Anda di halaman 1dari 11

Kriket adalah sebuah olahraga tim yang dimainkan antara dua kelompok yang masing-masing terdiri dari

sebelas orang. Bentuk modern kriket berawal dari Inggris, dan olahraga ini populer di negara-negara
Persemakmuran. Di beberapa negara di Asia Selatan, misalnya India, Pakistan, dan Sri Lanka, kriket
adalah olahraga paling populer. Kriket juga merupakan olahraga yang penting di Inggris dan Wales,
Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Zimbabwe dan wilayah Karibia yang penduduknya bertuturkan
bahasa Inggris (dipanggil Hindia Barat atau West Indies).

Kriket merupakan permainan yang menggunakan pemukul ("bat") dan bola. Tujuan permainan adalah
untuk mencetak lebih banyak run (angka) dibandingkan tim lainnya. Permainan kriket dapat berlangsung
hingga lima hari dan dapat berlangsung enam jam atau lebih setiap harinya.

Hukum dan aturan permainan

Sunting

Diagram lapangan kriket.

Aturan permainan kriket terkodifikasi dalam The Laws of Cricket (Hukum Kriket) yang berlaku global.
Versi paling awal yang diketahui dari Laws of Cricket disusun tahun 1744. Sejak 1788, pedoman ini
dimiliki dan dijaga oleh Marylebone Cricket Club di London.[1]

Area permainan

Sunting

Kriket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 pemain di atas lapangan khusus (lihat
gambar kanan).[2] Lapangan kriket biasanya berbentuk lingkaran atau oval. Batas luar area permainan
ditandai dengan boundary (pembatas) yang dapat berupa pagar, ujung tribun penonton, tali tambang,
dan/atau garis di rumput; boundary sedapat mungkin ditandai sepanjang keseluruhan sisi lapangan..[3]

Di tengah lapangan terdapat pitch (lihat gambar bawah) berbentuk persegi panjang. Di tiap ujung pitch
terdapat struktur sasaran yang disebut wicket; jarak antar wicket adalah 22 yard (20 m).[4] Pitch adalah
permukaan rata selebar 3 meter, dengan rumput lebih pendek dari lapangan bagian luar. Tiap wicket
terdiri dari tiga stump, batang kayu sepanjang 28 inci (710 mm) yang ditancapkan ke tanah dalam posisi
segaris, dan dua bail yang ditaruh di atas sela-sela stump.[5]
Pitch dan crease

Sesuai gambar di atas, pitch ditandai di tiap ujung dengan empat garis putih: bowling crease, popping
crease, dan dua return crease. Ketiga stump disusun di tengah bowling crease yang memiliki panjang
104 inci (2600 mm). Popping crease digambar sejajar 4 kaki (1,2 m) di depan bowling crease; walau
biasanya garis yang tergambar hanya 4 meter (2 meter kiri dan kanan wicket), panjang asli popping
crease tak terbatas. Return crease digambar dengan sudut tegak dari popping crease sepanjang 8 kaki
(2,4 m) walau panjang aslinya juga tak terbatas.[6]

Struktur pertandingan

Sunting

Tongkat pemukul kriket modern, merek SG (tampak belakang).

Sebelum pertandingan dimulai, kapten tim (yang juga ikut sebagai pemain) melakukan undian koin
untuk menentukan siapa yang akan memukul pertama, yang berarti mengambil innings pertama.[7]
Innings adalah istilah untuk tiap babak permainan.[7] Dalam tiap innings, salah satu tim memukul,
berusaha untuk mencetak run (larian), sementara tim lawannya melempar dan menjaga bola (fielding),
berusaha untuk menghentikan skor dan men-dismiss pemukul, mengakhiri gilirannya.[8][9] Setelah satu
innings berakhir, kedua tim bertukar peran. Satu pertandingan dapat terdiri dari dua atau empat innings,
tergantung jenis pertandingannya. Pertandingan empat innings biasanya dimainkan selama tiga sampai
lima hari, sementara pertandingan dua innings biasanya selesai dalam satu hari.[7] Dalam satu innings,
kesebelas pemain tim fielding (tim jaga) berada di atas lapangan, namun hanya dua pemain tim
memukul yang berada di lapangan dalam satu waktu.[7] Urutan pemukul biasanya diumumkan sebelum
pertandingan, namun masih bisa diubah.[2]

Tujuan utama tiap tim adalah mencetak lebih banyak run dari lawan. Dalam beberapa format kriket, tim
juga harus men-dismiss semua pemukul lawan dalam innings terakhir mereka agar bisa menang; hasil
dinyatakan draw jika tidak semua ter-dismiss.[10] Jika tim yang memukul terakhir all out dengan run
lebih sedikit dari lawannya, mereka dinyatakan "kalah n run" (n adalah selisih dari jumlah run tiap tim).
Jika tim yang memukul terakhir telah mencetak run yang cukup untuk menang, mereka dinyatakan
"menang n wicket", dengan n merupakan jumlah wicket yang belum jatuh. Sebagai contoh, tim yang
memenuhi target total angka lawan setelah kehilangan 6 wicket (artinya 6 pemukul ter-dismiss)
dinyatakan "menang 4 wicket".[10]
Dalam pertandingan dua innings per tim, agregat run dari innings pertama dan kedua satu tim bisa lebih
sedikit daripada jumlah run dari innings pertama lawan. Dalam kasus ini, tim dengan skor lebih banyak
dinyatakan "menang satu innings dan n run" dan tidak perlu memukul lagi: n adalah selisih agregat tiap
tim. Jika tim yang memukul terakhir sudah all out, dan jumlah skor kedua tim sama, maka pertandingan
dinyatakan seri. Dalam format tradisional, jika waktu yang dialokasikan untuk pertandingan telah habis
sebelum ada tim yang bisa menang, maka pertandingan dinyatakan draw.

Dalam pertandingan satu innings per tim, ada batas maksimal over untuk tiap innings. Pertandingan ini
disebut pertandingan "over terbatas" atau "satu hari", dan tim yang mencetak lebih banyak run
dinyatakan menang tanpa melihat jumlah out, sehingga draw tidak memungkinkan. Jika pertandingan
jenis ini terpotong oleh karena cuaca buruk, maka satu rumusan matematis bernama metode
Duckworth-Lewis digunakan untuk menghitung target skor baru. Pertandingan satu hari juga dapat
dinyatakan "tanpa hasil" jika pertandingan hanya dapat dimainkan lebih singkat dari batas minimal
(yang sudah disepakati sebelumnya).

Dalam semua format kriket, umpire dapat menghentikan dan/atau membatalkan pertandingan jika
keadaan, seperti hujan atau pencahayaan buruk, tidak memungkinkan kelangsungan permainan.[11]

Tongkat pemukul dan bola

Sunting

Bola putih bekas

Bola merah bekas

Dua jenis bola kriket, dengan ukuran sama:

i) Bola putih bekas. Bola putih biasanya digunakan di pertandingan over terbatas, terutama
pertandingan malam hari, dengan lampu (kiri).

ii) Bola merah bekas. Bola merah digunakan dalam Test cricket, kriket kelas satu, dan beberapa format
lain (kanan).

Inti olahraga ini adalah seorang pelempar melempar bola dari ujung pitch-nya menuju sang pemukul
yang "on strike" di ujung lainnya (Lihat bagian berikut: Dasar permainan)
Tongkat pemukul kriket terbuat dari kayu dan berbentuk bilah dengan gagang silinder. Lebar bilah
pemukul tidak boleh lebih dari 4,25 inci (108 mm). Panjang total pemukul tidak boleh lebih dari 38 inci
(970 mm). Tidak ada standar mengenai berat pemukul, namun biasanya berkisar antara 1,1 hingga 1,4
kg.[12][13]

Bola kriket berupa sferoid keras berlapis kulit, dengan keliling 22,9 cm. Berat bola diatur antara 5,5 ons
(160 g) dan 5,75 ons (163 g).[14]

Dasar permainan: pelempar ke pemukul

Sunting

Saat permainan berlangsung, terdapat tiga belas pemain dan dua umpire di dalam lapangan. Dua
pemain adalah pemukul dan sisanya adalah kesebelas anggota tim fielding. Sembilan pemain lain dari
tim pemukul berada di luar lapangan. Gambar berikut menunjukkan apa yang terjadi saat bola dilempar
dan siapa yang berada di atas atau di dekat pitch. Foto ini diambil dari pertandingan internasional antara
Australia dan Sri Lanka; Muttiah Muralitharan dari Sri Lanka melempar bola ke pemukul Australia Adam
Gilchrist.

Muralitharan bowling to Adam Gilchrist.jpg123456778910111212

1 Umpire

2 Wicket

3 Pemukul non-striking

4 Pelempar

5 Bola

6 Pitch

7 Popping crease

8 Pemukul striking

9 Wicket

10 Wicket-keeper

11 First slip
12 Return crease

Dalam gambar tersebut, kedua pemukul (3 dan 8; baju kuning) mengambil posisi di tiap ujung pitch (6).
Tiga fielder (4, 10 dan 11; baju biru) juga termasuk dalam foto. Satu dari dua umpire (1; topi putih)
berjaga di belakang wicket (2) di ujung pitch pelempar (4). Sang pelempar (4) melempar bola (5) dari
ujung pitch-nya menuju pemukul (8) "striker" di ujung lainnya. Pemukul kedua (3) di ujung pelempar
disebut pemukul "non-striking". Wicket-keeper (10), posisi khusus, berada di belakan wicket pemukul
"striking" (9) dan di belakangnya berdiri salah satu fielder dalam posisi yang disebut first slip (11).
Pelempar dan fielder hanya memakai seragam biasa, sementara kedua pemukul dan wicket-keeper
memakai tambahan aksesoris pelindung yang mencakup helm, sarung tangan, dan bantalan kaki.

Umpire kedua (tidak masuk foto) berdiri di posisi square leg, yakni sekitar 15-20 meter di kiri pitch (dari
foto), segaris dengan popping crease ujung pemukul "striking". Bowling crease (tanpa nomor) adalah
garis tempat wicket berada di antara kedua return crease (12). Pelempar (4) berusaha mengenai wicket
(9) dengan bola (5) atau paling tidak mencegah pemukul (8) mencetak run. Pemukul (8) berusaha,
dengan tongkatnya, menjaga wicket-nya dan, jika mungkin, memukul bola jauh dari pitch untuk
mencetak run.

Fielding

Sunting

Posisi fielding untuk pemukul non-kidal

Dari sebelas fielder, ada tiga yang masuk dalam foto di atas. Delapan sisanya berada di posisi lain di
lapangan, dengan posisi persis ditentukan secara taktis oleh kapten atau pelempar. Para fielder sering
berganti posisi tiap lemparan, juga sesuai arahan kapten atau pelempar[15]

Jika seorang fielder cidera atau sakit saat pertandingan berlangsung, dia dapat digantikan oleh pemain
lain, namun sang pengganti tidak boleh melempar, menjadi wicket-keeper, atau bertindak sebagai
kapten. Sang pengganti keluar lapangan saat pemain yang cidera sudah bisa kembali bermain.[16]

Peran khusus

Sunting
Wicket-keeper adalah fielder khusus dengan aturan tersendiri mengenai perlengkapan dan batasannya.
Ia adalah satu-satunya fielder yang boleh menggunakan sarung tangan dan bantalan kaki.[17]

Seragam dan perlengkapan

Sunting

Pemain kriket Inggris W. G. Grace, tahun 1883. Bantalan dan tongkatnya mirip dengan yang dipakai di
masa kini. Sarung tangan telah berkembang cukup jauh saat ini. Banyak pemain modern yang memakai
perlangkapan lebih defensif dari yang tersedia di jaman Grace, terutama helm dan pelindung lengan.

Wicket-keeper dan pemukul menggunakan peralatan pelindung dikarenakan kerasnya bola yang
dilempar dengan kecepatan mencapai 145 km/jam menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.
Pakaian pelindung termasuk bantalan kaki (dirancang untuk melindungi lutut dan tulang kering), sarung
tangan, helm, dan pelindung selangkangan.[18] Fielder yang diperbolehkan memakai pelindung (selain
wicket-keeper) adalah yang berjaga sangat dekat dengan pemukul, namun mereka tidak boleh
menggunakan sarung tangan atau bantalan kaki.[15]

Seragam lapangan biasanya mencakup kaos berkerah lengan pendek atau panjang, celana panjang, topi
(untuk fielder) atau helm, dan sepatu bergigi. Seragam secara tradisi berwarna putih penuh dan masih
diikuti dalam pertandingan Test dan kelas satu, namun dalam pertandingan over terbatas, tim memakai
warna sendiri.[19]

Innings

Sunting

Innings (dengan 's') adalah istilah untuk tiap babak pertandingan. Tergantung format pertandingan, tiap
tim memiliki satu atau dua innings. Terkadang kesebelas anggota tim pemukul memiliki giliran memukul
namun, dalam beberapa kondisi, satu innings dapat selesai sebelum semua mendapat giliran. Satu
innings dihentikan jika tim pemukul "all out" yang didefinisikan dalam Hukum Kriket sebagai "saat satu
wicket jatuh atau satu pemukul berhenti, masih ada lemparan bola namun tidak ada pemukul lain yang
dapat masuk".[7] Dalam situasi ini, salah satu pemukul belum di-dismiss dan disebut not out; ini
dikarenakan ia tidak punya rekan tersisa sementara harus ada dua pemukul di lapangan untuk
melanjutkan innings.

Satu innings dapat selesai lebih awal walau masih ada dua pemukul yang "not out" jika:[7]
kapten tim memukul mendeklarasikan innings-nya ditutup walau masih ada pemain yang belum
memukul: ini adalah keputusan taktis dari kapten, biasanya karena ia yakin timnya sudah mencetak
cukup run dan perlu waktu untuk men-dismiss lawan dalam innings mereka.

jumlah lemparan telah mencapai batas jumlah over (dalam pertandingan over terbatas)

pertandingan diakhiri lebih awal dikarenakan cuaca buruk atau kehabisan waktu

dalam innings terakhir pertandingan, tim pemukul telah mencapai target dan memenangkan
pertandingan.

Over

Sunting

Hukum Kriket menyatakan bahwa, dalam satu innings, "bola harus dilempar dari tiap ujung bergantian
tiap over yang terdiri dari 6 bola".[20] Seorang pelempar melempar seluruh 6 bola dalam 1 over namun
tidak boleh melempar dua over berturut-turut. Setelah tiap over selesai, pelempar lain diturunkan di
ujung lain, dan tim fielding berganti ujung namun pemukul tidak, sehingga peran "striking" dan "non-
striking" ditukar. Kedua umpire juga berganti posisi sehingga yang mengawasi popping crease sekarang
mengawasi dari belakang wicket dan sebaliknya (tidak bertukar ujung).[20]

Umpire dan pencatat skor

Sunting

Seorang umpire mengisyaratkan putusan kepada pencatat skor

Di lapangan, tiap pertandingan diatur oleh dua umpire, seorang berdiri di belakang wicket pelempar,
dan yang lainnya berdiri di posisi "square leg", 15-20 meter dari pemukul "striking" dan segaris dengan
popping crease. Umpire memiliki tanggung jawab yang meliputi: memutuskan apakah bola telah
dilempar dengan benar (bukan no ball ataupun wide); apakah run telah dicetak; apakah seorang
pemukul out (tim fielding harus terlebih dahulu meng-appeal ke umpire, biasanya dengan berkata
"How's that?"); kapan interval mulai dan selesai; serta kelayakan lapangan dan cuaca untuk bermain.
Umpire berwenang untuk menunda atau bahkan membatalkan pertandingan jika keadaan dapat
membahayakan permainan, seperti lapangan basah atau pencahayaan buruk.[11]

Di luar lapangan pada pertandingan yang disiarkan di televisi, biasanya terdapat umpire ketiga yang
dapat membuat keputusan di saat-saat tertentu dengan bantuan tayangan ulang. Umpire ketiga ini
diwajibkan dalam pertandingan Test dan Limited Overs International antara dua negara anggota penuh
ICC. Pertandingan ini juga memiliki referee yang bertugas memastikan bahwa pertandingan berjalan
mengikuti Hukum dan semangat permainan.[11]

Rincian pertandingan, termasuk run dan dismissal, dicatat oleh dua orang pencatat skor resmi, mewakili
kedua tim. Pencatat skor diarahkan oleh isyarat tangan umpire (lihat gambar kanan). Sebagai contoh,
umpire mengangkat telunjuk untuk menandakan pemukul out (telah di-dismiss); mengangkat kedua
tangan di atas kepala jika pemukul telah memukul 6 run. Pencatat skor diharuskan mencatat semua run
diperoleh, wicket diambil, dan over yang telah dilempar.[21]

Dismissal

Sunting

Terdapat sembilan cara seorang pemukul di-dismiss: lima cara umum dan empat cara langka. Cara yang
umum adalah bowled (lemparan bola mengenai wicket),[22] caught (bola yang dipukul ditangkap
sebelum mengenai tanah),[23] leg before wicket (lbw),[24] run out (pemukul tidak berada di belakang
popping crease saat bola kembali ke wicket),[25] dan stumped (wicket-keeper menjatuhkan wicket daat
pemukul tidak berada di belakang popping crease tanpa berusaha mencetak run).[26] Cara yang langka
adalah hit wicket (tongkat mengenai wicket),[27] mengenai bola dua kali,[28] "menghalangi lapangan",
[29] dan timed out.[30] Sesuai Hukum Kriket, tim fielding harus mengajukan appeal untuk dismissal
sebelum umpire dapat memberi keputusan. Jika pemukul out, umpire mengangkat satu telunjuk dan
berkata "Out!"; jika tidak, ia menggelengkan kepala dan berkata "Not out".[31]

Memukul, run dan extra

Sunting

Para pemukul bergiliran memukul sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh kapten dan diserahkan
kepada umpire, walaupun urutan masih bisa diubah.[2] Pemukul pengganti tidak diperbolehkan[16]

Pemukul tidak diharuskan memainkan bola (berusaha memukul) dan dapat membiarkan bola lewat
menuju wicket-keeper. Ia juga tidak harus berusaha memperoleh run setelah pukulannya kena.

Pemukul "striking" harus mencegah bola mengenai wicket, dan mencoba mencetak run dengan cara
memukul bola dengan tongkatnya sehingga ia dan rekannya memiliki waktu untuk berlari dari satu
ujung pitch ke ujung lainnya sebelum tim fielding dapat mengembalikan bola. Agar satu run sah, kedua
pelari harus menyentuh tanah di belakang crease dengan badan atau tongkatnya (tongkat dibawa serta
saat berlari). Tiap run yang berhasil akan menambah skor tim dan sang "striker".[32]

Victor Trumper dari Australia melangkah maju untuk memukul

Lebih dari satu run dapat dicetak dari satu pukulan: pukulan bernilai satu sampai tiga run termasuk
umum, namun ukuran lapangan menyulitkan untuk empat atau lebih.[32] Sebagai kompensasi, pukulan
yang mencapai boundary lapangan secara otomatis menghasilkan empat run jika bola menyentuh tanah
sebelum mencapai boundary, atau enam run jika bola tidak menyentuh tanah sebelum boundary. Dalam
kasus ini, pemukul tidak perlu berlari.[33] Jika jumlah run tercetak berupa angka ganjil, kedua pemukul
telah bertukar ujung, dan pemukul "non-striking" sekarang menjadi "striker". Run individu hanya
dicatatkan untuk pemukul striking, namun seluruh run dijumlahkan ke total tim.

Run tambahan, atau extra, dapat diperoleh tim pemukul dari kesalahan yang dilakukan tim pelempar.
Ada empat cara mendapat extra: no ball, pinalti satu extra dari pelempar jika lemparannya tidak sah;[34]
wide, pinalti satu ekstra dari pelempar jika lemparannya di luar jangkauan pemukul;[35] bye, satu extra
dihadiahkan jika pemukul tidak mengenai bola dan bola meluncur melewati wicket-keeper, memberikan
waktu kepada pemukul untuk berlari mencetak run;[36], dan leg bye, seperti bye namun mengenai
badan pemukul selain tongkat.[36] Jika pelempar melakukan no ball atau wide, lemparan tersebut harus
diulang.[34][35]

Organisasi internasional

Sunting

Negara anggota ICC. Negara pemain Test cricket (tingkat tertinggi) berwarna jingga; negara anggota
associate berwarna kuning dan ungu (Golongan affiliate telah dihapus).

International Cricket Council (ICC; Dewan Kriket Internasional), yang bermarkas di Dubai, adalah badan
pengatur kriket global. ICC didirikan tahun 1909 dengan nama Imperial Cricket Conference (Konferensi
Kriket Kerajaan), berganti nama menjadi International Cricket Conference (Konferensi Kriket
Internasional) tahun 1965, dan mengadopsi nama sekarang pada tahun 1989.[37] Pada tahun 2017, ICC
memiliki 105 negara anggota, 12 di antaranya memegang keanggotaan penuh dan dapat bermain Test
cricket.[38] ICC bertanggungjawab atas pengaturan dan organisasi turnamen kriket internasional, seperti
Piala Dunia Kriket untuk pria dan untuk wanita. ICC juga menunjuk umpire dan referee yang menangani
semua pertandingan Test, Limited Overs International, dan Twenty20 International yang telah disetujui.
Setiap negara anggota memiliki badan kriket nasional yang mengatur pertandingan kriket yang
dimainkan di negaranya, menyeleksi tim nasional, dan mengorganisir tur untuk tim nasional.[39] Di
Hindia Barat, yang dalam perkriketan terhitung sebagai federasi negara, urusan ini diatur oleh Cricket
West Indies.[40]

Berikut adalah tabel daftar anggota penuh ICC dan badan kriket nasional masing-masing.

Negara Badan nasional Anggota penuh sejak[41]

Afganistan Afghanistan Cricket Board 22 Juni 2017

Australia Cricket Australia 15 Juli 1909

Bangladesh Bangladesh Cricket Board 26 Juni 2000

Inggris England and Wales Cricket Board 15 Juli 1909

India Board of Control for Cricket in India 31 Mei 1926

Irlandia Cricket Ireland 22 Juni 2017

Selandia Baru New Zealand Cricket 31 Mei 1926

Pakistan Pakistan Cricket Board 28 Juli 1953

Afrika Selatan Cricket South Africa 15 Juli 1909

Sri Lanka Sri Lanka Cricket 21 Juli 1981

Hindia Barat Cricket West Indies 31 Mei 1926

Zimbabwe Zimbabwe Cricket 6 Juli 1992

Jenis pertandingan kriket

Sunting

Pertandingan Test antara Afrika Selatan dan Inggris pada Januari 2005. Yang memakai celana hitam
adalah umpire. Dalam pertandingan Test dan kelas satu, seluruh pemain menggunakan seragam putih
dan menggunakan bola merah.

Kriket memiliki banyak format yang dapat digolongkan menjadi kriket kelas satu dan kriket over
terbatas. Standar tertinggi adalah Test cricket (huruf "T" besar) yang bisa dibilang merupakan versi
internasional dari kriket kelas satu serta terbatas untuk tim dari 12 negara anggota penuh ICC (lihat
bagian atas). Pertandingan Test dimainkan selama lima hari dan pertandingan kelas satu selama tiga
atau empat hari; dalam kedua jenis tersebut, setiap tim masing-masing memiliki dua innings dan hasil
draw dimungkinkan.[42]

Kriket over terbatas selalu dijadwalkan selesai dalam satu hari. Kriket over terbatas memiliki dua jenis:
Kriket List A yang memberi 50 over kepada tiap tim; dan Twenty20 yang memberi 20 over kepada tiap
tim. Kedua jenis ini dimainkan di tingkat internasional sebagai Limited Overs International (LOI) dan
Twenty20 International. Pertandingan over terbatas tidak memungkinkan hasil draw, walaupun seri
masih dimungkinkan dan pertandingan yang tidak selesai dianggap "tanpa hasil".[43][44]

Cara Memainkan Kriket

Pertama-tama untuk memulai pertandingan, setelah tim penjaga masuk ke dalam lapangan, dua
pemukul menyusul masuk ke lapangan.

Kedua pemukul berdiri di depan stump masing-masing yang berada di atas lapangan atau pitch.

Posisi kedua pemukul saling berseberangan.

Pemukul pertama siap memukul bola dan pemukul kedua siap untuk lari ke ujung stump lain, yaitu ke
arah pemukul pertama.

Kemudian, berlari kembali jika bola belum diambil oleh regu fielding.

Apabila salah satu pemukul mati, maka digantikan oleh pemukul lainnya dan begitu seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai