Anda di halaman 1dari 4

RESENSI NOVEL “NEGERI PARA BEDEBAH”

Nama : Daffa Muhammad Zidan


Kelas : XI IPS 3
Nomor Absen : 11

SMAN 2 Depok
2020

1
Judul Buku : Negeri Para Bedebah

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Kota Terbit : Jakarta

Jumlah Halaman : 440 Halaman

A. Pendahuluan
Novel karya Tere Liye kali ini berbeda dari novel-novel terbitan sebelumnya, jika
biasanya seorang yang bernama asli Darwis itu selalu mengambil tema tentang romantisme
dan keluarga, kali ini Beliau mengambil tema tentang Politik dan Ekonomi. Novel berjudul
Negeri Para Bedebah ini membuktikan bahwa pria lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia jurusan Akuntansi ini juga bisa menulis buku dengan tema selain
romantisme dan keluarga.

Novel ini mengingatkan kita pada kasus pailit Bank Century yang sempat heboh
beberapa tahun yang lalu. Didalam buku ini, Tere Liye membawakan alur bagaimana seorang
“Pemerintah” yang selama ini dipandang “bersih” oleh publik melakukan aksi-aksi yang
sangat merugikan negara.

Novel yang di terbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini juga banyak menjelaskan
bagaimana White Collar Crime terjadi. Pencucian uang, pengalihan media, hingga suap
menyuap anggota kepolisian tidak luput dari pembahasan Tere Liye.

B. Sinopsis
Novel “Negeri Para Bedebah” menceritakan tentang kisah seorang konsultan keuangan
profesional bernama Thomas yang berusaha menyelamatkan Bank Semesta. Thomas
memiliki masa lalu yang kelam, Ayah dan Ibunya mati terbakar ketika kala itu bisnis yang
keluarga mereka jalankan yaitu “Arisan Berantai Edward-Liem” gagal membayar uang
arisan.

Setelah kejadian tersebut, Thomas terpaksa pindah ke sekolah berasrama. Selama di sekolah
berasrama tersebut, Thomas tumbuh menjadi seorang yang sangat cerdas, mandiri, serta
berani mengambil segala risiko dalam hidupnya, tetapi disaat yang bersamaan, Thomas juga
tumbuh menjadi anak yang sangat membenci pamannya (Liem) yang menurutnya ikut
bertanggungjawab atas kematian kedua orangtuanya.

Setelah lulus dari asrama, Thomas pun melanjutkan pendidikan di sekolah bisnis terbaik di
Amerika. Setelah lulus dari sekolah terbaik di Amerika, Thomas menjelma menjadi seorang

2
Konsultan Keuangan Profesional terbaik di negerinya bahkan terbaik di dunia. Meski usianya
masih 33 tahun, namun ia sering menjadi pembicara di acara-acara seminar yang di ikuti
CEO dari berbagai perusahaan.

Setelah Ia pulang dari Amerika, Ia di kejutkan dengan sebuah kasus Bank Semesta
yang menjerat anggota keluarganya, Om Liem. Sebenarnya ia benci mengurus kasus tersebut,
namun Bank Semesta telah menguasai hajat hidup orang banyak dan Thomas “mencium”
sebuah kejanggalan dalam kasus Bank Semesta. Semenjak itu Ia tahu bahwa banyak serigala
berbulu domba yang berusaha menjatuhkan Pamannya, Ia juga mengetahui siapa pembunuh
orang tuanya. Namun, diakhir cerita kita akan dikejutkan oleh seorang penghianat yang tidak
akan kita duga.

“Di negeri para bedebah ini, kisah fiksi lebih seru dibanding kisah nyata. Di negeri
para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah. Tetapi setidaknya, di
negeri para bedebah, petarung sejati tidak pernah berkhianat.”

C. Kelebihan
Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat alur maju mundur namun masih dapat
dengan mudah dipahami. Membuat alur maju mundur bukan lah hal yang mudah apalagi
dengan bobot cerita yang begitu rumit, seperti cerita tentang Thomas ini.

Selain itu, novel ini juga kayak akan pesan moral. Banyak sekali pesan moral yang
dapat dipetik dari membaca novel ini, mulai dari persahabatan, kecerdasan, kemandirian, dan
kerja keras yang semua hal tersebut tergambar dengan baik di dalam tokoh utama yaitu
Thomas.

Novel ini juga dapat menggambarkan bagaimana sebuah “keadilan” di negeri tersebut
dapat dengan mudah di ganggu, hal ini secara tidak langsung juga menggambarkan kondisi
Bangsa Indonesia. Buku ini seolah mengisyaratkan bahwa banyak sekali “bedebah” di negeri
ini, sekaligus menjelaskan bagaimana seorang “pencopet kelas kakap” menjalankan aksinya.
Sehingga buku ini dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada pembacanya.

D. Kekurangan
Kekurangan dari novel ini adalah penggunaan kosa kata atau diksi yang tinggi
sehingga bagi beberapa orang awam sulit dipahami. Dalam novel ini banyak digunakan
istilah yang biasa digunakan dalam politik dan ekonomi tertuang dalam novel karya Tere
Liye tersebut. Maka dari itu, pembaca harus mempunyai pengetahuan ekstra untuk dapat
mengerti alur yang ingin disampaikan si penulis.

3
Selain itu, alur cerita menyelesaikan masalah seberat kasus Bank Semesta selama dua
hari terasa begitu mustahil. Ending dari cerita pun terasa begitu dipaksakan, serta endingnya
menggantung karena permasalahan dalam Bank Semesta belum terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai