Peras massa, campurkan cairan perasan kedalam perkolat, tambahkan
cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Pindahkan
kedalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari ditempat sejuk terlindung
dari cahaya.
2. Cara Maserasi
Maserasi adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan merendam
simplisia tersebut dalam cairan penyari pada suhu biasanya 15-25° C.
maserasi juga merupakan proses pendahuluan untuk pembuatan secara
perkolasi. Prinsip kerja maserasi adalah pencucian zat aktif yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai
pada temperatur kamar, terlindung dari cahaya. Cairan penyari akan masuk
ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel.
Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti
oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa
tersebu berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan
diluar sel dan di dalam sel. Maserasi bahan obat dengan 750 ml pelarut
atau campuran pelarut tertentu dalam wadah yang dapat ditutup, letakkan
ditempat hangat. Diamkan selama 3 hari sambil dikocok sesekali atau
hingga terlarut. Pindahkan campuran kedalam penyaring, dan jika
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 8
sebagian besar cairan telah mengalir keluar, cuci residu pada penyaring
dengan sejumlah pelarut atau campuran pelarut tertentu secukupnya
hingga diperoleh 1000 ml tingtur. Tingtur harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat, tidak tembus cahaya, jauhkan dari cahaya matahari
langsung dan panas yang berlebihan. Menurut literatur lain, tingtur adalah
sediaan cair yang dibuat dengan cara perkolasi atau maserasi simplisia
nabati atau hewani, atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam
pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan
lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% zat
berkhasiat keras.
Maserasi, kecuali dinyatakan lain dilakukan sebagai berikut :
a. Masukkan 20 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
kedalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari, tutup,
biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil diaduk, lalu
diperas. Cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga
diperoleh 100 bagian.
b. Pindahkan kedalam bejana tertutup, biarkan ditempat sejuk terlindung
dari cahaya selama 2 hari. Tuangkan dan saring.
a. Tingtur Asli adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.
Contoh: Tingtur yang dibuat secara maserasi; Opii Tinctura,
Valerianae Tinctura, Capsici Tinctura, Myrrhae Tinctura, Opii
Aromatica Tinctura, Polygalae Tinctura . Tingtur yang dibuatsecara
perkolasi, contoh: Belladonae Tinctura, Cinnamomi Tinctura, Digitalis
Tinctura, Lobeliae Tinctura, Strychnini Tinctura, Ipecacuanhae
Tinctura.
b. Tingtur Tidak Asli (Palsu) adalah tingtur yang dibuat dengan jalan
melarutkan bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh: Iodii Tinctura, Secalis Cornuti Tinctura.
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 9
c. Tingtur Keras adalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia
yang berkhasiat keras. Contoh: Belladonae Tinctura, Digitalis
Tinctura, Opii Tinctura, Lobeliae Tinctura,Stramonii Tinctura,
Strychnin Tinctura, Ipecacuanhae Tinctura.
d. Tingtur Lemah adalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 %
simplisia yang tidak berkhasiat keras. Contoh: Cinnamomi Tinctura,
Valerianae Tinctura, Polygalae Tinctura, Myrrhae Tinctura.
e. Tingtur Lain berdasarkan Cairan Penariknya.
1. Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau
campuran aether dengan aethanol. Contoh: Tingtura Valerianae
Aetherea.
2. Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur
dengan aethanol. Contoh: Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).
3. Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan
penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh: pada pembuatan
Tinctura Acida Aromatica.
4. Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh:
Tinctura Rhei Aquosa.
5. Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika
penarikan dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini
harus dinyatakan pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran
simplisia, contoh: Tinctura Chinae Composita
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 10
II.2 Uraian Tanaman
1. Jeruk Manis (Citrus aurantium)
a) Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Jeruk Manis
Spesies : Citrus sinensis (Citrus aurantium)
b) Morfologi
Morfologi tanaman jeruk secara umum sama dengan tanaman pohon
lainnya yaitu terdapat batang, buah, daun, akar dan bunga. Setiap
organ tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda.
a. Jeruk manis dicirikan dengan tangkai daun yang Batang
mempunyai sayap dan bunganya berwarna putih. Morfologi
tanaman jeruk manis mempunyai batang yang dapat mencapai
ketinggian 6-10 m, bercabang banyak, tajuk daun bundar dan
umumnya berbuah satu kali satu tahun. Ranting yang muda
biasanya berduri, bercabang rendah dan berbentuk tajuk bulat
dengan kerimbunan sedang. Pada mulanya cabang muda pipih,
warna hijau tua, suram dan tidak begitu mengkilat dan halus tidak
berbulu. Sesudah tua cabang berubah bentuk menjadi bulat
(silinder) dan kadang-kadang mempunyai duri panjang. Daunnya
berbentuk bulat telur sampai elips panjang bertangkai, tangkai
daun bersayap dan berbau sedap (Rukmana, 2003). Batang
tanaman jeruk berkayu dan keras. Batang jeruk tumbuh tegak dan
memiliki percabangan serta ranting yang jumlahnya banyak
sehingga dapat membentuk mahkota yang tinggi hingga mencapi
15 meter atau lebih. Cabang tanaman jeruk ada yang tumbuh tegak
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 11
bersudut >450 dan ada yang bersudut <450, tergantung jenisnya.
Batang tanaman ada yang berduri dan tidak, batang tanaman jeruk
berkulit halus, warna kulit batang kecoklatan (Cahyono, 2005).
b. Akar tanaman jeruk memiliki akar tunggang yang kuat, serabut dan
akar juga halus. Akar tunggang dapat tumbuh mencapai kedalaman
hingga 4 meter pada kondisi tanah yang subur dan gembur. Akan
tetapi akar iniakan berhenti tumbuh jika struktur tanah keras atau
tanah berada dalam air.
c. Daun jeruk ada yang bersayap (kelompok jeruk aurantium) dan ada
juga yang tidak tidak bersayap (kelompok jeruk Medica). Daun
tanaman ini memiliki panjang antara 5 cm hingga 15 cm. Dengan
bentuk oval dan pada ujung daun sedikit meruncing serta pada
bagian pangkal agak melingkar dan tumpul.
Tulang daun jeruk ada yang berbentuk menyirip beraturan dan ada
juga yang berbentuk selang-seling, serta pada bagian tepi daun ada
yang bergerigi dan ada yang tidak.
d. Bunga tanaman jeruk memiliki jenis bunga yang majemuk dengan
warna putih pucat. Bunga tanaman jeruk merupakan bunga
sempurna (hermafrodit) dimana dalam satu bunga terdapat putik
dan benang sari.
Benang sari dan putik tersebut terdapat mahkota bunga dengan
jumlah bervariasi antara 5-20 benang sari dan hanya 1 buah putik.
Bunga jeruk biasanya muncul pada bagian ketiak daun atau ranting
yang masih muda.
Selain itu, bunga ini memiliki bau yang harum dan mengandung
nektar (madu), sehingga menarik serangga seperti lebah. Pada
dasarnya tanaman jeruk dapat berbunga sepanjang tahun asalkan
kondisi ekosistemnya memenuhi syarat.
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 12
c) Kandungan Kimia & Khasiat
Jeruk manis/orange mengandung betakaroten dan bioflavanoid
yang dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Kandungan
flavanoidnya seperti flavanpis berfungsi sebagai antioksidan penangkal
radikal bebas penyebab kanker. Falavanoid juga menghalangi reaksi
oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah
pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Kandungan pektin
jeruk banyak terdapat pada buah dan kulit jeruk. Pektin bermanfaat
untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan
meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, jeruk juga kaya akan
kandungan gula buah dan serat. Kandungan buahnya bermanfaat untuk
memulihkan energi dengan cepat, sedangkan kandungan seratnya
membantu memperlancar proses pencernaan dan berfungsi mengikat
zat karsinogen dalam saluran pencernaan sehingga mampu membantu
menyembuhkan kanker kolon, wasir serta sembelit.
Tiap 100 gram jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein
0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23
mg, besi 0,4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg.
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 13
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 14
= 4,8 mL ≈5 mL
Jadi, hasil dari pengenceran alkohol adalah 4,4 mL dibulatkan menjadi 5
mL.
3. Dimaserasi 100 g kulit jeruk manis yang telah diserbukkan dengan 150 ml
alkohol yang telah diencerkan.
4. Ditambahkan madu dan gula jawa yang telah dihancurkan
5. Diaduk maserat dengan menggunakan batang pengaduk selama 1-2 jam.
6. Disaring maserat sebanyak 3x penyaringan.
7. Dimasukkan ke dalam botol yang sudah dikalibrasi.
8. Ditambahkan aquadest sampai 200 ml.
9. Diberi label dan simpan di tempat yang tertutup, kering dan terlindung dari
cahaya
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 15
BAB III
METODE PRAKTIKUM
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 16
6. Masukkan difitrat ke dalam botol yang telah di kalibrasi hingga 200 ml.
7. Tutup dengan aluminium foil, diberi label.
8. Simpan di tempat tertutup, kering dan terlindung dari cahaya.
http://id.scribd.com/doc/pembuatan.tingturPage 17