Anda di halaman 1dari 8

Menanamkan Pancasila Sejak Dini Sebagai Bekal Generasi Muda

di Era Modern

Disusun Oleh :

Ravi Dewangga Putra (5201419042)

Dosen Pengampu :

Drs. Djoko sanjoto, M.Pd

PENDIDIKAN PANCASILA R219

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah Pendidikan Pancasila ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam tema ini, kami mengambil tema Pengembangan Kepribadian. Makalah ini
kami buat dengan tujuan untuk membahas tentang Pengembangan Kepribadian Siwa SMP.
Namun demikian tentu saja dalam penulisan dan pemilihan kata masih terdapat kekurangan.
Hal ini akan menjadi tantangan bagi pembaca untuk dapat memberikan masukan agar
makalah ini dapat lebih sempurna lagi. Dengan itu, kami memohon maaf jika dalam makalah
ini banyak kekurangan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 4 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
C. TUJUAN PEMBAHASAN 4

BAB II ISI 5

A. PENTINGNYA MENANAMKAN PANCASILA SEJAK DINI 5


B. METODE ATAU CARA MENANAMKAN PANCASILA PADA
ANAK USIA DINI 6

BAB III PENUTUP 7

A. KESIMPULAN 7
B. DAFTAR PUSTAKA 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, hal ini karena
pancasila merupakan dasar negara, sehingga dalam menjalan suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara haruslah berlandasarkan pada Pancasila (Mutuiani, 2015). Namun di era modern
ini khususnya dikalangan para pemuda, nilai-nilai kehidupan Pancasila tidak lagi menjadi
podoman dan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membawa dampak pada sikap
pemuda terhadap rasa nasionalisme dan patriotisme yang dapat mengubah pola pikir pemuda
sehingga perlahan-lahan meninggalkan budaya Indonesia dan cenderung mengadopsi budaya
barat (Ulfah dan Zuchdi, 2015).

Era globalisasi yang transparansi tanpa disadari kini telah mampu menggeser nilai-
nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tidak lagi
menjadi bagian yang harus dimengerti, dipahami dan diamalkan dalam masyarakat justru kini
jauh dari hakekat Pancasila yang telah menjurus kearah kehidupan individualistik dan
materialistik (Danniarti, 2017)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pentingnya Menanamkan Ruh Pancasila Sejak Dini
2. Bagaimana metode atau cara menanamkan Pancasila pada anak usia dini?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya menanamkan Pancasila sejak dini
2. Untuk mengetahui bagaimana metode atau cara menanamkan Pancasila pada anak
usia dini

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Menanamkan Pancasila Sejak Dini

Usia dini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai


Pancasila. Pembentukan moral pada anak sejak usia dini sangat dibutuhkan. Hal ini
dimaksudkan agar perilaku anak tidak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Pembentukan moral perlu dilakukan sedikit demi sedikit. Dengan dilakukan sedikit
demi sedikit anak bisa mengerti dan meresapinya yang kemudian bisa diterapkan
dalam tingkah laku dan perbuatannya.

Pada anak usia dini, pikirannya belum teracuni dengan hal-hal negatif,
sehingga proses menanamkan Pancasila dinilai paling efektif. Mengapa hal ini bisa
efektif karena jika seorang sudah memasuki Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maka proses pendidikan akan lebih
rumit lagi karena anak tidak lagi berfokus pada pelajaran Pancasila atau
kewarganegaraan saja tetapi sudah banyak pelajaran yang harus diterimah di sekolah.
Oleh sebab itu Pancasila memang harus ditanamkan sejak dini agar karakter jiwa
Pancasila anak tidak hilang ketika sudah memasuki sekolah yang formal.

Oleh karena itu anak usia dini sudah harus ditanamkan Pancasila sebagai
pondasi geranasi muda zaman sekarang. Anak yang berpegang teguh pada nilai-nilai
Pancasila akan menjadi pemimpin yang jujur dan terhindar dari hal-hal negatif seperti
pemimpin yang jiwanya telah rusak karena tidak adanya Pancasila didalam jiwanya,
hal ini terlihat dengan banyaknya kasus korupsi dikalangan pejabat negara. Pancasila
akan menjadikan generasi muda berjiwa nasionalisme dan rasa cinta tanah air
sehingga akan menjadi generasi emas yang terhindar dari hal-hal negatif yang kini
merambat cepat dikalangan remaja.

5
B. Metode atau Cara Menanamkan Pancasila Pada Anak Usia Dini

Menanamkan Pancasila pada anak usia dini harus dilakukan dengan sangat hati-
hati dan secara perlahan-lahan. Hal ini dikarenakan anak usia dini adalah anak yang
sedang dalam tahap perkembangan, sehingga dalam hal ini anak belum bisa dengan
serta merta menerima apa yang diajarkan guru atau orang tua yang sifatnya abstrak
secara cepat. Untuk itulah orang tua atau guru harus pandai-pandai dalam memilih
dan menentukan metode yang akan digunakan untuk menanamkan Pancasila kepada
anak agar pesan moral yang ingin disampaikan dapat benar-benar dipahami oleh anak.
Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini bisa dilakukan dengan berbagai
cara. Cara itu bisa dimulai dari hal-hal yang kecil yang mudah ditangkap, dipahami
dan dilakukan oleh anak tersebut. Hal ini dimaksudkan agar anak pun bisa dan mudah
untuk melakukannya.. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menanamkan
Pancasila adalah metode bercerita.

Bercerita merupakan salah satu metode yang cukup efektif digunakan dalam
menanamkan nilai moral Pancasila untuk anak usia dini. Metode bercerita digunakan
karena anak usia dini biasanya senang jika mendengarkan cerita dari orang tuanya.
Untuk bisa menarik minat anak untuk mendengarkan, tentunya cerita yang dibawakan
harus tepat sesuai dengan usia anak. Cerita yang dibawakan juga memuat nilai-nilai
moral yang hendak disamapaikan orang tua kepada anaknya misalnya seperti cerita
tentang perjuangan bangsa indonesia dalam melawan penjajah. Dalam bercerita, guru
atau orang tua harus mampu mengkongkritkan isi cerita dan pesan moral yang ada di
dalam cerita yang disampaikan.

Upaya pengkongkritan hal-hal yang abstrak ini dapat dilakukan dengan cara
penggunaan alat peraga. Fungsi alat peraga dalam bercerita adalah untuk mengatasi
keterbatasan anak yang belum mampu berpikir secara abstrak. Alat peraga juga
berfungsi untuk memusatkan perhatian anak agar lebih mudah untuk difokuskan. Alat
peraga yang dapat digunakan guru dalam bercerita dapat berupa boneka tangan, papan
panel, gambar pahlawan, dan lain sebagainya.

Selain penggunaan alat peraga, dalam bercerita guru jangan hanya


menggunakan cerita rekaan atau cerita-cerita yang sudah sering beredar di lingkungan

6
sekitar anak. Sesekali dalam bercerita boleh digunakan tema cerita yang diambil dari
peristiwa yang dialami secara langsung oleh anak. Dengan tema cerita yang langsung
dialami oleh anak, maka pesan yang ada dalam cerita tersebut akan lebih lama
membekas pada diri anak, sehingga lebih banyak pesan moral yang diserap oleh anak.
Tema-tema cerita yang dibawakan guru juga harus berganti-ganti setiap waktu.
Tujuannya untuk mengurangi kebosanan pada anak. Anak juga akan lebih mudah
menangkap isi ceritanya apabila tokoh-tokoh yang dihadirkan adalah tokoh-tokoh
cerita yang baru.

Penggunaan metode bercerita ini membawa pengaruh positif dalam proses


menanamkan nilai moral atau Pancasila kepada anak. Jika dibawakan dengan baik
oleh sang guru atau orang tua maka nilai moral yang terkandung di dalam cerita
tersebut dapat dipahami oleh anak dengan baik. Dengan ini lambat laun berjalannya
waktu anak akan merubah perilakunya yang semula tidak sesuai dengan nilai yang
ada menjadi lebih baik sesuai dengan tokoh yang diperankan dalam cerita.

BAB III

KESIMPULAN

1. Menanamkan ruh Pancasila sejak usia dini sangat penting terhadap perkembangan
anak selanjutnya, agar dapat menjadi generasi yang memiliki pondasi yang kuat
sehingga terhindar dari hal-hal negatif yang kian merambat cepat dikalangan remaja.

2. Melalui metode bercerita maka anak akan lebih muda merima pesan moral terhadap
nilai-nilai pancasila karena lebih mudah dipahami dan ditangkap sehingga akan
membawa pengaruh positif dalam proses menanamkan nilai moral atau Pancasila
kepada anak.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/07/mvw6bw-%09kasuskasus-
seks-bebas-pelajar-dalam-tiga-bulan-terakhir.

Darniarti, Rahma., 2017, Implementasi Nilai-nilai Pancasila Sebagai Pendukung


Tumbuh Kembang Wawasan Kebangsaan Pada Mata Pelajaran PPKn di SMP
Negeri 7

Palembang, Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan, 2(2) : 188.

Anda mungkin juga menyukai