KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis telah selesai dalam menyusun makalah ini. Sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga dan para sahabatnya serta para
pengikut beliau yang setia.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Filsafat
Ilmu Ibu Dr. Rohana Abdullah, M.pd yang telah memberikan tugas berupa pembuatan
makalah. Mudah-mudahan dengan adanya tugas makalah ini dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi penulis. Dari pada itu, penulis juga mengharapkan agar para pembaca
dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
Sekiranya dalam makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, penulis
mengharapakan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun guna menyusun makalah yang
berikutnya.
Makassar, 04 November 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik atau buruk. Baik dan
buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikator untuk menilai perbuatan
itu baik atau buruk sehingga dapat dilatar belakangi sesuatu yang mutlak dan relatif.
Pernyataan-pernyataan tersebut perlu dicarikan jawaban dan dapat dijadikan rumusan
masalah sehingga para pembaca menilai sesuatu itu baik atau buruk memiliki indikator yang
pasti. Untuk itu dijadikan pembahasan masalah adalah bagaimana ukuran menilai baik dan buruk
menurut pandangan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu akhlak kita berjumpa dengan istilah baik buruk, benar salah, apakah kita
pakai itu banar atau salah dan apakah kebiasaan-kebiasaan yang kita perbuat untuk baik apa
buruk.
A. Pengertian
b. Golongan Epicurus
Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan itu tidak diukur dengankelezatan dan kepedihan
yang terbatas waktunya saja, tetapi wajib bagi tiaptiapmanusia melihat ke semua hidupnya.
Epicurus menyebutkan 3 macam kelezatan :
1. Kelezatan yang wajar dan diperlukan contoh makanan, minuman
2. Kelezatan yang wajar tetapi belum diperlukan sekali. Missal kelezatan makan yang enak lebih
daripada yang biasa
3. Kelezatan yang tidak wajar dan tidak diperlukan. Missal kemegahan hartabenda.
Aliran hedoisme dibagi 2 :
1) Egositic Hedoisme
Dinyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah kelezatan diri pribadi orang yang berbuat. Karena
dalam aliran ini mengharuskan kepada pengikutnya agar menyerahkan segala perbuatan untuk
menghasilkan kelezatan yang sebesarbesarnya.
2) Universalistic Hedoisme
Menyatakan bahwa aliran ini mengharuskan agar manusia dalam hidupnyamencari kebahagiaan
yang sebesar-besarnya untuk sesame manusia danbahkan pada sekalian makhluk yang
berperasaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sesuatu yang disebut baik atau buruk itu relative sekali, karena bergantung padapandangan
dan penilaian masing-masing yang merumuskannya dan pengertian inibersifat subjektif, karena
bergantung pada individu yang menilainya.Beberapa aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi
dalam penentuan baik danburuk diantaranya :
1. Baik buruk melalui Aliran Adat Istiadat
2. Baik buruk melalui Aliran Hedoisme
3. Baik buruk melalui Aliran Intuisisme
4. Baik buruk melalui Aliran Utilitarianisme
5. Baik buruk melalui Aliran Vitalisme
6. Baik buruk melalui Aliran Religiosme
7. Baik buruk melalui Aliran Evolusi
8. Baik buruk melalui Aliran Idealisme
9. Baik buruk melalui Aliran Tradisional
10. Baik buruk melalui Aliran naturalisme
11. Baik buruk melalui Aliran Theologis
Saran
Dalam menjalani kehidupan sekarang ini pembaca disarankan dalam menentukan baik
buruknya segala sesuatu berpegang pada Al – qur’an dan As- sunnah karena Al – Quran sebagai
pedoman hidup yang berlaku sepanjang masa dan As- Sunnah sebagai penjelas dan penguat Al
Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA