Anda di halaman 1dari 29

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

5.1.1 Sejarah Berdirinya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat

Sibetan

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan dengan SK Gubernur

No. 151 Tahun 1990 Tanggal 31 Maret 1990 dengan tujuan untuk membantu

peningkatan perekonomian warga Desa Adat Sibetan serta memberantas IJON

(Rentenir) dan sejenisnya. Sebelum diresmikan dan dioperasikan Lembaga

Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan diadakanlah paruman seluruh Prajuru

Desa Adat Sibetan dan pengurus LPD, yang bertempat di Bale Pura Puseh Desa

Adat Sibetan yaitu untuk menyepakati kapan dan dimana kantor LPD akan di

tempatkan, untuk sementara Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan

berkantor di Sekertariat PKK Perbekel Sibetan, mulai tanggal 25 Mei 1990

sampai sekitar satu tahun lamanya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat

Sibetan pindah ke Bale Banjar Adat Mantri, kemudian pada hari kamis tanggal 17

Oktober 1996 lembaga ini kembali pindah ke gedung baru yang diresmikan oleh

Bapak Bupati Karangasem kala itu yaitu Kol. Pol. Drs. I Ketut Merta S.MIK,

karena sesuai dengan perkembangan aset yang semakin besar dan penambahan

jumlah pegawai Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan maka

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan kembali membangun

gedung baru yang bertempat lebih strategis di sebelah gedung lama yaitu tahun

2009.

49
50

Desa Adat Sibetan mempunai wilayah yang sangat luas yaitu terdiri dari dua

Perbekel yaitu Perbekel Sibetan dan Jungutan, serta memiliki dua puluh Banjar

Adat yaitu, 1) Br. Adat Kreteg, 2) Br. Adat Mantri,3) Br. Adat Tengah,4) Br. Adat

Triwangsa,5) Br. Adat Telugtug,6) Br. Adat Pengawan, 7) Br. Adat Telaga,8) Br.

Adat Karanganyar,9) Br. Adat Kutabali,10) Br. Adat Dukuh,11) Br. Adat

Mumbul,12) Br. Adat Yehbunga,13) Br. Adat Abiantiing,14) Br. Adat Tanah

Ampo,15) Br. Adat Batuampin,16) Br. Adat Kubu Pangi,17) Br. Adat Yeh

Kori,18) Br. Adat Panggleg,19) Br. Adat Untalan, dan 20) Br. Adat Galih.

Dengan banyaknya Banjar Adat yang ada berarti daya dukung masyarakat

terhadap Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan cukup banyak,

serta keberadaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan bisa

disosialisasikan di setiap Banjar Adat.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan merupakan salah satu

laba Pura di Desa Adat yang bisa dilihat secara nyata oleh masyarakat dengan

pembangunan pura dari hasil laba LPD setiap tahunnya baik peningkatan dana

tabungan, deposito, pinjaman kredit serta laba yang semangkin meningkat setiap

tahunnya, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan mulai berdiri

dengan modal awal yang bersumber dari bantuan Pemda TK. I Bali sebesar Rp.

2.000.000,- kemudian pada tahun 1995 Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa

Adat Sibetan mendapat modal tambahan dari Pemda TK. II Karangasem sebesar

Rp. 2.500.000,- sampai dengan tahun 2015 Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

Desa Adat Sibetan sudah mempuyai aset Rp. 111.676.857.057,- (seratus sebelas

milyar enam ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu lima

puluh tujuh rupiah ) dengan keuntungan mencapai Rp. 4.363.004.580,- ( empan


51

milyar tiga ratus enam puluh tiga juta empat ribu lima ratus delapan puluh rupiah )

sedangkan dana pembanguanan pura yang disumbangkan ke Desa Adat sebesar

Rp. 872.600.920,- (delapan ratus tujuh puluh dua juta enam ratus ribu sembilan

ratus dua puluh rupiah) sehingga selain meningkatkan gairah perekonomian desa

melalui pinjaman modal usaha LPD Desa Adat Sibetan juga meringankan beban

pembangunan Pura dengan pembagian laba yang diserahkan ke Desa.

5.1.2 Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat

Sibetan

Setiap perusahaan baik itu perusahaan kecil atau besar selalu menginginkan

aktifitas usahanya berjalan dengan lancar sehingga tujuan perusahaan dapat

tercapai dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya pembagian tugas yang jelas

disetiap komponen baik itu dari tingkat atas sampai pada tingkatan yang terendah,

yaitu antar pimpinan dan pegawai dimana hal tersbut dijabarkan dalam struktur

organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan, sehingga dapat

dilihat sistem komunikasi manajemen yang berlaku pada Lembaga Perkreditan

Desa (LPD) Desa Adat Sibetan . Setiap bagian dalam struktur tersebut memiliki

tugas yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya masing-masing, akan tetapi

selalu dan tetap berhubungan atau berkomunikasi dalam menjalankan setiap

kegiatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 5.1:


52

Gambar 5.1
Struktur Organisasi LPD Desa Adat Sibetan

BADAN
PENGAWAS

KEPALA LPD

TATA USAHA
BENDAHARA

KASIR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN DANA BAGIAN


KREDIT UMUM PEMBUKUAN

SEKSI BINA SEKSI ADM SEKSI SEKSI SEKSI


KREDIT KREDIT ANALISA INTERNAL AKUNTANSI
KREDIT AUDIT

SEKSI SEKSI SEKSI


KAS TABUNGAN DEPOSITO

Satpam Kolektor & Staf Kolektor & Staf Kolektor & Staf

Sumber : LDP Desa Adat Sibetan, 2019


53

5.1.3 Tugas dan Tanggung jawab Jabatan

Adapun tugas dari masing-masing bagian yang tampak pada struktur

organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan adalah sebagai

berikut :

a. Kepala LPD

1) Menentukan dan memutuskan peraturan dan kebijakan dalam

perusahaan

2) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

belanja serta keuntungan perusahaan,

3) Memerikan saran dan masukan serta memilih dan mengawasi

bawahan dalam menjalankan oprasional,

4) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan

dunia luar perusahaan,

5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai perusahaan.

b. Badan Pengawas

1) Memantau pelaksanaan operasional bank khususnya yang

berhubungan dengan peraturan tentang produk-produk perbankkan

dan tata cara pelaksanaanya,

2) Mengevalusi dan menganalisis perkembangan LPD,

3) Mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi,

kepegawaian hingga barang.

4) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efesiensi dan efektifitas di

bidan keuangan, akuntansi, oprasional, SDM, dan kegiatan lainya


54

c. Bendahara

1) Membukukan segala penerimaan dan pengeluaran dan mencatat uang

masuk beserta sumber dan jumlah dana.

2) Melaporkan aktivitas keuangan, baik posisi kas harian maupun modal

kerja perusahaan secara berkala, sehingga setiap dibutuhkan untuk

mengetahui kondisi kas perusahaan dengan mudah diketahui dari

laporan kas bendahara.

d. Kasir

1) Membantu dan melayani nasabah dalam hal penerimaan setoran,

penarikan uang, dan transaksi lainya yang berhubungan dengan bank.

2) Mencatat kas keluar dan kas masuk, Mencatat dan membuat daftar

posisi kas setiap akhir hari.

3) Menghitung jumlah fisik uang,

4) Menyimpan mutasi harian kredit, mutasi tabungan, mutasi simpanan

berjangka, maupun simpanan deposito sesuai tanggal transaksi,

e. Tata Usaha

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis umum dan

kepegawaian.

2) Pelaksanaan pengolahan tata usaha keuangan dan administrasi

keuangan, menulis informasi kegiatan dan acara pimpinan.

3) Melakukan penataan ruang kerja dan ruang rapat pimpinan.

4) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung kantor dan perbikan

peralatan kantor.
55

f. Bagian Dana

1) Mengontrol aliran dana lembaga,

2) Mengecek tingkat pemasukan bunga kredit serta pengeluaran bunga

tabungan, simpanan berjangka dan deposito,

3) Bertanggung jawab atas pencapaian target pembiayaan,

4) Memproses dan merealisasikan pembiayaan.

g. Bagian Pembukuan

1) Mencatat kas keluar dan kas masuk ke dalam saldo kas berjalan,

2) Melakukan rekapitulasi harian mengenai data penerima kredit,

3) Mencatat keluar masuk jaminan berupa sertifikat, BPKB maupun

surat berharga lainnya,

4) Menyimpan semua bukti-bukti kwitansi, baik nota pengeluaran

maupun nota penerimaan kas.

5) Membukukan transaksi yang tidak di lakukan teller dan bagian lainya

(seperti pemindah bukuan aktiva – pasiva ).

h. Bagian Kredit

1) Menyampaikan persyaratan permohonan kredit,

2) Menyapaikan sistem kredit lembaga,

3) Menentukan suku bunga pinjaman,

4) Memutuskan besar kecilnya pinjaman


56

i. Bagian Umum

1) Memantu dalam menyusun kebijakan dan mengorganisasikan

pelaksanaan tugas sesuai bidangnya.

2) Menginventarisiasi kebutuhan pegawai dan atau perusahaan sesuai

ketentuan yang berlaku.

3) Pengawasan terhadap pengadaan inventaris kantor dan penyusutan

serta pengendalian biaya.

4) Melakukan pembayaran gaji, uang jasa, pesangon, lembur dan lainya

sesuai ketentuan.

j. Seksi Bina Kredit

1) Mengecek kredit dari nasabah yang bermasalah atau macet,

2) Memantau secara terus menerus efektifitas dan kolektifitas

pembayaran kredit.

k. Seksi Administrasi Kredit

1) Bertanggung jawab dalam penyimpanan dan pemeliharaan semua

dokumen dalam map Perjanjian Kredit dengan tetap mepertahankan

kelengkapan dan kerapian dokumen tersebut secara lengkap.

2) Mencatat setiap peminjaman dokumen dalam buku rigister dan

memonitor jangka waktu pengembaliannya.

3) Mengisi formulir serta data identitas peminjam,

4) Membuat perjanjian kredit, surat pengukuhan hutang, surat kuasa,

surat keterangan jaminan dan kuasa menjadi jaminan


57

l. Seksi Analisa Kredit

1) Selalu mengecek Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition

of economi, dan Constraint dalam setiap nasabah yang mengajukan

kedit

2) Mensurvey nasabah yang ingin mengajukan kredit,

3) Membuat analisis ekonomi, analisis pembiayaan yang diperlukan

untuk setiap proses pengajuan kredit berdasarkan prinsip-prinsip

kelayakan dan prinsip pembiayaan yang sehat.

m. Seksi Internal Audit

1) Meneliti kebenaran dan kelengkapan laporan-laporan keuangan

terutama neraca dan perhitungan laba/rugi,

2) Memeriksa administrai keuangan bank.

3) Menganalisa dengan akurat serta bisa memberikan gambaran tentang

penyelesaian masalah keuangan

4) Melakukan monitoring dan evaluasi hasil audit internal serta menjalin

koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan solusi untuk hasil

temuan masalah.

n. Seksi Akuntansi

1) Menginput data setoran tabungan dan mutasi kredit dan jurnal ke

dalam neraca harian dan neraca lajur masing-masing disalin dari

rekapitulasi harian ke komputer,

2) Menyimpan atau memfile laporan neraca harian dan laba/rugi harian.


58

o. Seksi Kas

1) Melakukan pengadministrasian pencatatan dan pembukuan atas setiap

penarikan uang atau pemindah bukuan dari rekening tabungan,

deposito dan lain-lanya.

2) Mengitung bagi hasil untuk tabungan dari deposito nasabah.

p. Seksi Tabungan

1) Melakukan pemasaran baik dalam rangka penghimpunan dana

maupun alokasi pembiayan kepada masyarakat secara efektif dan

efisien.

2) Melakukan program pembinaan seluruh nasabah dalam menyalurkan

dana pihak ke tiga.

q. Seksi Deposito

1) Memonitor waktu jatuh tempo deposito serta melakuan pendekatan

secara optimal kepada nasabah untuk bisa investasi dana yang lebih

besar.

2) Memantau apakah bunga deposito sudah terealisasikan

pembayarannya kepada nasabah,

r. Kolektor

1) Mengambil dana dari pihak ketiga dengan sistem jemput bola,

2) Menagih pembayaran angsuran kredit kepada peminjam sesuai

tanggal jatuh tempo setiap bulannya.

3) Memasarkan produk-produk lembaga seperti, tabungan, kredit,

deposito, tabungan berjangka dan lain sebagainya.


59

s. Satpam

1) Melaksanakan pengamanan dan pemeriksaan gedung kantor serta

lingkungannya .

2) Menjalankan dan mengendalikan ketertiban di lingkungan gedung

kantor .

3) Mengatur penempatan serta kelancaran parkir kendaraan pegawai

serta tamu.

4) Menjamin suasana aman dan tertib di lingkungan kerja.

5) Melayani nasabah dan memberikan menjelaskan dengan sopan dan

baik.

5.1.4 Visi, Misi, dan Tujuan LPD Desa Adat Sibetan

Setiap instansi atau lembaga pasti memiliki tujuan yang akan dicapai. Untuk

mencapai tujuan tersebut diperlukan visi dan misi yang matang, sehingga dapat

menjadi pedoman untuk mencapai tujuan suatu instansi atau lembaga. Adapun

visi, misi, dan tujuan dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan,

Kabupaten Karangasem sebagai berikut :

a. Visi

Visi dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan adalah

mewujudkan kesejahteraan krama Desa Adat melalui optimalisasi peran LPD

berlandaskan Tri Hita Karana.

b. Misi

Adapun misi dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan

antara lain :
60

1) Mensosialisasikan keberadaan LPD kepada krama, melalui

Paruman Desa, sangkepan banjar dan promosi melalui media yang relevan.

2) Memberikan layanan prima kepada krama pengguna jasa

LPD didasari prinsip kejujuran dan kehati-hatian.

3) Mengoptimalkan peran pengawasan dalam rangka

meningkatkan kinerja manajemen LPD.

4) Berperan aktif dalam menunjang kegiatan desa pakraman

dalam lingkup perhyangan, pawongan, dan palemahan.

c. Tujuan

Adapun tujuan dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Sibetan

antara lain :

1) Menunjang kegiatan desa pakraman dalam lingkup

parhyangan, pawongan, dan palemahan.

2) Meningkatkan perolehan laba dalam rangka penguatan

modal.

3) Meningkatkan pembagian Dana Pembangunan Desa

sebagai Pendapatan Asli Desa Pakraman guna meringankan beban

peturunan krama.

5.2 Hasil Analisis

5.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari

responden yang digolongkan berdasarkan kategori jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan dan masa kerja. Berikut disajikan tabel mengenai data responden

seperti yang dijelaskan berikut ini.


61

a. Karakteristik Responden Menurut Usia

Tabel 5.2
Persentase Karakteristik Responden Menurut Usia
Pada LPD Desa Adat Sibetan
Tahun 2019
Jumlah
No Umur
N (Responden) % (persen)
1 18-25 2 6,7
2 26-30 11 36,6
3 31-35 9 30,0
4 36-40 2 6,7
5 >40 6 20,0
Jumlah 30 100
Sumber : LPD Desa Adat Sibetan 2019

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa kelompok responden

terbanyak berada pada umur 26-30 tahun yaitu sebanyak 36,6%. Sedangkan

kelompok umur terendah berada pada kelompok umur 18-25 dan 36-40 tahun

yaitu masing-masing sebanyak 6,7%.

b. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 5.1
Persentase Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
pada LPD Desa Adat Sibetan
Tahun 2019
Jumlah
No Jenis Kelamin
N (Responden) % (persen)
1 Laki-laki 12 40,0
2 Perempuan 18 60,0
Jumlah 30 100
Sumber: LPD Desa Adat Sibetan 2019

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 40,0% dan sisanya 60,0% adalah

perempuan.
62

c. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 5.4
Persentase Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir pada
LPD Desa Adat Sibetan
Tahun 2019
Jumlah
No Pendidikan
N (Responden) % (persen)
1 SLTA/SMK 2 6,7
2 D3 9 30,0
3 S1 16 53,3
4 S2 3 10,0
5 Lainnya - -
Jumlah 30 100
Sumber : LPD Desa Adat Sibetan 2019

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden terbanyak berada

pada tingkat pendidikan S1 yaitu sebanyak 53,3%, tingkat pendidikan

SLTA/SMK sebanyak 6,7%, tingkat pendidikan D3 sebanyak 30,0%, tingkat

pendidikan S2 sebanyak 10,0%.

d. Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja

Tabel 5.3
Persentase Karakteristik Responden Menurut Masa Kerja
pada LPD Desa Adat Sibetan
Tahun 2019
Jumlah
No Masa Kerja
N (Responden) % (persen)
1 <1 - -
2 1-3 6 20,0
3 3-5 16 53,3
4 >5 8 26,7
Jumlah 30 100
Sumber: LPD Desa Adat Sibetan 2019

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa masa kerja kelompok

responden terbanyak berada pada rentang waktu 3-5 tahun yaitu sebanyak 53,3%.
63

Sedangkan masa kerja terendah berada pada rentang waktu 1-3 tahun yaitu

sebanyak 20,0%.

5.2.2 Uji Instrumen

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas terhadap data yang diperoleh dari instrumen penelitian. Jika instrumen

penelitian Variabel dinyatakan valid dan reliable, berarti instrumen layak

digunakan sehingga mampu mengukur variabel sebagaimana mestinya.

a. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen

sebagai alat ukur. Untuk mengatahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat

dengan membandingkan nilai R hitung (Pearson Correlation) instrumen dengan

nilai R tabel. Jika nilai R hitung > 0,3 maka item pernyataan adalah valid. Hasil

Uji Validitas Instrumen dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Instrumen
Pearson
Pernyataan Correlatio Sig. R-tabel Ket.
n
Spiritual Leadership (X1)
X1.1 0,847 0.000 0,30 Valid
X1.2 0,749 0.000 0,30 Valid
X1.3 0,835 0.000 0,30 Valid
Kompensasi Finasial (X2)
X2.1 0,770 0.000 0,30 Valid
X2.2 0,896 0.000 0,30 Valid
X2.3 0,850 0.000 0,30 Valid
X2.4 0,874 0.000 0,30 Valid
X2.5 0,920 0.000 0,30 Valid
Kinerja Karyawan (Y)
Y.1 0,952 0.000 0,30 Valid
Y.2 0,923 0.000 0,30 Valid
Y.3 0,864 0.000 0,30 Valid
Y.4 0,867 0.000 0,30 Valid
Y.5 0,858 0.000 0,30 Valid
64

Y.6 0,757 0.000 0,30 Valid


Sumber: Pengolahan data penelitian, lampiran 3

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.5, menunjukkan bahwa semua

instrumen bernilai signifikan serta koefisien korelasi berada di atas 0,30. Hal

tersebut berarti semua instrumen yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

berupa kuesioner hasilnya adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu

pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Uji Reliabilitas adalah suatu cara

untuk melihat apakah alat ukur tersebut konsisten atau tidak. Apabila nilai Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,60 maka hasil yang diperoleh dapat dikatakan handal.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini.

Tabel 5.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Jumlah Cronbach'
Variabel Standar Ket.
Instrumen s Alpha
Spiritual Leadership (X1) 3 0,736 0,60 Reliabel
Kompensasi Finasial (X2) 5 0,912 0,60 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 6 0,932 0,60 Reliabel
Sumber: Pengolahan data penelitian, lampiran 3

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.6 didapat perhitungan masing-

masing variabel nilai Cronbach's Alphanya lebih besar dari 0,60. Hal tersebut

berarti semua instrumen sudah reliable dan penelitian dapat dilanjutkan.

5.2.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal


65

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Pengujian Normalitas dilakukan dengan Uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov, dimana data dikatakan berdistribusi normal apabila

signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari hasil analisis dengan menggunakan

program SPSS version 22 For Windows diperoleh hasil Uji Normalitas seperti

pada Tabel 5.7 berikut ini :

Tabel 5.7
Hasil SPSS Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation 1.08991629
Most Extreme Absolute .114
Differences Positive .114
Negative -.095
Test Statistic .114
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 4

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0,200. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti dapat dikatakan bahwa

variabel tersebut adalah berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tujuan digunakannya Uji Multikolinearitas adalah untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel bebas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebasnya. Pedoman bahwa suatu model regresi yang bebas multikolinearitas yaitu

dengan melihat nilai Tolerence lebih besar dari 0,10 serta koefisien VIF bernilai

lebih kecil dari 10. Nilai Tolerance dan VIF untuk masing-masing variabel dapat

dilihat pada Tabel 5.8 sebagai berikut:


66

Tabel 5.8
Hasil SPSS Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas Tolerance Nilai VIF
Spiritual Leadership 0,311 3,212
Kompensasi Finasial 0,311 3,212
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 4

Pada Tabel 5.8 menunjukkan nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 serta nilai

VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak

terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari nilai residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Gejala Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat nilai

signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya

(ABS_RES). Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut

residualnya (ABS_RES) lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas pada regresi.

Tabel 5.9
Hasil SPSS Pengujian Gejala Heteroskedastisitas
Variabel B t-hitung Sig.
Konstan 0,705 0,848 0,404
Spiritual Leadership 0,109 0,889 0,382
Kompensasi Finasial -0,056 -0,745 0,463
Sumber : Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 4

Dari Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES) lebih besar dari 0,05.

Hal ini berarti tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas pada model regresi.
67

5.2.4 Deskripsi Variabel Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30

orang responden. Untuk mengkuantitatifkan variable Spiritual Leadership ,

Kompensasi Finasial, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan selanjutnya dicari

rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan penilaian tersebut

digunakan interval panjang kelas, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus interval kelas menurut Sugiyono (2012) :

R (Range)
C=
K (Jumlah Klasifikasi)
Diketahui:

R = skor tertinggi-skor terendah = 5 - 1 = 4

K=5

Berikut perhitungannya:

4
C = = 0,80
5

Dari nilai interval kelas, maka diperoleh batas-batas klasifikasi dengan

kategori sebagai berikut:

a. Skor 1,00-1,80 dikategorikan sangat tidak baik

b. Skor 1,81-2,60 dikategorikan tidak baik

c. Skor 2,61-3,40 dikategorikan kurang baik

d. Skor 3,41-4,20 dikategorikan baik

e. Skor 4,21-5,00 dikategorikan sangat baik

Adapun deskripsi data untuk masing-masing variabel dapat diuraikan dan

dijelaskan sebagai berikut:


68

a. Spiritual Leadership

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner didapat penilaian responden terkait

variabel Spiritual Leadership dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini:

Tabel 5.10
Hasil Penilaian Responden terhadap Pernyataan Variabel Spiritual
Leadership pada LPD Desa Adat Sibetan
Jumlah Jawaban Rata- Kategori
(Responden) Total
No Pernyataan Rata penilai
Skor
SS S KS TS STS Skor An
Pimpinan LPD Desa Adat
Sibetan senantiasa
1 memberikan motivasi 4 14 10 2 - 110 3,67 Baik
untuk mencapai visi
perusahaan
Pimpinan LPD Desa Adat
Sibetan selalu menjaga
2 hubungan yang harmonis
5 15 9 1 - 114 3,80 Baik
dengan para karyawannya
Pimpinan LPD Desa Adat
Sibetan selalu
memberikan keyakinan
3 bahwa karyawannya 4 14 12 - - 112 3,73 Baik
mampu bekerja dan
memberikan hasil terbaik
bagi perusahaan
Jumlah Skor 336 11,20
Baik
Rata – Rata Skor 3,73
Sumber : Pengolahan data penelitian, lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.10 total rata-rata skor untuk variabel Spiritual

Leadership adalah 3,73, yaitu tergolong dalam kategori Baik. Dimana skor

jawaban tertinggi berada pada Pernyataan kedua yaitu “Pimpinan LPD Desa

Adat Sibetan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan para

karyawannya” dan skor jawaban terendah berada pada pernyataan pertama yaitu

“Pimpinan LPD Desa Adat Sibetan senantiasa memberikan motivasi untuk

mencapai visi perusahaan”.

b. Kompensasi Finasial
69

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner didapat penilaian responden terkait

variabel Kompensasi Finasial yang dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut ini:

Tabel 5.11
Hasil Penilaian Responden Terkait terhadap Pernyataan Variabel
Kompensasi Finasial pada LPD Desa Adat Sibetan
Jumlah Jawaban Rata- Kategori
(Responden) Total
No Pernyataan rata Penilai
Skor
SS S KS TS STS Skor An
Gaji yang saya terima
1 sudah sesuai dengan 5 18 6 1 - 117 3,90 Baik
tanggung jawab saya
Upah lembur yang
saya terima sudah
2 sesuai dengan aturan 7 16 6 1 - 119 3,97 Baik
yang ditetapkan
perusahaan
Insentif yang
diberikan sudah
3 sesuai dengan hasil
- 19 9 2 - 107 3,57 Baik
kerja saya
Tunjangan yang saya
4 terima sudah sesuai 1 17 11 1 - 108 3,60 Baik
dengan kinerja saya
Fasilitas yang
diberikan perusahaan
5 untuk menunjang 8 15 7 - - 121 4,03 Baik
pekerjaan sudah
memadai
Jumlah Skor 572 19,07
Baik
Rata – Rata Skor 3,81
Sumber : Pengolahan data penelitian, lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.11 total rata-rata skor untuk variabel Kepuasan Kerja

adalah 3,81, yaitu tergolong dalam kategori Baik. Dimana skor jawaban tertinggi

berada pada pernyataan kelima yaitu “Fasilitas yang diberikan perusahaan

untuk menunjang pekerjaan sudah memadai” dan skor dengan jawaban

terendah berada pada Pernyataan ketiga yaitu “Insentif yang diberikan sudah

sesuai dengan hasil kerja saya”.

c. Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner didapat penilaian responden terkait

variabel Kinerja Karyawan yang dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut ini:
70

Tabel 5.13
Hasil Penilaian Responden terhadap Pernyataan Variabel Kinerja
Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan
Jumlah Jawaban Rata- Kategori
(Responden) Total
No Pernyataan Rata Penilai
Skor
SS S KS TS STS Skor An
Saya mampu mengerjakan
Sangat
1 pekerjaan dengan hasil 10 17 3 - - 127 4,23
yang maksimal Baik
Saya mampu
menyelesaikan pekerjaan
2 sesuai dengan target yang
9 18 3 - - 126 4,20 Baik
telah ditetapkan perusahaan
Saya mampu
3 menyelesaiakan pekerjaan 5 16 7 2 - 114 3,80 Baik
dengan tepat waktu
Saya mampu
memanfaatkan fasilitas
4 yang telah disediakan guna 7 19 4 - - 123 4,10 Baik
membantu dalam proses
pencapaian target
Saya mampu
5 menyelesaikan pekerjaan 2 16 10 2 - 108 3,60 Baik
secara mandiri
Saya memiliki komitmen
untuk menyelesaikan
6 pekerjaan dengan
3 19 8 - - 115 3,83 Baik
maksimal
Jumlah Skor 713 23,77
Baik
Rata – Rata Skor 3,96
Sumber : Pengolahan data penelitian, lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.13 total rata-rata skor untuk variabel Kinerja

Karyawan adalah 3,96, yaitu tergolong dalam kategori Baik. Dimana skor

jawaban tertinggi berada pada Pernyataan pertama yaitu “Saya mampu

mengerjakan pekerjaan dengan hasil yang maksimal” dan skor jawaban terendah

berada pada Pernyataan kelima yaitu “Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

secara mandiri”.

5.2.5 Analisis Kuantitatif


71

Untuk mengetahui Pengaruh Spiritual Leadership , Kompensasi Finasial

dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan, digunakan alat bantu analisis

yaitu Program SPSS version 22 For Windows. Hasil analisis SPSS dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.14
Rekapitulasi hasil Analisis dengan
Program SPSS for Windows Version 22.00
Variabel B t-hitung Sig.
Konstanta 2,227 1,596 0,122
Spiritual Leadership 0,690 3,354 0,002
Kompensasi Finasial 0,724 5,724 0,000
R 0,949
2
Adjusted R Square (R ) 0,893
F hitung 121,841
Sig. F 0,000
Sumber: Pengolahan Data Penelitian, Lampiran 5

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Pengaruh Spiritual Leadership dan Kompensasi Finasial terhadap Kinerja

Karyawan dapat diketahui secara nyata dengan menggunakan analisis regresi,

dalam hal ini digunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan nilai-nilai

pada Tabel 5.14, maka persamaan regresi linier berganda akan menjadi:

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 2,227 + 0,690 X1 + 0,724 X2

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda di atas, diperoleh persamaan

garis regresi yang memberikan informasi bahwa:

a = 2,227, artinya apabila tidak ada perhatian terhadap Spiritual

Leadership dan Kompensasi Finasial, maka besarnya Kinerja

Karyawan adalah 2,227.


72

b1 = 0,690, artinya apabila Kompensasi Finasial dianggap konstan atau

nilainya tetap, maka meningkatnya Spiritual Leadership sebesar

satu satuan akan diikuti oleh meningkatnya Kinerja Karyawan.

b2 = 0,724, artinya apabila Spiritual Leadership dianggap konstan atau

nilainya tetap, maka meningkatnya Kompensasi Finasial sebesar

satu satuan akan diikuti oleh meningkatnya Kinerja Karyawan.

Dari persamaan di atas maka dapat di jelaskan pola pengaruh variabel

Spiritual Leadership dan Kompensasi Finasial terhadap variabel terikat Kinerja

Karyawan adalah positif. Koefisien regresi yang bertanda positif menunjukan

adanya pengaruh yang searah, dimana apabila Spiritual Leadership dan

Kompensasi Finasial ditingkatkan, maka akan diikuti oleh meningkatnya Kinerja

Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan, begitu sebaliknya.

b. Analisis Korelasi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara

Spiritual Leadership dan Kompensasi Finasial terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan Tabel 5.14 didapat hasil koefisien korelasi berganda (R) adalah

0,949. Berdasarkan pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi

menurut Sugiyono dalam Santosa (2016) bahwa koefisien korelasi berganda

sebesar 0,961 berada antara 0,80 – 1,000 yang berarti korelasi adalah sangat kuat.

c. Koefisien Determinasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi/ sumbangan

antara Spiritual Leadership, Kompensasi Finasial dan Kepuasan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan yang dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan Tabel 5.14

hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R


73

Square) adalah 0,893. Ini berarti besarnya kontribusi antara Spiritual Leadership

dan Kompensasi Finasial terhadap Kinerja Karyawan adalah 89,3% sedangkan

sisanya 10,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian

ini.

d. Uji t

Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh antara Spiritual Leadership dan

Kompensasi Finasial terhadap Kinerja Karyawan secara parsial adalah signifikan

atau hanya diperoleh secara kebetulan. Berdasarkan Tabel 5.14 di atas dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Penarikan Kesimpulan untuk Variabel Spiritual Leadership

Berdasarkan hasil analisis SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel

Spiritual Leadership adalah 3,354 dan signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Ini

berarti bahwa Variabel Spiritual Leadership berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal tersebut juga menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan “Spiritual Leadership berpengaruh

positif terhadap Kinerja Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan” dapat

diterima.

2) Penarikan Kesimpulan untuk variabel Kompensasi Finasial

Berdasarkan hasil analisis SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel

Kompensasi Finasial adalah 5,724 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Ini

berarti bahwa Variabel Kompensasi Finasial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal tersebut juga menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan “Kompensasi Finasial berpengaruh


74

positif terhadap Kinerja Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan” dapat

diterima.

e. Uji F

Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh antara Spiritual Leadership dan

Kompensasi Finasial terhadap Kinerja Karyawan secara simultan adalah

signifikan atau hanya diperoleh secara kebetulan. Berdasarkan Tabel 5.14, hasil

penghitungan dengan SPSS diperoleh nilai F hitung 121,841 dan signifikansi F

adalah 0,000 < 0,05. Ini berarti bahwa Spiritual Leadership dan Kompensasi

Finasial secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pengaruh Spiritual Leadership Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel

Spiritual Leadership adalah 3,354 dan signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Ini

berarti bahwa Variabel Spiritual Leadership berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan. Spiritual Leadership

merupakan sebuah nilai, sikap dan perilaku pemimpin yang diperlukan dalam

upaya memotivasi diri sendiri maupun orang lain. Dalam hal peningkatan kinerja

karyawan, kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya.

Dengan adanya pimpinan yang menerapkan nilai spiritualitas dalam memimpin

karyawannya, maka karyawan tersebut akan senantiasa memberikan kontribusinya

melalui peningkatan kinerja. Oleh karena itu, kepemimpinan spiritual ini bertujuan

untuk memotivasi dan menginspirasi para karyawan melalui penciptaan visi dan
75

budaya yang didasarkan pada nilai-nilai altruistik untuk menghasilkan para tenaga

kerja yang memiliki komitmen organisasi dan produktivitas yang baik. Melalui

pendekan secara spiritual terhadap karyawan akan menjalin hubungan dari hati

antara pimpinan dan bawahan sehingga tercipta keharmonisan yang dapat

membawa kita kepada pencarian jati diri lebih mendalam, mencari kebaikan dan

potensi terbaik dari dalam diri, menghargai dan memahami orang lain,

menumbuhkan kedewasaan berpikir, waspada, bijaksana, membangun rasa belas

kasih terhadap orang lain, dan membuat kita bersemangat dalam meningkatkan

kinerja. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Ronald Tanuwijaya

(2015) yang menemukan bahwa Spiritual Leadership berpengaruh positif

terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sari Pawita Pratama.

5.3.2 Pengaruh Kompensasi Finasial Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel

Kompensasi Finasial adalah 5,724 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Ini

berarti bahwa Variabel Kompensasi Finasial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan. Kompensasi Finasial

berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh

orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.

Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran moneter

yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada

karyawan, ataupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi

dalam bentuk-bentuk non moneter. Jika karyawan merasa bahwa usahanya

dihargai dan organisasi menerapkan sistim kompensasi yang baik, maka

umumnya karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.


76

Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada

tingkat motivasi kerja serta kinerja pegawai. Perusahaan yang menentukan tingkat

upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan memungkinkan

pegawai bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja pegawai

banyak dipengaruhi oleh terpenuhi atau tidaknya kebutuhan minimal kehidupan

pegawai dan keluarganya. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja,

biasanya akan memiliki kinerja yang tinggi pula. Imbalan atau kompensasi akan

memotivasi prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi

kemangkiran dan menarik pencari kerja yang berkualitas ke dalam organisasi.

Oleh karenanya imbalan dapat dipakai sebagai dorongan atau motivasi pada suatu

tingkat perilaku dan prestasi, dan dorongan pemilihan organisasi sebagai tempat

bekerja. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Asriyantin Amrullah

(2012) yang menemukan bahwa Kompensasi Finansial berpengaruh positif

terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah

Makasar.

5.3.3 Pengaruh Spiritual Leadership dan Kompensasi Finasial Terhadap

Kinerja Karyawan

1) Spiritual Leadership dan Kompensasi Finasial berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan pada LPD Desa Adat Sibetan. Kinerja, adalah kuantitas

dan kualitas hasil kerja individu atau kelompok di dalam organisasi dalam

melaksanaakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada standar

prosedur operasi yang telah ditetapkan atau berlaku dalam dalam organisasi.

Faktor Spiritual Leadership memberikan pengaruh terhadap Kinerja

Karyawan,pendekatan yang dilakukan melaui kepemimpinan secara


77

spiritual akan membangun keharmonisan dan menciptakan suasana kerja

yang menyenangkan sehingga memotivasi karyawan untuk bekerja lebih

baik. Selain itu di sisi lain Kompensasi Finasial juga memberikan pengaruh

karena dalam melaksanakan tanggung jawab karyawan memerlukan

imbalan untuk memenuhi kebutuhannya. Kompensasi yang sesuai dapat

mempertahankan individu yang berkompeten sesuai dengan standar

keahlian yang ditetapkan, Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan

rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi

kerja, serta efisiensi dan efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila

kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan

dan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai sasaran-

sasaran organisasi. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Nadia Nurul Ariyanti (2016) yang menemukan bahwa

Spiritual Leadership berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Di BPRS

Artha Mas Abadi Pati. Dan penelitian dari Listya Maretha Sari (2010) yang

menemukan bahwa Kompensasi Finansial berpengaruh terhadap Kinerja

Pada Karyawan Bagian Pemasaran PT. Natrindo Telepon Selular Cabang

Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai